"Mmnnghhh, sudah sampai ya uncle" Jawab Safa sambil menggeliat.
"Iya, uncle tidak tahu rumah kamu yang mana" Ucap Ilham dengan melhat sekitar.
"Itu uncle, rumah ku yang berwarna putih dengan atap yang berwarna biru" Ucap Safa pada Ilham sambil tangannya menunjuk ke arah depan.
"Ayo, uncle. Masukan kan saja mobilnya kedalam" Ucapnya lagi dan dibalas anggukan oleh Ilham.
Didalam Rumah Keluarga Atmaja
Semua orang sedang makan malam. Dua orang gadis terlihat sangat lesu.
"Sayang, tidak baik jika makanan dianggurin seperti itu" Ucap wanita paruh baya dengan lembut.
"Kami tidak nafsu makan nek" Ucap keduanya dengan sedih.
"Makanlah, walau hanya sedikit" Ucap wanita paruh baya tersebut.
Wanita paruh baya tersebut adalah Humita Fatma Atmaja, dan kedua gadis yang sedih itu bernama Yumna Maysoora Atmaja dan Yasmin Maysoora Atmaja, adik dari Safa. Yumna dan Yasmin sangat sedih karena dia merindukan kakanya. Bukan hanya mereka berdua Humita juga sangat ingin memeluknya. Begitu juga dengan pasangan suami istri, mereka berdua merindukan putri sulungnya. Setelah dibujuk akhirnya Yumna dan Yasmin makan walau hanya sedikit dan tidak bersemangat.
Tin
Tin
"Siapa tamu yang datang di jam makan malam seperti ini?" Ucap papanya Safa sambil melirik pada semua orang. Saat mendengar suara klakson mobil.
"Mami juga tidak tahu" Jawab Humita dengan mengedikkan bahu.
......................
"Tumben jam segini ada tamu" Ucap salah satu satpam, sambil mendekat ke arah mobil tersebut.
"Maaf Pak, mau bertemu siapa ya malam-malam begini" Ucap satpam pada Ilham.
"Pak ini Safa tolong bukain gerbangnya" Ucap Safa setelah Ilham membuka kaca jendelanya dengan lebar.
"Non Safa, Alhamdulillah akhirnya non Safa pulang juga setelah sekian lama?" Tanya satpam yang bernama Pak Munir atau Pak Mun.
"Iya Pak ini Safa" Jawab Safa tersenyum ke arahnya.
Setelah gerbang terbuka, Ilham pun memasukan mobilnya ke dalam. Setelah gerbang tertutup. Satpam tersebut menghampiri Safa dan Ilham.
"Pak apa kabar?" Tanya Safa pada satpam.
"Alhamdulillah baik non, non apa kabar? Saya tidak menyangka non Safa kembali lagi ke rumah, setelah 5 tahun lamanya". Ucap satpam dengan bahagia
"Alhamdulillah saya juga baik Pak Mun. Saya juga senang bisa kembali lagi kerumah ini setelah 5 tahun di asrama" Jawab Safa sambil melihat disekelilingnya.
"Safa ini di taro dimana?" Tanya Ilham pada Safa setelah selesai mengeluarkan semua barang milik Safa.
"Sini tuan biar saya bawa masuk ke dalam" Sebelum Safa menjawab Pak Mun lebih dulu menawarkan bantuan.
Pak Mun adalah salah satu satpam yang bekerja pada keluarga Atmaja. Pak Mun bekerja pada keluarga Atmaja ketika Safa berumur 3 tahun.
"Terima kasih Pak" Ucap Ilham dengan ramah.
"Sama-sama Tuan" Jawab Pak Mun.
...****************...
Semua orang yang sedang menonton TV dibuat heran dengan datangnya Pak Mun yang membawa koper. Karena semua orang sudah makan malam dan memutuskan untuk berbincang sambil menonton TV diruang keluaraga.
"Pak Mun mau pindahan?" Tanya Yasmin dengan mengernyitkan dahi.
Pak Mun bingung sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal dan bingung harus menjawab apa. Dia berfikir apakah pemilik rumah tidak diberitahu bahwa hari ini Safa pulang.
"Pak Mun katakan ada ap....?" Tanya Akhtar, ucapan nya terputus ketika seseorang berteriak diambang pintu.
"Safa pulang" Teriak Safa sambil menatap kearah keluarganya.
Semua orang yang berada didalam nampak terkejut. Mereka semua tidak ada yang tahu bahwa Safa pulang hari ini setelah pergi jauh dari keluarganya selama 5 tahun lamanya. Nampak raut kesedihan diwajah mereka, dan tidak menyangka akan berkumpul kembali dengan orang yang mereka sayangi.
"Kakak". Ucap kedua adiknya, mereka berlari kearah sang kakak sambil menangis dan berhamburan memeluknya. Dan Safa pun membalas pelukan kedua adiknya
"Sudah jangan menangis". Ucap Safa ketika pelukan itu terlepas dan menghapus air mata dipipi kedua adiknya.
"Kakak tahu kami berdua sangat merindukan kakak, apa kakak tidak merindukan kami?" Ucap Yasmin dengan wajah sedih.
"Siapa bilang kakak tidak merindukan kalian? Setiap hari kakak sangat merindukan kalian". Jawab Safa sambil mencubit kedua pipi adiknya dengan pelan.
"Kakak berbohong. Buktinya kakak tidak pernah menghubungi kami sama sekali". Ucap Yumna merajuk dengan tangan di lipat di dadanya.
"Kalau itu kaka tidak bisa memberitahukan nya pada kalian". Ucap Safa dengan sedikit sedih. "Sudahlah yang penting kakak sudah pulang dan kembali berkumpul dengan kalian, ayo kita masuk kakak juga sangat merindukan yang lain". Katanya lagi dengan dengan menghapus air matanya dan merangkul kedua adiknya masuk ke dalam rumah dan diangguki oleh kedua adiknya.
"Sayang". Ucap Humita lirih, air matanya jatuh karena tidak bisa membendung kesedihannya. Sambil berjalan mendekat kearah Safa dan menangkup kedua pipinya dengan memberikan kecupan yang bertubi-tubi diwajahnya.
"Sayang, nenek sangat merindukan Safa. Apa kamu tidak merindukan nenek sampai-sampai Safa tega tidak pernah memberikan kabarkabar pada kami terutama pada nenek". Ucap nenek menangis tersedu-sedu dengan memeluk erat cucu kesayangannya.
"Safa sangat sayang pada nenek, Safa juga sangat merindukan nenek. Safa tidak bermaksud untuk tidak memberitahukan keadaan Safa nek. Maaf jika Safa sudah membuat nenek khawatir". Jawab Safa membalas pelukan sang nenek.
"Nenek juga minta maaf karena tidak datang menjengukmu selama kamu bersekolah di asrama itu". Ucap nenek ketika pelukan itu terlepas.
"Tidak apa-apa nek" Jawab Safa dengan menghapus air mata dipipi sang nenek.
Safa melihat kearah sang ibu dengan sedih. Tapi balasan yang Safa dapat, ibunya membuang muka ke arah lain. Sarah sangat sedih melihat Safa, karena benar yang dikatakan mertuanya bahwa Safa tidak memberikan kabar selama safa bersekolah diasrama. Dia juga sangat khawatir dengan keadaan Safa.
Bahkan yang membuat ibunya kecewa, Safa tidak ingin bertemu dengan siapapun. Dan itu membuat Sarah sedih dan kecewa dengan sikap putrinya. Sarah dengan Akhtar terus menerus berkunjung ke sekolah Safa demi ingin bertemu dengannya tapi tetap hasinya sama, Safa tidak ingin bertemu siapapun termasuk orang tuanya.
Dan itu membuat Sarah dan Akhtar sedih karena Safa tidak mau bertemu dengannya, sekaligus kecewa dengan sikap safa.
Safa berjalan mendekat ke arah orang tuanya dengan bercucuran air mata. Dia sedih melihat orang tuanya yang tidak menyambut kedatangan.
"Papa" Ucap Safa lirih.
"Masih ingat jalan pulang ternyata" Jawab Akhtar dingin.
"Akhtar, mengapa kau berbicara seperti itu? apa kau tidak senang jika Safa kembali ke rumah setelah 5 tahun lamanya? " Tanya Humita dengan berjalan mendekat ke arah mereka dan merangkul pundak Safa.
"Untuk apa aku senang dengan kehadirannya dirumah ini? " Jawab Akhtar dingin.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments