Sihir

Zahara menatap pilu kepergian suaminya,di balik pintu kamar mandi ia menangis tersedu.

"Apa yang membuat sikap kamu jadi begitu dingin,mas?" Zahara menyeka butiran kecil yang terus mengalir di pelupuk matanya menggunakan ujung bajunya.

Sudah berkali-kali Farhan memarahinya hanya karena masalah sepele. Kalau boleh memilih,Zahara ingin kembali ke rumah orangtuanya di bandung,dia ingin sendiri dulu.

Zahara keluar dari kamar mandi dan duduk di tepi ranjang,dia mencoba menenangkan dirinya dulu,jangan sampai hanya karena bentakan Farhan tadi,membuat pikirannya kacau dan akhirnya akan berpengaruh pada kandungannya yang sudah memasuki usia delapan bulan.

"Sudah berapa kali aku bilang jangan sentuh hp aku,kamu ngerti nggak sih?" bentakan Farhan masih terus terngiang-ngiang di ingatannya. "Ini sangat menggangu pikiran aku,kenapa mas Farhan jadi dingin begini,apa yang sedang terjadi dengan rumah tanggaku ya Allah?"

Zahara kembali teringat dengan panggilan masuk di hp suaminya,dia melihat dengan jelas kalau di sana tertulis nama 'Arini'

Dia tidak lupa kalau Arini adalah anak dari supir pribadi keluarga tuan Adam,yang tak lain adalah mertuanya. "Arini..." Zahara bergumam.

"Perempuan itu,tidak mungkin kan dia punya hubungan dengan mas Farhan?" monolog Zahara.

Prang...

Zahara sedikit kaget mendengar suara itu,suara tersebut berasal dari ruang tamu.

Buru-buru Zahara pergi mengeceknya,begitu sampai di ruang tamu. Sepasang matanya mengerjab beberapa kali,dia mencoba memastikan kalau yang sekarang dilihatnya adalah nyata.

Foto-foto dirinya dan Farhan semuanya pecah,kondisi di ruang tamu benar-benar berantakan,bahkan Zahara juga mendapati banyak sekali jejak kaki di lantai.

Kotor...

Itu lah kondisi ruang tamu saat ini,Zahara mengambil ponselnya dan kemudian memotret seisi ruangan,hal ini bukan yang pertama kalinya terjadi,ini sudah yang ke lima kalinya. Dia merasakan kalau dirinya sedang di permainkan oleh makhluk halus. Dia sudah berhasil memotretnya,dan bukti itu akan ia kirimkan kepada Farhan,biar lelaki itu percaya,karena Zahara sudah pernah mengadukan hal ini sama Farhan,tapi Farhan malah menganggap Zahara berhalusinasi.

Suaminya itu selalu bilang kalau semua ini di sebabkan karena Zahara terlalu lelah,jadi dia harus banyak istirahat.

-oOo-

Begitu hari beranjak sore,Farhan pulang ke rumah. Lelaki itu membawa pulang sekantong jeruk 🍊.

Zahara yang memang tengah menunggu kepulangan suaminya,langsung saja menghampiri dengan senyuman yang terus merekah di bibir.

"Mas,hari ini aku memasak makanan kesukaan kamu,selepas kamu mandi kita makan,ya!?" ucap Zahara sembari mencium punggung tangan suaminya.

"Iya sayang," lagi... Farhan bersikap manis seperti tidak terjadi apa-apa tadi pagi,dia bahkan tidak meminta maaf karena sudah membuat Zahara bersedih hati. Zahara mulai curiga,kalau sebenarnya Farhan tidak sadar saat memarahinya.

"Mas beli jeruk lagi?" Zahara mengernyitkan alisnya. Dia heran,sudah tiga hari suaminya itu membawa pulang jeruk,padahal di kulkas masih banyak buah-buahan.

"Kenapa memangnya,kamu enggak suka?" tanya Farhan.

"Jeruk kemaren aja belum habis,mas." Jawab Zahara,dia mulai melangkah masuk,tidak mau memperpanjang pembahasan,takutnya nanti Farhan marah seperti tadi pagi,karena akhir-akhir ini suaminya itu sering marah-marah enggak jelas.

"Itu jeruk pemberian dari Arini,katanya buat kamu." Ucap Farhan memberitahu.

Hampir aja kantong kresek berisi jeruk itu jatuh dari tangan Zahara. Ia membalikkan badannya menghadap sang suami, "Ini dari Arini?" ia bertanya sekali lagi untuk memastikan.

"Iya,jeruk yang kemarin juga dari dia. Mas jadi heran melihatnya,kenapa dia sangat peduli sama kamu,padahal kalian tidak saling kenal. Mas jadi iri sama kamu Zah,sepertinya banyak sekali orang yang menyayangi kamu semenjak kamu hamil," cicit Farhan,dia berlalu meninggalkan Zahara.

Zahara masih bungkam di tempatnya,dia masih tidak beranjak dari sana. Kakinya seolah membeku. "Jelas sudah sekarang,aku rasa ini semua ada sangkut pautnya sama Arini. Pasti dia dan mas Farhan punya kisah cinta yang rumit,sesuatu yang selama ini mas Farhan rahasiakan. Dan aku rasa,mas Farhan mencoba menyembunyikannya dari aku."

-oOo-

Kediaman Tuan Adam

"Hihihi...."

"Aku di sini,aku akan tetap di sini... Membuat kalian hancur menjadi seperti butiran debu... Kau,dan suamimu... Kalian semua akan mati,mati... MATI!!!"

"Ka---Kamu... Bukankah kamu sudah mati? Kamu sudah mati Mona,dunia kamu bukan lagi disini,jangan ganggu aku lagi!!!" teriak nyonya Fatma. Wanita itu mulai ketakutan,saat wanita yang bernama Mona itu mendekat.

Perlahan,kuku-kuku panjang makhluk itu mulai mencengkeram tangan bu Fatma,sebisa mungkin wanita paruh baya itu mencoba melepaskannya.

"Lepaskan aku! Lepaskan aku!" jerit bu Fatma.

Beliau terus meronta-ronta.

"Ma,mama kenapa? Ma,bangun ma! Bangun!!!" tuan Adam mencoba membangunkan istrinya yang sedang tertidur di atas sajadah.

"Astaghfirullah... Ya Allah ternyata cuma mimpi," ucap bu Fatma sambil mengusap wajahnya beberapa kali.

"Kamu mimpi buruk lagi?" tanya suaminya,Tuan Adam beralih duduk di samping istrinya.

"Iya,pa..." desah bu Fatma.

Tangan tuan Adam terulur menggapai air minum yang terletak di atas nakas,beliau memberikan air itu untuk istrinya.

"Di minum dulu,ma! Kamu sih,tidurnya saat lagi maghrib begini,sudah shalat belum?"

"Belum,pa." Jawab bu Fatma sambil meminum habis airnya. "Tadi aku ketiduran saat lagi nunggu adzan maghrib."

Bu Fatma kemudian beranjak bangun dan pergi ke kamar mandi untuk berwudhu kembali.

Selesai shalat,wanita itu duduk dengan tenang di atas sajadahnya,beliau mulai melantunkan ayat-ayat Alquran dengan begitu khusyu'.

Hal tersebut sama seperti yang di lakukan Zahara,dia juga sedang membaca Al-Qur'an. Suaranya terdengar merdu,memecah keheningan malam yang sunyi.

Farhan sudah keluar dari kamar,sekarang hanya tinggal Zahara seorang. Angin malam berhembus pelan memasuki kamarnya,jendela kamar memang sengaja tidak dikunci,karena Zahara suka melihat cahaya rembulan memasuki kamarnya. Tapi... Dia melupakan satu hal,malam ini adalah malam Jum'at.

Wushh...

Tiba-tiba seperti ada yang lewat di depan jendelanya.

"Astaghfirullah..." ucapnya pelan. "Ini malam Jum'at,apa teror itu akan datang lagi? Jum'at kemaren juga seperti ini,haruskah aku mengadukan hal ini sama mas Farhan?" Zahara mulai berkompromi dengan hatinya. Tidak mungkin dia menyimpannya sendiri.

"Tapi... Benarkah ini ulahnya Arini?" dia kembali bingung.

"Bagaimana kalau semua ini kerjaannya mbak Reina,kan selama ini mbak Reina enggak pernah suka sama aku," Zahara terus menduga-duga. Akhirnya dia memutuskan untuk langsung mengakhiri bacaannya,dan meletakkan Al-Qur'an itu ke tempatnya semula dengan rapi. Zahara melepas mukenanya dan mengambil kerudungnya,wanita itu segera ke luar kamar. Dia ingin cepat-cepat menemui Farhan.

Terpopuler

Comments

Tiana

Tiana

up

2023-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Anak Pengusaha?
2 Cerita Bohong
3 Mencari Cara
4 Sihir
5 Menemui ki Darmo
6 Gadis Dalam Mimpi
7 Keputusan.
8 Keputusan [2]
9 Kunjungan pertama
10 Nyanyian Tengah Malam
11 Mulai Curiga
12 Cerita Terbunuhnya Mona
13 Cerita Terbunuhnya Mona [2]
14 Akhirnya Mati!
15 Malam menyeramkan
16 Teror
17 Target
18 Kemampuan Liona
19 Kesaksian Sopir Truk
20 Mona
21 Menyesal
22 Terungkap
23 Mengunjungi Sahabat Lama
24 Obrolan Dua Sahabat
25 Anggi
26 Mendatangi Rumah Bu Mona
27 Kerasukan
28 Bertemu Ustadz
29 Ruqyah
30 Kepingan Masa Lalu
31 Membalaskan Dendam
32 Datangnya Iblis
33 Melawan
34 Hancur
35 Mencari Tumbal
36 Kesurupan
37 Bukan mimpi
38 Cerita keluarga Bayu
39 Mencurigai orang yang salah
40 Di teror
41 Siluman ular
42 Rahasianya terbongkar
43 Iblis itu...
44 Cibiran warga
45 Mengungkapkan
46 Kakek dalam mimpi
47 Kemampuan Denis
48 Siluman ular yang sebenarnya
49 Apa yang terjadi?
50 Dia yang terus mengikuti
51 Menghancurkan siluman ular
52 Bukti
53 Sebuah rahasia
54 Mengenang kembali kisah silam
55 Masih menjadi misteri
56 Mereka sudah bebas
57 Kejanggalan
58 Satu per satu mulai terungkap
59 Bicara dengan yang sudah mati
60 Ketakutan warga kampung
61 Fitnah
62 Dikejar warga kampung
63 Keris
64 Melindungi
65 Melenyapkan
66 Menyusun rencana
67 Takut
68 Alasan sebenarnya
69 Cuma mimpi
70 Makan siang
71 Keputusan Farhan
72 Bukan penyakit kulit biasa
73 Bersiap untuk pindah
74 Gangguan di jalan
75 Ditutupnya jalan keluar
76 Malam menegangkan
77 Rahasia gubuk tua
78 Perjalanan panjang
79 Dikejar makhluk misterius
80 Yang mati tak akan kembali
81 Terpisah
82 Kekalahan ki Dani
83 Denis masih hidup (akhir)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Anak Pengusaha?
2
Cerita Bohong
3
Mencari Cara
4
Sihir
5
Menemui ki Darmo
6
Gadis Dalam Mimpi
7
Keputusan.
8
Keputusan [2]
9
Kunjungan pertama
10
Nyanyian Tengah Malam
11
Mulai Curiga
12
Cerita Terbunuhnya Mona
13
Cerita Terbunuhnya Mona [2]
14
Akhirnya Mati!
15
Malam menyeramkan
16
Teror
17
Target
18
Kemampuan Liona
19
Kesaksian Sopir Truk
20
Mona
21
Menyesal
22
Terungkap
23
Mengunjungi Sahabat Lama
24
Obrolan Dua Sahabat
25
Anggi
26
Mendatangi Rumah Bu Mona
27
Kerasukan
28
Bertemu Ustadz
29
Ruqyah
30
Kepingan Masa Lalu
31
Membalaskan Dendam
32
Datangnya Iblis
33
Melawan
34
Hancur
35
Mencari Tumbal
36
Kesurupan
37
Bukan mimpi
38
Cerita keluarga Bayu
39
Mencurigai orang yang salah
40
Di teror
41
Siluman ular
42
Rahasianya terbongkar
43
Iblis itu...
44
Cibiran warga
45
Mengungkapkan
46
Kakek dalam mimpi
47
Kemampuan Denis
48
Siluman ular yang sebenarnya
49
Apa yang terjadi?
50
Dia yang terus mengikuti
51
Menghancurkan siluman ular
52
Bukti
53
Sebuah rahasia
54
Mengenang kembali kisah silam
55
Masih menjadi misteri
56
Mereka sudah bebas
57
Kejanggalan
58
Satu per satu mulai terungkap
59
Bicara dengan yang sudah mati
60
Ketakutan warga kampung
61
Fitnah
62
Dikejar warga kampung
63
Keris
64
Melindungi
65
Melenyapkan
66
Menyusun rencana
67
Takut
68
Alasan sebenarnya
69
Cuma mimpi
70
Makan siang
71
Keputusan Farhan
72
Bukan penyakit kulit biasa
73
Bersiap untuk pindah
74
Gangguan di jalan
75
Ditutupnya jalan keluar
76
Malam menegangkan
77
Rahasia gubuk tua
78
Perjalanan panjang
79
Dikejar makhluk misterius
80
Yang mati tak akan kembali
81
Terpisah
82
Kekalahan ki Dani
83
Denis masih hidup (akhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!