Jam 3 dini hari, beru lah Jayyan sampai di rumahnya, saat masuk ke kamar ia sudah mendapati istrinya terlelap di atas ranjang. Jayyan membuka jasnya masih mengenakan kemejanya ia bebaring di samping Tasya dengan membelakanginya.
Tasya yang merasa ada pergerekan di kasur, ia pun membuka mata, lalu berbalik ke arah suminya, "Mas dari mana saja? kenapa jam segini baru pulang?" tanya Tasya. untuk yang pertama kalinya.
Ya walupun Jayyan sudah sering pulang larut malam, ia tidak pernah bertanya, karna tanpa bertanya pun ia sudah tahu apa yang suaminya lakukan.
"Jangan coba bertanya! yang jawabannya hanya akan membuatmu sakit hati!" balas Jayyan. membuat Tasya diam, itu artinya apa yang ia pikirkan benar, bahwa suaminya kembali bermain wanita.
"Jadi, Aku harus bagai mana Mas? supaya kau mencintaiku seperti dulu?" Tasya bertanya, tapi lawan bicaranya hanyalah punggung suaminya.
"Kau cukup diam dan terima nasipmu, karna kau yang membuat aku seperti ini. Kau ingat dulu aku sangat nencintaimu, bahkan sampai sekarang pun cinta itu masih ada, tapi kau membalasnya dengan penghianatan. Jadi bagaiana rasanya di hianati? sakit bukan?" Jayyan menjawab sekaligus mengatakan rasa kecewanya.
"Tapi aku tidak menghianatimu Mas! kau hanya salah paham, dan Abyan itu benar-benar anakmu, anak kita," balas Tasya sendu. ia sangat sedih ketika ia teringat akan kejadian beberapa tahun yang lalu.
Di mana Jayyan melihatnya berduaan dengan pria yang tidak ia kenal, pahdahal niatnya hanya ingin menolong orang itu, tapi siapa sangka kalau orang itu beriat jahat padanya, yang membuat suaminya jadi salah paham padanya.
"Sudah kau tidurlah!" cetus Jayyan. masih dengan membelakangi Tasya.
Tapi Tasya tidak mendengarkannya, ia membalikan badan Jayyan, "Apa masih kurang? kau membalas ku dengan banyak penghianatan, bahkan dengan kekerasan. Sdangkan aku tidak melakukan apa pun selain kesalah pahaman!" ujar Tasya. ia menatap sendu pada suaminya.
"Apa...! Kau bilang hanya ke salah pahaman, jelas-jelas kauenikmati sentuhan pria itu, aku tidak bodoh Tasya, aku melihatnya saat dia ada di atas tubuhmu," balas Jayyan. bicara tepat di wajah Tasya. setelah mengatakan itu Jayyan turun dari ranjang lalu keluar dari kamar itu.
Tasya kembali menangis. Sudah hamper 3 tahun usia pernikahannya dengan Jayyan, kebahagian datang hanya saat di awal pernikahannya saja. Semenjak kejadian itu Jayyan membencinya, semakin parah saat ia di nyatakan hamil.
Sifat Jayyan pun semakin memjadi-jadi, karna ia mengira Abyan bukanlah anaknya. Tapi untuk menceraikannya Jayyan tida mau melakukannya. karna dia harus membalas penghianatan yang Tasya lakukan.
Pagi harinya, Tasya menjalankan tugasnya sepeeti biasa, menyiapkan air hangst dan baju ganti suaminya di lanjut dengan menyiamkan sarapanyanya.
Saat ini mereka sudah ada di meja makan, pagi ini Tasya tampil berbeda. ia berpakaiyan rapih berniat ingin memita ijin, untuk ia kembali bekerja.
Jayyan memperhatikan penampilan Tasya, ia mengerutkan keningnya heran mengapa istrinya berpenampilan seperti itu, "Kau mau kemana? kenapa kau berpakaitan seprtti itu?" tanya Jayyan. Menatap Tasya dengan tajam.
"Aku ingin bekerja Mas, aku bosan di rumah terus tanpa melakukan apa-apa," jawab Tasya. mengatakan ke inginannya.
"Apa...! Kau mau bekerja?!" pekiknya. sampai membuat Tasya terkejut, tapi ia tetap mengangguk.
"Jangan pernah coba-coba..., berniat untuk bekerja! karna Aku tidak mengijinkannya!" balas Jayyan. melarang Tasya untuk bekerja.
"Tapi Mas, ak_."
"Tidal ada tapi-tapian, atau alasan apa pun, kau hanya boleh bekerja di rumah, jangan coba-coba membantah ku!" Seru Jayyan. Ia memotong ucapan Tasya.
"Kenapa lagi dengan wanita ini?" Timpal Bu Marta, ibunya Jayyan.
"Ibu! ucap Jayyan dan Tasya bersamaan, mereka tidak menyanga akan ke datangan wanita paruh baya itu.
"Kenapa kau berpakaiyan seperti itu?" sama halnya dengan Jayyan, ibunya juga bertanya, sambil mendekat dan duduk di kursi tepat di hadapan Jayyan.
"Dia ingin bekerja Ma," Jayyan menjawab dengan nada tidak suka.
"Memangnya? apa yang bisa ia kerjakan? dulu dia juga bekerja sebagai staf biasa," balas Bu Marta, mengejek menantunya.
"Tidak masalah Ma, walau hanya menjadi staf biasa, yang penting bekerja," Tasya membalas ucapan ibu mertuanya.
"Tapi aku tidak mengijinkannya!" seru Jayyan, membuat Tasya menghela nafas. sudah di pastikan ia tidak mendapat ijin.
"Oh ya, koper Mama masih ada di depan! tolong ambil dan bawa ke kamar Mama!" perintah Marta pada menantunya.
"Ya Ma, sebentar biar aku minta bibik membawanya ke kamar Mama," balas Tasya.
"Aku meminta mu! jadi kau yang mengerjakanya!" balas Bu Marta. Tanpa membantah lagi, Tasya mengerjakan perintah ibu mertuanya.
Tasya terkejut saat melihat koper ibu mertuanya ada dua, "Apa mama akan tinggal disini?" gumamnya. lalu membawa koper itu ke kamar yang ibu mertuanya tempati. setelah itu ia kemali ke meja makan.
"Mulai sekarang Mama akan tinggal disini bersama kalian," ucap Bu Marta. dambil menyantap sarapan paginya.
"Aku tidak melarang Mama tinggal disini, tapi mama harus ingat, jangan pernah lagi meminta ku untuk mencereikan Tasya, Mama tentu tau apa alasannya," balas Jayyan. dia tau ibunya itu tidak suka pada istrinya.
"Hemm...." dehem Bu Marta.Tapi dalam hatinya berkata, 'Aku yang akan membuatnya tidak berah tinggal di sin."
"Baiklah..., aku berangkat dulu, ingat jangan coba-coba untuk pergi bekerja!" seru Jayyan. setelah itu ia berangkan ke kantor.
Melihat suaminya yang sudah pergi, Tasya juga berniat penemui putranya, tapi Bu Marta memintanya menyiapkan teh dan mangantarnya ke reuang tamu. Tasya pun mengerjakanya, kalau tidak sudah pasti semua hinaan akan di lontarkan padanya.
"Ini Ma," ucap Tasya, meletakan teh yang ia bawa tadi.
Bbuurrr
Kau mau meracuniku, dengan tehmu yang terlalu manis ini!" bentak Bu Marta. Lalu ia memaksa Tasya untuk meminumnya padahal tehnya masih panas.
"Ampun Ma, panas," jerit Tasya. Bu Marta malah tersenyum padanya.
"Kalau Jayyan tidak mau menceraikan mu, maka aku yang akan membuatmu menyerah dan pergi dari runah ini!" ucapnya. Tepat seperti yang Tasya pikirkan, ibu nertuanya itu hanya akan mengusiknya.
"Ya ampun Nya, kenapa bisa seperti ini?" ucap Yesi, saat ia melihat Tasya menyemprotkan obat pada lidahnya yang memerah.
"Ini belum seberapa Yes, penderitaan ku akan bertbah jika mama tinggsl disini," jawab Tasya , memberi tahu pengasuh putranya.
"Boleh aku memberi bertanya pada Nyonya," ucap Yesi hati-hati.Takut kalau Nyonyanya merasa tersinggung.
"Tanyakan saja Yes," balas Tasya.
"Kenapa Nyonya masih bertahan dengan Tuan? apa tidak lebih baik Nyonya pergi saja dari rumah ini, Tuan sudah sangat keterlaluan pada Nyonya," lanjut Yesi. bertanya sekaligus memberi saran pada Nyonyanya.
Tasya tersenyum pada Yesi, ia menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tau mau pergi kemana Yes, di dunia ini aku hanya punya Mas Jayyan dan Abyan. selain itu tidak ada," jawab Tasya.
"Tapi Nonya bisa mencari kehidupan yang lebih baik, di sini Nonya hanya di siksa, Tuan kecil juga tidak pernah di anggaf, oleh Tuan Jayyan." balas Yesi. Ia meraaa kasihan saat melihat nyonyanya di sakiti terus menerus.
Mas Jayyan pasti akan berubah Yes, sebenatnya dia itu sangat mencintaiku sama seperti aku mencintainya," lagi-lagi Tasya membalas dengan membela suaminya.
"Tidak ada Cinta yang seperti itu Nya," ujar Yesi. Tasya tidak lagi menanggapi ucapan Yesi, dia hanya tersenyim, pada pengasuh puntranya itu. dan Yesi pun ahirnya diam. karna Tasya tidak mendengarkanya.
Mohon dukung krya mak ya🙏🙏🙏🙏
Dengan like komen favorit dan vote nya🙏🙏
LOVE YU sekebon buat kalian semua yang sudah baca novel receh mak❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Ida Kitty
kasian banget sih kmu Tasya, dah suaminya galak, mertua pun galak...
kmu sabar banget sih Tasya...
tapi kenapa q yg gak sabar y ma si jayyan ma emaknya tuh...😠
2023-07-17
3