Cinta Satu Malam
"Kamu bohong saat menikah denganku kamu adalah Suaminya."
"Tapi aku sudah menceraikannya dan lagi itu hanya pernikahan di atas kertas. Tidak sekalipun aku pernah menyentuhnya. Hanya kamu yang pernah aku sentuh. Itu untuk pertama kalinya. Apakah kamu tidak tahu rasa canggung ku malam itu?"
Kartika Oktaviani mengayuh sepedanya dijalan aspal yang sepi, kedua matanya melihat ke kanan dan ke kiri tak sadar ada sebuah mobil putih yang melaju berlawanan arah, wanita itu terkena cahaya lampu mobil sehingga membuatnya terjatuh dari atas sepeda. Kartika memekik kesakitan, tangannya menyentuh pelipisnya yang terasa sakit. Kepalanya berkunang-kunang. Ia berusaha bangkit. Namun, tak bisa. Gadis itu memejamkan mata untuk menghilangkan rasa pusing di kepalanya.
Dirasa olehnya ada seseorang yang menyentuh rambutnya. Namun, siapa? Kartika berusaha membuka mata, samar melihat seorang pria di depannya.
"Kamu tak apa-apa?"
Lelaki tegap itu memperhatikan wajah Kartika. Pria itu terkesima untuk sesaat oleh kecantikan gadis yang berada di depannya.
"Tidak apa-apa."
Kartika berusaha untuk berdiri. Namun, tak bisa. Rupanya kakinya terkilir karena terlempar dari atas sepeda. Sepedanya kini tidak berbentuk lagi.
Melihat keadaan Kartika yang tak bisa berdiri. Pria bertubuh tegap itu langsung membopong tubuh wanita itu tanpa permisi. Kevin menggendong Kartika seperti membawa sekarung beras. Sontak gadis itu berontak. Memukuli dada bidang lelaki yang menggendongnya.
"Turunkan aku, turunkan aku ....!"
Kartika memukuli dada pria yang tidak di kenalnya berkali-kali ia tidak peduli jika pria itu kesakitan karena tindakannya.
"Kamu, terluka biar aku membawamu ke rumah sakit."
Ilham sang supir sekaligus pengawal dan sahabatnya membukakan pintu. Kevin membawa masuk Kartika ke dalam mobil.
Kartika meminta untuk di turunkan karena sepedanya tertinggal.
Kevin kesal akhirnya menyuruh Ilham untuk menghentikan mobil. Kartika pun membuka pintu mobil kemudian keluar. Sementara mobil yang di kendarai dua pria itu meninggalkannya beberapa meter dari tempat Kartika berdiri.
Kartika kebingungan kakinya terasa semakin sakit karena terkilir, ia meringis tidak dapat berjalan sedangkan sepedanya tidak bisa di pakai lagi karena stangnya patah. Gadis itu menatap mobil di depannya yang sudah berlalu meninggalkannya beberapa meter.
Walaupun malu akhirnya Kartika meminta untuk ikut dengan berteriak," TUNGGU AKU!"
Kevin yang sengaja melajukan mobilnya dengan pelan. Menyuruh Ilham untuk memundurkan mobilnya. Kartika membuka pintu dan duduk di jok bersama Kevin.
Keduanya saling bertatapan.
"Kenapa, kamu menabrak ku?"
"Kamu yang tidak berhati-hati."
"Kakekku bisa marah besar jika aku pulang di antar laki-laki."
"Sudah, tenangkan dirimu, biar aku yang jelaskan. Nanti."
Kartika merasa lega sedikit terhibur dengan ucapan pria yang berada disampingnya.
Mobil terus melaju, lembayung senja menambah indah pemandangan di sore hari, hingga mata hari tenggelam seluruhnya mereka baru sampai di depan rumah.
Wajah Kartika pucat seperti kapas, gadis itu sungguh takut dengan kakeknya. Kevin mengikuti langkah Kartika dari belakang. Kevin menyembunyikan rasa kagetnya ketika melihat wajah kakeknya Kartika. Ternyata Kakeknya Kartika adalah saingan neneknya ini sungguh kebetulan yang luar biasa.
Ide gila pun muncul dalam benak Kevin. Ia akan meminta Kartika untuk menjadi istrinya dengan begitu Kakek Dahlan akan berada di bawah kakinya.
"Silahkan."
Dahlan mempersilahkan Kevin dan supirnya masuk. Pria itu menolak untuk masuk dengan alasan ia hanya mengantarkan Kartika.
"Maaf, Kek sebetulnya saya hanya mengantar …"
Jempolnya menunjuk sosok Kartika yang berjalan tertatih menaiki tangga.
"Oh. Baiklah."
Kevin memohon pamit karena hari telah larut. Dahlan hanya mengangguk mengiyakan.
Kevin menemui Neneknya untuk membicarakan hal yang di inginkannya. Salamah tersenyum mendengar permintaan cucunya.
"Dengan begitu kita bisa balas dendam."
"Ia sakit, hatiku jadi terbalaskan."
"Atur sesukamu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Aas Asmelia
Terima kasih banyak Kak
sudah Sudi mampir
2023-06-26
1