Pergi kepesta

Malam harinya Tasya sudah berdan-dan dengan cantik, ia memakai gaun yang Yanza berikan tadi, karna gaun itu lah yang menurutnya sangat indah. Setelah semuanya selesai Tasya turun ke bawah karna suaminya sudah menunggunya.

Saat menuruni anak tangga Jayyan memperhatikannya. Tasya pun tersenyum pada suaminya, ia sangat berharap mendapat pujian dari suaminya itu, tapi sayang tidak ada pujian, yang ada hanya omelan karna ia lama.

Sepanjang perjalanan, Jayyan pun tidak mengajaknya mengobrol, ia hanya pokus pada ponselnya. Entah apa yang di lihat sampai membuat suaminya itu senyum-senyum sendiri.

"Tersenyum lah! kau harus terlihat bahagia! ingat jangan membuatku malu," cetus Jayyan. Saat ini mereka sudah sampai di hotel tempat pesta di adakan.

Tasya mengamgguk, mereka pun keluar dari mobil. Jayyan menggandeng tangan Tasya, berjalan memasuki lokasi pesta. Sampai di dalam mereka di sambut oleh memilik pesta.

"Malm Pak Jayyan!" sapa Pak Danu. Jayyan pun membalas lalu mereka berjabat tangan.

"Apa kah ini istri Pak Jayyan?" lanjut Pak Danu.

"Iya Pak, maaf saya lupa mengenalkannya," balas Jayyan. ia meminta Tasya berkenalan dengan Pak Danu, begitu juga dengan istrinya Pak Danu.

Mengobrol sebentar, Pak Danu pun pamit, karna ia harus menyambut tamu yang lain.

Sepeninggal Pak Danu, Jayyan meminta Tasya untuk duduk di kursi, sedangkan ia asyik menemui beberapa rekan dan relasinya, ia juga menggunakan kesempatan ini untuk mendapatjan teman baru, agar bisa di ajak bekerja sama.

Tasya memperhatikan semua orang, yang mana mereka semua menggandeng pasangan masing-masing. Entah itu pacarnya atau istrinya, yang pasti hanya ia yang lain sendiri. di tinggal oleh suaminya, karna Suaminya hanya asyik sendiri mengobrol dengan banyak orang.

Di sisi lain. Yanza terus memperhatikan wanita yang siang tadi ia pikir masih gadis. terus memperhatikan wanita itu, padahal Yanza mengobrol dengan pemilik pesta, tapi matanya tertuju pada Tasya. Saat Yanza melihat Tasya pergi ke samping, ia pun mengikutinya.

"Hei Tasya...! sedang apa kau di sini?" sapa Yanza berbasa basi.

Tasya yang di sapa melihat ke sisi kana dan kirinya, tapi ia tidak menemukan orang lain selain dirinya.

"Bapak, bertanya bada saya?" Tasya bertanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya Tasya! memangnya silain kamu apa ada orang selain kamu?" balas Yanza. Ia tersenyum pada Tasya.

"Ah.., aku bersama suamiku! Bapak kemari sama istrinya ya?" jawab Tasya, lalu balik bertanya.

Yanza yang mendengar pertanyaan dari Tasya, ia tergelak, merasa lucu, sudah di panggil bapak, di tanya soal istri lagi.

"Tidak, Aku kemari sendiri, Aku belum punya istri, pacar pun alu tidak punya," jawab Yanza, tentunya dengan ke bohongan. karna ia datang bersama wanita yang ia pilih malam ini sebagai ke kasihnya

"Bapak pasti berbohong," lanjut Tasya, tidak percaya.

"Saya tidak berbohong, tidak ada yang msu dama pria jekek seperti saya," ucap Yanza, tersenyum.

"Mana munggikin, pasti banyak yang mau sama Bapak, orang Bapak tampan kok," balas Tasya, tanpa sadar ia mengatakan Yanza tampan.

"Benarkah, apa itu termasuk kamu?" tanya Yanza, menggoda Tasya.

"Ya enggak lah Pak, daya on dudah punya suami dan anak, orang lain lah Pak," jawab Tasya buru-buru.

"Aku cuma becanda Tasya," balas Yanza. sambil tertawa. Tasya hanya tersenyum, tidak tau Apa lagi yang akan ia katakan.

Mereka berdua sama-sama diam, sampai suara dering ponsel Tasya memAbyanecahkan kesunyian itu. Tasya melihat siapa yang menelponnya, lalu mengangkatnya.

Tasya "Hallo, ya Mas."

Jayyan "Kau di mamana?"

Tasya "Di pesta lah Mas."

Jayyan "Aku ada urusan, kau pulamg lah sendiri, nanti Abyan mencarimu."

Setelah mengatakan itu, Jayyan langsung memutuskan sambungan telponnya, karna ia sudah bersama Riska.

"Kenapa sih kau harus mengajak istrimu!" cetus Riska. Sudah dari tadi ia menunggu Jayyan, tapi pria itu baru datang setelah mengha iri pesta yang masih berlangsung.

"Sudah lah Sayang! malam ini aku milikmu hanya kita berdua," balas Jayyan. nemeluk Riska dari belakang.

Sedangkan Tasya, ia terus memandangi ponselnya, karena bingung malam ini mau pulang dengan apa. Tasya akui malam ini ia memang sangat bodoh, pergi tanpa membawa uang sedikit pun.

"Ada apa? apa terjadi sesuatu pada suamimu?" tanya Yanza, yang melihat Tasya diam saja.

"Tidak Pak. Suami saya mengajak pulang, dia sudah menunggu saya di depan." Jawab Tasya berbohong.

"Bsiklah, kalau begitu sampai bertemu lagi," balas Yanza. Tasya pun menanggapianya dengan senyuman. lalu pergi dari tempat itu.

Tasya sudah sampai di luar, ia bingung mau pulang dengam apa. Tasya kembali menghubungi suaminya, tapi tidak tersambung. Sudah 30 menit Tasya menunggu di luar, ia tidak berani meminta bantuan pada orang lain. jadilah Tasya menyusuribjalan dengan berjalan kaki

Tiiiinn tiiiinn tiiinn, suara kelekson mobil menghentikan langkah Tasya, ia melihat mobil yang berhenti di sampingnya. Tasya terkejut saat melihat siapa pemilik mobil iti.

"Tasya! kenapa kau berjalan kaki? di mana suamimu?" tanya Yanza. Ia keluar dari mobilnya.

Tasya yang mendengar pertanyaan Yanza, bingung harus menjawab apa, jadilah Tasya hanya diam dan menunduk.

"Sudah, ayo ku antar pulang! " lanjut Yanza, menyuruh Tasya masuk ke dalam mobilnya. karna tidak ada pilihan lain, Tasya pun menurut masuk kedalam mobil Yanza. setelah Tasya masuk kedalam mobil, Yanza Pun melaju kan mobilnya, membelah jalan yamg lumayan sepi.

"Kau tunjukan jalan ke rumahmu! karna aku tidak tahu," ucap Yanza. Tasya hanya memgagguk. ia merasa cangguk ada di dalam mobil bersama pria lain, sedangkan statusnya sudah bersuami.

Tasya menujukan jalan menuju rumahnya, 20 menit perjalanan baru lah mereka sampai di rumah yang Tasya tempati, Tasya minta Yanza mengantarnya sampai di luar gerbang saja. sebelum keluar dari mobil, Tasya berterima kasih pada Yanza.

"Tasya!

Panggil Yanza, saat wanita itu ingin masuk, karna pak jojo sudah membukakan gerbang untuknya.

"Ya..., ada apa Pak?" Tasya menyahut

"Aku hanya ingin mengatakan kalau kau cantik memakai baju itu," balas Yanza. ia tersenyum pada Tasya.

Tasya tidak menanggapi ucapan Yanza, ia berjalan masuk kedalam rumahnya. Yanza tersenyum, terus melihat Tasya dampai wanita itu menghilang karna pak jojo sudah menutup gerbangnya

"Yanza, dia itu istri orang, apa kau tidak mendapatkan wanita singel, sehingga kau harus memilih istri orang," ucapnya pada dirinya semdiri.

"Tapi kemana suaminya? kenapa dia malah berjalan saat pulang?" lanjutnya terus bicara sendiri. Yanza meninggalkan kediaman Jayyan.

Sampai di dalam rumah, Tasya masuk ke kamar. Ia memandangi penampilannya di cermin, "Apa gunanya semua ini, kalau yang memujiku adalah orang lain, sedangkan suamiku sedikit pun tidak menghargainya," ucap Tasya, ia menangis meratapi nasibnya yang malang.

Tasya membuka bajunya, lalu memakai baju tidur malamnya. Tasya tidak melihat putranya terlebih dahulu, ia langsunh tidur, lebih tepatnya menangis di tempat tidur

Mohon dukung krya mak ya🙏🙏🙏🙏

Dengan like komen favorit dan vote nya🙏🙏

LOVE YU sekebon buat kalian semua yang sudah baca novel receh mak❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

Ida Kitty

Ida Kitty

nyebelin banget tuh suami yanza, tau gitu gak usah diajak tadi...😠

2023-07-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!