Episode #3

"Tidak, aku tidak merindukannya dan aku tidak senang jika dia kembali lagi kerumah ini" Jawab Akhtar tegas dan membuat semua orang yang ada disana terkejut dengan jawaban Akhtar.

Ternyata seseorang yang berdiri didekat pintu dan mendengarkan keributan yang terjadi di rumah tersebut. Siapa lagi kalau bukan Ilham anak pemilik Sekolah Asrama yang tdi mengantarkan Safa. Dia merasa tidak enak jika ikut campur dengan masalah yang Safa alami.

Ilham memutuskan untuk pergi menginap di hotel sebelum dirinya pulang ke asrama. Dia hanya berpamitan kepada Pak Mun saja, dan menitipkan salam untuk Safa dan keluarga.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Safa sudah tahu jika papa nya akan sangat tidak senang jika dia kembali ke rumah. Safa hanya bisa pasrah jika papa nya kecewa padanya.

"Pa maafin Safa" Ucap Safa lirih dengan ingin memegang tangan papanya namu ditepisnya membuat Safa semakin terisak.

"Papa benar-benar kecewa padamu Safa" Ucap Akhtar sambil pergi.

"Mas" Sarah mencoba untuk memanggil suaminya namun Akhtar pergi berlalu.

Safa hanya diam melihat papanya pergi mengabaikannya. Lalu Safa beralih menatap mamanya.

"Jika mama juga tidak ingin Safa kembali kerumah, maka Safa akan pergi. Safa juga tidak akan kembali sebelum kalian memaafkan Safa". Ucap Safa disela tangisnya.

Sarah bingung harus berbuat apa. Dia sangat mencintai suaminya, tapi di sisi lain dia juga menyayangi putrinya. Sarah teringat kejadian dimana ibu pemilik asrama memberitahukan ya bahwa Safa tidak mau menemuinya.

...Flashback On...

Tok

Tok

Tok

"Assalamu'alaikum". Ucap umi Indira mengetuk pintu kamar Safa.

" Walaikumsalam, ada apa umi?"

"Nak, ada pasangan suami istri yang mencarimu" Ucap umi.

"Siapa umi? apa aku mengenalnya?" Tanya Safa.

"Mereka adalah orangtuamu nak, mereka datang ingin bertemu denganmu". Jawab umi Indira.

Safa hanya terdiam ketika umi memberitahukan, bahwa yang mengunjunginya adalah orang yang sangat Safa sayangi.

Sebenarnya Safa ingin menemuinya, tapi di dalam benaknya dia ingin menjauh dari keluarganya.

"Maaf umi, tolong beritahukan pada mereka bahwa aku tidak ingin bertemu siapapun". Ucap Safa dengan membalikan badan membelakangi umi.

" Ta-pi nak..." Ucap umi terpotong oleh Safa.

"Umi, sudah aku katakan, aku tidak ingin bertemu siapapun, walau itu adalah kedua orang tuaku" Ucap Safa dengan menahan tangisnya.

"Baiklah, akan umi katakan pada mereka, Assalamu'alaikum" Ucap umi pasrah sambil keluar kamar.

"Walaikumsalam" Jawab Safa dengan pelan.

"Mama, papa, maafkan Safa karena tidak menemui kalian. Safa juga sangat merindukan kalian. Tapi Safa tidak ingin kalian malu nantinya." Ucap Safa dalam hati dengan menitikan air mata

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Bagaimana bu? Apa kami bisa menemui Safa?" Ucap papanya Safa.

Umi hanya menghembuakan nafas dengan pelan.

"Katakan, apa saya bisa menemui putri saya bu?" Tanya Sarah padanya.

"Maaf Pak, Bu. Safa tidak ingin bertemu dengan kalian, saya sudah membujuknya, tapi dia tetap saja tidak ingin bertemu dengan kalian" Ucap Umi Indira dengan berhati-hati.

"Baiklah bu, jika Safa tidak ingin bertemu hari ini. Maka kami akan datang berkunjung lagi kemari. Dan jika terjadi sesuatu pada putri saya tolong segera hubungi kami". Ucap Akhtar dengan pasrah

"Baik Pak, bu saya akan ingat pesan anda Pak Akhtar." Ucap umi dengan ramah

"Kalau begitu kami permisi bu, Assalamu'alaikum" Ucap Sarah

"Walaikumsalam" Jawab umi

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesuai janji Akhtar dia datang berkunjung lagi dengan istrinya. Bukan hanya sekali atau dua kali, bahkan mereka sangat sering berkunjung ke asrama tersebut. Tapi tetap saja Safa menolak untuk bertemu dengan orangtua nya. Dan itu membuat Akhtar dan istrinya kecewa. Mereka berfikir apakah mereka atau anggota keluarganya yang lain mempunyai kesalahan yang tidak disengaja pada Safa, sampai-sampai Safa tidak ingin bertemu.

Bertemu, mengirim pesan, itu sudah Akhtar lakukan demi bisa berkomunikasi dengan putrinya. Tapi hasilnya tetap sama tidak ada balasan atau jawaban dari safa, mereka selalu pulang dengan raut wajah kecewa. Tapi ketika Humita menanyakan kabar sang cucu pada anak serta menantu, pasti mereka akan menjawab dengan berbohong. Karena takut kesehatan sang ibu terganggu.

...Flashback Off...

Kejadian hari itu membuat Sarah kecewa terhadap Safa. Jika sedang berdua dengan suaminya jika dia membicarakan Safa pasti Akhtar akan marah. Dan itu membuat dia sedih karena merindukan putrinya.

Sarah menatap Safa yang sedang menundukan kepalanya yang masih menangis. Dia pun pergi menyusul suaminya tanpa berbicara pada Safa.

Safa terduduk dilantai sambil terisak melihat kepergian mamanya.

"Sayang" Ucap nenek mensejajarkan dirinya dengan Safa sambil memeluknya.

"Nek, mama dan papa sangat marah pada Safa" Ucap Safa disela isak tangisnya.

"Safa harus sabar, mungkin besok mama dan papa akan berbicara pada Safa. Mungkin karena sudah malam dan mereka butuh istirahat" Ucap nenek agar Safa tidak larut dalam kesedihan.

Ini pertama kalinya kedua adik Safa melihat sang kakak menangis. Mereka juga sangat sedih ketika melihat sikap mama dan papanya pada sang kakak.

"Kakak" Ucap keduanya bersamaan. Safa buru-buru menghapus air matanya dan melepas pelukan sang nenek.

"Iya" Jawab Safa sanbil berdiri dan mencoba untuk tersenyum.

"Kakak tidak apa-apa?" Tanya Yumna yang sudah berada didepan Safa.

"Kaka tidak apa-apa na, kalian tidak perlu khawatir" Jawab Safa mencoba untuk tidak sedih lagi.

Safa memanggil Yumna dengan sebutan Nana, dan memanggil Yasmin dengan sebutan Yas agar tidak terlalu panjang. Bukan hanya Safa tapi anggota keluarga yang lain juga memanggil dengan sebutan tersebut.

"Na, Yas kalian pergi tidur karena besok kalian harus pergi sekolah" Ucap nenek agar mencairkan suasana.

"Tapi kakak" Ucap Yasmin sedih.

"Nenek yang akan menemani kakak kalian, jadi kalian pergilah beristirahat" Ucap nenek.

"Baiklah, selamat malam nek, kakak" Ucap Yasmin sambil tersenyum.

"Selamat malam" Ucap Safa dan neneknya berbarengan.

Mereka pun melihat Yumna dan Yasmin telah pergi ke kamarnya masing-masing. Hanya ada nenek dan Safa diruangan tersebut.

"Ayo nenek akan antar kamu ke kamar" Ucap nenek sambil menggandeng Safa.

"Iya nek" Jawab Safa.

Sebelum menaiki anak tangga tiba-tiba ada seseorang yang memasuki rumah.

"Assalamu'alaikum" Ucap seorang wanita.

Safa dan nenek nya pun berhenti ketika ada seseorang yang mengucapkan salam.

"Walaikumsalam" ucap keduanya.

"Sayang kamu baru pulang" Ucap Humita mendekati wanita tersebut.

"Iya mi, lumayan banyak pasien tadi" Jawabnya sambil duduk bersandar pada sofa yang ada diruangan tersebut.

Humita pergi kedapur mengambil air hangat untuk putrinya. Perempuan yang baru saja datang dia adalah putri bungsu keluarga Atmaja atau adik perempuan satu-satunya Akhtar, dia adalah Afsana Fatma Atmaja.

Bersambung

Episodes
1 Episode #1
2 Episode #2
3 Episode #3
4 Episode #4
5 Episode #5
6 Episode #6
7 Episode #7
8 Episode #8
9 Episode #9
10 Episode #10
11 Episode #11
12 Episode #12
13 Episode #13
14 Episode #14
15 Episode #15
16 Episode #16
17 Episode #17
18 Episode #18
19 Episode #19
20 Episode #20
21 Episode #21
22 Episode #22
23 Episode #23
24 Episode #24
25 Episode #25
26 Episode #26
27 Episode #27
28 Episode #28
29 Episode #29
30 Episode #30
31 Episode #31
32 Episode #32
33 Episode #33
34 Episode #34
35 Episode #35
36 Episode #36
37 Episode #37
38 Episode #38
39 Episode #39
40 Episode #40
41 Episode #41
42 Episode #42
43 Episode #43
44 Episode #44
45 Episode #45
46 Episode #46
47 Episode #47
48 Episode #48
49 Episode #49
50 Episode #50
51 Episode #51
52 Episode #52
53 Episode #53
54 Episode #54
55 KARYA BARU AUTHOR
56 Episode #56
57 Episode #57
58 Episode #58
59 Episode #59
60 Episode #60
61 Episode #61
62 Episode #62
63 Episode #63
64 Episode #64
65 Episode #65
66 Episode #66
67 Episode #67
68 Episode #68
69 Episode #69
70 Episode #70
71 Episode #71
72 Episode #72
73 Episode #73
74 Episode #74
75 Episode #75
76 Episode #76
77 Episode #77
78 Episode #78
79 Episode #79
80 Episode #80
81 Episode #81
82 Episode #82
83 Episode #83
84 Episode #84
85 Episode #85
86 Episode #86
87 Episode #87
88 Episode #88
89 Episode #89
90 EPISODE #90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode #1
2
Episode #2
3
Episode #3
4
Episode #4
5
Episode #5
6
Episode #6
7
Episode #7
8
Episode #8
9
Episode #9
10
Episode #10
11
Episode #11
12
Episode #12
13
Episode #13
14
Episode #14
15
Episode #15
16
Episode #16
17
Episode #17
18
Episode #18
19
Episode #19
20
Episode #20
21
Episode #21
22
Episode #22
23
Episode #23
24
Episode #24
25
Episode #25
26
Episode #26
27
Episode #27
28
Episode #28
29
Episode #29
30
Episode #30
31
Episode #31
32
Episode #32
33
Episode #33
34
Episode #34
35
Episode #35
36
Episode #36
37
Episode #37
38
Episode #38
39
Episode #39
40
Episode #40
41
Episode #41
42
Episode #42
43
Episode #43
44
Episode #44
45
Episode #45
46
Episode #46
47
Episode #47
48
Episode #48
49
Episode #49
50
Episode #50
51
Episode #51
52
Episode #52
53
Episode #53
54
Episode #54
55
KARYA BARU AUTHOR
56
Episode #56
57
Episode #57
58
Episode #58
59
Episode #59
60
Episode #60
61
Episode #61
62
Episode #62
63
Episode #63
64
Episode #64
65
Episode #65
66
Episode #66
67
Episode #67
68
Episode #68
69
Episode #69
70
Episode #70
71
Episode #71
72
Episode #72
73
Episode #73
74
Episode #74
75
Episode #75
76
Episode #76
77
Episode #77
78
Episode #78
79
Episode #79
80
Episode #80
81
Episode #81
82
Episode #82
83
Episode #83
84
Episode #84
85
Episode #85
86
Episode #86
87
Episode #87
88
Episode #88
89
Episode #89
90
EPISODE #90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!