Bab 5.Semakin Sengit

Seketika aku langsung memalingkan pandangan ku,dan benar apa yang baru saja dikatakan oleh darman.Kini seluruh warga menatap ku dengan tatapan penuh kebencian dan juga amarah.

"Kenapa kau diam?" tanya darman pada ku

"Saya bilang tarik kembali kata kata kamu barusan darman!" teriak ku yang memang sudah tersulut emosi sejak awal

"Mengapa kau tega menuduh ku berbuat hal sekeji itu pada letha?!"

"Kau sungguh manusia jelmaan iblis darman"

"Haahhaahaha"

Tawa darman bergema,entah apa yang sedang di tertawakan oleh nya!

"Sudah lah radit,kau tidak usah berkelit lagi! Sudah jelas aku melihat sendri dengan mata kepala ku,bahwa kau dan letha sedang me*adu cinta di kebun sana" Ujar nya di sertai tawa licik nya

"Apa benar apa yang di ucap kan oleh darman itu nak radit?" tanya abah yang entah sejak kapan berada di samping ku

Sungguh,perasaan ku saat ini sangat campur aduk.Dada ku terasa sesak,seluruh tubuh ku gemetar hebat! di tambah lagi pertanyaan yang di berikan abah pada ku yang seolah percaya dengan apa yang di tuduhkan darman pada ku.

"tidak bah,radit tidak melakukan hal itu pada letha.Sungguh!" ucap ku yang mencoba membela diri

Tetapi tak ada jawaban yang keluar dari mulut abah,abah hanya diam wajah nya murung kembali,pandanganya begitu dalam dan juga pilu membuat hati ku terasa tergores.

"Bah?! Apakah abah tidak percaya pada radit?" tanya ku dengan intonasi yang sangat pelan

"Abah selalu percaya pada mu nak radit,dan abah akan selalu percaya pada mu" jawab abah lembut sambil mengelus bahu ini berhasil membuat air mata yang ku bendung sejak tadi turun begitu saja.

Rasa haru menyelimuti hati ini,aku sungguh tidak percaya bahwa abah akan mempercayai diri ku meski aku ini adalah orang asing bagi nya.

"Bah? kenapa abah percaya dengan nya?" timpal darman terlihat tak terima

"Abah hanya mengikuti kata hati abah saja nak darman!" sahut abah

"sudah lah,tidak usah di perpanjang lagi!" potong abah

"Mari nak radit masuk lah kedalam,letha sudah siuman dan dia ingin bertemu dengan mu"

"Ba-baik bah!" jawab ku semangat

"Usap dulu air mata mu itu,abah tidak mau jika letha melihat mu menangis dan kau akan di cap sebagai lelaki cengeng" ujar abah yang berhasil membuat bibir ku mengembang sempurna

Dengan cepat ku hapus air mata ini,dan ikut mengekor masuk ke dalam bersama abah! kini tak ku hiraukan lagi tatapan serta bisikan mereka yang terus menjelek jelek kan diri ku.Karna yang terpenting bagi ku saat ini adalah letha.

"Masuk lah!" pinta abah pada ku

"Tapi bah,apa tidak apa apa jika saya masuk ke dalam?"

"Maksud saya,tidak ada siapa pun di dalam sana" tanya ku sedikit ragu

"Tidak apa,masuk lah! Letha hanya ingin bicara berdua saja dengan mu nak radit"

"Abah sudah menemuinya tadi"

"Baik lah bah" ujar ku mengiyakan

Perlahan aku berjalan mendekat ke arah letha yang kini tengah terbaring lemah di atas kasur nya,tanpa mengenakan pakaian dan hanya menggunakan kain yang menutupi sebagian tubuh nya.Sedangkan luka luka nya di biar kan terbuka kecuali di bagian tertentu luka itu akan tetap di bungkus oleh kain.

"Letha!" bisik ku dengan suara sedikit gemetar

Letha yang terpejam perlahan membuka mata nya,lalu memandang ku dengan penuh rasa bersalah dan juga penyesalan.Sungguh! Aku tak sanggup menatap mata indah milik nya yang selalu berbinar di penuhi kegembiaraan,kini berubah menjadi sayu.

"Bang...!" Lirih nya

"Iya letha,ini abang" ucap ku menatap mata milik nya sangat dalam dan itu membuat hati ku semakin bisa merasakan sakit dan juga kesedihan yang di rasakan oleh nya.

"Letha sudah kotor bang!" ucap nya tergugu

"Letha kotor bang" ulang nya lagi dan kini dengan dada yang naik turun menahan rasa sesak.

"Tidak letha! Jangan kata kan itu,kamu wanita suci berhati lembut"

"Kamu alletha,gadis manis dengan beribu karisma tidak mungkin menjadi kotor" ujar ku dengan air mata yang terus mengalir begitu deras nya

"Sudah bang,letha bukan lagi letha yang dulu! Letha sudah kotor bang"

"Letha benci sama diri letha bang,letha benci tubuh ini" teriak nya histeris

"Tenanglah letha! Tenang! Kamu jangan seperti ini"

"Kamu masih letha nya radit,kamu masih sama"

"Tidak baaaang!"

"Hiks hiks! Letha benci bang"

Letha terus menangis,ingin sekali rasanya hati ini memeluk tubuh nya ke dalam dekapan ku! Tetapi itu tidak ku lakukan.Aku tak cukup memiliki banyak keberanian untuk hal seperti itu.

Ku tatap setiap luka yang melekat pada tubuh letha yang sudah mulai agak menghitam! Entah pria berengs*k mana yang begitu berani berbuat hal yang sangat kot*r itu pada letha.

"Apa kamu masih ingat dengan wajah pria itu letha?" tanya ku lembut

"Masih bang! Letha masih ingat dan letha sangat mengenal mereka berdua!"

Bagai di sambar petir di siang bolong,aku tak menyangka bahwa orang yang mempekaos letha lebih dari satu orang.Setan apa sebenarnya yang telah merasuki tubuh manusia setengah iblis itu! hingga membuat nay gelap mata dan terjerumus di jalan setan.

"Siapa mereka letha?"

"Jika letha mengatakannya,abang tidak akan bisa mengenali mereka"

"Mereka sudah pergi dari desa ini bang,mereka melarikan diri setelah menerima uang dari seseorang"

"Dan sekarang letha tidak bisa berbuat apa pun lagi bang!"

"Letha sudah hancur! Masa depan letha hancur bang"

"Tidak apa apa letha,masa depan mu tak akan hancur,abang akan mencoba menyatukan kembali keping demi keping masa depan mu yang hancur itu hingga menjadi utuh kembali"

"Abang akan kembali ke kota dan meminta pada orang tua abang agar segera melamar mu untuk abang"

"Tidak bang!" jawab letha dengan wajah dingin

"Kenapa?" tanya ku pelan

"Letha tidak pantas untuk abang! Masih banyak wanita di luar sana yang lebih baik dari letha bang"

"Letha tidak bisa menjadi istri mu bang"

"Sekarang letha minta,abang keluar lah dari sini"

"Letha hanya ingin sendiri sekarang"

"Baiklah,abang akan keluar!" jawab ku pasrah dan melenggang keluar dari kamar

Saat aku masih berdiri di ambang pintu kamar letha,tampak lah pak kades,istri nya dan juga darman tengah berkumpul di sini bersama dengan abah.

Mata ku melihat ke sekitar,aku bingung mengapa suasana yang sangat riuh tadi mendadak hening! Dan benar saja,orang orang yang berkumpul di sini sudah kembali ke rumah mereka masing masing.

"Nak radit kemarilah" panggil pak kades pada ku dengan mimik wajah yang sangat serius dan aku hanya menjawab nya dengan sebuah anggukan.

"Duduk lah" pinta nya lagi

"Baik pak!" jawab ku lesu

"Bagaimana keadaan letha menurut mu?"

Aku menarik sebelah alis ku tanda tak mengerti akan pertanyaan dari pak kades."Maksud bapak apa menanyakan itu pada saya?"

"Saya hanya bertanya,karna hanya kamu dan abah saja yang baru melihat letha"

"Karna saya masih belum melihat nya,maka saya bertanya pada mu" terang pak kades panjang lebar yang membuat ku tersenyum simpul

"Keadaan letha masih sangat tertekan pak kades,luka luka di tubuh nya juga sangat banyak dan juga sudah mulai menghitam" jelas ku yang membuat pak kades menundukkan kepala milik nya

"Begini nak radit,bukan maksud saya ingin mengusir kau dari desa ini"

"Tetapi saya hanya ingin melakukan tugas saya sebagai selayak nya kepala desa di sini agar seluruh warga tetap aman dan kondusif"

"Tapi pak,saya tidak mungkin pergi dari sini sekarang"

"Bagaimana dengan letha?" tolak ku

"Kau tidak usah sok perduli terhadap letha dit,karna memang kau sendiri lah yang membuat letha ku menjadi seperti itu" Celutuk darman yang lagi lagi tak bisa mengontrol mulut nya.

"Sudah saya bilang,saya tidak melakukan itu pada letha!" pekik ku yang sudah tak mampu menahan lagi

"Bukan kah sudah saya beri peringatan pada mu untuk menjaga adab dan sopan santun dalam berbica man?"

"Kau lelaki tapi mulut mu pedas dan tajam melebihi seorang wanita! Yang suka menfitnah orang tanpa bukti"

"Sebelum sesuatu terjadi pada diri mu,maka cepat cabut fitnah an mu itu pada saya!"

"Jika tidak,maka saya tidak akan segan segan meyeret masalah ini ke pihak kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik" ancam ku yang membuat wajah yang begitu penuh dengan percaya diri saat menuduh ku,perlahan berubah menjadi pias!

"Saya teringat akan satu hal malam tadi" ucap ku yang membuat wajah itu semakin terlihat panik

"Bukan kah kamu baru saja melewati jalan yang mengarah menuju kebun?" tanya ku

"A-apa maksud mu? Ke-kenapa kau malah berbalik menuduh ku" gugup nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!