Aku melangkah dengan ringan sambil tersenyum bahagia,bagaimana tidak? Sakit hati,rasa malu,amarah ku akhirnya tuntas juga malam ini.
Dan sekarang,aku hanya tinggal menunggu kabar akan letha dan juga abah nya si lelaki tak tau diri itu.Aku sangat yakin sekali,jika abah mengetahui fakta bahwa letha putri semata wayang nya sudah tidak suci lagi akibat jamaan dari yudi dan juga dandy.
Maka,abah dan letha sudah pasti dalam keadaan yang sangat terpuruk.Dan abah akan mencemaskan masa depan letha yang sudah hancur dan membuat nya janda seumur hidup.Sebab,tak akan ada satu pun laki laki di desa maupun luar desa yang akan meminangnya untuk menjadi istri.
Dan itu merupakan keinginan terbesar ku,melihat letha hancur!
"Lihat dan tunggu saja! Kalian akan menyesal seumur hidup.itu lah akibatnya jika terus menolak ku,kalian selalu memandang ku sebelah mata!"
"Anggap saja ini adalah sebuah ganjaran yang memang harus kalian dapatkan"
"Sekarang kita impas letha,aku sungguh tak sabar menunggu esok hari tiba"
"Hahahaha"
Aku tertawa membayang kan hal itu dan di saat yang bersamaan ponsel ku berdering.
"Dandy? Apakah mereka sudah selesai menikmati tubuh gadis itu?" Batin ku menebak
"Halo" sapa ku
"Bagaimana?" Tanya ku antusias
"Aduh man,gawat!" Seru dandy dari sebrang sana
"Ada apa? Kenapa kau terdengar tegang sekali?"
"Yudi man,yudi terus menyiksa letha seperti orang kerasukan"
"Gadis itu sudah sangat lemah dan tak berdaya lagi man,seluruh tubuh nya sudah banyak di penuhi lebam akibat dari pukulan yang di layangkan oleh yudi" jelas dandy panjang lebar
"Sudah lah biarkan saja dia terus menikmati tubuh gadis itu dan,kau tidak perlu cemas begitu"
"Bukan kah kau juga menginginkan hal yang sama seperti yudi?" Tanya ku
"Ti-tidak man! Aku tidak tega jika harus melakukan itu pada letha"
"Aku tak tega" keluh dandy dengan nada lemah
"Aaaaaaarhg"
Itu lenguhan yang berasal dari yudi,aku yakin kini dia sudah nerasa puas!
"Hey dandy? Sekarang giliran kau!"
"Ti-tidak" tolak dandy cepat
"Kau yakin?"
"Apa kau tidak akan merasa rugi?"
"Ayolah tidak apa apa,lakukan saja mumpung gratis"
"Ti-tidak,kau saja aku sudah tidak nafsu" sahut dandy bersungguh sungguh
Aku hanya diam dan terus menyimak percakapan di antara mereka.
"Kau sedang menelpon siapa?" Suara yudi mulai terdengar jelas,mungkin dia sedang berada di sebelah dandy
"Keraskan suara telpon nya,aku juga ingin bicara dengan darman" perintah yudi
"Baiklah" jawab dandy cepat
"Man,apa rencana mu sudah selesai?" Tanya yudi
"Sudah! Bagaimana dengan mu? Kalau mendengar lenguhan mu tadi,menurut ku itu adalah sebuah tanda bahwa kau sudah benar benar puas"
"Hahahaha,tentu! Aku sudah sangat puas sekarang"
"Datanglah kemari,kau juga harus mencoba nya"
"Gadis ini cukup melelahkan"
Aku hanya tersenyum masam mendengar nya.
"Coba arahkan ponsel itu pada letha aku ingin mendengar suara nya" perintah ku
Tiba tiba saja muncul ide brilian,aku ingin mendengar suara letha yang sudah tak berdaya.
"Baiklah man"
"Hei letha,ayo keluarkan suara mu! Seseorang ingin mendengar nya" Teriak yudi
Untuk beberasa saat hening,tak ada suara letha terdengar.
"Hei,ayo bicara! Jika kau tetap tidak mau bicara maka aku tidak akan segan segan menyiksa mu lagi dan lagi"
"Bicara letha!" Seru yudi kembali
"Baiklah,kau yang telah memaksa ku untuk melakukan ini" ucap yudi
Sedetik kemudian terdengar suara tamparan keras yang membuat letha merintih kesakitan.
"Aaaah,sakit bang"
"Ka-kau sungguh laki laki bej*t bang"
"A-aku akan membalas perbuatan kalian pada ku"
"Memangnya kau akan membalas ku dengan cara apa letha?" Ejek yudi
"Sudah lah,kau pasrah saja"
"Le-lepaskan aku bang!"
"Lepaskan!"
"Plaaaak!"
Aku tersenyum sangat puas mendengar suara letha yang begitu sangat amat menyedih kan itu,aku bangga akan apa yang sudah di lakukan oleh yudi! Dia cukup pandai melancarkan aksi nya untuk menyiksa letha demi memuaskan ku.
Ah,aku memang benar benar tidak salah memilih teman seperti mereka berdua.Yang rela melalukan apapun hanya demi uang"
Orang orang miskin memang sudah seperti itu,jika berkaitan dengan uang maka mereka akan gelap mata! Dan aku tidak akan menyia nyiakan hal itu.
"Aaahk,sakit bang!"
"Cu-cukup"
"Hentikan bang"
"Tubuh letha sakit sekali"
"To-tolong lepaskan let-ha bang!"
"Letha mohon"
"Cukup! Itu sudah cukup" Ucap ku pada mereka berdua agar berhenti menyiksa letha
"Sekarang kalian pergi dari sana dan tinggalkan saja gadis itu di sana seorang diri"
"Biarkan warga desa yang akan membantunya"
"Tapi man...." potong yudi
"Biarkan saja,tugas kalian hanya cukup sampai di sini"
"Aku sudah mentransfer uang yang ku janjikan kedalam rekening kalian berdua"
"Sekarang pergi sejauh mungkin,dan ingat jangan sampai meninggalkan jejak apapun"
"Sisanya itu akan menjadi urusan ku" terang ku
"Baik man! Terimakasih"
"Kami akan pergi sejauh mungkin"
"Tut"
"Tut"
"Tut" Telpon terputus
"Bang darman?!" Seru seseorang dari kejauhan
"Sedang apa abang di sini?"
"Ah,itu...."
"Kenapa aku tiba tiba gugup begini? Tenang darman tenang,kau harus bersikap seperti biasa"
"Aku sedang mencari angin saja,kalau kau? Apa yang kau lakukan?!" Tanya ku pura pura
"Saya sedang mencari letha bang,dia pergi dari rumah tanpa sepengetahuan abah"
"Apa abang ada melihat letha di sekitar sini?"
"Tidak! Aku tidak melihat nya"
"Baiklah bang,kalau abang melihatnya tolong antarkan dia pulang"
"Ya,baiklah!" Ucap ku
"Kalau begitu saya permisi ya bang,assalamualaikum"
"Cih! Sok mau jadi pahlawan." Hardik ku
"Cari saja jika kau mau"
Ku lanjutkan kembali langkah ku menuju rumah,dari kejauhan aku sudah melihat bapak dan ibuk tengah berdiri di depan gerbang rumah dengan wajah yang memerah.
Aku hanya melengos melihat raut wajah mereka,aku sudah bisa menebak bahwa mereka akan memarahi ku lagi dan lagi seperti anak kecil.Dan aku sudah muak akan hal itu!
"Dari mana kau darman?" tanya bapak dengan sinis nya
"Itu bukan urusan bapak" Jawab ku singkat dan langsung melenggang memasuki halaman
"Kau benar benar tidak sopan darman! Anak durh*ka tidak tau di untung kamu"
"Cepat kembali ke sini,bapak belum selesai bicara"
"Ya,ya,ya! Terserah bapak saja.Darman capek mau tidur" jawab ku
"Braaaak!"
Ku banting pintu kamar dengan sangat keras hingga terdengar sampai ke luar sana,dan lagi lagi membuat bapak dan juga ibu kembali berteriak memarahi ku.
"Aaaaahk...enak sekali" ucap ku saat setelah menjatuh kan bobot tubuh ku di kasur dan menikmati rasa nyamannya.
"Darman buka pintu nya! Bapak belum selesai bicara"
"Tok"
"Tok"
"Tok"
"Cklek"
"Cklek"
"Aaaargh! Berisik" teriak ku
"Buka pintu nya" Seru bapak lagi
"Iya! Iyaaaa!" Jawab ku malas dengan terpaksa berjalan dan membuka pintu itu lagi.
"Ada apa si pak? Darman cuma ingin tidur"
"Jadi tolong,jangan sekarang ya.Marah nya di lanjutkan besok saja"
"Bapak tanya kau habis dari mana? Apa kau mabuk mabuk dan main judi lagi darman?" tuding bapak pada ku
"Tidak pak! Darman hanya cari angin saja" jawab ku cepat
"Tidak mungkin,bapak tidak percaya sama kamu darman"
"Terserah bapak mau percaya atau tidak darman tidak peduli" sahut ku santai
"Man?" panggil ibuk sambil mengelus pundak ku
"Coba kau jujur saja pada bapak dan ibuk,kau habis dari mana nak?"
"Kalau kau jujur bapak mu tidak akan bertambah marah pada mu" ucap ibuk lembut
"Sudah lah buk!" ucap ku sambil menyingkirkan tangan nya dari bahu ku "Sudah darman bilang,darman hanya cari angin saja" terang ku
"Jika memang benar begitu,lalu kenapa baju mu kotor sekali nak?"
Aku tersentak kala mendengar penuturan dari ibu,memang benar baju ku kotor sekali.Mungkin ini akibat aku terlalu lama bersembunyi di semak semak itu.
"Darman! Kenapa kau diam? Apa yang sedang kau pikirkan?" pekik bapak yang membuat ku sedikit terlonjak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments