Akan ku batalkan

Gadis itu tidak berani mengangkat wajahnya di hadapan calon mertua dan calon adiknya iparnya. Ia hanya mencuri pandang untuk memperhatikan wajah ibu dan anak di depannya. Keduanya tampak anggun dan cantik dengan pakaian yang membalut tubuh keduanya.

Yuli membuka tas tangan yang dibawanya, sebuah kotak perhiasan sudah ada di tangannya. Wanita paruh baya itu membuka dan memperlihatkan isinya pada Kartika.  Satu set perhiasan bertahtakan berlian membuat semua yang ada di ruangan itu terpesona menatap benda berkilau itu.

Yuli menyerahkannya pada Kartika, dengan tangan gemetar Kartika menerimanya.

"Ini bentuk pinangan Kevin, semoga kau menyukainya."

Wajah Kartika memerah, ia merasa malu bercampur bahagia. Mendengar penuturan wanita paruh baya di depannya. Sementara Renata menatap sinis pada Kartika. Kartika paham mungkin adiknya tidak menyukai dirinya karena memang belum kenal.

Setelah memberikan perhiasan kedua wanita itu berpamitan, pun Kevin ikut bersama keduanya. Hati pria itu lega kini Kartika sudah ada dalam genggamannya. Sakit hatinya kini akan segera terbalaskan dalam waktu beberapa hari lagi.

Sementara Kartika tidak mengetahui jika Ridwan meminangnya hanya untuk balas dendam.

Wajah tante Merry dan Dedy merah padam, mereka berdua sangat marah pada Kartika karena telah mempermalukan keluarganya dengan merampas calon suami putrinya.

"Dasar la.. persis seperti ibunya!" dengus Merry pada Kartika yang kebetulan lewat di depannya.

"Maaf, aku bukan pe.... aku wanita baik-baik dan menerima lelaki baik-baik."

Mendengar perkataan sang ipar mengatai Titin selaku ibunya Kartika tidak terima jika anaknya dikatain seperti itu karena ia mendidiknya menjadi wanita terhormat bukan menjadi wanita mu...

Satu tamparan mendarat di wajah mulus Merry, dia pun kaget wajahnya terasa panas dan sakit ia pun memegangi pipinya.

Merry menghampiri Titin ia pun mengayunkan tangan hendak menampar balik wanita di depannya. Namun, seseorang mencekal tangannya sehingga ia tak sampai menampar wajah Titin.

"Lepaskan! aku akan memberinya pelajaran karena telah mempermalukan ku!"

"Siapa yang dipermalukan?" tanya Royadi yang masih memegang pergelangan tangan Merry dan ditepis dengan paksa olehnya hingga terlepas.

"AKU! bukankah Ayah telah setuju akan menikahkan Ati mengapa jadi dia yang dilamar?"

"Berkaca Lah, mungkin Kevin tahu Kartika lebih baik dari Ati. Makanya Dia berubah pikiran."

Merry tidak membalas ucapan sang kakak ipar, ia menghentakkan kakinya beberapa kali pergi meninggalkan suami istri yang masih berdiri terpaku.

Royadi Menghampiri Titin, memeluk pundaknya dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.

"Sudah tak usah dipikirkan yang terjadi sekarang mungkin sudah takdir Tuhan, kita bisa apa, doakan saja semoga ini jodoh terbaik untuk anak kita."

Titin tidak menjawab perkataan Suaminya. Ia hanya berharap semoga anaknya bahagia dengan lelaki pilihannya.

Sementara itu Renata menangis di pelukan sang Ibu, ia tak terima jika Ridwan akan memberinya  madu. Sedangkan dirinya yang sudah cukup lama menjadi istrinya belum tersentuh olehnya. Hati Renata sungguh hancur. Bagaimana ia bisa Kevin mengambil sikap seperti itu? Sungguh itu pemikiran yang jahat. Kecuali aku tak bisa memberinya keturunan itu lain cerita, jika dia ingin menduakan ku.

Akan ku batalkan pernikahan itu, ini tak adil! Renata berbicara sendiri ketika sampai di pintu kamar. Tangannya terkepal menahan amarah. Matanya merah dan berlinang air mata.

Yuli melihat kondisi anaknya seperti itu merasa tak tega, di rengkuh sang anak ke dalam pelukan dan membelai rambutnya dengan lembut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!