Pagi pun tiba,seluruh warga desa tengah sibuk dengan aktifitas mereka masing masing.Mulai dari mencuci,memasak,hingga pergi berkebun.
Berbeda dengan apa yang tengah di lakukan abah ramdan tak lain tak bukan adalah ayah kandung dari alletha.Gadis yang sampai saat ini masih belum bisa di temukan keberadaan nya.
"Dimana kamu sebenarnya letha? Abah sangat khawatir ndok" lirih abah dengan suara parau karna sejak semalaman abah terus menangis tanpa henti.
"Assalamualaikum bah!" sapa radit
"Waalaikumsalam nak radit" sahut abah semangat dia sangat berharap bahwa radit telah berhasil menemukan letha.
"Nak radit sendirian?" tanya abah dengan tatapan kecewa
"Iya bah,radit sendiri" jawab radit dengan wajah bersalah
"Apa letha sudah pulang bah?"
Abah menggeleng dengan lemah,dan kembali berjalan memasuki rumah nya dengan langkah yang teramat berat.
"Maafkan radit bah,karna radit masih belum menemukan letha"
"tidak apa nak radit,nanti abah akan meminta bantuan pak kades dan warga desa untuk mencari keberadaan letha" jawab abah dengan senyum tulus tetapi tatapan nya di penuhi oleh kesedihan.
"Kemarilah,duduk di sini" pinta abah
"Iya bah"
Radit berjalan pelan menuju sebuah kursi kayu tua dan mendaratkan bokongnya di sana.
"Abah sudah makan?"
Abah menggeleng pelan "Belum,abah tidak bisa makan apapun nak radit"
"Abah sangat khawatir dengan keadaan letha sekarang" ucap abah sambil mengusap air mata yang jatuh di pipi milik nya
Radit hanya diam dan menghembuskan nafas gusar,dia tidak tau harus melakukan apa lagi sekarang! Dia sudah mencari letha hingga pagi tetapi hasil nya hanya lah sia sia.
"Entah di mana kamu saat ini letha,abang sangat mencemaskan mu" Batin radit sambil meraup wajah nya kasar.
Untuk beberapa saat suasana di rumah hening,sebab mereka berdua sedang sibuk dengan pikirannya masing masing.
Yang terdengar hanyalah sebuah helaan panjang yang terus keluar dari mulut abah.
"Baiklah kalau begitu,radit pamit pulang sebentar bah nanti radit kembali lagi ke sini dan ikut membantu mencari keberadaan letha bersama warga desa"
"Iya nak radit pulanglah dulu,kau juga harus membersihkan diri"
"Terimakasih karna sudah mau membantu abah mencari letha"
"Iya bah,kalau begitu saya permisi"
"Assalamualaikum"
Setelah kepergian radit,abah tidak mau hanya tinggal diam di rumah saja dan menunggu kepulangan letha yang entah kapan.
Abah memutuskan untuk datang ke rumah kepala desa yang kebetulan tidak begitu jauh dari rumah nya.Yang hanya berjarak 5 rumah saja.
Abah berdiam diri cukup lama di depan gerbang rumah pak kades yang memang dalam keadaan setengah terbuka.Ada terselip rasa ragu dan tak enak hati jika dia harus meminta bantuan pada pak kades.
Sebab pak kades sudah tiga kali mengajukan lamaran anak nya untuk letha putri nya,tetapi letha selalu menolak lamaran itu.
Dan karna hal itu pula,sikap darman berubah terhadap diri nya dan juga letha! Dia sering bersikap semena mena tidak seperti dulu.Yang selalu bersikap sopan dan juga lembut pada abah dan juga letha.
Tetapi abah memilih untuk tetap diam dan bersabar atas perlakuan darman,abah sangat merasa maklum akan perubahan sikap darman.Ini semua akibat dari ulah putri nya sendiri yang terus menolak lamarannya.
"Haaah" abah menghembuskan nafas panjang sebelum benar benar berhadapan langsung dengan pak kades
"Assalamualaikum pak kades" Seru abah dengan keras
"Waalaikumsalam" sahut pak kades dari dalam
Tak berselang lama,tampak lah seorang pria yang umurnya sudah setengah abad itu keluar dari dalam kediamannya yang sangat nyaman.
"Ada apa bah? Kenapa abah datang ke rumah saya?" tanya pak kades
"Begini pak kades...
"Ada apa bah? Katakan saja" ucap pak kades sambil menepuk pelan bahu kiri abah
"Kedatangan saya kemari ingin meminta bantuan dari pak kades untuk mencari letha pak" ucap abah melontarkan tujuannya
Pak kades tampak mengerutkan dahi nya sebentar sebelum bicara."Mencari letha? Memangnya letha pergi kemana bah?"
"Saya juga tidak tau pak,letha tidak mengatakan apapun pada saya"
"Saat saya terbangun,saya sudah tidak menemukan letha di kamar nya" terang abah panjang lebar yang membuat raut wajah pak kades semakin terlihat khawatir.
"Baiklah,kalau begitu saya akan langsung mengumumkan ke seluruh warga desa agar berkumpul di sini,dan ikut mencari letha ya bah"
"Iya pak kades,saya ucapkan banyak terimakasih karna pak kades masih mau membantu mencari letha,meski putri saya telah membuat keluarga kalian merasa malu" tutur abah yang di balas gelengan cepat oleh pak kades.
"Tidak usah di bahas lagi bah! Mungkin ini sudah menjadi jalan nya"
"Putra putri kita memang tidak berjodoh"
"jadi,abah tidak perlu terus merasa bersalah dan juga terus menyalahkan letha akan semua ini"
"Baik pak kades,kalau begitu saya pulang dulu ya! Sekali lagi terimakasih banyak"
"Iya,bah iya!" jawab pak kades
"Hati hati bah" pesan nya
Pak kades terus menatap tubuh abah yang terlihat sedikit mebungkuk dan terlihat juga sesekali abah memukul mukul punggung nya sambil berjalan.
"Kenapa punggung abah seperti itu? Apa dia sempat terjatuh atau apa?" tanya pak kades pada diri sendiri
"Ada apa pak?" tiba tiba terdengar suara milik buk kades yang membuat nya terlonjak
"Duh! Buk! Buk! Kebiasaan selalu saja begitu"
"Jantung bapak ini sudah mulai lemah loh buk,kalau ibuk terus saja muncul tiba tiba begini.Bisa bisa nyawa bapak melayang buk" protes pak kades
"Huuuus! Bapak ini kalau ngomong kok ya ndak di pikir pikir dulu toh pak pak"
"Ya habis nya ibuk suka sekali ngagetin bapak!"
"Emang ada apa si pak?"
"Itu loh buk...si letha hilang sejak semalam belum juga pulang"
"Abah minta tolong pada bapak untuk mencari letha"
"Lah,kok tumben sekali letha keluar rumah malam malam y pak?"
"Ya kalau itu bapak tidak tau buk,yasudah kalau gitu bapak mau ngumumin ke seluruh warga desa supaya ikut turun tangan mencari letha"
Baru saja hendak melangkah kan kaki,pak kades dan buk kades di kejutkan dengan suara riuh warga desa dan tak berapa lama terdengar lah suara teriakan yang berasal dari abah.
"Ada apa itu pak?" tanya buk kades yang terlihat sangat khawatir
"Bapak juga tidak tau buk"
"Mari kita lihat" ajak pak kades pada istri nya
"Pak,buk!" seru darman dari balkon kamar tidur milik nya
"Mau kemana?"
"Sudah! Kamu tidak perlu ikut campur!" tegas pak kades yang membuat darman merasa jengkel.
"Ck! Dasar orang tua aneh" Desis nya dan masuk kembali ke dalam kamar
"Ada apa ini?" tanya pak kades ingin tau
Namun,tak ada satu orang pun yang menjawab pertanyaan dari nya,karna tak ingin berlama lama akhirnya pak kades langsung berjalan masuk ke dalam kerumunan warga warga nya yang di ikuti oleh istri nya.
"Astaghfirullah pak, itu letha" ucap buk kades dengan bibir gemetar
"Astaghfirullah,astaghfirullah,astaghfirullah" pak kades hanya bisa beristighfar kala ke dua mata nya kini dengan jelas melihat tubuh letha dalam keadaan yang sangat memprihatinkan dan tak ada satu helaian benang pun yang membalut tubuh nya.
"Lethaa! Apa yang sudah terjadi pada mu ndok?" histeris abah yang membuat seluruh warga desa tak mampu menahan air mata milik mereka.
"Letha! Ini abah bangun ndok! Bangun!"
"Kalian semua kenapa hanya diam saja? Ambilkan kain untuk menutupi tubuh letha" teriak pak kades kesal karna tak ada satu pun orang yang berinisiatif untuk menutupi tubuh gadis malang itu.
Tak berselang lama datang lah seorang wanita tua,dengan membawa selimut lalu menutupi seluruh tubuh letha tanpa terlewat.
"Cepat angkat tubuh letha masuk ke dalam rumah" perintah pak kades kepada beberapa laki laki yang kebetulan memang berada di sampingnya saat ini.
"Baik pak kades"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments