Pagi hari, seperti biasa Ruzen bangun agak telat dan langsung mandi dan berpakaian sekolah. Waktu menunjuk kan pukul 8 pagi Ruzen baru Berangkat dari rumah. Kali ini hanya Ruzen sendiri yang menaiki pagar belakang sekolah dan lagi lagi dia kepergok, kali ini pak herman yang memergoki Ruzen.
"Woy kamu, ikut bapak ke halaman sekolah sekrang." ucap herman.
Ruzen yg tertangkap basah pun hanya menurut.
"Hormat ke bendera sampai jam istirahat" perintah herman.
Pak herman yang saat itu melihat keberadaan Tia, langsung memerintahkan Tia untuk mengawasi Ruzen.
"Tia tolong awasi Ruzen ya, bapak ada jam pelajaran di kelas 10" ucap herman.
"Baik pak" ucap Tia sambil sedikit menunduk.
"Kak Zen, maaf tolong yg bener hormat nya" perintah Tia dengan lembut.
Ruzen melirik ke Tia. Tia pun langsung menunduk kan kepala nya tak berani melihat ke mata Ruzen karena ia takut akan terjadi zina mata.
Tatapan Ruzen ke Tia seperti org yg sedang kesal. Ruzen seperti biasa tak berkata apa apa karena dia memang terkenal dingin.
Tia yg pada saat itu mengawasi Ruzen hanya tersenyum di balik cadar nya karena dia sangat menyukai Ruzen.
"Masya allah ganteng banget calon imam" guman Tia dalam hati.
Ruzen sesekali melihat ke arah Tia dan lagi lagi Tia membuang padangan nya setelah di lirik oleh Zen.
Setelah jam istirahat, selesai lah hukuman Ruzen dan dia langsung nenuju ke kantin.
"Oy bos, dari mana aja lu" tanya Rion yang di angguki oleh yoga.
''Biasa ngelakuin rutinitas di pagi hari dulu" jawab Ruzen yang d sambut tawa oleh Rion dan Yoga.
"Bwahahaha, udh sini pesen baso dulu bos, biar yoga traktir" ucap Rion.
"Wahh anjing lu" ucap yoga sedikit kesal.
"Jan kek org susah deh, biar gw bayar" ucap Ruzen . bude ida tambah baso 1 ya" ucap Rion.
"1 lagi bude " sambung Yoga.
" wahhh anjing mau bkin gw miskin lu" Ruzen sedikit kesal. Rion dan Yoga pun hanya tertawa.
Setelah selesai makan, Rion pun mengajak ke wc untuk merokok .
" bos ngerokok yuukk, asem ni mulut" ajak Rion.
Tia yang kebetulan ada di kantin pun mendengar ucapan Rion barusan.
"Disekolah tidak boleh merokok" ucap Tia.
Ruzen pun langsung melihat ke arah suara tersebut. Lagi lagi Tia tak Kuat melihat tatapan Ruzen yang langsung membuat nya menunduk kepalanya.
" ora ngudud,paru paru ora smile" ucap Rion .
" iya ga ngerokok" ucap Ruzen dingin.
Dengan ucapan itu, Rion dan Yoga pun ter lheran heran, sejak kapan Ruzen yng terkenal nakal bisa nurut oleh seorang wanita.
"Si bos kenapa nurut bgt ya" bisik yoga kepada rion.
"Mana gue tau" jawab rion.
"Kak Zen, Selain melanggar peraturan sekolah, itu juga tidak bagus untuk kesehatan" ucap Tia yg perhatian kepada Ruzen.
Ruzen pun hanya terdiam tak peduli ucapan Tia.
"Jadi Ruzen aja nih yang d perhatiin,? " ucap rion sedikit iri.
"Kek nya Si Tia suka ama lu deh bos" bisik yoga kepada Ruzen.
"Muncung lu diem ye, mau gw tonyor lu? " ucap Ruzen.
"Iye,,sensi amat'' timpal yoga.
Saat pelajaran terakhir selesai, bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Dan para siswa SMA Garuda pun pulang menuju rumah masing masing.
Sementara Ruzen masih teringat perkataan Yoga saat di kantin tadi.
" Masa sih dia suka sma gw" batin Ruzen yg penasaran.
"Kak Zen, tolongin Tia dong" ucap tia yang membuyarkan lamunan Ruzen.
" eh iya, sebentar" ucap Ruzen yg sdikit kaget.
"Ngelamunin apa kak? " tanya Tia namun tak berani menatapnya.
"Gak ada" jawab Ruzen singkat.
Setelah membantu Tia menyebrang, Ruzen pun bergegas untuk ke markas gang nya.
"Terima kasih kak" ucap Tia sambil membungkuk kan badan nya.
"Sama sama" ucap Ruzen.
Setelah sampai di markas, Ruzen bertanya kepada bang Ali.
"Bang, siapa aja kemaren yg ke angkut polisi?'' tanya Ruzen.
" Si irfan yg ketangkep, karna kemaren motor dia paling deket dengan mobil polisi jd dia ga bisa kabur,'' jawab bg Ali.
"Trs skrng gmna bang?" tanya Ruzen lagi.
"Dia udh dirumah, semalem orang tua nya langsung nebus tu anak.
" bagus lah " ucap Ruzen.
Mereka pun melanjutkan aktifitas seperti biasa, ada yang minum amer, ada yang main billiard, ada yang main slot. Sementara Si Rion dan Yoga mereka seperti biasa tidur sejak dri pulang sekolah. Ruzen yang memiliki sifat jahil pun mempunyai ide untuk mengerjai mereka berdua.
Segenggam garam dan sebuah jeruk lemon sudah ia persiapkan untuk mengerjai dua bocah lucknut tersebut.
Pertama si Rion, di taruh nya garam yg lumayan banyak di mulut Rion yang sudah banjir dengan air liur nya. Cukup banyak garam yg ia masuk kan ke dalam mulut Rion,
Setelah itu ia mengambil jeruk dan memotong nya menjadi 2 bagian lalu memasuk kan air jeruk lemon ke mulut yoga.
Setelah mengerjai sahabat nya itu, Ruzen pun Bergegas untuk pulang karena hari ini Tidak ada perlombaan balap motor.
"Bang gue pamit dulu ya mo balik., ga ada lomba juga kan hari ini?'' ucap Ruzen kepada bg Ali.
" lah cepet amat, baru jam brpa," ucap Ali .
" gabut bang, ga ada balapan juga pun" ucap Ruzen .
"yaudh serah lu" jawab bang Ali. Dan Ruzen bergegas ke motor nya dan langsung tarik gas untuk pulang.
Diperjalanan pulang, Ruzen menyempatkan untuk berhenti di Sebuah Cafe kecil untuk sekedar minum kopi.
"Buk capucino 1 ya" ucap Ruzen .
'' baik mas'' ucap penjual. Setelah beberapa saat, pesanan pun di antar.
"Ini mas pesanan nya" ucap si pelayan. "Terima kasih" jawab Ruzen.
"Loh kak Ruzen"ucap seorang wanita. Ruzen pun menoleh.
" loh Tia ya? " tanya Ruzen sedikit ragu.
"Iya kak'' jawab Tia.
" Kamu kerja disini?'' tanya Ruzen.
"Hehe, ini cafe nya orang tua aku kak" jawab Tia.
Ruzen pun hanya mengangguk karena ia baru tau kalau tia mempunyai kafe walaupun milik orang tua nya.
"Silahkan dinikmati kak" ucap Tia sambil pergi meninggalkan Ruzen. Ia hanya mengangguk saja.
Tia langsung memberi tahu ibu nya bahwa Ruzen sedang berkunjung ke kafe nya.
''Ibukkk,, ada kak Ruzen" ucap Tia kegirangan.
"Mana?" tanya maya.
"Itu buk yang pake kaus item" ucap Tia sembari menunjuk Ruzen.
"Ganteng ya" ucap maya. Tia pun hanya meringis di balik cadar hitam nya.
Tak lama, Ruzen pun membayar lalu bergegas pulang.
"Berapa buk?'' tanya Ruzen.
"10 ribu mas" jawab maya.
Setelah membayar, maya pun berkata kepada Ruzen.
"Mas tolong Tia di jaga ya kalau di sekolah, dia suka sama mas Ruzen " ucap nya.
"Hah serius bu?" tanya Ruzen penasaran.
" iya mas, Tia selalu cerita tentang mas setiap pulang sekolah" ucap maya.
" Ruzen pun hanya tersipu malu setelah di beri tahu boleh ibunya tia.
"Kalau begitu saya permisi dulu buk" ucap Ruzen dan langsung bergegas pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
cie..... cie....
ibu...
to the point nih....
bakal mantu....
2023-08-20
1