Tanpa di sadari, jam istirahat pun selesai dan bel tanda masuk pun ber bunyi. Ruzen pun mengajak Tia untuk masuk ke dalam kelas.
"Udh bel nih, ayuk balik ke kelas" ucap Ruzen. Tia pun hanya mengangguk menerima ajakan Ruzen.
"Bude uang nya d meja ini yaa, kembalian nya ambil aja" ucap Ruzen sedikit berteriak.
"Terima kasih mas Zen" ucap bude ida.
Ruzen pun menuntun kursi roda Tia menuju kelas nya Tia. Setelah sampai kelas Tia, Zen pun izin untuk masuk ke kelas nya.
" aku ke kelas dlu ya Tia". Ucap Ruzen .
" iya kak terima kasih" ucap Tia.
Setalah pukul 2 siang, waktu pulang sekolah pun tiba. Ruzen bersama dua sahabat nya pun bergegas untuk ke markas.
" Bos lu ke markas engga?" Tanya Rion.
"Engga on, lu duluan aja sma yoga, titip salam buat bg Ali, bilang ke dia klo gw blm bsa ke markas" ucap Ruzen sambil celingak celinguk.
"Lu nungguin siapa bos?" ucap Yoga.
"Udh lu pergi sana, nyemak aja lu'' ucap Ruzen kesal.
Rion dan Yoga pun langsung pergi meninggal kan Ruzen.
" eh Kak Ruzen Nungguin siapa? " ucap Tia sambil menunduk.
"Eh Tia, pulang bareng yuk, ak sekalian mau ke kafe ibu mu" ucap Ruzen.
"Gw duluan aja klo gt ya"kata hilma
.
" eh gaush bareng aja, nanti org ngiranya apa lg klo cuma berdua dengan Tia" ucap Ruzen mengajak Hilma untuk pulang bareng.
"Sini biar gue yang dorong" ucap Ruzen sambil meraih kursi roda milik Tia.
"Kak zen ngapa kok mau ke kafe ibu?" Tanya Tia.
"Emang ga boleh ya kalo aku mau ngopi di kafe?" tanya Ruzen.
"Emm bukan gitu kak" ucap Tia.
"Udah pokok nya aku ketemu ibu mu" tegas Ruzen.
Tia pun hanya tersenyum d balik cadar nya akibat perkataan Ruzen.
Akhirnya mereka tiba di kafe.
"Gw langsung pulang ya Tia," Ucap hilma.
"Eh iya makasih ya hilmaa" ucap Tia.
"Assalamualaikum ibuk " ucap Tia.
"Walaikumsalam, eh ada nak Ruzen" ibu nya membalas salam Tia.
"Duduk nak, mau minum apa?" sambung ibunya .
"apa aja asal jangan Racun buk" canda Ruzen.
Bu maya pun hanya tertawa kecil dengan candaan Ruzen dan bergegas membuat kan minuman untuk Ruzen.
"Kak aku masuk dlu ya mau ganti baju" ujar Tia.
"Iya Tia, " jawab Ruzen singkat.
"Ini minuman nya nak" bu maya mebawa kan segelas kopu cappucino.
"Terima kasih bu" jawab Ruzen sambil menunduk kan kepala nya.
"Ada perlu apa ya nak ruzen ingin bertemu ibuk" tanya Bu maya penasaran.
"Ehh ini buk saya mau menanya kan tentang ucapan ibu kemarin mengenai Tia yg menyukai saya bu" jawab Ruzen.
"Saya orang nakal buk, saya bukan org baik baik. Suka minum, suka balapan ,suka tawuran, suka bolos sekolah dan saya sering di hukum d sekolah buk. Banyak org yang tidak menyukai saya termasuk ke dua orang tua saya. Lantas kenapa Tia malah menyukai saya? Apa nanti ibu bakal menerima saya?" ucap Ruzen .
" ini biar ibu yang jawab atau nunggu Tia? " tanya bu maya.
"Ibu aja yg jawab" Ruzen mempersilah kan ibu maya untuk menjawab.
"Nakk, nakal dan tidak nya seseorang itu tergantung dari sisi org yg menilai. Kalau kita melihat dari sisi jelek nya, maka kita akan men cap org tersebut nakal. Tetapi jika kita melihat dari sisi baik nya, maka org tersebut akan terlihat baik. Penilaian orang itu beda beda nak. Sifat nak Ruzen yg nakal itu bisa di rubah secara perlahan. Kalau alasan Tia menyukai nak Ruzen, ibu tidak tau. Nah kalau untuk ibu pribadi ibu akan menerima nak Ruzen Karna bagai mana pun ibuk tidak mau menolah kehendak anak ibuk" ucap maya menjelaskan kepada Ruzen.
Sedangkan Tia yang dari tadi menguping pembicaraan Ruzen dan ibunya Hanya tersenyum di balik cadar abu abu yg ia kena kan.
Tia pun langsung ber gabung dengan obrolan mereka.
" Kalau alasan Tia menyukai kak Ruzen itu karena Tia menganggap Kak Ruzen itu baik. Sifat itu bisa di rubah kak. Insya allah jika suatu saat nanti Tia menjadi org terdekat kak Ruzen, pasti Tia akan membantu merubah sifat nakal kak Ruzen"
Ruzen pun hanya terdiam dan hanya bisa mengangguk mendengar penjelasan bu maya dan Tia.
"Tetapi saya Merasa tidak pantas untuk Tia bu" ucap Ruzen.
"Kak, gak boleh ber kata seperti itu" ucap Tia. Ruzen pun Terdiam sambil menunduk.
''Di habisin kopi nya kak'' ucap Tia yang membuka pembicaraan setelah cukup lama berdiam tak ada obrolan.
Ruzen pun mash saja Terdiam.
"Kakk?" tanya Tia yang membuyar kan lamunan nya.
"Eh iyaa, maaf ya Tia. Saya pergi ke markas dulu, berapa kopi nya buk? " tanya Ruzen.
"Sudah tidak usah kak, hari ini gratis buat kakak" ucap Tia.
"Wah Terima kasih ya, kakak pamit dlu" ucap Ruzen .
" sama sama kak, hati hati ya" jawab Tia.
"Assalamualaikum" Ruzen berpamitan.
"Walaikumsalam" jawab Tia dan ibu nya bersamaan.
Di markas ~
"Assalamualaikum" ucap Ruzen.
"Widihh tumben nih si bos ucap salam" jawab Rion.
"Eh on, kalo ada orang salam tu d jawab gblok" tegas Ruzen.
"Walaikumsalam" jawab Rion dan Yoga.
"Dari mana aja bos'' tanya Yoga.
" Dari kafe ibu nya tia," jwab Ruzen.
"Ngapain lu kesitu? Minta restu sma ibu nya klo lu mau pacarin anak nya? " tanya Rion yang heran.
"Mungkin" jwab Ruzen singkat.
"Yakin lu bos mau macari si lumpuh?" tanya Rion.
"Mulut lo anjing, jangan gt klo ngomong" bentak Ruzen. Rion yang men dengar bentakan dari Ruzen pun ter diam karena takut kepada Ruzen.
"ga asik lo ah, bikin mood gw ancur" Ruzen pun ber gegas pergi meninggal kan markas.
Rion yang melihat respon Ruzen pun merasa ber salah atas ucapan nya barusan.
Ruzen yang sedang tersulut emosi pun memutus kan untuk balapan liar tanpa sepengetahuan anggota gang nya.
Ruzen pun balapan tidak karuan karena emosi akibat perkataan dari Rion tadi dan akhir nya membuat Ruzen kecelakaan akibat tidak ber konsentrasi saat balapan, Dan membuat Ruzen celaka.
Ruzen terjatuh dari motor nya dengan kecepatan tinggi dan membuat Ruzen tak sadar kan diri karena mengalami luka yang cukup parah dah mengharus kan dia d bawa kerumah sakit.
Banyak orang yang mem bantu nya pada saat kecelakaan. Bahkan para warga sekitar yang menbawa nya ke rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments