Eps 4

Pak Dareen segera menggendong tubuh Kayla yang pingsan menuju poli klinik. Ia benar-benar khawatir dengan keadaan Kayla. Apa sesakit itu terbentur pojok meja, pikirnya.

Setelah sampai di poli klinik, Pak Dareen segera memanggil suster yang berjaga. Suster itu pun langsung memeriksa keadaan Kayla.

''Kenapa bisa sampai pingsan Pak?'' tanya suster.

''Tadi perutnya terbentur meja. Dia mengeluh kesakitan sus. Coba periksa area perutnya,'' ucap Dareen berdiri tak jauh dari ranjang yang di tempati Kayla.

Suster pun langsung menyibakkan baju seragam milik Kayla.

''Apa itu Sus?'' tanya Pak Dareen penasaran. Apa sampai separah itu terbentur pojok meja? Batinnya.

''Sepertinya ini bekas jahitan operasi Pak. Dan sepertinya operasinya belum kering sepenuhnya,'' ucap Suster sambil melihat luka yang ada di perut Kayla.

''Apa mungkin tadi perutnya bagian itu yang terbentur meja? Dia mengeluh kesakitan dan wajahnya sangat pucat,'' ucap Pak Dareen menatap lekad-lekad perut Kayla yang tengah di obati oleh suster.

''Bisa jadi Pak. Mungkin luka lebam ini bekas terbentur meja tadi,'' ucap suster yang mengobati Kayla.

Setelah selesai di obati, Kayla pun mengerjabkan matanya berulang kali. Ia merasa asing dengan tempat yang saat ini ia tempati.

''Aku dimana?'' gumam Kayla berusaha duduk namun perutnya masih terasa nyeri. Ia pun kembali merebahkan tubuhnya. Kayla benar-benar tidak kuat dengan sakit yang ada di perutnya.

''Kamu sudah sadar?'' suara bariton itu membuat Kayla langsung menoleh ke arah sumber suara.

''Eh,,'' Kayla kaget saat Pak Dareen duduk tak jauh dari blankarnya.

''Gimana perut kamu? Masih sakit?'' tanya Pak Dareen dengan raut wajah yang tidak sedingin biasanya.

''Masih Pak, sedikit,'' ucap Kayla merasa tidak enak hati kepada supervisornya.

''Kalau masih sakit istirahat saja dulu. Nanti saya antarkan kamu pulang,'' ucap Pak Dareen merasa khawatir dengan Kayla. Entah perasaan apa yang ia miliki, namun ia merasa peduli dengan gadis yang ada di depannya saat ini.

''Saya bisa sendiri Pak. Saya bawa motor,'' ucap Kayla berusaha menolak halus, namun tatapan tajam Pak Dareen membuat nyalinya seakan menciut. Kayla pun menundukkan pandangannya.

''Biar Gala dan temannya yang membawa motormu. Kata Gala kalian satu kosan,'' ucap Pak Dareen, Kayla hanya mengangguk saja. Percuma ia menolak dengan alasan bagaimana pun, Pak Dareen tetaplah Pak Dareen, ia tidak akan berubah fikiran sedikit pun.

Setelah kondisi perutnya sudah tidak terasa sakit. Pak Dareen segera mengantar Kayla menuju kos. Kayla yang duduk di kursi penumpang hanya diam. Pandangannya mengarah ke sisi kiri, ia sama sekali enggan untuk berucap.

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di kosan Kayla. Tanpa Kayla beritahu Pak Dareen sudah tau jika tempat kosnya berada di sini.

''Kok Bapak tau kalau kos saya ada di sini?'' tanya Kayla penasaran.

''Saya beberapa kali ke kos ini untuk membahas masalah pekerjaan dengan Gala,'' ucap Pak Dareen membuat Kayla menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

''Biar saya bantu kamu turun,'' ucap Pak Dareen turun terlebih dulu dan membantu Kayla untuk turun.

''Kenapa dia lebay sekali. Padahal perutku sudah lumayan membaik,'' ucap Kayla dalam hatinya. Kayla merasa aneh dengan atasannya itu.

Pak Dareen dengan sabar menuntun Kayla turun dari mobil. Ia pun memegang tangan Kayla saat Kayla berjalan menuju kamarnya.

''Kamarmu sebelahan dengan kamar Gala?'' tanya Pak Dareen.

''Iya Pak, hanya ada satu kamar ini yang kosong,'' ujar Kayla. Ia pun segera mengambil kunci kamarnya yang ada di saku, setelah kunci itu ia pegang, Kayla segera membuka pintunya.

''Pak Dareen mau mampir dulu?'' tanya Kayla. Ia berharap Pak Dareen segera pergi dari sana, namun angan-angannya hanya tinggal angan-angan.

''Boleh,'' ucap Pak Dareen membuat Kayla kesal setengah mati. Sebenarnya Kayla ingin sekali segera mengistirahatkan tubuhnya, namun di kamar itu tidak hanya ada dirinya saja, melainkan atasannya ikut masuk.

Pak Dareen masuk dan duduk di lantai tanpa alas. Ia melihat ke kiri ke kanan kamar kos milik Kayla.

''Kenapa Pak?'' tanya Kayla penasaran. Sejak tadi Pak Dareen diam saja, ia fokus pada kamar kos Kayla.

''Enggak pa-pa, sebulan berapa kos disini,'' tanya Pak Dareen.

''Satu juta dua ratus,'' ucap Kayla, Pak Dareen hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

''Kenapa dia masih betah disini? Apa Pak Dareen nggak ada kerjaan lain?'' batinnya. Jujur, Kayla sangat risih berada satu kamar dengan seorang laki-laki. Tadi ia hanya menawarinya dengan bercanda, namun Pak Dareen malah mau mampir beneran.

''Apa Pak Dareen tidak ada kerjaan?'' tanya Kayla dengan sedikit takut.

''Kamu mengusir saya?'' tanya Pak Dareen dengan menatap Kayla tajam.

''Bu bukan begitu Pak, sa----

''Baiklah, saya akan kembali ke pabrik sekarang. Sebaiknya kamu istirahat. Besok harus sudah kembali bekerja,'' ucapnya, ia pun bangkit dari duduknya dan melangkah keluar kamar.

Kayla hanya mengangguk pelan. Sebenarnya ia tidak enak hati berbicara seperti itu. Namun perutnya masih terasa sakit jika terlalu lama di buat duduk.

''Terima kasih Pak,'' ucap Kayla terpaksa mengantar Pak Dareen sampai di depan. Ia tidak mau menjadi anak baru yang terkenal tidak sopan dengan atasan.

''Sama-sama,'' jawab Pak Dareen lalu masuk ke dalam mobilnya. Pak Dareen segera menyalakan mesin mobil dan berlalu dari depan kamar kos Kayla.

''Huh,'' Kayla menghembuskan nafas panjangnya. ''Kenapa dia tiba-tiba baik, padahal tadi pagi dia seperti kutub utara,'' gumamnya sambil masuk ke dalam kamarnya.

*

*

5 hari pun telah berlalu. Selama 5 hari ini Pak Dareen sangat perhatian dengan Kayla. Entah itu memang bentuk rasa tanggung jawabnya, atau karna kasihan Kayla juga tidak tau.

Ting.

Bunyi pesan membuat Kayla menghentikan langkahnya.

📥''Dimana?'' tanya Pak Dareen, membuat Kayla memutar bola matanya malas. Sebenarnya Kayla malas berhubungan dengan laki-laki, apalagi itu atasannya sendiri. Trauma di masa lalu membuat ia menjadi anti laki-laki.

📤''Ini mau pulang Pak,'' jawab Kayla.

Tak berselang lama ponselnya berbunyi kembali.

Ting.

📥''Temani saya makan malam ini bisa?'' tanya Pak Dareen.

📤''Maaf Pak saya sudah ada janji dengan Gina,'' ucap Kayla beralasan. Lagi-lagi Kayla menolak ajakan Pak Dareen. Entah apa salah Pak Dareen, padahal Pak Dareen atasan yang sangat tampan dan berkharisma. Banyak karyawati yang sangat mengidolakan Pak Dareen, namun sikap angkuh dan dinginnya membuat wanita-wanita itu hanya bisa memujanya dalam diam. Mereka tidak bisa mengutarakan isi hati mereka.

''Ck,'' di dalam ruangannya Pak Dareen berdecak kesal. Entah apa salahnya, namun Kayla lagi-lagi menolak ajakannya.

''Ada apa dengan diriku? Kenapa aku malah tertarik dengan gadis itu. Gadis cantik yang sangat sederhana,'' gumamnya membayangkan wajah cantik Kayla sangat pingsan beberapa hari yang lalu.

*

*

Wahh Pak Dareen mulai tertarik nih sama Kaylaa😍

Jangan lupa tekan like, coment, fav, vote, dan beri hadiah yaa guysssssss.

Terpopuler

Comments

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

dia gak dingin kok, dia baik malah

2023-10-27

1

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

aku ngilu bacanya kak

2023-10-27

1

auliasiamatir

auliasiamatir

cinta tulus mantan preman hadir kembali kak

2023-10-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!