Mencari Cara

"Kakek yakin ini akan berhasil?" tanya Arini.

"Kenapa tidak? Lakukan saja seperti yang saya katakan,semua pasti akan berjalan lancar." Ki Septo meyakinkan.

"Kalau begitu terima kasih banyak,kek!" Arini tersenyum senang,dia kemudian berbisik di dekat telinga Reina,menyuruh perempuan itu untuk memberi bayaran yang pantas kepada si kakek. Namun,ki Septo dengan halus menolak bayaran dari mereka. "Tidak usah,ramuan itu bukan sesuatu yang besar. Kalau kalian merasa memerlukannya lagi,kalian bisa datang kesini."

Reina mengambil lagi amplop coklat berisi uang jutaan itu,dia heran kenapa kakek tidak mau menerima uang dari mereka.

"Karena apa yang kalian inginkan sudah kalian dapatkan,sebaiknya kalian segera pergi dari sini!"

Kini tatapan kakek kembali tajam. "Ba---baik kek,kita akan segera pergi,sekali lagi terimakasih!" ucap Reina untuk yang terakhir kalinya,sebelum dia dan Arini benar-benar keluar dari rumah itu.

Begitu sampai di depan gerbang mereka berdua berpapasan dengan seorang gadis cantik berpakaian muslimah.

Alia menatap Arini dan Reina dengan pandangan aneh. "Siapa perempuan-perempuan itu? Apa mereka tamunya kakek?" batin Alia penasaran.

Begitu tiba di depan mobilnya,Reina langsung mengatakan apa yang ada di pikirannya dari tadi. "Rin,kakek itu kok enggak mau nerima uang yang aku kasih,ya?"

"Mungkin ki Septo sudah terlalu kaya dan enggak butuh lagi uang dari kita," Arini menjawab asal.

"Enggak mungkin,pasti ada sesuatu." Reina mulai curiga lagi.

"Lalu,menurut mbak Reina alasannya apa juga?" tanya Arini.

"Kita ditipu!"

"Jelas tidak mungkin,ki Septo itu terkenal dengan ilmu magicnya,ya enggak mungkin kalau dia berbohong. Mbak lihat sendiri tadi kan,saat pertama kita ke sana,ki Septo bahkan sudah mengetahui niat kita." Ucap Arini,dia sangat percaya kalau ki Septo tidak mungkin membohongi mereka.

....

"Kek,tadi di depan gerbang Alia melihat dua perempuan yang baru aja keluar dari rumah ini. Mereka itu siapa?" tanya Alia pada sang kakek.

Sambil meminum kopinya ki Septo menjawab datar "Pasien," jawaban yang sangat singkat dan terkesan dipaksakan.

"Kek,alia sedang tidak bercanda,jawab benar-benar dong!" dia mulai gusar.

"Biasa lah nak,orang-orang yang iri melihat kebahagiaan orang lain," jawabnya menerangkan.

"Apa mereka meminta kakek untuk mengirimkan ilmu santet?" tebak Alia cemas.

"Of course," jawab si kakek dengan gaya sok Inggrisnya.

"Lalu,kakek memenuhi permintaan mereka?" Alia semakin terlihat cemas.

"Tentu saja tidak! Kamu pikir kakek dukun santet!?" ki Septo jadi emosi.

"Kok marahnya ke Alia sih?" dia mulai cemberut.

"Ini semua gara-gara ulah teman kamu,coba aja dia enggak membuat konten bodoh itu,mungkin enggak akan ada yang salah sangka sama kakek,masa kakek di kira dukun." Omel ki Septo sambil berlalu pergi meninggalkan Alia menuju kamarnya.

Setelah kepergian kakeknya,Alia tersenyum lucu. Dia jadi kembali teringat akan video yang di rekam oleh sahabatnya,yang kemudian di unggah di akun tik toknya. Video itu memperlihatkan ki Septo yang sedang mengobati seseorang yang sedang kesurupan.

Orang-orang yang berada di kawasan perumahannya ki Septo juga mengira kalau ki Septo adalah seorang dukun,padahal bukan. Beliau hanya orang biasa yang di berikan kelebihan untuk bisa melihat hal yang gaib. Tapi,sekarang ki Septo sudah tidak lagi berkecimpung dalam dunia seperti itu,dia ingin hidup normal.

....

Kediaman Farhan...

"Makanan dari siapa itu mas?" tanya Zahara yang baru selesai melaksanakan shalat maghrib,dia heran saat melihat suaminya pulang dengan menenteng sebuah rantang.

"Dari mbak Reina,tadi pas pulang dari masjid aku ketemu sama dia di jalan,terus mbak Reina kasih ini buat aku. Katanya di suruh makan berdua sama kamu," ucap Farhan tersenyum senang. Dia senang karena berpikir bahwa Reina sudah mau menerima Zahara sebagai adik iparnya.

"Tumben,biasanya dia enggak suka sama aku," Zahara merasa ada yang aneh dengan perubahan iparnya itu.

"Kamu harusnya senang dong sayang,itu tandanya mbak Reina sudah mau menerima kamu sebagai adik iparnya." Tutur Farhan seraya meletakkan rantang itu ke atas meja makan.

"Iya juga sih mas,semoga aja benar seperti yang kamu bilang itu." Harap Zahara.

Mereka kemudian sama-sama duduk dan menikmati makan malam yang diberikan oleh Reina.

Sedangkan di tempat lain,tepatnya di kediaman tuan Adam,Reina sedang duduk ngobrol sama Arini. Mereka tengah membicarakan tentang makanan yang diberikan kepada Farhan tadi.

"Gimana mbak,pasti semuanya berjalan lancar,kan?"

"Iya dong Rin. Aku yakin,sebentar lagi rumah tangga mereka akan huru hara. Kita tunggu saja ramuan itu bekerja." Ucap Reina,dia mulai membayangkan hari-hari Zahara berubah menjadi suram.

"Kalau semua ini berhasil,berarti mbak enggak perlu khawatir lagi,semuanya pasti akan kembali seperti semula,tuan Adam dan nyonya Fatma akan kembali perhatian sama mbak Reina," ucap Arini dia juga terlihat senang. Namun dalam hatinya... "Aku akan mudah mendapatkan Farhan kembali," batin Arini,saat Reina tidak melihat ke arahnya,dia tersenyum licik.

....

Waktu terus berlalu,sekarang sudah enam bulan lamanya setelah Reina dan Arini memberikan obat yang di dapatnya dari ki Septo kepada Farhan dan Zahara,tak ada yang berubah. Hubungan Farhan dan Zahara malah semakin harmonis.

Belakangan mereka juga mendapatkan kabar kalau Zahara sedang hamil,dan usia kandungannya ternyata sudah genap tujuh bulan.

Pagi ini,dengan menahan amarahnya Reina pergi menemui Arini di rumahnya. "Rin,kamu bilang ki Septo itu orang pintar. Tapi,sampai sekarang hubungan Zahara sama Farhan semakin harmonis,mama sama papa bahkan tambah sayang sama dia,apalagi sekarang Zahara sedang hamil cucunya mama." Keluh Reina.

"Maaf mbak,ini salah aku. Aku baru tahu kalau ki Septo ternyata bukan dukun seperti yang kita maksud,pantesan aja pas kita kasih uang enggak di terima." Tutur Reina sambil menunduk.

"Aku bilang juga apa,kamu sih enggak percaya!" kesal Reina. "Lalu,apa yang harus kita lakukan sekarang? Mana mama sama papa udah nyiapin hadiah lagi buat Zahara untuk menyambut kelahiran anaknya." Ungkap Reina,dia menggenggam tinjunya. Sekarang yang ada dipikirannya adalah bagaimana caranya menyingkirkan Zahara,bahkan kalau bisa dia ingin membunuh adik iparnya sendiri.

"Hadiah seperti apa,mbak?" Arini rupanya juga penasaran.

"Aku dengar-dengar dari mas Leon sih,mama akan mengalihkan sertifikat tanah yang ada di puncak atas nama Zahara,"

Membelalak kedua mata Arini mendengarnya,dia juga jadi semakin benci sama Zahara. "Enak sekali hidupnya dia,lahir dari keluarga kaya,mendapatkan cintanya Farhan,dan sekarang menjadi menantu teristimewa di keluarganya mbak Reina," ucap Arini,dia sengaja memancing emosinya Reina.

Dan caranya itu berhasil. "Rin,aku enggak mau tahu,pokoknya kamu harus cari orang pintar yang lain,kita harus bisa menyingkirkan Zahara,kalau perlu sekalian aja bayinya ikut mati!" sorot mata Reina memancarkan kebencian yang amat sangat.

....

Episodes
1 Anak Pengusaha?
2 Cerita Bohong
3 Mencari Cara
4 Sihir
5 Menemui ki Darmo
6 Gadis Dalam Mimpi
7 Keputusan.
8 Keputusan [2]
9 Kunjungan pertama
10 Nyanyian Tengah Malam
11 Mulai Curiga
12 Cerita Terbunuhnya Mona
13 Cerita Terbunuhnya Mona [2]
14 Akhirnya Mati!
15 Malam menyeramkan
16 Teror
17 Target
18 Kemampuan Liona
19 Kesaksian Sopir Truk
20 Mona
21 Menyesal
22 Terungkap
23 Mengunjungi Sahabat Lama
24 Obrolan Dua Sahabat
25 Anggi
26 Mendatangi Rumah Bu Mona
27 Kerasukan
28 Bertemu Ustadz
29 Ruqyah
30 Kepingan Masa Lalu
31 Membalaskan Dendam
32 Datangnya Iblis
33 Melawan
34 Hancur
35 Mencari Tumbal
36 Kesurupan
37 Bukan mimpi
38 Cerita keluarga Bayu
39 Mencurigai orang yang salah
40 Di teror
41 Siluman ular
42 Rahasianya terbongkar
43 Iblis itu...
44 Cibiran warga
45 Mengungkapkan
46 Kakek dalam mimpi
47 Kemampuan Denis
48 Siluman ular yang sebenarnya
49 Apa yang terjadi?
50 Dia yang terus mengikuti
51 Menghancurkan siluman ular
52 Bukti
53 Sebuah rahasia
54 Mengenang kembali kisah silam
55 Masih menjadi misteri
56 Mereka sudah bebas
57 Kejanggalan
58 Satu per satu mulai terungkap
59 Bicara dengan yang sudah mati
60 Ketakutan warga kampung
61 Fitnah
62 Dikejar warga kampung
63 Keris
64 Melindungi
65 Melenyapkan
66 Menyusun rencana
67 Takut
68 Alasan sebenarnya
69 Cuma mimpi
70 Makan siang
71 Keputusan Farhan
72 Bukan penyakit kulit biasa
73 Bersiap untuk pindah
74 Gangguan di jalan
75 Ditutupnya jalan keluar
76 Malam menegangkan
77 Rahasia gubuk tua
78 Perjalanan panjang
79 Dikejar makhluk misterius
80 Yang mati tak akan kembali
81 Terpisah
82 Kekalahan ki Dani
83 Denis masih hidup (akhir)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Anak Pengusaha?
2
Cerita Bohong
3
Mencari Cara
4
Sihir
5
Menemui ki Darmo
6
Gadis Dalam Mimpi
7
Keputusan.
8
Keputusan [2]
9
Kunjungan pertama
10
Nyanyian Tengah Malam
11
Mulai Curiga
12
Cerita Terbunuhnya Mona
13
Cerita Terbunuhnya Mona [2]
14
Akhirnya Mati!
15
Malam menyeramkan
16
Teror
17
Target
18
Kemampuan Liona
19
Kesaksian Sopir Truk
20
Mona
21
Menyesal
22
Terungkap
23
Mengunjungi Sahabat Lama
24
Obrolan Dua Sahabat
25
Anggi
26
Mendatangi Rumah Bu Mona
27
Kerasukan
28
Bertemu Ustadz
29
Ruqyah
30
Kepingan Masa Lalu
31
Membalaskan Dendam
32
Datangnya Iblis
33
Melawan
34
Hancur
35
Mencari Tumbal
36
Kesurupan
37
Bukan mimpi
38
Cerita keluarga Bayu
39
Mencurigai orang yang salah
40
Di teror
41
Siluman ular
42
Rahasianya terbongkar
43
Iblis itu...
44
Cibiran warga
45
Mengungkapkan
46
Kakek dalam mimpi
47
Kemampuan Denis
48
Siluman ular yang sebenarnya
49
Apa yang terjadi?
50
Dia yang terus mengikuti
51
Menghancurkan siluman ular
52
Bukti
53
Sebuah rahasia
54
Mengenang kembali kisah silam
55
Masih menjadi misteri
56
Mereka sudah bebas
57
Kejanggalan
58
Satu per satu mulai terungkap
59
Bicara dengan yang sudah mati
60
Ketakutan warga kampung
61
Fitnah
62
Dikejar warga kampung
63
Keris
64
Melindungi
65
Melenyapkan
66
Menyusun rencana
67
Takut
68
Alasan sebenarnya
69
Cuma mimpi
70
Makan siang
71
Keputusan Farhan
72
Bukan penyakit kulit biasa
73
Bersiap untuk pindah
74
Gangguan di jalan
75
Ditutupnya jalan keluar
76
Malam menegangkan
77
Rahasia gubuk tua
78
Perjalanan panjang
79
Dikejar makhluk misterius
80
Yang mati tak akan kembali
81
Terpisah
82
Kekalahan ki Dani
83
Denis masih hidup (akhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!