Didalam dungeon itu mereka terkejut melihat sekumpulan naga api yang tiba-tiba datang dari arah dungeon terdalam, Naga api itu memiliki sisik berwarna merah dengan sayap berselaput berwarna merah kecoklatan.
[Apa? ini tidak mungkin! bagaimana bisa ada monster rank atas berada di dungeon rank bawah] Rossi yang bertanya dalam benak karena kehadiran monster itu, ia segera mengambil smartphonenya dan memeriksa status gate perburuan di akun pemburu miliknya, [Aku tidak melakukan kesalahan, info yang berada di akun ku juga menyatakan kalau kami memesan gate Yellow pada gate keeper, tapi mengapa ini bisa terjadi?]
"Graaaaa~" Naga api itu mulai meraung dan merentangkan sayapnya, terlihat sekumpulan bola api mulai memenuhi mulut naga dan setelah itu, *Blur~~Naga api itu menyemburkan api kepada tim raid yang sedang diam mematung karena kehadiran mereka.
"Awas!!!" Kata Rossi memperingatkan timnya setelah melihat semburan itu datang.
Mereka semua mencoba untuk menghindar dengan melompat kesamping, Namun beberapa dari mereka ada yang terkena dari serangan itu dan terbakar hebat. Mereka yang terkena serangan itu seperti dimandikan api yang menyebabkan tubuh mereka meleleh dengan cepat.
Rado yang saat itu jatuh tersungkur karena mencoba untuk menghindari serangan api naga segera menoleh kearah beberapa orang yang sedang terbakar api, ia terkejut dan begitu ketakutan dengan apa yang ia lihat sekarang, "Akhhhhh!!" Suara teriakan histeris dari orang yang terbakar membuat bulu kuduk Rado berdiri, tidak ada yang bisa dilakukan oleh dirinya ataupun tim yang berada disana saat ini, mereka hanya bisa pasrah melihat anggota tim mati didepan mereka karena perbedaan kekuatan yang jauh dibawah para monster itu.
Saat Rado sedang terkejut dengan insiden itu, Harold berlari kearahnya dan menarik ransel Rado. Mereka berdua segera bersembunyi dibalik batu untuk menghindari serangan dari para naga itu.
"Hei bodoh, cepatlah berlari dan menjadi umpan agar kami bisa melarikan diri dari sini!" Dengan bentakan Harold menyuruh Rado untuk menjadi umpan hidup.
"Tidak.... aku tidak bisa.. itu begitu menakutkan" Rado terduduk ketakutan sambil memegang kepalanya untuk menolak perintah dari Harold.
"Cepat lakukan, atau kau akan ku tembak!"
Saat itu Harold menodongkan senjata apinya pada Rado yang sedang ketakutan, Rado yang melihat todongan dari senjata api milik Harold menjadi lebih takut. Matanya melebar saat melihat moncong senjata api itu, [Kenapa? kenapa harus aku yang mengalami hal sial seperti ini?] dalam benaknya Rado meratapi nasibnya yang miris.
"Hei cepat putuskan!" Harold mendesak Rado sekali lagi
Rado saat itu menutup matanya karena pilihan sulit yang ia hadapi sekarang, pilihan itu mengharuskan Rado untuk memilih mati oleh naga api atau mati ditembak oleh Harold. Saat kebimbangan itu memori ibunya saat ia kecil hadir dalam kepalanya, bayangan ibunya yang saat itu sedang tersenyum semasa hidupnya mengatakan sesuatu pada Rado, "Hiduplah menjadi lebih kuat dan berguna untuk orang lain", Setelah mengingat perkataan ibunya, Rado tersadar dari bimbangnya itu.
Rado mengintip dari sisi batu melihat para naga api yang sedang menyemburkan api kearah anggota lain, setelah itu ia melihat kearah Harold yang sedang menodongkan senjata apinya, "Baiklah, aku akan melakukannya!".
Tanpa rencana apapun Rado segera keluar dari batu persembunyiannya dan menembakkan pistol kearah naga api. Para naga api itu berasil teralihkan oleh apa yang dilakukan Rado untuk menarik perhatian mereka dan berhenti menyerang anggota yang lain. Mereka mulai mengejar Rado yang berlari kearah dungeon yang lebih dalam.
"Rado?! apa yang dia lakukan?!" Rossi yang melihat apa yang dilakukan Rado begitu terkejut.
Anggota tim yang masih selamat mulai berkumpul didekat Rossi.
"Dia mengorbankan diri untuk kita, Ayo kita gunakan itu untuk melarikan diri dan melaporkan kejadian ini pada Gate Keeper!" kata Harold memberikan saran mundur
"Tidak! kita harus menyelamatkannya!" Rossi menolak itu dan berfikiran untuk menyelamatkan Rado
"Kapten! Pikirkan nyawa yang lain! kita sudah memiliki kesempatan untuk lari dari sini berkat anak itu! kita harus cepat dan memberitahu kejadian ini.. anak itu akan selamat bila Guild teratas datang membantu!" Kata Gordo untuk meyakinkan Rossi untuk meninggalkan Dungeon
Setelah mendengar perkataan dari Gordo, Rossi segera menoleh kearah anggota timnya yang lain. Wajah mereka dipenuhi dengan rasa takut dan syok berat, ""Kapten aku tidak ingin mati disini, ayo kita keluar", Kata seorang anggota yang sudah tidak kuat dengan keadaan saat ini.
Rossi yang saat itu juga dihadapkan dengan pilihan yang berat, menutup matanya dengan memasang mimik wajah menyesal, "Baiklah, ayo kita keluar dari sini!" Rossi akhirnya memilih untuk keluar dari Dungeon dan meninggalkan Rado, wajah nya dipenuhi dengan rasa penyesalan yang mungkin saja akan menghantuinya dikemudian hari.
Sebelum itu ia menyempatkan diri untuk menoleh kebelakang untuk memastikan keadaan Rado yang saat itu sedang berusaha untuk mengalihkan pandangan para naga api, [Rado, bertahanlah! aku akan secepatnya mengirimkan bantuan untuk mu, jadi kumohon bertahan lah!] Tim Raid yang lain akhirnya meninggalkan area itu dan menuju gate tempat mereka masuk.
Rado yang saat itu sedang berlari masuk jauh kedalam dungeon menoleh kebelakang dan ia melihat anggota yang lain sudah berlari meninggalkannya, [Ahh... mereka berhasil selamat.. setidaknya untuk terakhir kalinya aku berhasil menyelamatkan hidup orang lain,,, ya kan bu?] Dengan senyum masam Rado berkata dalam benaknya.
Para naga mulai menyemburkan api mereka kepada Rado, Rado yang saat itu dengan susah payah menghindari serangan itu berkat kemampuannya yang selama ini menjadi umpan hidup berhasil menghindari itu semua. Sampai pada akhirnya ia masuk kedalam ruangan yang dikelilingi lava dengan seekor naga besar yang diduga sebagai bos pada dungeon itu.
Bos pada dungeon itu merasa terusik dengan kehadiran Rado yang berlari kedalam areanya, ia terbangun dan merentangkan sayapnya dan mulai meraung.
[Sial! aku berlari jauh sampai keruangan bos, tidak ada jalan kembali lagi selain bertahan sampai bantuan datang!]
Rado berhenti karena sudah tidak memiliki jalur pelarian lagi, didepannya sudah berdiri bos dungeon dan dibelakangnya sudah berdiri berjajaran para naga api yang sejak tadi mengejarnya.
[Ini lah akhir hidupku, aku akan menemui ayah dan ibu sebentar lagi] ia mulai tersenyum masam dengan wajah gelap dan berfikir untuk menyerah. namun entah apa yang merasukinya matanya kembali bersinar dan memiliki semangat hidup kembali, [tidak! aku tidak bisa menyerah begitu saja!] mata nya melirik sana sini mencari celah untuk lari dari ruangan itu.
Ia melihat celah sedikit dari para kumpulan naga api yang berjaga didepan pintu ruangan bos
[Cara satu-satunya adalah mengandalkan kelincahan ku untuk bisa melewati mereka... apa aku bisa? aku akan mencobanya!]
Para naga mulai menyemburkan apinya lagi, Rado dengan segera menghindar dan berlari kearah pintu masuk ruangan itu. ia melakukan lari zigzag untuk mengecoh para naga, ia tertolong sekali lagi berkat pengalamannya sebagai umpan hidup.
Ia berhasil melewati para naga api dan melesat kearah pintu ruangan bos, [Aku berhasil!] ia tertawa senang karena rencananya berhasil untuk melewati para naga itu, Namun kesenangan itu berakhir. Hembusan api besar berasal dari bos dungeon datang kearahnya, Rado tidak sempat menghindar dan terkena serangan itu. Tubuhnya terbakar dan beberapa anggota tubuhnya mulai meleleh.
"Aakhhhh!!!" ia berteriak kesakitan karena serangan itu, siluet tubuhnya pun mulai hilang tertelan kobaran api itu.
Rado membuka mata dan berada dalam sebuah kehampaan tanpa batas, sejauh mata memandang hanya ruangan kosong yang ia lihat.
"Apa aku sudah mati? sepertinya begitu.."
Ia termenung melihat kebawah dan meneteskan air mata.
"Setidaknya aku berguna untuk yang lain"
Dalam kesedihan itu, tiba-tiba Rado dikejutkan oleh suara perempuan yang entah darimana.
Kriinggg~~~
Rado yang mendengar itu terkejut dan melihat kearah sana sini
"Siapa kau!!?"
"Archon apa itu?" Rado bertanya pada suara itu.
Rado yang mendengan itu termenung berfikir untuk menerima atau tidaknya tawaran itu.
"Aku sudah mati, Kalau aku menerima tawaran itu, apa aku akan hidup kembali?"
"Baiklah..baiklah aku akan menerimanya" karena sudah jengkel dengan pertanyaan itu Rado menerima tawaran itu
Dingggg~~~~
Setelah kesepakatan itu diterima, tubuh Rado diterangi cahaya putih. Cahaya putih itu semakin lama semakin menghilang dan menunjukan tubuh Rado kembali kedalam ruangan bos itu, tubuhnya masih seperti sebelumnya kurus dan tidak seperti seorang pemburu pada umumnya. Para monster itu terheran dengan kebangkitan Rado yang sudah mati. Mereka mulai meraung kembali dan menyiapkan serangan.
Rado yang melihat itu kembali ketakutan, namun ia dikejutkan oleh sebuah sistem yang tiba-tiba muncul lagi didepan dirinya.
Dingg~~
"Apa?!" Rado terkejut dengan perkataan sistem itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
~𝗭𝗲𝗻~
Dari cara bicara systemnya keliatan angkuh ya teman-teman 🗿
2022-03-23
1
OTAKU DADAKAN
gua suka mc yang pelan tapi pasti op nya dari pada cepet tapi pastinop nya, kalok op itu nembosankan🗿🗿
2022-01-24
1
Ade Yadi
khqiihw
2022-01-01
0