Move

Move

Naik jabatan

Sebuah kantor Penerbitan

"Selamat atas promosi jabatan anda yang naik dengan begitu cepat Bu, saya benar-benar merasa kagum akan cara kerja anda yang luar biasa." ucap Alda sambil tersenyum dengan lebar menyanjung keberhasilan Alice karena naik jabatannya dalam waktu yang singkat.

Mendengar pujian tersebut tentu saja membuat Alice lantas tersenyum dengan lebar. Hari ini benar-benar menjadi hari paling membahagiakan bagi Alice ketika ia di resmikan sebagai Pimpinan redaksi di salah satu kantor penerbitan yang terletak di Ibukota, benar-benar sebuah hal yang diimpikan oleh Alice sejak pertama kali ia masuk ke sini sebagai karyawan baru.

Alice membenarkan rambutnya dengan perlahan kemudian menatap beberapa rekan kerjanya yang saat ini tengah bertepuk tangan seakan ikut merayakan keberhasilannya dalam mencapai jabatan ini. Sampai kemudian Alice yang mulai malu akan sanjungan demi sanjungan yang terdengar di ruangan tersebut oleh rekan kerjanya, lantas mengisyaratkan lainnya untuk mulai diam dan jangan berisik.

"Jangan terlalu berlebihan seperti ini, kalian membuat saya besar kepala nanti." ucap Alice dengan tersenyum simpul.

"Ayolah Bu jangan terlalu sungkan begitu, iya gak?" ucap Roni menimpali perkataan dari Alice barusan.

"Bener Bu.. Lagi pula hal ini pantas untuk di rayakan, bagaimana jika kita keluar dan makan bersama? Apakah anda setuju Bu?" ucap yang lainnya menimpali.

Mendengar sebuah ide yang keluar disaat suasana bahagia saat ini, lantas membuat Alice mengangguk dengan perlahan sambil kembali tersenyum menatap ke arah rekan-rekannya.

"Tentu saja, kalian atur saja tempatnya. Setelah pulang kerja kita makan bersama biar aku yang traktir." ucap Alice dengan senyum sumringah, membuat beberapa orang langsung bersorak gembira mendengar hal tersebut karena memang itu yang ditunggu-tunggu sedari tadi oleh mereka.

"Terima kasih banyak Bu...." ucap yang lainnya hampir secara bersamaan sebelum pada akhirnya berlalu pergi dari sana dan kembali ke meja mereka masing-masing.

Sedangkan Alice yang melihat kepergian satu-persatu rekan dan juga bawahannya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dengan perlahan ketika mendapati kelakuan rekan kerjanya.

"Mumpung aku lagi bahagia, sekali-kali tak apa bukan?" ucap Alice sambil mulai membawa langkah kakinya menuju ke ruangan baru miliknya.

***

Ruangan Pimpinan redaksi

Dengan langkah kaki yang perlahan terlihat Alice tengah melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan tersebut. Sebuah papan nama yang tertulis dengan jelas di meja kerjanya benar-benar membuat hatinya begitu bahagia saat ini.

Sambil tersenyum dengan lebar Alice terus membawa langkah kakinya dan mengambil papan nama tersebut sambil mengambil duduk di kursi kebesarannya yang baru.

"Alice Alexia Zamora, benar-benar sebuah nama bagus yang membawa berkah bagi kehidupan. Saat ini tidak akan ada yang berani memanggil ku dengan Alice si gadis kampung, yang ada sekarang adalah Alice Pimpinan Redaksi Perusahaan Penerbitan Alaska. Wah wah wah benar-benar sesuatu..." ucap Alice dengan senyuman yang mengembang.

Ini adalah pertama kalinya seorang gadis dari desa yang di beri nama Alice oleh orang tuanya, sesuai dengan nama salah satu artis di negara barat yang berhasil dalam pekerjaannya. Alice benar-benar tidak tahu jika sebuah nama dapat membawa keberkahan dalam hidupnya.

"Untung saja Ayah tidak menamai ku dengan Juminten, jika sampai itu terjadi nama Juminten tidak akan cocok dengan gelar Pimpinan redaksi perusahaan." ucap Alice dengan tawa kecil di setiap perkataannya seakan hal tersebut menjadi lelucon yang paling menggembirakan untuknya saat ini.

Puas tertawa Alice kemudian lantas meletakkan papan nama miliknya dan kembali bersandar pada kursi kebesarannya.

"Baiklah Alice, mari kita buat perubahan lebih maju lagi dan kumpulkan uang sebanyak-banyaknya." ucap Alice dengan senyum yang mengembang sambil sesekali memutar kursi kerjanya yang baru.

***

Tempat hiburan malam

Suasana malam itu benar-benar sangat gembira, suara teriakan banyak orang di sertai iringan musik yang kencang lantas membuat suasana menjadi kian mengasikkan.

Saru persatu rekan kerjanya nampak mengangkat gelas mereka masing-masing yang berisikan minuman beralkohol ke atas.

"Mari kita ucapkan selamat untuk bu Alice dan bersulang..." teriak Alda kemudian sambil mengangkat gelas di tangannya dan langsung diikuti oleh rekan kerja yang lainnya.

"Bersulang...."

.

.

.

.

.

Alice benar-benar menikmati segala pesta naik jabatan miliknya. Semua orang saat ini bahkan tampak sudah tepar setelah meminum beberapa gelas dan juga botol minuman beralkohol di tempat itu. Alice yang dalam posisi setengah mabuk lantas terlihat tersenyum menatap ke arah yang lainnya.

"Ayolah mengapa kalian cepat sekali tepar? Sekali lagi oke? Sekali lagi..." ucap Alice sambil berusaha membangunkan yang lainnya.

Alda dan juga Roni yang terus di goncangan tubuhnya hanya bisa bangkit dengan sempoyongan sambil menggelengkan kepalanya ke arah Alice.

"Saya sudah sangat mabuk bu.. Sebaiknya saya permisi..." ucap Roni kemudian menunduk hormat ke arah Alice, walaupun ia salah arah karena saking mabuknya dan tidak bisa melihat posisi Alice dengan lebih jelas.

Dengan kepergian Roni dari sana, satu persatu rekan kerjanya mulai meninggalkan tempat tersebut dan hanya menyisakan Alice seorang diri di sana, membuat Alice langsung menekuk raut wajahnya dengan cemberut begitu mengetahui hal tersebut.

"Benar-benar tidak asyik kalian semua!" ucap Alice sambil ikut bangkit dan berlalu pergi dari sana.

***

Di sebuah jalanan Ibukota, malam itu setelah pulang dari tempat hiburan malam dan berpesta, Alice nampak nekat mengendarai mobilnya sendiri di tengah kondisi dirinya yang sedang mabuk saat itu. Dengan kecepatan yang tinggi Alice mengendarai mobilnya sambil menikmati suasana lenggang jalan Ibukota malam itu.

Sampai kemudian ketika Alice tengah sibuk menyetir sambil sesekali bernyanyi, suara deringan ponsel miliknya lantas terdengar di mobilnya kala itu.

"Halo Bu, apa yang terjadi?" ucap Alice begitu mengetahui jika si penelpon adalah Ibu kandungnya yaitu Ratna.

"Kamu belum tidur nak? Ibu tadi membaca pesan singkat mu yang mengatakan jika kamu telah di angkat menjadi Pimpinan Redaksi di Perusahaan mu, selamat nak.. Ibu benar-benar bangga kepadamu." ucap Ratna dengan senyum sumringah yang tentu saja tidak bisa di lihat oleh Alice saat itu.

"Tentu harus Bu, lagi pula tidak akan ada yang bisa bersaing dengan Alice apapun yang terjadi." ucap Alice dengan nada sesumbar.

"Jangan terlalu sombong nak, ingat! Di atas langit masih ada langit, Ibu harap kamu masih terus mengingat hal itu." ucap Ratna mengingatkan Putrinya.

"Ayolah Bu.. Jangan kembali berceramah ketika menelpon ku, asal Ibu tahu? Tidak akan ada yang bisa merenggut sesuatunya dari ku termasuk Sang Pencipta sekalipun." ucap Alice yang tanpa sadar mengatakan hal tersebut.

"Jangan berkata seperti itu nak karena itu bukanlah hal yang baik." ucap Ratna lagi.

"Aku sungguh..."

Ckit ....

Bruk

Bersambung

Terpopuler

Comments

TDT Angreni

TDT Angreni

waaaoooowww perkataannya 😲😲😲

2023-07-14

0

Citoz

Citoz

hadir kk 🥰

2023-07-10

0

Risfa

Risfa

Hadir ka

2023-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Naik jabatan
2 Sebuah kesempatan
3 Terbangun di tempat yang aneh
4 Apa yang terjadi sebenarnya?
5 Siapapun tolong jelaskan kepadaku!
6 Aku tidak akan membiarkan mu pergi
7 Jangan tinggalkan aku
8 Sebuah ingatan
9 Lalu aku siapa?
10 Sebuah kecurigaan
11 Siapa Bianca?
12 Tenggelam
13 Aku pembawa sial
14 Bukan salah Altair
15 Kartu As
16 Demam?
17 Siapa kamu?
18 Dia telah berbohong
19 Siapa sebenarnya Bianca?
20 Dua surat pernikahan
21 Memaksa pergi
22 Sebuah ingatan kejadian masa lalu
23 Apa dia sudah mengingatnya?
24 Bunda memang hebat
25 Tidak punya orang tua
26 Bukan dunia sinetron
27 Aku bertemu dengannya
28 Bianca?
29 Ada yang aneh pada Bunda?
30 Apa yang kamu lakukan?
31 Jangan bermain-main dengan ku!
32 Apa dia sudah gila?
33 Aku menemukannya
34 Sebuah hubungan
35 Apa yang kamu lakukan?
36 Sebuah informasi yang belum selesai
37 Kau berhak mendapatkannya
38 Sebuah penyesalan
39 Jika kamu marah katakan saja
40 Ronde yang tertunda
41 Tidak untuk yang satu ini
42 Berhenti memanggil ku Papa
43 Tidak pernah terbukti
44 Sebuah kesempatan
45 Event perusahaan
46 Ashraf Matthew
47 Bagaimana bisa?
48 Alur yang sengaja di buat
49 Sebuah nomor asing
50 Sebuah pesan singkat
51 Berhenti Pak!
52 Bunda datang
53 Tidak sesuai harapan
54 Aku tahu dimana anak-anak
55 Apa Alta membaca pesan Bunda?
56 Tidak berguna
57 Dimana Cicil?
58 Marah?
59 Aku sudah mengingat semuanya
60 Mencari sebuah bukti
61 Perubahan sikap
62 Siapa yang kamu cari sebenarnya?
63 Dia dan Bianca adalah sama!
64 Tidak ada yang boleh pergi
65 Sebuah bayangan
66 Berkhianat
67 Alice menghilang
68 Egois
69 Cari sampai ketemu
70 Diam Abel!
71 Apa yang kamu sembunyikan?
72 Saya menemukannya
73 Sampai kapan?
74 Papa beluang?
75 Pemilu tahun ini
76 Bukan sebuah kebenarannya
77 Menggali informasi
78 Sebuah fakta
79 Tidak bisa menjawabnya
80 Kampanye besar-besaran
81 Berjuang hingga aku lelah
82 Pertemuan yang tidak diinginkan
83 Suara notifikasi
84 Hentikan gelak tawa mu itu!
85 Bagaimana mungkin?
86 Jarak yang begitu jauh
87 Harusnya aku!
88 Ayah lah yang telah berubah!
89 Aku membenci mu!
90 Digigit serangga besar
91 Tidak seperti ini caranya
92 Cara kamu dimana nak?
93 Bagaimana bisa?
94 Tidak ada pilihan lain
95 Jangan lupa untuk memberinya makan
96 Dimana dia?
97 Kakak akan mengantarmu pulang
98 Jangan khawatir
99 Perasaan yang membelenggu
100 Kembali bersama?
101 Bukan anak kecil lagi
102 Jangan buat keributan
103 Apa sebenarnya yang dia inginkan?
104 Siapa Alice?
105 Sebuah permintaan
106 Dimana Mama?
107 Dimana Alice?
108 Gelap
109 Tidak ada pilihan lain
110 Butuh bantuan?
111 Apa kamu baik-baik saja?
112 Langkah ke depan
113 Apa yang terjadi sebenarnya?
114 Tolong Ayah Bunda...
115 Apa yang kamu lakukan?
116 Tak pernah terpikirkan
117 Mengikhlaskan itu tidaklah buruk
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Naik jabatan
2
Sebuah kesempatan
3
Terbangun di tempat yang aneh
4
Apa yang terjadi sebenarnya?
5
Siapapun tolong jelaskan kepadaku!
6
Aku tidak akan membiarkan mu pergi
7
Jangan tinggalkan aku
8
Sebuah ingatan
9
Lalu aku siapa?
10
Sebuah kecurigaan
11
Siapa Bianca?
12
Tenggelam
13
Aku pembawa sial
14
Bukan salah Altair
15
Kartu As
16
Demam?
17
Siapa kamu?
18
Dia telah berbohong
19
Siapa sebenarnya Bianca?
20
Dua surat pernikahan
21
Memaksa pergi
22
Sebuah ingatan kejadian masa lalu
23
Apa dia sudah mengingatnya?
24
Bunda memang hebat
25
Tidak punya orang tua
26
Bukan dunia sinetron
27
Aku bertemu dengannya
28
Bianca?
29
Ada yang aneh pada Bunda?
30
Apa yang kamu lakukan?
31
Jangan bermain-main dengan ku!
32
Apa dia sudah gila?
33
Aku menemukannya
34
Sebuah hubungan
35
Apa yang kamu lakukan?
36
Sebuah informasi yang belum selesai
37
Kau berhak mendapatkannya
38
Sebuah penyesalan
39
Jika kamu marah katakan saja
40
Ronde yang tertunda
41
Tidak untuk yang satu ini
42
Berhenti memanggil ku Papa
43
Tidak pernah terbukti
44
Sebuah kesempatan
45
Event perusahaan
46
Ashraf Matthew
47
Bagaimana bisa?
48
Alur yang sengaja di buat
49
Sebuah nomor asing
50
Sebuah pesan singkat
51
Berhenti Pak!
52
Bunda datang
53
Tidak sesuai harapan
54
Aku tahu dimana anak-anak
55
Apa Alta membaca pesan Bunda?
56
Tidak berguna
57
Dimana Cicil?
58
Marah?
59
Aku sudah mengingat semuanya
60
Mencari sebuah bukti
61
Perubahan sikap
62
Siapa yang kamu cari sebenarnya?
63
Dia dan Bianca adalah sama!
64
Tidak ada yang boleh pergi
65
Sebuah bayangan
66
Berkhianat
67
Alice menghilang
68
Egois
69
Cari sampai ketemu
70
Diam Abel!
71
Apa yang kamu sembunyikan?
72
Saya menemukannya
73
Sampai kapan?
74
Papa beluang?
75
Pemilu tahun ini
76
Bukan sebuah kebenarannya
77
Menggali informasi
78
Sebuah fakta
79
Tidak bisa menjawabnya
80
Kampanye besar-besaran
81
Berjuang hingga aku lelah
82
Pertemuan yang tidak diinginkan
83
Suara notifikasi
84
Hentikan gelak tawa mu itu!
85
Bagaimana mungkin?
86
Jarak yang begitu jauh
87
Harusnya aku!
88
Ayah lah yang telah berubah!
89
Aku membenci mu!
90
Digigit serangga besar
91
Tidak seperti ini caranya
92
Cara kamu dimana nak?
93
Bagaimana bisa?
94
Tidak ada pilihan lain
95
Jangan lupa untuk memberinya makan
96
Dimana dia?
97
Kakak akan mengantarmu pulang
98
Jangan khawatir
99
Perasaan yang membelenggu
100
Kembali bersama?
101
Bukan anak kecil lagi
102
Jangan buat keributan
103
Apa sebenarnya yang dia inginkan?
104
Siapa Alice?
105
Sebuah permintaan
106
Dimana Mama?
107
Dimana Alice?
108
Gelap
109
Tidak ada pilihan lain
110
Butuh bantuan?
111
Apa kamu baik-baik saja?
112
Langkah ke depan
113
Apa yang terjadi sebenarnya?
114
Tolong Ayah Bunda...
115
Apa yang kamu lakukan?
116
Tak pernah terpikirkan
117
Mengikhlaskan itu tidaklah buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!