Bab 3 Mampir Ke Cafe

Pagi hari, seperti biasa Ruzen bangun agak telat dan langsung mandi dan berpakaian sekolah. Waktu menunjuk kan pukul 8 pagi Ruzen baru Berangkat dari rumah. Kali ini hanya Ruzen sendiri yang menaiki pagar belakang sekolah dan lagi lagi dia kepergok, kali ini pak herman yang memergoki Ruzen.

"Woy kamu, ikut bapak ke halaman sekolah sekrang." ucap herman.

Ruzen yg tertangkap basah pun hanya menurut.

"Hormat ke bendera sampai jam istirahat" perintah herman.

Pak herman yang saat itu melihat keberadaan Tia, langsung memerintahkan Tia untuk mengawasi Ruzen.

"Tia tolong awasi Ruzen ya, bapak ada jam pelajaran di kelas 10" ucap herman.

"Baik pak" ucap Tia sambil sedikit menunduk.

"Kak Zen, maaf tolong yg bener hormat nya" perintah Tia dengan lembut.

Ruzen melirik ke Tia. Tia pun langsung menunduk kan kepala nya tak berani melihat ke mata Ruzen karena ia takut akan terjadi zina mata.

Tatapan Ruzen ke Tia seperti org yg sedang kesal. Ruzen seperti biasa tak berkata apa apa karena dia memang terkenal dingin.

Tia yg pada saat itu mengawasi Ruzen hanya tersenyum di balik cadar nya karena dia sangat menyukai Ruzen.

"Masya allah ganteng banget calon imam" guman Tia dalam hati.

Ruzen sesekali melihat ke arah Tia dan lagi lagi Tia membuang padangan nya setelah di lirik oleh Zen.

Setelah jam istirahat,  selesai lah hukuman Ruzen dan dia langsung nenuju ke kantin.

"Oy bos, dari mana aja lu" tanya Rion yang di angguki oleh yoga.

''Biasa ngelakuin rutinitas di pagi hari dulu" jawab Ruzen yang d sambut tawa oleh Rion dan Yoga.

"Bwahahaha, udh sini pesen baso dulu bos, biar yoga traktir" ucap Rion.

"Wahh anjing lu" ucap yoga sedikit kesal.

"Jan kek org susah deh, biar gw bayar" ucap Ruzen . bude ida tambah baso 1 ya" ucap Rion.

"1 lagi bude " sambung Yoga.

" wahhh anjing mau bkin gw miskin lu" Ruzen sedikit kesal. Rion dan Yoga pun hanya tertawa.

Setelah selesai makan, Rion pun mengajak ke wc untuk merokok .

" bos ngerokok yuukk, asem ni mulut" ajak Rion.

Tia yang kebetulan ada di kantin pun mendengar ucapan Rion barusan.

"Disekolah tidak boleh merokok" ucap Tia.

Ruzen pun langsung melihat ke arah suara tersebut. Lagi lagi Tia tak Kuat melihat tatapan Ruzen yang langsung membuat nya menunduk kepalanya.

" ora ngudud,paru paru ora smile" ucap Rion .

" iya ga ngerokok" ucap Ruzen dingin.

Dengan ucapan itu, Rion dan Yoga pun ter lheran heran, sejak kapan Ruzen yng terkenal nakal bisa nurut oleh seorang wanita.

"Si bos kenapa nurut bgt ya" bisik yoga kepada rion.

"Mana gue tau" jawab rion.

"Kak Zen, Selain melanggar peraturan sekolah, itu juga tidak bagus untuk kesehatan" ucap Tia yg perhatian kepada Ruzen.

Ruzen pun hanya terdiam tak peduli ucapan Tia.

"Jadi Ruzen aja nih yang d perhatiin,? " ucap rion sedikit iri.

"Kek nya Si Tia suka ama lu deh bos" bisik yoga kepada Ruzen.

"Muncung lu diem ye, mau gw tonyor lu? " ucap Ruzen.

"Iye,,sensi amat'' timpal yoga.

Saat pelajaran terakhir selesai, bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Dan para siswa SMA Garuda pun pulang menuju rumah masing masing.

Sementara Ruzen masih teringat perkataan Yoga saat di kantin tadi.

" Masa sih dia suka sma gw" batin Ruzen yg penasaran.

"Kak Zen, tolongin Tia dong" ucap tia yang membuyarkan lamunan Ruzen.

" eh iya, sebentar" ucap Ruzen yg sdikit kaget.

"Ngelamunin apa kak? " tanya Tia namun tak berani menatapnya.

"Gak ada" jawab Ruzen singkat.

Setelah membantu Tia menyebrang, Ruzen pun bergegas untuk ke markas gang nya.

"Terima kasih kak" ucap Tia sambil membungkuk kan badan nya.

"Sama sama" ucap Ruzen.

Setelah sampai di markas, Ruzen bertanya kepada bang Ali.

"Bang, siapa aja kemaren yg ke angkut polisi?'' tanya Ruzen.

" Si irfan yg ketangkep, karna kemaren motor dia paling deket dengan mobil polisi jd dia ga bisa kabur,'' jawab bg Ali.

"Trs skrng gmna bang?" tanya Ruzen lagi.

"Dia udh dirumah, semalem orang tua nya langsung nebus tu anak.

" bagus lah " ucap Ruzen.

Mereka pun melanjutkan aktifitas seperti biasa, ada yang minum amer, ada yang main billiard, ada yang main slot. Sementara Si Rion dan Yoga mereka seperti biasa tidur sejak dri pulang sekolah. Ruzen yang memiliki sifat jahil pun mempunyai ide untuk mengerjai mereka berdua.

Segenggam garam dan sebuah jeruk lemon sudah ia persiapkan untuk mengerjai dua bocah lucknut tersebut.

Pertama si Rion, di taruh nya garam yg lumayan banyak di mulut Rion yang sudah banjir dengan air liur nya. Cukup banyak garam yg ia masuk kan ke dalam mulut Rion,

Setelah itu ia mengambil jeruk dan memotong nya menjadi 2 bagian lalu memasuk kan air jeruk lemon ke mulut yoga.

Setelah mengerjai sahabat nya itu, Ruzen pun Bergegas untuk pulang karena hari ini Tidak ada perlombaan balap motor.

"Bang gue pamit dulu ya mo balik., ga ada lomba juga kan hari ini?'' ucap Ruzen kepada bg Ali.

" lah cepet amat, baru jam brpa," ucap Ali .

" gabut bang, ga ada balapan juga pun" ucap Ruzen .

"yaudh serah lu" jawab bang Ali. Dan Ruzen bergegas ke motor nya dan langsung tarik gas untuk pulang.

Diperjalanan pulang, Ruzen menyempatkan untuk berhenti di Sebuah Cafe kecil untuk sekedar minum kopi.

"Buk capucino 1 ya" ucap Ruzen .

'' baik mas'' ucap penjual. Setelah beberapa saat, pesanan pun di antar.

"Ini mas pesanan nya" ucap si pelayan. "Terima kasih" jawab Ruzen.

"Loh kak Ruzen"ucap seorang wanita. Ruzen pun menoleh.

" loh Tia ya? " tanya Ruzen sedikit ragu.

"Iya kak'' jawab Tia.

" Kamu kerja disini?'' tanya Ruzen.

"Hehe, ini cafe nya orang tua aku kak" jawab Tia.

Ruzen pun hanya mengangguk karena ia baru tau kalau tia mempunyai kafe walaupun milik orang tua nya.

"Silahkan dinikmati kak" ucap Tia sambil pergi meninggalkan Ruzen. Ia hanya mengangguk saja.

Tia langsung memberi tahu ibu nya bahwa Ruzen sedang berkunjung ke kafe nya.

''Ibukkk,, ada kak Ruzen" ucap Tia kegirangan.

"Mana?" tanya maya.

"Itu buk yang pake kaus item" ucap Tia sembari menunjuk Ruzen.

"Ganteng ya" ucap maya. Tia pun hanya meringis di balik cadar hitam nya.

Tak lama, Ruzen pun membayar lalu bergegas pulang.

"Berapa buk?'' tanya Ruzen.

"10 ribu mas" jawab maya.

Setelah membayar, maya pun berkata kepada Ruzen.

"Mas tolong Tia di jaga ya kalau di sekolah, dia suka sama mas Ruzen " ucap nya.

"Hah serius bu?" tanya Ruzen penasaran.

" iya mas, Tia selalu cerita tentang mas setiap pulang sekolah" ucap maya.

" Ruzen pun hanya tersipu malu setelah di beri tahu boleh ibunya tia.

"Kalau begitu saya permisi dulu buk" ucap  Ruzen dan langsung bergegas pulang.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

cie..... cie....
ibu...
to the point nih....
bakal mantu....

2023-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perkenalan
2 Bab 2 Menang Balapan
3 Bab 3 Mampir Ke Cafe
4 Bab 4 Penjelasan Tia
5 Bab 5 kecelakaan
6 Bab 6 Belum Tersadar
7 Bab 7 Tersadar
8 Bab 8 Dita and the gank berulah
9 Bab 9 Menangis Akibat Bullying
10 Bab 10 Pulang Ke Rumah
11 Bab 11 Pesta Miras
12 Bab 12 Permintaan Maaf
13 Bab 13 Perkataan Yang Membuat Sakit Hati
14 Bab 14 Kelembutan Di Balik Sifat Nakalnya
15 Bab 15 Niat Buruk Dita
16 Bab 16 Di Rumah Kakek Heri Pradana
17 Bab 17 Ingin Berubah
18 Bab 18 Malam Minggu Di Kafe
19 Bab 19 Ungkapan Perasaan
20 Bab 20 Menjemput Tia
21 Bab 21 Tiba Di Rumah Kakek
22 Bab 22 Meminta Izin Orang Tua
23 Bab 23 Ketabahan Anak Yang Tak Di Anggap
24 Bab 24 Hari Yang Di Tunggu Akhirnya Tiba
25 Bab 25 Malu Malu
26 Bab 26 Wajah Cantik Sang Istri
27 Bab 27 Tahajud
28 Bab 28 Pemberian Kakek
29 Bab 29 Izin Pindah Rumah
30 Bab 30 Memberitahu Hilma
31 Bab 31 Ucapan Terima Kasih
32 Bab 32 Pengobatan Rutin
33 Bab 33 Kepo Dengan Masa Lalu
34 Bab 34 Masa Lalu Ruzen
35 Bab 35 Sidak Rambut
36 Bab 36 Kemarahan Tia
37 Bab 37 Tugas Kelompok
38 Bab 38 Demam
39 Bab 39 Perhatian Ruzen
40 Bab 40 Sosok Istri
41 Bab 41 Istiqomah
42 Bab 42 Bertemu Anggi
43 Bab 43 Sepiring Berdua
44 Bab 44 Keputusan Tia
45 Bab 45 Kesempurnaan Pernikahan
46 Bab 46 Kabar Duka
47 Eps 47 Tangisan Ruzen
48 Eps 48 Tangisan Kekecewaan
49 Eps 49 Teman Dekat Heri
50 Eps 50 Selalu Ada Disaat Ruzen Bersedih
51 Eps 51 Drama Sebelum Sholat Subuh
52 Eps 52 Do'a Sang Istri
53 Eps 53 Cerita Nabi
54 Eps 54 Satu Tahun Lalu?
55 Eps 55 Flashback
56 Eps 56 Ruzen Yang Keras Kepala
57 Eps 57 Berangkat Ziarah
58 Eps 58 Rasa Cinta Yang Besar
59 Eps 59 Tiba Di Makam
60 Eps 60 Saudara Sepupu Anggi
61 Eps 61 Isi Surat
62 Eps 62 Makan Bersama Orang Tua
63 Eps 63 Pertengkaran Di Meja Makan
64 Eps 64 Syair Merdu
65 Eps 65 Niat Jahil
66 Eps 66 Niat Jahat Ruzen Kepada Rian
67 Eps 67 Anggi Ingin Berkunjung
68 Eps 68 Flashback
69 Eps 69 Kenakalan Tia
70 Eps 70 Tangisan Haru
71 Eps 71 Tugas Seorang Istri
72 Eps 72 Ruzen And The Gank
73 Eps 73 Jahil
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan
2
Bab 2 Menang Balapan
3
Bab 3 Mampir Ke Cafe
4
Bab 4 Penjelasan Tia
5
Bab 5 kecelakaan
6
Bab 6 Belum Tersadar
7
Bab 7 Tersadar
8
Bab 8 Dita and the gank berulah
9
Bab 9 Menangis Akibat Bullying
10
Bab 10 Pulang Ke Rumah
11
Bab 11 Pesta Miras
12
Bab 12 Permintaan Maaf
13
Bab 13 Perkataan Yang Membuat Sakit Hati
14
Bab 14 Kelembutan Di Balik Sifat Nakalnya
15
Bab 15 Niat Buruk Dita
16
Bab 16 Di Rumah Kakek Heri Pradana
17
Bab 17 Ingin Berubah
18
Bab 18 Malam Minggu Di Kafe
19
Bab 19 Ungkapan Perasaan
20
Bab 20 Menjemput Tia
21
Bab 21 Tiba Di Rumah Kakek
22
Bab 22 Meminta Izin Orang Tua
23
Bab 23 Ketabahan Anak Yang Tak Di Anggap
24
Bab 24 Hari Yang Di Tunggu Akhirnya Tiba
25
Bab 25 Malu Malu
26
Bab 26 Wajah Cantik Sang Istri
27
Bab 27 Tahajud
28
Bab 28 Pemberian Kakek
29
Bab 29 Izin Pindah Rumah
30
Bab 30 Memberitahu Hilma
31
Bab 31 Ucapan Terima Kasih
32
Bab 32 Pengobatan Rutin
33
Bab 33 Kepo Dengan Masa Lalu
34
Bab 34 Masa Lalu Ruzen
35
Bab 35 Sidak Rambut
36
Bab 36 Kemarahan Tia
37
Bab 37 Tugas Kelompok
38
Bab 38 Demam
39
Bab 39 Perhatian Ruzen
40
Bab 40 Sosok Istri
41
Bab 41 Istiqomah
42
Bab 42 Bertemu Anggi
43
Bab 43 Sepiring Berdua
44
Bab 44 Keputusan Tia
45
Bab 45 Kesempurnaan Pernikahan
46
Bab 46 Kabar Duka
47
Eps 47 Tangisan Ruzen
48
Eps 48 Tangisan Kekecewaan
49
Eps 49 Teman Dekat Heri
50
Eps 50 Selalu Ada Disaat Ruzen Bersedih
51
Eps 51 Drama Sebelum Sholat Subuh
52
Eps 52 Do'a Sang Istri
53
Eps 53 Cerita Nabi
54
Eps 54 Satu Tahun Lalu?
55
Eps 55 Flashback
56
Eps 56 Ruzen Yang Keras Kepala
57
Eps 57 Berangkat Ziarah
58
Eps 58 Rasa Cinta Yang Besar
59
Eps 59 Tiba Di Makam
60
Eps 60 Saudara Sepupu Anggi
61
Eps 61 Isi Surat
62
Eps 62 Makan Bersama Orang Tua
63
Eps 63 Pertengkaran Di Meja Makan
64
Eps 64 Syair Merdu
65
Eps 65 Niat Jahil
66
Eps 66 Niat Jahat Ruzen Kepada Rian
67
Eps 67 Anggi Ingin Berkunjung
68
Eps 68 Flashback
69
Eps 69 Kenakalan Tia
70
Eps 70 Tangisan Haru
71
Eps 71 Tugas Seorang Istri
72
Eps 72 Ruzen And The Gank
73
Eps 73 Jahil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!