Elvaroz mengerjakan semuanya dengan sangat cepat dan dia segera pergi menuju tempat dimana akan bertemu dengan klien nya yang menurut informasi, dia adalah seorang Mafia kelas dunia katanya.
Tapi dia tidak tahu kebenaran nya itu memang Iya atau tidaknya siapa yang tahu.
"Kau dimana sekarang?" tanya Elvaroz pada seseorang yang berada disebrang sana.
"Kau tidak perlu takut boy, karena aku selalu ada didekat mu" jawabnya yang ternyata berada disampingnya, sedang memegang ponsel juga.
"Kenapa kau itu seperti hantu yang selalu datang dan pergi sesukamu?" tanya Elvaroz lagi tanpa mengalihkan pandangan nya dari jalanan didepan nya.
"Itulah aku" jawab Alvarez yang malah tersenyum dengan sangat konyol menurut Elvaroz.
"Kau itu bukan seperti seorang prince Mafia, lebih terlihat seperti Pipi yang playboy" ucap Elvaroz yang mengejek Alvarez.
"Biarkan saja, yang penting aku adalah prince nya" jawab Alvarez dengan santainya dan membuat Elvaroz menggelengkan kepalanya saja mendengar jawaban dari abangnya itu.
"Kau ini kenapa tidak pernah memanggilku abang, seperti yang lainnya?" tanya Alvarez yang sudah duduk didalam mobil dan disamping Elvaroz yang sedang mengemudi.
"Memangnya kau sangat ingin dipanggil abang oleh ku?" Elvaroz balik bertanya pada Alvarez yang mengedikan bahunya cuek.
"Jika kau sangat terobsesi akan panggilan itu, akan aku lakukan untuk mu" ucap Elvaroz dengan santainya dan dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Hingga tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah sampai ditempat perjanjian temu dengan klien yang menurut Elvaroz sangat ribet. Menurutnya, jika ada yang mudah. Kenapa harus mencari jalan yang sulit.
"Ini tempatnya? Ini sih bukan terlihat seperti sarang Mafia, lebih tepatnya sarang penyamun" tanya Alvarez yang menatap sekelilingnya adalah bangunan lama dan tidak terawat sama sekali.
"Siapa tahu didalamnya bagus bang Ez" ucap Elvaroz yang mengejek Alvarez dengan nama panggilan nya saat kecil dulu.
"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu. Geli aku mendengarnya" ucap Alvarez yang bergidik saat mendengar Elvaroz memanggilnya dengan sebutan itu.
"Oke-oke, ayo masuk" ucap Elvaroz yang segera masuk kedalam bangunan tersebut.
"Wah, wah, wah... Kau lihat sendiri kan, jika didalamnya adalah tempat yang sangat bagus. Mungkin saja mereka ini tidak ingin bayar pajak, makanya bangunan lama tidak terpakai mereka gunakan" ucap Elvaroz yang membuat Alvarez menepuk keningnya sendiri mendengarkan ucapan dari adiknya itu.
"Kenapa kau berubah-ubah Oz, apa kamu ini bunglon?" tanya Alvarez yang menatap adiknya ini dengan tatapan heran sekaligus kagum padanya.
"Berhentilah memanggilku seperti itu, panggilan yang sangat aneh" protes Elvaroz yang bergidik ngeri saat mendengar panggilan itu.
"Oke-oke, kita serius. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita, kita harus berhati-hati" ucap Alvarez yang melirik kesana kemari untuk melihat keadaan sekitar. Takutanya ada bahaya mengintai mereka berdua.
"Selamat datang ditempat kami Tuan-Tuan, silahkan duduk" ucap seseorang yang tiba-tiba datang entah dari mana dan keduanya hanya saling pandang dan mengangguk saja.
"Terimakasih" jawab Elvaroz yang sudah kembali pada mode dingin dan datarnya.
"Senang bisa bertemu dengan anda disini Tuan Muda. Karena selama ini kami ingin sekali menjalin kerjasama dengan perusahaan anda. Tapi baru kali ini mendapatkan kesempatan untuk bisa mendekat dan melihat langsung CEO PENZ.DRC yang sangat terkenal itu" ucapnya lagi sambil meminta semua orang untuk bergabung lagi seperti sebelumnya.
'Gila, jadi ini benar-benar sarang para orang yang... Ah, sudahlah tidak perlu dijelaskan' ucap Alvarez dalam hati yang melihat disana banyak orang yang sedang melakukan hubungan dengan sangat bebasnya.
'Bukan nya ter*ngs*ng, aku malah mual melihat mereka semua' gumam Elvaroz yang mentap datar pada orang yang berada didepan nya yang berbicara sambil menikmati lemper lemet.
Alvarez dan Elvaroz hanya bisa menghela nafasnya saja dan membiarkan klien nya menyelesaikan pekerjaan nya dulu. Seteah itu baru, dia akan bertindak.
"Apa masih lama? Jika masih, saya harus pergi. Karena bagi saya waktu adalah uang" tanya Elvaroz yang melihat kearah jam tangan nya sendiri.
"Sudah selesai. Anda ini kenapa terburu-buru sekali Tuan Muda? Bukankah anda kesini juga karena uang? Jadi bersabarlah" ucapnya yang malah tidak menghiraukan ucapan dari Elvaroz.
"Jika kau tidak bisa menghargai waktu, lebih baik tidak mengganggu waktu ku yang berharga ini" ucap Elvaroz yang bangkit dari duduknya diikuti oleh Alvarez yang sengaja belakangan melangkahnya.
"Kau berani menolak ku Tuan Muda? Kalian hanya berdua, sedangkan kami banyak dan memegang senjata. Selangkah saja kalian pergi dari sini, kepala kalian berdua sudah berlubang" ucapnya dengan sangat percaya diri.
"Benarkah? Apa kau dengar itu Ez? Apa kau takut" tanya Elvaroz yang malah memancing keributan dengan mengatakan itu semua pada Alvarez dengan suara kencangnya.
'Kau menggali lubang kubur mu sendiri Varo' ucap Alvarez yang menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan dari Elvaroz.
'Kau tenang saja bang, aku sudah memiliki rencana yang bagus untuk melawan mereka semua tanpa menggunakan tenaga sama sekali' ucap Elvaroz yang sepertinya mereka memiliki telepati yang bisa berbicara lewat fikiran saja.
'Terserah padamu' ucap Alvarez yang hanya diam dan mengikuti arahan dari Elvaroz.
Benar saja saat mereka akan menyerang dengan berbagai macam senjata yang mereka pegang, Elvaroz memancingnya dengan menggunakan otak cerdasnya.
Dengan begitu mereka malah saling bersitegang satu sama lain dan akhirnya merekalah yang berperang. Sedangkan Elvaroz dan Alvarez malah sudah pergi dari sana setelah merekam semuanya dengan jelas bagaimana mereka semua melakukan kejahatan dan juga semua benda-benda ilegal dan juga barang-barang terlarang sudah mereka pegang. Tinggal membereskan semuanya, yaitu oleh anggotanya Alvarez sisanya.
"Kau ini bersikap seperti kancil? Oke juga otak kecilmu itu EL" ucap Alvarez yang memuji juga mengejek Elvaroz.
"Kau itu memuji atau mengejek ku? Apa kau tidak tahu, jika saja mereka tidak termakan oleh ucapan ku sudah dipastikan. Kita tinggal nama saja" tanya Elvaroz yang menatap sekilas pada Alvarez.
"Sial!" ucap Elvaroz yang menaikan kecepatan mobilnya hingga melesat dengan sangat cepat dari sebelumnya.
"Kenapa?" tanya Alvarez yang melihat kearah sepion mobil, dimana ada beberapa mobil yang mengejarnya dengan membawa senjata penuh dan itu membuat mereka berdua berubah menjadi berbeda.
"Apa kita akan berhenti atau lanjut?" tanya Elvaroz yang mentap sekilas pada Alvarez.
"Sudah lama kita tidak melakukan olahraga seperti ini. Apa kau siap?" Alvarez yang balik bertanya pada Elvaroz.
Benar saja mereka berubah menjadi iblis berwujud manusia. Mereka berdua berpenampilan tidak berbeda jauh dari Zayn atau Zahiya saat menghadapi musuh.
"Kau siap?" tanya Alvarez yang sudah akan melompat dari dalam mobil yang sudah hilang keseimbangan karena terus menerus ditembaki dari belakang.
"Kenapa tidak" jawab Elvaroz yang langsung melompat setelah memberi kode pada Alvarez.
Hingga mobilnya masuk kedalam jurang dan meledak dengan sangat kencangnya.
DUAR...
BUM...
"Malang sekali nasibmu baby" ucap Elvaroz yang membuat Alvarez mengernyitkan keningnya bingung melihat sikap Elvaroz yang berubah seratus delapan puluh derajat jika sedang bersama dengan nya.
"Kau ini memang keturunan David Tomlinson Varo" ucap Alvarez yang menggeleng dan berjalan disisi tebing untuk menghindari serangan selanjutnya.
Karena biasanya akan ada serangan kedua dan ketiga setelah adegan seperti itu. Dan sekarang giliran Elvaroz yang mengernyitkan keningnya melihat tingkah Alvarez yang aneh.
"Kau sedang apa? Apa kau sedang mencoba menjadi cicak, atau tokek?" tanya Elvaroz yang segera naik kepermukaan dan berjongkok menatap kearah Alvarez.
"Akan ada serangan lagi bukan? Karena anggota kita belum datang" Alvarez balik bertanya pada Elvaroz yang malah meninggalkan nya sendiri ditebing yang sangat curam itu.
"Hei! Kenapa malah ninggalin aku disini, Elvaroz" teriak Alvarez yang menatap kebawah sana yang banyak bebatuan juga sangat dalam.
"Kau ini prince Mafia, masa baru menatap tebing seperti itu saja sudah ketakutan. Cemen loe" ucap Elvaroz yang malah terus mengejek Alvarez yang sudah ketakutan menatap kebawah.
"Eh kamvret! Gue juga manusia yang masih takut mati. Bantuin gue" ucapnya yang lamah menggunakan bahasa loe gue. Bukan aku kamu lagi.
"Iya-iya, bawel banget sih jadi laki" ucap Elvaroz yang mengulurkan tangan nya membantu Alvarez untuk naik.
Baru saja mereka Alvarez bisa naik kepermukaan. Sudah ada serangan yang membuat keduanya malah terjun bebas ketebing yang lumayan dalam. Elvaroz yang masih memeganginya tidak melepasakan tangan mereka berdua.
"Ez, tetap pegang tangan gue. Jangan melepasakan nya" ucap Elvaroz yang nesih memegangi tangan Alvarez.
"Tapi, tangan loe kena tembak. Lihatlah, darah loe sangat banyak" ucap Alvarez yang ingin melepaskan tangan Elvaroz.
"Diam dan naiklah, gue nggak bisa menahan tubuh loe yang sangat berat bodoh" ucap Elvaroz yang malah memaki Alvarez.
"Oke, sorry" jawab Alvarez yang mulai naik lagi dan membantu Elvaroz untuk bersembunyi.
Tidak lama kemudian mereka mendapatkan bantuan dari Leonard dan anggotanya yang lain. Saat mendapatkan bantuan bukan nya senang, Elvaroz malah murka pada Leonard dan anggotanya yang lain.
"Loe semua pada becus dalam bekerja tidak Hah!!" teriak Elvaroz yang mulai merasakan sakit dibagian punggungnya yang terkena peluru.
"Maafkan kami Tuan Muda. Kami harus melawan mereka dulu, karena mereka sangat banyak. Jika kamu salah melangkah, maka nyawa anda berdua yang dalam bahaya" jawab Leonard yang memberanikan diri menatap kearah Elvaroz yang sangat dingin dan datar itu.
"Masih bisa menjawab ku? Kemari kau" ucap Elvaroz yang meminta Leonard untuk mendekat dan langsung merangkulnya untuk membantu memapahnya menuju mobil anggotanya yang lain.
"Gue kira loe bakalan mukul atau mungkin lebih parah lagi pada orang kepercayaan gue" ucap Alvarez yang berbisik pada Elvaroz.
"Gue tidak sekejam itu. Gue hanya sangat tidak kuat dengan ini semua" jawab Elvaroz yang merasakan jika dia lemas dan pandangan nya mulai mengabur.
"EL, Elvaroz!" teriak Alvarez yang menahan tubuh Elvaroz yang tidak sadarkan diri lagi.
"Kita segera bawa kemarkas. Dia sudah kehilangan banyak darah" ucap Alvarez yang mengatakan nya pada Leonard.
"Baik" jawab Leonard yang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju markasnya yang lumayan jauh.
Setelah sampai markas. Elvaroz langsung mendapatkan pelototan pertama, tapi saat akan menjalani operasi pengangkatan pluru dalam punggungnya. Stok darahnya tidak ada. Karena disana hanya Elvaroz lah yang memiliki golongan darah yang langka. Yaitu O resus negative, dan setiap anggotanya pun tidak ada yang memiliki golongan darah tersebut.
"Segera carikan golongan darah Tuan Muda. Karena beliau sudah sangat parah kondisinya. Jika tidak segera mendapatkan donor darah tersebut saya tidak bisa menjamin bagaimana keadaan nya nanti" ucap dokter yang sekarang menggantikan Aaron.
"Biar saya saya yang mencarinya prince" ucap Leonard yang segera pergi setelah mengatakan itu pada Alvarez yang tadinya akan pergi.
"Segeralah, dia sudah tidak bisa menunggu lagi" ucap Alvarez pada Leonard yang sudah pergi lalu mengangguk.
"Ya Allah tolong selamatkan dia" ucap Alvarez yang berdo'a untuk keselamatan Elvaroz.
Tidak lama kemudian Leonard datang bersama dengan seorang wanita cantik yang entah dari mana dia mendapatkan nya. Yang jelas tidak penting dia mendapatkan nya dari mana, karena sekarang yang lebih penting adalah menyelamatkan nyawa Elvaroz yang sudah kehilangan banyak darah.
"Apa anda sudah siap Nona?" tanya dokter yang menangani Elvaroz bertanya pada wanita yang mungkin akan menjadi obsesi Elvaroz nantinya atau sebaliknya.
"Saya siap dok" ucapnya yang malah membuat dia hanya diam dan menatap nanar pada pria disampingnya yang sudah tidak sadarkan diri.
'Semoga dengan saya berbuat kebaikan disaat-saat terakhir ku, bisa bermanfaat untuknya. Aku sangat ikhlas mendonorkan darah ini untuknya. Setidaknya darah ku bisa berada didalam tubuhnya juga dan bersatu dengan darahnya juga' gumam wanita itu dalam hati yang mana hanya diam sendiri yang tahu maksud dari ucapan nya sendiri.
Saat menjalani operasi semuanya selesai dan kondisi Elvaroz sudah membaik. Tapi tidak untuk wanita yang mendonorkan daranya untuk Elvaroz. Dia malah kritis dan bahkan koma, membuat dokter yang menangani Elvaroz panik, karena dia tidak memeriksanya dengan teliti sebelum melakukan donor darah dimulai.
'Aku bisa terkena masalah jika seperti ini. Dia ternyata memiliki leukemia, aku harus memeriksakan kondisi Tuan Muda. Jika Tuan Muda mengalami sakit yang sama, maka nyawaku sekarang tidak ada harganya lagi' ucap dokter Haris yang sudah panik karena memikirkan keadaan Elvaroz yang mungkin saja akan mengalami hal yang sama dengan pendonor darahnya.
Dokter Haris benar-benar memeriksa keadaan Elvaroz semuanya dan tanpa terlewat sedikit pun juga. Karena ini menyangkut tentang keselamatan Tuan Muda nya, jika sampai dia kenapa-kenapa. Sudah dipastikan nyawanya saja tidak akan cukup untuk menggantikan nya.
"Syukurlah, semuanya baik-baik saja. Ternyata dia melakukan ini karena dia habis cuci darah dan darahnya sekarang sudah bersih. Tapi aku harus tetap terus memantau keadaan Tuan Muda" gumamnya yang langsung mendapatkan cengkraman dari Alvarez yang ternyata mendengar semua gumaman Haris.
"Apa yang kau lakukan padanya? Kenapa kau tidak memeriksanya terlebih dahulu! Aku tidak perduli dengan nyawa wanita itu. Yang penting adalah adik ku sekarang!" ucap Alvarez dengan mencengkram kerah bajunya dan mengatakan nya penuh dengan penekanan disetiap katanya.
"Saya sudah memeriksa semuanya prince, dan untuk saat ini kondisi Tuan Muda baik-baik saja. Tapi kita tunggu sampai beberapa jam kedepan, semoga saja memang baik-baik saja dan virus yang menyerang gadis itu tidak menular pada Tuan Muda. Tolong maafkan saya prince" ucap Haris yang sudah sangat ketakutan dan gemetaran.
"Lakukan yang terbaik, jika tidak. Nyawamu ini akan menjadi penggantinya dan akan ku jadiakan santapan para binatang itu" ucap Alvarez yang melepasakan cengkraman nya dengan kasar lalu dia menatap kearah Elvaroz yang masih belum sadar dari pingasan nya.
"Leonard, kau juga bersalah dalam hal ini" gumamnya yang juga segera pergi dari ruangan rawat Elvaroz untuk mencari Leonard yang entah dimana sekarang.
Alvarez terus mencari keberadaan Leonard, dan dia belum menemukan Leonard dimana-mana. Alvarez sudah sangat marah dan untung saja dia tidak menemukan Leonard, jika bisa menemukan nya. Entah apa yang akan terjadi padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 Butter ᝯׁ֒ꫀᥣᥣіᥒᥱ༅
semangat berkarya kaka sayangku💜😗
2023-09-22
1
𝐀⃝🥀🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ᴄͩнᷞıͧᴄᷠнͣı📴
masuk kandang mafia kah or gimana tuh si vero sama kakknya...
emang boleh ya orang sakit Ngedonorin darahnya gitu..
karena setauku gak boleh. maaf kalau salah 🙏🏻
2023-08-21
1
༅⃟⚜️🅺🅴🅸ʷᵃʳᵃˢ✅
Tadi minta di panggil, giliran udah malah geli
2023-08-19
2