Bab 4.Kericuhan Menimbulkan Fitnah

Dengan perlahan dan hati hati 4 orang pemuda yang di suruh oleh pak kades mengangkat tubuh letha masuk ke dalam rumah.Dan kemudian membaringkan tubuh nya di atas atas kasur milik nya.

Setelah selesai melakukan tugas mereka,pak kades dengan segera meminta pada mereka untuk keluar dari kamar,dan menunggu letha siuman di luar.

"Abah tenang lah dulu! Saya janji akan segera menyelesaikan masalah ini"

"Abah keluar dulu ya,biar mbak tati mengobati luka luka yang ada di tubuh letha terlebih dahulu" ucap pak kades yang di balas anggukan lemah dari abah

Kemudian dengan perlahan pak kades menggandeng tangan abah menuju ruang tamu,yang di mana saat ini sudah di penuhi oleh banyak sekali para wanita,sedangkan para pria nya menunggu di luar rumah.

"Buk!" panggil pak kades pada istri nya yang kini sedang bergabung dengan beberapa ibu ibu.

"Ada apa pak?"

"Tolong buat kan teh hangat untuk abah,kondisi tubuh abah saat ini sangat lah lemah buk" tutur pak kades pada istri nya

"Baik pak,sebentar ibuk buat kan dulu teh nya" ucap buk kades yang beranjak pergi keluar dari rumah abah dan berjalan menuju rumah nya.

Saat buk kades baru sampai di ambang pagar rumah nya,dia melihat putra sematawayang nya itu sedang tersenyum senyum sendri di atas balkon nya sambil terus memandang ke rumah abah yang kini di penuhi sesak oleh warga desa.

"Hei darman!" Teriak buk kades membuat darman yang tadi nya terlihat sangat bahagia kini menjadi kikuk.

"I-iya buk?"

"Kau sedang apa senyum senyum sendiri di sana? Apa kau kesambet?" tanya buk kades

"Apaan si buk! Darman hanya teringat flm yang darman tonton tadi" elak nya

"oh begitu!"

Bu kades kembali melanjutkan langkah nya ke dalam rumah dan kemudian langsung menuju ke dapur untuk membuatkan segelas teh dan juga cemilan untuk abah! Karna ia sangat tau jika sampai saat ini abah pasti belum makan.

"Ibuk sedang apa?" tanya darman yang kini sudah turun dari kamar nya dan duduk di meja makan sambil mencomot satu buah pisang.

"Kamu tidak usah banyak tanya man,tangan ibuk sangat gemetar"

"Memang nya ibuk kenapa? Habis kesetrum iya?!" ucap darman asal yang membuat buk kades tersulut emosi

"Mulut kamu itu tidak pernah di jaga ya man,di mana sopan santun mu pada ibuk mu sendiri hah?" Cecar bu kades sedangkan darman hanya memutar bola mata nya malas dan kembali sibuk dengan ponsel nya

"Mending sekarang kamu pergi ke rumah abah,temani bapak mu di sana" pinta buk kades

"Tidak! Darman tidak mau datang ke rumah itu lagi buk,sudah cukup" tegas darman

Buk kades hanya bisa menghela nafas berat saat mendengar penolakan dari putranya itu,dia sungguh tak menyangka hanya karna penolakan dari letha dapat dengan mudah merubah putra nya yang seperti malaikat kini telah menjadi seorang iblis.

"Kau jangan keras kepala darman,bagaimana pun mereka itu sudah ibuk anggap sebagai keluarga kita"

"Memangnya kau tidak merasa khwatir dengan keadaan letha sekarang man? Bukan kah kau sangat mencintai gadis itu"

Yang di tanyai hanya diam saja tanpa mengeluarkan satu patah kata pun,beberapa menit kemudian teh untuk abah sudah selesai di buat oleh buk kades.

"Ibuk mau ke sana dulu untuk mengantarkan teh ini,jika kau sangat berkeras untuk tetap tidak datang"

"pesan ibu coba turun kan sedikit gengsi dan sikap egois mu man,ini bukan lah waktu yang tepat untuk terus membiarkan kebencian mu atas letha semakin bertambah"

"Baiklah,aku akan ikut dengan ibuk" jawab darman dan berjalan terlebih dahulu

Sesampainya di halaman rumah abah, darman menolak untuk masuk ke dalam dan membiarkan ibuk nya masuk sendirian,sedangkan dirinya memilih untuk bercengkrama dengan beberapa pemuda yang memang seumuran dengan nya.

"Darman,kami turut prihatin ya atas apa yang terjadi pada letha" ucap damar

"Apa maksud mu? Kenapa kau mengatakan itu pada ku?" tanya darman dengan pongah nya

"Aku tidak ada maksud apa apa,aku hanya ikut merasa bersedih atas apa yang terjadi pada letha" terang damar

"Aku sungguh sangat tidak menyangka,ada pria yang tega berbuat kej* seperti itu pada letha,padahal dia adalah gadis yang baik"

Darman hanya berdecih kesal saat mendengar setiap perkataan yang keluar dari mulut damar,yang terus saja membela dan berfikir bahwa dia adalah wanita yang sangat sangat baik hingga terkesan tak pernah melakukan dosa apapun.

"Jangan terlalu membela dan juga memujinya terlalu tinggi mar" ucap darman tanpa menatap wajah damar dan pandangan nya hanya terfokus pada rumah letha yang pintu nya terbuka penuh.

"maksud mu?" tanya damar tak mengerti

"Jika dia memang lah perempuan baik baik,tidak mungkin dia terus menolak lamaran dari ku sebanyak tiga kali bukan?"

"kalau soal itu,aku tidak mau berkomentar apa apa man,aku rasa kau dan letha memang masih belum berjodoh"

"dan bisa ku pastikan,bahwa orang kota itulah yang saat ini di harap kan oleh letha bukan diri mu"

Penuturan damar kali ini berhasil membuat darah darman mendidih,bagaimana tidak? Sepertinya damar memang sengaja mau menyudutkan serta mengejek diri nya.

Seolah tak terima akan apa yang di ucap kan oleh damar tanpa sadar darman berteriak sangat kencang pada nya,dan berkata letha adalah tak lebih dan tak bukan hanya lah seoaran wanita gatal,hingga tanpa berfikir panjang darman juga mengatakan letha adalah seolah pel*cur.

Seketika semua orang yang berada di dalam rumah langsung keluar melihat apa yang sedang terjadi.

"Ada apa ini pak?"

"Tidak tau buk,saya mendengar darman mengatakan bahwa letha adalah wanita pel*cur"

"Astaghfirullah" ucap mereka serempak sambil mengelus dada

"Hei darman jaga bicara mu" teriak seorang pria dari arah belakang dan dengan cepat berjalan ke arah darman

"Apa yang sudah kau ucap kan barusan itu adalah sebuah tuduhan yang bisa menyebarkan fitnah" murka radit sambil mengacungkang jari telunjuk milik nya tepat di hadapan wajah darman.

"Turun kan tangan mu dan berhenti menunjuk nunjuk diri ku,kau tidak punya hak apapun akan hal itu" teriak darman

"Sebaiknya kau pergi saja dari desa kami dan kembali ke kota,karna kau hanya lah seonggok par*sit yang akan terus menggangu ketenangan desa ini"

"Dan karna ulah mu juga,letha terus menolak lamaran dari ku"

Radit tampak syok mendengar ucapan yang baru saja di lontarkan oleh darman pada nya."Jaga bicara kamu darman! Kamu manus*a yang tak tau adab dan sopan santun"

"Jika letha menolak mu itu merupakan suatu hal yang wajar bukan?" ucap radit dengan nada mengejek

"Harusnya kau berkaca terlebih dahulu sebelum kau benar benar ingin menjadikan letha sebagai istri mu" terang radit dengan tatapan berapi api.

"Sudah lah,kau tidak perlu menyuruh ku untuk berkaca,diri mu dulu yang harusnya kau perhatikan"

"jika membahas tentang adab dan juga sikap aku mengakui bahwa aku sangat minim memilikinya"

"sedangkan kau,memang terlihat memiliki semua itu"

"Tapi,kau tak lebih dari lelaki mes*m yang telah dengan tega memperkaos letha di kebun sana" ujar darman dengan sangat keras hingga membuat suasana yang tadi nya hening kini mulai riuh.

Semua warga desa mulai saling berbisik,ada yang percaya dan ada juga yang tidak! Jika mereka yang tidak percaya akan hal itu,maka berarti mereka sudah mengetahui bagaimana dasyat nya mulut darman seperti pis*u berjalan.

"Tidak benar! Itu semua tidak benar"

"Kamu sudah menfitnah saya darman,apa kau menyadari itu?'

"Tarik kembali kata kata mu barusan sebelum perkataan mu menjadi sebuah malapetaka bagi ku dan juga keluarga letha"

"Percuma saja jika aku menarik nya kembali,jika memang itu sudah menjadi fakta lalu kau bisa apa?"

"Cukup membela diri mu sendiri"

"Tidak kah kau lihat pandangan seluruh warga desa terhadap mu? Mereka menatap mu dengan tatapan penuh kebencian radit" ucap darman sambil terkekeh pelan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!