Pergi Ke Pusat Perbelanjaan

Malam harinya Jayyan pulang dengan ke adaan mabuk. Ada dua wanita yang ia bawa kerumahnya, dengan santainya pria itu masuk ke dalam, dangan membawa dua wanita itu.

Yesi!

Panggil Jayyan sambil mengetuk pintu kamar putranya.

"Ada apa tuan?" Yesi bertanya. Padahal ia sudah tau apa yang akan ia lakukan.

"Bukakan gudang, keluarkan wanita itu dari situ!" perintahnya. Yesi mengangguk, ia turun kebawah. Sedangkan Jayyan, menggiring dua wanita itu maduk ke kamarnya dan istrinya.

Tasya keluar dari kamar yang baru saja ia masuki, ia langsung berlari ketika mendengar kalau suaminya pulang membawa dua wanita. Jayyan memangvsering pulang larut malam, dengan keadaan mabuk, tapi ini kali pertama ia membaws wanita lain ke rumahnya.

Braaakk

Tasya membuka pintu kamarnya dengan kencang. Membuat orang yang ada di dalam menghentikan mereka.Tasya mengangak, ia melihat ke arah dua wanita yang duduk di sofa bersama suaminya.

"Apa yang kau lakukan! kau tidur di kamar Abyan saja!" bentak Jayyan. Tasya tidak perduli, ia malah masuk ke kamarnya.

Tak berapa lama, Yesi pun datang mengantar Abyan, ia pun meletakan Abyan di tempat tidurnya, lalu Yesi keluar dari kamar itu.

"Jangan memancingku Sya! Sekarang juga kau baea anakmu dan keluar dari kamar ini! atau..., kau mau aku menghukum mu lagi," bentak Jayyan lagi, ia mendekati Tasya.

"Aku tidak mau keluar dari sini! ini kamar ku Mas, kamar kita, jadi jangan paksa aku!" Tasya menolak permintaan suaminya. Membuat Jayyan semakin marah padanya.

"Jadi kau tidak mau keluar? Apa kau ingin melihat yang akan kami lakukan. Begitu!" balas Jayyan. Mendorong Tasya membuat wanita itu terjatuh di lanntai.

Jayyan kembali mendekati dua wanita itu, ia pun mencium bibirnya tepat di hadapan istrinya.

Tasya menangis, menunduk agar tidak melihat perbuatan suaminya, ia benar-benar tidak menyangka, mengapa suaminya tega berbuat itu di depan matanya. Tapi Tasya mencoba untuk bertahan, sampai tiba-tiba suara tangisan Abyan terdengar, membuat Jayyan merasa ke bisingan.

"Aaahhhh..., kenapa suara anak itu selalu membuatku pusing! diamkan Anakmu itu!" lagi-lagi Jayyan membentak. tapi ia mbawa dua wanita itu ke kamar yang ada di bawah, agar ia tidak terganggu dengan suara tangisan Abyan.

Setelah kepergian Jayyan, Abyan langsumg diam. Tasya berdiri ia pun menutup pintu kamarnya lalu mendekati putranya.

Mama tau Sayang, kamu pasti gak maukan kalau kita harus pergi dari kamar ini," ucap Tasya. Ia mengangkat putranya dari tempat tidurnya, lalu mencium pipi gembulnya.

Anak itu tersentum di gendongan ibunya. seolah ia mengerti apa yang ibunya ucapkan dan ingin menghibur ibunya.

Di kamar bawah, Jayyan dan kedua wanita itu benar-benar menggila, suara erangan yang bersahutan memenuhi kamar itu. Sedikit pun Jayyan tidak memikirkan perasaan istrinya.

Pagi harinya, Tasya bangun lebih dulu, ia memandangi wajah suaminya yang terlelap dangan damai, sedikit pun tidak ada rasa bersalah di wajahnya.

Tasya turun dari ranjang, masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi Tasya memandangi tubuhnya yang sedikit berisi.

'Aku harus bagai mana? supaya Mas Jayyan gak berpaling dari ku?" ucap Tasya dalam hati. Setelah selesai membersihkan diri, ia keluar dari kamar mandi.

Jayyan memperhatikan Tasya yang baru keluar dari kamar mandi. pria itu turun dari ranjang berjalan mendekati Tasya, "Siapkan pakaiyan ku!" ucap Jayyan. Tasya pun mengangguk.

Tasya menyiapkan baju ganti untuk suaminya. lalu membawa Abyan kekamarnya, memberikannya pada Yesi. karna ia harus menyiapkan sarapan suaminya.

Tidak berapa lama Jayyan pun keluar dari kamar mandi, ia memakai baju yang di siapkan Tasya. setelah itu ia turun ke bawah. berjalan menuju meja makan.

"Nanti malam berdan-danlah secantik mungkin, kita akan pergi menghadiri pesta relasi bisnisku," ucap Jayyan. sebenarnya ia malas membawa Tasya, tapi bagi yang sudah menikah, di minta untuk membawa istrinya, jadi Jayyan terpaksa membawa Tasya.

"Iya Mas. Apa Abyan juga ikut?" Tasya menjawab sekaligus nertanya.

"Tidak. hanya kita berdua, ingan kau harus tampil cantik! jangan mebuatku malu!" balas Jayyan, setelah itu ia berangkat kekantor. tentunya setelah Tasya mencium punggung tangannya.

Tasya meminta Bik Surti untuk memberiskan meja makan. sedangkan ia naik ke atas untuk melihat putranya.

"Yes, hari ini kita kesalon ya. Mas Jayyan mengajakku menghadiri pesta, jadi aku harus tampil cantik, agar tidak membuat malu Mas Jayyan." Tasya mengajak Yesi.

"Wah..., bagus dong Nya, itu artinya si tampan ini juga ikut dong," balas Yesih. mentoel hidung Abyan.

"Gak Yas! yang bergi kepesta hanya aku dan Mas Jayyan," ujar Tasya. Sebenarnya ia merasa berat untuk meninggalkan putranya.

"Sudah..., Nyonya tidak usah mikirin soal Abyan, ada aku yang akan menjaganya," balas Yesi. Tasya pun mengangguk.

Mereka siap-siap untuk pergi. Sebelum kesalon Yesi menyarankan Nyonyanya untuk membeli baju terlebih dahulu, jadilah saat lni mereka ada di pusat perbelanjaan.

Tasya sudah memilih satu gaun, tapi ia bingung harus memilih yang mana lagi, semuanya tampak cantik di matanya, sampai ada satu gaun yang menurutnya lebih cantik dari pada yang lainya. Saat Tasya ingin mengambilnya kebetulan ada tangan yang menarik gaun yang sama dengannya.

"Saya dulun Mb_." Tasya menghentikan ucapannya. hampir saja ia memanggil orang itu dengan sebutan Mbak.

Spontan pria yang nebutan baju itu tertawa, ia tau kalau Tasya akan memanggilnya apa, "Untukmu saja, tapi jangan panggil aku dengan sebutan Mbak," ucap Yanza. tapi Tasya menolaknya.

"Tidak, untuk Bapak saja," tolak Tasya. Ia kembali memberikannya pada Yanza.

"Apa! Bapak..., kurasa aku tidak setua tua de dikit aja dari kamu, jadi aku tidak pantas di panggil Bapak," balas Yanza. lalu pun mengulurkan tangannya. Karna merasa tidak enak, ahirnya Tasya membalas uluran tangan Yanza.

Yanza memgenalkan dirinya, Tasya pun balas mengenalkan dirinya. Saat Yanza ingin mengajak Tasya mengobrol, tiba-tiba Yesi datang membawa Abyan, memberikannya pada Tasya, karna anak itu sedang menangis mencari ibunya.

"Oh..., cup cup cup. Sayang, mama di sini kok," ucap Tasya. saat anaknya itu sudah ada di gendongannya.

Yanza melongo, ia tidak menyangka kalau Tasya sudah punya anak, tadi ia pikir wanita itu masih gadis, "Tasya, ini anakmu ya?" tanya Yanza. ingin memastikan karna ia sedikit tidak percaya.

"Iya Pak. Ini anak saya, dan ini pengaduh anak saya," jawab Tasya. Setelah mendengpr jawaban Tasya, barulah Yanza percaya.

"Apa Nyonya sudah selesai? kita masih harus ke salon Nya," Yesi bertanya, Lalu menginatkan Nyonyanya.

"Sudah Yas, ini lolong bawain ya," jawab Tasya. Ia memberikan gaun yang sempat ia pilih tadi. Yesih menga mengguk, menerima gaun yang Tasya berikan.

Tasya pamit pada Yanza, nereka pergi ke kasir untuk melakukan pembayaran. Yanza juga mengikuti mereka, tapi karna tujuan mereka adalah kasir, mungkin pria itu juga sudah selesai. Pikir Tasya.

Yanza meminta Mbak kasirnya untuk mengemas gaun yang ia dan Tasya rebutkan tadi, lalu mermikannya pada Tasya. Tasya sudah menolak, tapi Yanza tetap memaksa, karna dia memang paling anti yang namanya penolakan. Ahirnya Tasya pun menerimanya.

Setelah melakukan pembayaran, Tasya kembali pamit pada Yanza, tak lupa ia memgucapkan terima kasih.

...****************...

Mohon dukung krya mak ya🙏🙏🙏🙏

Dengan like komen favorit dan vote nya🙏🙏

LOVE YU sekebon buat kalian semua yang sudah baca novel receh mak❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

Ida Kitty

Ida Kitty

Emang iy, dimana2 law yg namanya emak2, law mu kepesta pasti super sibuk, pastinya sibuk merias diri...🤣🤣🤭

2023-07-16

4

🍁Devi❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🍁Devi❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

mampir kak

2023-06-21

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!