Indonesia, Jakarta. Gedung Pemerintahan.
"Bagaimana? apa kau mendapat informasi tambahan dari korban selamat itu?" Kata seorang yang mengenakan setelan jas rapih sambil menghadap kejendela luar, ia berada di lantai teratas dalam gedung itu.
"Huhhhh..... aku tidak menemukan apa-apa dari dirinya" Kata Steven yang sedang menghadap orang itu.
"Begitu kah... kita harus mendapat informasi lebih agar tidak terjadi hal serupa, itu sangat membahayakan bagi para pemburu, aku juga sudah memberikan arahan pada Gate Keeper untuk lebih memperhatikan warna dungeon saat sedang dimasuki oleh para pemburu agar bila terjadi perubahan bisa segera ditangani" Kata pria berjas itu dengan nada lembut
"Tapi aku merasakan hal aneh saat aku berbicara dengan pemburu rank rendah itu, aku merasa seperti ada sesuatu dalam dirinya" Kata Steven sambil menunduk
"Seperti apa?"
Pria berjas itu menoleh kepada Steven, ia memiliki wajah yang ramah dan selalu tersenyum saat berbicara dengan seseorang. Kacamata yang ia kenakan berbentuk kotak itu menambah kesan tampan pada dirinya.
"Entah,.. aku seperti dipaksa untuk berlutut pada dirinya"
"Hooo... kalau kau bilang begitu, berarti ada sesuatu pada dirinya, mungkin saja yang menyelesaikan dungeon itu adalah dirinya.." Pria itu masih memasang wajah senyumnya.
"Tidak mungkin! bagaimana bisa seseorang menyelesaikan Red Dungeon sendirian tuan Vasco?!" Steven memasang mimik wajah terkejut.
"Ya... mungkin saja hahahaha"
Saat mendengar perkataan tuan Vasco, Steven mulai berpikir dan merasa kalau mungkin saja itu bisa terjadi. Steven mulai mengingat kembali dimana saat ia mewawancarai Rado di rumah sakit.
[Ah!] ia menyadari pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Rado setelah mengingat gelagatnya saat diwawancara, Juga tidak mungkin seorang Rank Eranel bisa menyebarkan sebuah aura yang membuat seorang Rank Saxon merinding.
Steven mulai gusar setelah memikirkan hal yang merepotkan dan tidak penting baginya, untuk menutupi kekesalannya Steven selalu membakar rokok demi menenangkan pikirannya, Ia mengeluarkan rokok dengan merek Malioboro dari sakunya.
"Ah.. Steven! aku tidak mengizinkan mu untuk merokok disini!" Tuan Vasco dengan segera menghentikan Steven yang ingin membakar rokok diruangannya.
"Aaaa..!! maafkan aku, aku lupa hehehe" Ia memasukan rokok itu kembali ke saku jasnya dan beranjak keluar dari ruangan itu, "Cih!! mau ngerokok aja ribet banget" Ia berjalan di lorong itu sambil membakar rokoknya.
******
Rumah Sakit Cipta Mangunkasna
"Kau sudah boleh pulang hari ini" Kata dokter yang sedang memeriksa kondisi akhir pada Rado.
"Apa aku sudah boleh melakukan perburuan?"
"Ya.. kau sudah boleh melakukan itu"
Mendengar itu Rado segera membereskan barang-barangnya yang ada di kamar rumah sakit, dia begitu senang karena bisa melakukan aktifitasnya lagi. Bagi seorang pemburu biaya rumah sakit bukanlah suatu yang membebankan, karena biaya yang diberikan itu akan ditanggung oleh pemerintah sebagai imbalan.
Imbalan yang dimaksud itu karena para pemburu sudah melakukan pembersihan monster yang berada dalam gate dan mencegah mereka untuk keluar dari menara. Serta barang hasil buruan dari para pemburu juga memberikan keuntungan bagi negara.
Crystal yang dijatuhkan oleh para monster bisa menjadi sumber daya bagi suatu negara dan bagian tubuh dari monster yang dibunuh bisa menjadi bahan makanan, seperti monster dari dungeon menara lantai 1 yang memiliki medan hutan. Kebanyakan Monster yang berada di lantai 1 berjenis herbivora dan jenis monster tumbuhan yang tidak mengandung zat berbahaya pada tubuh monster itu.
Para peneliti sudah melakukan riset tingkat keamanan dari daging monster ditiap lantai untuk dikonsumsi, Riset mengatakan bahwa daging yang paling aman dikonsumsi adalah dari monster lantai 1, dikuti lantai 3 medan Goa berbatu, Lantai 2 medan salju, lantai 4 medan lava dan terakhir lantai 5 medan pasir.
Setelah Rado keluar dari rumah sakit, ia kembali kerumahnya yang berada di Jakarta Timur. Rumah itu adalah bekas peninggalan dari kedua orang tuanya, dia anak semata wayang dan tidak ada kerabat yang ia kenal disana.
Dia merebahkan diri di sofa dan menghadap keatas, [Huuh... akhirnya aku dirumah, apa aku sekarang ke menara saja untuk ikut Raid? uang ku hampir habis tidak tersisa untuk membeli makan besok, selama di Rumah sakit aku mendapat makanan gratis dan itu tidak mengurangi uang ku], Saat ia sedang bimbang dengan apa yang akan dia lakukan, tiba-tiba suara smartphonenya berbunyi.
Tinggg~~ sebuah notifikasi pesan untuk para pemburu di tiap akunnya.
Telah muncul gate menuju Area Tambang di lantai 3, masa waktu gate akan berakhir dalam 12 jam kedepan
Rado yang melihat pesan dari gate keeper menara segera terbangun dari sofa dan tersenyum setelah mendapat pesan itu.
[Apa?! Gate menuju Area Tambang? ini keberuntungan ku! aku harus cepat! terlebih lagi masa gate itu sampai 12 jam?! aku harus mencari alat tambang ku!]
Rado segera menuju gudang rumahnya dan mengambil keperluan tambangnya, setelah semua yang diperlukan sudah terpenuhi ia segera memacu motornya menuju menara dungeon yang berada di Jakarta Pusat. Ia dengan tergesa-gesa naik kedalam lift yang sudah ramai dipenuhi oleh orang-orang yang juga ingin menambang.
Angka menunjukan pada angka 3 dan pintu lift terbuka.
[Ya ampun, setiap gate Area Tambang terbuka.. pasti lantai dungeon akan seramai seperti ini!] kata Rado dalam benaknya setelah melihat lautan orang yang mulai memasukin gate Area Tambang itu.
Orang-orang yang bukan seorang pemburu juga masuk kedalam Area Tambang untuk mendapat sebuah coral dengan berlian didalamnya, didunia ini sebuah force bukan diperuntukan hanya untuk bertarung saja, tetapi juga untuk menambang sebuah Coral.
Bagi mereka yang tidak ingin menjadi pemburu tetapi mendapat anugerah force, mereka memilih untuk menjadi seorang penempa dan Gate Area Tambang ini adalah surga bagi seorang penempa karena berlian pada coral itu adalah salah satu bahan untuk membuat sebuah senjata atau armor.
"Aahhh.. kali ini**Area Tambang** terbuka di lantai 3, yang berarti kita akan menambang B - Coral ya...??" Kata seorang yang membawa alat tambang elektronik.
"Ya.. akhir-akhir ini permintaan untuk membuat sebuah senjata Close Range sangat banyak, ini sebuah keberuntungan bagi kita karena bisa mendapat bahan untuk membuatnya" Kata seseorang yang berada disampingnya.
Rado yang membawa pacul tambang segera masuk kedalam gate itu, Area Tambang pada lantai 3 seperti sebuah lorong yang disisi-sisinya terdapat B - Coral, tidak hanya pada sisinya saja... tetapi didalam tanah yang datar pun juga terdapat Coral tersebut bila digali.
Tempat itu sudah dipenuhi oleh orang-orang yang menambang dan mencari coral itu. Alat tambang yang digunakan berupa pacul dan alat tambang elektronik yang memiliki 4 kaki dengan bor ditengahnya, Jika seseorang memiliki uang lebih.. maka ia akan membeli alat tambang elektronik agar memudahkannya dalam pekerjaannya dan alat itu membutuhkan sebuah energi untuk menjalankannya. Energi pada alat itu cukup mudah, hanya dengan mengalirkan force dan alat itu akan menambang secara otomatis.
Seorang penempa yang sudah memiliki nama pada dunia perburuan, pasti memiliki alat tambang elektronik yang begitu banyak dan seorang karyawan untuk menjalankannya.
Rado yang saat itu sudah menemukan tempat yang cocok untuk menambang, mulai melakukan penambangan dengan cara manual yaitu dengan kekuatannya memacul.
[Ehhh? aku hanya menggunakan sedikit force pada pacul ini tetapi berasa seperti sedang menggali sebuah pasir, ini sangat mudah... apa karena fisik dan force ku sudah meningkat?]
*Grakk... Paculnya seperti mengenai sesuatu yang keras.. Sebuah Coral dengan berlian hitam mengkilau terlihat dibalik bebatuan yang telah Rado pacul.
[Ini dia! Coral yang aku cari... aku akan mengumpulkannya dan menjualnya ke para penempa untuk mendapatkan uang**..] Rado terlihat sangat senang dengan kemunculan Area Tambang saat ia sedang kritis, [Ohh iya, aku juga harus membeli sebuah senjata untuk melanjutkan perburuan dalam dungeon, aku harus lebih giat memacul**]
Rado memacu paculnya dengan sangat berlebihan sampai dinding-dinding yang ia pacul mengeluarkan getaran dan asap.
"Uwaaa.... lihat orang itu hahahaha, sepertinya dia sedang membutuhkan uang"
Kata seorang yang sedang menambang.
Disisi lain ada seseorang yang melihat kearah Rado yang sedang menambang itu sambil membenarkan helm proyek yang ia kenakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Taufik Hidayat
emg sistem nya gk bisa diajak ngmng? percuma dong ada sistem
2022-04-30
1
Rama Suryawan
malioboro ngak tuh genks
2022-01-09
1
Nikodemus Yudho Sulistyo
mantap...
salam dari PENDEKAR TOPENG SERIBU.
2021-06-03
0