5. Yang tidak bisa terulang

...SELAMAT MEMBACA!...

Malam itu, ruangan di kamar Keyra terasa lebih hangat daripada di luar tadi. Mungkin karena atapnya adalah asbes.

Setelah membersihkan diri dan mencuci baju pinjaman Aprilio, Keyra mendudukkan tubuhnya di kursi, menghadap meja belajarnya. Tentu saja dia harus belajar dan mengerjakan tugas yang tertunda.

Tidak mungkin Keyra harus selalu mengharapkan kiriman sang ibu untuk uang jajannya sehari-hari, Keyra juga membuka jasa mengerjakan tugas. Tentu saja banyak yang mempercayakan pekerjaan rumah mereka kepada si pintar Keyra.

Bukanlah sesuatu yang sia-sia karena Keyra mendapatkan uang. Ini semua demi hidupnya.

Begadang setiap malamnya merupakan suatu kebiasaan Keyra. Lagian, tidak ada yang memarahinya karena hal itu. Ibunya jauh di sana, ayahnya pun lebih tak terhitung jaraknya.

Mata Keyra sendu, menatap foto di sebuah figura kecil yang berdiri di atas meja. Jemari lemahnya mengambil benda tersebut. Memperlihatkan sosok dirinya di usia tiga tahun dan sepasang suami-istri, itu adalah ibu dan ayah Keyra.

Senyum mereka terlihat lebar dan bahagia sekali, sambil memeluk Keyra bersama. Wajah cantik ibu dengan rambut panjangnya dan ayah di usia muda. "Di foto ini aku kelihatan beruntung sekali," kata Keyra. Ia menghela napa panjang karena kebahagiaan ketika kecil tidak lagi bisa didapatkan olehnya.

Semenjak Keyra berada di bangku sekolah dasar, kedua orang tuanya tak lagi menunjukkan senyum bahagia mereka. Pertengkaran selalu Keyra saksikan setiap ibu dan ayahnya bersama. Namun, Keyra masih merasa senang karena mereka tidak pernah memutuskan untuk berpisah.

Akan tetapi, ketika Keyra naik ke sekolah menengah pertama, ayahnya tak pulang dan ibu mengatakan bahwa pria itu meninggal dalam kecelakaan.

"Kangen." Keyra memeluk foto itu erat. Air matanya menetes, ia sesenggukan.

Tangisan Keyra semakin besar, ia menyandarkan kepalanya di atas meja dan menumpahkan kesedihannya di sana.

Sungguh, gadis yang tidak beruntung.

"Ibu kapan pulang? Aku udah kangen."

"Sebenernya, aku gak rela kalau harus sendirian setiap hari."

"Gue kesepian banget," lirihnya. "Gue gak bohong. Gue butuh temen." Selama ini, Keyra tidak mempunyai teman dekat satu pun. Hanya sebatas teman di sekolah, mereka tak menginginkan lebih dengan Keyra yang berkepribadian introvert.

Gadis itu meletakkan kepalanya di atas meja belajar. Napasnya sesenggukan, masih memandang foto keluarga kecilnya, yang tak akan bisa ia dapatkan sekarang. Mata Keyra perlahan menutup, kenangannya terputar dengan jelas di sana.

Saat itu, Keyra dengan senyum lebarnya mengangkat piala berwarna emas yang ia tunjukkan ke arah sang ayah. "AYAH! KEYRA DAPAT JUARA SATU, YAH!" teriak Keyra kecil dengan antusias.

Pria itu pun menyambut kedatangan sang putri, yang diikuti sang ibu di belakangnya. Ia berjongkok, merentangkan tangan untuk memeluk Keyra. "Wah, hebat sekali," ucapnya.

Pelukan keduanya mengendur, Keyra tersenyum menatap sang ayah, kemudia melihat pialanya dengan bangga. Maklum saja, di saat kelas satu, ia sudah mendapatkan penghargaan dan banyak pujian. Ibu Keyra berdiri melihat mereka saling melemparkan senyuman lebar.

"Selamat ya, Sayang," ujar ayah Keyra, sambil mengelus kepala Keyra dengan lembut. "Dan, sesuai janji Ayah waktu itu ...." Pria itu meraih sesuatu yang disembunyikan di belakang tubuhnya.

Ia mengeluarkan kotak besar berisi rumah-rumahan dan boneka kecil di sana, kemudian ia sodorkan ke arah Keyra yang membuat gadis kecil itu berbinar melihatnya. "Wow! Makasih, Ayah!" ucap Keyra, berhambur memeluk ayahnya.

.....

Bel pulang sudah berbunyi. Hari ini, Keyra tidak mendapat kelas tambahan yang membuatnya pulang lebih awal. Gadis itu segera membereskan buku di atas mejanya.

Seorang teman yang berada di bangku yang sama dengan Keyra sudah pergi terlebih dahulu. Namun, sepertinya barangnya tertinggal di atas meja. Lalu, Keyra berinisiatif untuk menyimpannya di selokan meja.

Entah perasaan Keyra saja, atau memang Nadia menatapnya tajam dari depan sana. Keyra tidak sengaja melihatnya, membuatnya segera mengalihkan pandangan. Keyra kembali memasukkan bukunya ke tas.

Keyra melirik, Nadia berhenti di samping bangkunya sebentar, kemudian melenggang pergi melewatinya. Keyra menelan saliva, Nadia sudah pergi dari kelas. "Ra!" panggil Antonio, yang sejak tadi melihat ke arah Keyra.

Keyra segera menoleh ke belakang, menuju tempat duduk Antonio. "Ada masalah sama Nadia? Tatapan dia aneh banget ke lo," ujarnya.

"Gak ada, kok," jawab Keyra, kemudian membuang muka dari Antonio. Lalu, ia berdiri dari bangkunya dan beranjak pergi. Namun, Antonio menahan kepergian Keyra dengan menarik tasnya. Keyra berbalik.

Tatapan Antonio terkesan aneh padanya. "Pulang sama gue, ya?"

Keyra menggelengkan kepala. "Gak, deh."

"Dijemput Lio?"

"Gak. Gue cuma harus mampir buat beli makanan."

"Gue anterin," sahut Antonio.

"Gak usah, Nio. Gue bisa balik sendiri."

Antonio mengerutkan keningnya. Lalu, ia menghela napas panjang dan menepuk pundak Keyra. "Ati-ati! Gue duluan," katanya.

"Iya," jawab Keyra, singkat.

Keyra menghembuskan napas panjang, kemudian melenggang dari sana. Sebenarnya, ia memiliki janji temu dengan seseorang. Orang itu bilang mempunyai lowongan pekerjaan karena Keyra sedang mencari pekerjaan untuk tambahan biaya hidup. Tidak mungkin harus mengandalkan kiriman dari sang ibu, mungkin ibunya di sana harus menahan lapar demi uang jajan putrinya.

Keyra menguatkan tekadnya untuk bertemu dengan orang tersebut di belakang sekolah.

Saat Keyra berjalan santai dan sampai di tempat tujuan, rupanya orang itu sudah menunggu di sana. Keyra mengerutkan kening, perasaannya menjadi tidak enak karena orang itu tak sendirian. "Nadia," panggil Keyra, menghampiri.

Orang itu menoleh dan menarik sudut bibirnya melihat Keyra berjalan mendekat ke arahnya. "Lo beneran butuh ternyata," ucapnya Nadia.

Vega yang awalnya berjongkok, kemudian berdiri dan menyodorkan selembar kertas kepada Keyra. Keyra mengambilnya. Namun, tatapan mereka menyorot tajam padanya sambil tersenyum miring. "Mereka lagi cari pekerja," ujar Koni, yang tengah berdiri di samping Keyra.

Keyra segera melihat kertas di tangannya tersebut. Sebuah tempat yang benar-benar membutuhkan pekerja. Keyra mengerutkan kening, tangannya sedikit mencengkram kertas itu. Matanya membulat melihat jasa yang diperlukan di sana.

"Gimana? Tertarik?" tanya Nadia. "Jadi wanita penghibur?"

Keyra bergeming, ia tidak mampu mengangkat wajahnya.

"Cocok buat lo juga, biarpun badan lo kurus, nanti bisa dibesarin di sana," sambung Vega.

Nadia menyentuh pipi Keyra yang berkeringat dengan tangannya, membelainya dan sedikit menekan. "Lo cantik, pasti laku, kok," katanya. "Nanti biar gue rekomendasiin lo ke temen-temen cowok, siapa tau mereka tertarik." Nadia mengangkat wajah Keyra, tetapi Keyra tidak berani menatapnya.

"GUE DI SINI! LIHAT GUE, BANGSAT! BUTA LO?" seru Nadia, dengan nada bicara yang terkesan sangat kasar.

"KEYRA! KATANYA LO MINTA JEMPUT GUE!" teriak seseorang dari seberang jalan, yang membuat empat gadis itu mundur menjauh dari Keyra.

Seorang lelaki yang berjalan ke arah Keyra, membuat Nadia beserta temannya melenggang pergi dari tempat. Mungkin, mereka takut karena tampilan lelaki itu sangat seram.

Dia menyorot tajam ke arah kepergian empat gadis tersebut, yang membuat Keyra sampai memejamkan kuat matanya. "Ra," panggil lelaki itu.

Mata Keyra perlahan membuka. "Lio?"

Jantung Keyra berdetak kencang, napasnya memburu. "Lo beraninya kapan, sih? Lawan mereka!" ujar Aprilio.

"Gak bisa," jawab Keyra, dengan suara pelan.

Aprilio menghela napas gusar melihat gadis malang di depannya itu. "Ayo, gue anterin pulang!" Aprilio menarik tangan Keyra pergi dari sana, kemudian membawa gadis itu dengan motornya.

"Katanya Nio, lo mau mampir beli makanan, di mana?" tanya Aprilio, ketika sudah berada di atas motor dan Keyra sudah naik ke boncengan.

"Gue bohong. Gue sebenernya mau ketemuan sama mereka," jawab Keyra. "Lo jemput gue?"

"GEER! Gue lewat sini, terus ketemu Nio di depan tadi."

"Ngapain juga lo ketemuan sama orang yang udah bully lo, bahkan lo tau kalau mereka itu pembully."

"Gue ... mau tanya soal lowongan pekerjaan. Nadia bilang tau."

"Bodoh!" tegur Aprilio. "Lo diakalin."

Keyra tersentak kaget. Cowok di depannya mengatainya bodoh dengan mudah? Setelah Keyra sudah berusaha untuk mendapatkan nilai tertinggi? Sungguh mengejutkan. Namun, Keyra hanya diam karena ia memang cukup bodoh, sebab mempercayai seseorang yang sudah merundungnya.

"Miskin lo? Sampai cari kerja?"

"Gak juga. Gue cuma kasihan sama ibu gue."

"Itu tugas dia buat biayain hidup lo."

Ah, Aprilio berbicara panjang lebar untuk yang pertama kali.

"Lo bisa minta jemput gue," ujar Aprilio.

Mereka sudah berada di depan rumah Keyra, berbincang sebentar sebelum Aprilio pulang. "Gak usah. Gue bisa pulang sendiri," jawab Keyra.

"Bisa nebeng Nio juga."

"Gak usah."

Aprilio memutar malas matanya mendengar penolak Keyra. "Gue kasihan lihat lo dibully," ungkap Aprilio, membuat Keyra menatapnya. "Badan lo udah kurus, nanti tambah kurus."

"Kurus, kering yang lidi gosong aja," ucap Aprilio.

Keyra menahan geram, ingin sekali melempari lelaki itu dengan batu besar hingga Aprilio menjadi gepeng. Namun, keberaniannya tidak cukup besar menghadapinya.

"Gue mau, kok, kalau lo butuh bodyguard buat selametin lo dari mereka."

"Asal bayarannya satu miliar setiap minggunya."

Keyra membulatkan mata. Senang sekali bahwa Aprilio ingin membantunya. Namun, ketika mendengar imbalannya membuat Keyra mengempes. "Gue makan aja susah," celetuk Keyra.

"Ayo, kita ke nasi Padang!"

"Ayo! Seriusan?"

"Tapi, lo harus traktir gue!"

Lagi-lagi Keyra memutar matanya dengan perasaan jengkel. "Pulang lo, Kodok!"

...SIAPA YANG SETUJU MEREKA JADIAN? ...

...HEMPAS NADIA DKK KEMANA YA ENAKNYA?...

Terpopuler

Comments

Yohana Woleka

Yohana Woleka

Harap Nadia sadar akan buruknya tawaran pekerjaan yang akan diberikan lawan2nya.Tak perlu terima.

2023-10-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!