Demon High School, merupakan sekolah SMA yang memiliki citra buruk di kota X. Sekolah yang di huni oleh preman maupun orang-orang yang memiliki jiwa petarung, sekolah khusus anak-anak bermasalah dan di buang oleh keluarga mereka.
Terkenal dengan sekolah petarung dan suka tawuran. Banyak orang tidak ingin terlibat dengan siswa maupun guru di sekolah ini. Mereka tidak membully siswa lemah maupun siswa lain, namun beda cerita dengan penghianat. Mereka tidak akan segan menghajar penghianat hingga sekarat.
'Welcome to Death' menjadi sambutan untuk siswa yang baru menginjakkan kakinya di halaman sekolah ini diiringi aura intimidasi yang cukup kuat. Gedung sekolah yang di penuhi coretan gravity yang membentuk lukisan serta beberapa rongsokan besi menjadi sambutan utama begitu memasuki halaman sekolah ini.
Sekolah ini memiliki dua gedung dengan empat lantai dan di hubungkan dengan jembatan menyerupai koridor. Gedung A merupakan gedung kelas biasa. Lantai satu merupakan aula yang mampu menampung seribu orang, lantai dua, tiga dan empat merupakan ruang kelas X-XII dan kantin.
Sementara gedung B merupakan gedung khusus. Lantai satu merupakan koperasi menyerupai supermarket yang menjual aneka perlengkapan siswa, seperti alat tulis, pakaian sekolah, maupun bekal.
Lantai dua terdapat ruang kesehatan, ruang guru dan ruang kepala sekolah, perpustakaan dan ruang komputer
Lantai tiga merupakan lapangan indoor, sementara lantai empat merupakan arena khusus latihan.
Meskipun sekolah ini khusus berandalan, terdapat beberapa perempuan yang bersekolah di sini. Jumlah mereka bisa di hitung dengan jari, mengingat mereka yang bersekolah di sini adalah anak perempuan yang tidak di inginkan oleh keluarganya.
Tidak ada sistem OSIS. Pemimpin sekolah ini dipilih dari kandidat terkuat dari beberapa siswa yang terpilih menjadi kandidat terkuat di tingkatan mereka. Dan setiap tingkat kelas memiliki setidaknya lima kandidat terkuat dan akan tetap diseleksi selama tiga bulan berturut-turut.
Karena hal inilah sekolah Devil High School mendapat julukan sekolah khusus yang memiliki citra buruk di mata beberapa orang, bahkan orang-orang yang bersekolah disini tidak dilirik oleh orang lain untuk pendamping hidup mengingat citra buruk sekolah itu.
⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️
Seorang pria paruh baya berpidato singkat di hadapan murid-murid nya yang terlihat berdiri dengan anteng, bahkan sesekali menguap. Sudah satu jam pria itu berdiri memberi sambutan untuk siswa baru. Dan sudah tiga kali pria itu mengulang pidato yang sama.
"Sekian pidato dari saya dan terimakasih."
Setelah berkata demikian, pria itu segera pergi dari sana.
Hening sejenak sebelum salah satu siswa dengan sengaja mendorong siswa lainnya hingga mengundang keributan.
"Hei, apa yang kau lakukan sialan!" Seru salah satu laki-laki sambil mendorong seorang pemuda dengan rambut mohawk kuning cerah.
Pemuda berambut mohawk kuning cerah itu hanya menyeringai sombong dan kembali mendorong pemuda itu dengan pongahnya, membuat pemuda itu tersulut emosi.
'Buagh'
Pemuda berambut mohawk itu mengusap pipinya yang terkena bogeman mentah itu, lalu meludah.
"Pukulanmu boleh juga, bangsad!" Laki-laki berambut mohawk itu nyolot tak terima sambil membalas bogeman mentah ke arah laki-laki yang dia dorong tadi.
Tak lama kemudian terjadi baku hantam diantara mereka, namun tak ada seorangpun yang melerai mereka berdua. Bahkan beberapa siswa baru ikut berkelahi dengan siapapun yang mereka jumpai.
Suasana yang tenang dan damai berakhir dalam kericuhan. Para guru tidak berani melerai dan menonton pertunjukan itu dari lantai tiga dengan santai bersama para senior yang hadir untuk melihat calon siswa baru mereka.
Beberapa perempuan juga ikut baku hantam dengan siswa laki-laki, termasuk seorang gadis bersurai hitam dengan hiasan biru cerah itu. Seketika mereka terpaku menatapnya gadis itu yang tampak santai berkelit dan menghindari serangan, bahkan tampak sesekali membalas serangan.
"Sepertinya kali ini ada seorang perempuan yang menjadi kandidat terkuat kelas sepuluh." Ucap salah satu guru laki-laki sambil menyeringai.
"Aku dengar dia merupakan anak dari petinggi Athena grup. Tak biasanya anak dari seorang yang berpengaruh bersekolah di sini." Celetuk salah satu guru sambil menghisap rokoknya dalam-dalam lalu menghembuskan asapnya.
"Mereka yang bersekolah di sini biasanya anak yang tidak diinginkan."
"Aku ingin lihat seberapa kuat mereka bertahan."
⚛️⚛️⚛️⚛️⚛️
Kirania hanya menatap ajang baku hantam dengan santai sambil menguap lebar. Dia tidak boleh ikut bertarung lantaran larangan sang paman yang masih khawatir tentang lengannya yang baru saja sembuh. Jadi gadis itu lebih memilih keluar barisan dan ingin memakan cemilan kesayangannya.
Namun seseorang mendorongnya dengan keras membuat gadis itu nyaris tersungkur. Dia segera menoleh dan melihat beberapa perempuan tersenyum meremehkan ke arahnya.
"Apa?" Tanya Kirania dengan malas yang membuat mereka terprovokasi.
"Beraninya kau pada kami, ha?" Bentak gadis itu dan menampar Kirania. Segera Kirania menangkap tangan gadis itu lalu memelintir nya dengan keras.
Gadis itu berteriak kesakitan. Beberapa temannya berusaha melepaskan gadis itu, namun Kirania dengan santai melayangkan beberapa tendangan yang sukses membuat mereka tersungkur.
Kirania menghempaskan tubuh gadis itu dengan keras lalu menginjak punggung tangannya. Bahkan beberapa teman gadis itu berusaha berdiri dan kembali menyerang Kirania.
Dengan santai Kirania menghajar mereka, bahkan beberapa anak laki-laki juga terkena imbasnya.
Dalam waktu setengah jam, semua siswa berakhir tergeletak di aula. Hanya lima orang yang bertahan dengan wajah babak belur, kecuali Kirania yang wajahnya sedikit lebam.
Kirania menjadi kandidat nomor sepuluh terkuat dan satu-satunya perempuan yang menjadi kandidat di sekolah ini. Mengingat gaya bertarung nya yang malas-malasan dan hanya mengandalkan tendangan, namun tendangannya cukup kuat. Gadis ini berhasil menumbangkan tiga puluh siswa seorang diri.
Petra yang menempati posisi nomor lima. Pemuda itu mengalami beberapa robekan di wajahnya. Dia berhasil menumbangkan lima puluh siswa baru seorang diri.
"Selamat datang di Demon High School, para bedebah sekalian! Perkenalkan, aku Sanca, pemimpin siswa di sekolah ini. Untuk sekarang kalian boleh pulang dan obati luka kalian!" Serunya memperkenalkan diri.
Para siswa baru segera pulang ke rumah masing-masing untuk mengobati luka mereka maupun rekan mereka.
⚛️⚛️⚛️⚛️
Kirania dan Petra berjalan santai menyusuri jalanan yang sedikit ramai. Tidak banyak kendaraan pribadi yang berlalu lalang, kecuali transportasi umum.
"Selamat. Kau telah menjadi kandidat kelima di sekolah ini." Ucap Kirania tulus.
Petra hanya melirik gadis itu sekilas dan menatap jalanan di depannya. "Terimakasih. Omong-omong, kau hebat juga." Balas Petra dengan tulus. Wajah tampan pria itu di hiasi beberapa lebam akibat pertarungan tadi.
"Tidak juga." Balas Kirania.
Perjalanan mereka di hiasi dalam keheningan. Namun beberapa saat kemudian muncul beberapa preman yang menghalangi jalan mereka.
"Wah, wah... Lihat ada orang pacaran lewat!" Seru salah satu preman sambil berjalan mendekati mereka diikuti beberapa temannya.
"Hei, bung. Pacarmu lumayan cantik. Bagaimana jika untuk kami saja?" Ucap mereka sambil mendorong Petra dan mendekati Kirania dengan tatapan lapar.
"Hai, cantik. Bagaimana jika kau bersenang-senang dengan kami?" Ucap salah satu preman sambil mencolek dagu Kirania, lalu mereka tertawa bersamaan.
"Boleh." Ucap Kirania sambil tersenyum manis, lalu...
'Duakh'
'Brakh'
Salah satu preman terlempar beberapa meter dan terhempas di jalanan sambil meringkuk kesakitan. Sontak para preman menatap temannya yang terlempar jauh dan menatap Kirania yang sedang menurunkan kakinya.
"Ups. Maaf, kakiku licin." Cengir Kirania tanpa dosa yang sukses membuat mereka geram.
"Beraninya kau!"
'Duakh'
Preman itu tersungkur sebelum melayangkan tamparan ke arah Kirania. Terlihat Petra menurunkan kakinya dan mendengus malas.
"Oh, kalian tidak lihat seragam kami?" Pancing Kirania yang membuat sisa preman itu menatap mereka intens.
Seragam bewarna hitam. Kemeja merah maroon di lapisi blazer hitam. Rok mini dengan celana panjang hitam yang dijahit menjadi satu untuk perempuan dan celana hitam untuk laki-laki. Serta sebuah pin emas di salah satu seragam mereka dengan lambang daun momiji hitam.
Siswa Demon High School.
"Bagaimana?" Tantang Petra yang membuat para preman itu tersulut emosi.
"Hajar mereka!"
Pertarungan tidak dapat di elakkan lagi. Dua remaja melawan sepuluh preman dengan tubuh kekar.
Petra membungkukkan badannya dan Kirania menumpukan lengannya di punggung pemuda itu. Lalu dia memutar tubuhnya di atas tubuh Petra sambil menendang preman itu.
Para preman terlempar sambil meringkuk kesakitan. Tendangan gadis itu tidak main-main. Beberapa dari mereka mencoba bangkit dengan gerakan tertatih-tatih dan kembali menyerang mereka.
Petra kembali melayangkan pukulan dan tendangan, membuat beberapa preman terpental jauh dan pingsan seketika.
Melihat rekannya pingsan, sontak mereka bangun dan pergi dari sana sambil membopong rekannya yang merupakan bos mereka.
"Duh, kabur." Cibir Kirania sambil meregangkan tubuhnya.
Petra melirik Kirania. Melihat bagaimana gadis itu melawan preman membuat pemuda itu menginginkan gadis itu sebagai salah satu aliansinya.
"Kirania." Panggil Petra.
Kirania menoleh dan mendapati Petra menatapnya dalam-dalam. Bahkan pemuda itu memegang kedua tangannya. Mendadak Kirania merasa gugup dengan perlakuan itu.
"Ya?"
"Maukah kau menjalin aliansi denganku?"
Sontak Kirania tersadar dengan perkataan Petra. Rupanya pemuda itu ingin menjalin aliansi dengannya. Hampir saja dirinya salah sangka dengan maksud pemuda itu.
Kirania menganggukkan kepalanya. "Baik. Lagipula kita cocok."
Mereka segera melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda dengan keheningan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
jejes879397
seruuuuu
2023-11-21
0
RS
lanjutttt Thor seruuuuu
2023-07-11
0