Danu cs segera membawa Budi ke rumah sakit,setelah pengobatan Budi pun siuman
"Syukur lah, akhirnya kamu siuman, kamu hebat banget Broo"
"Oiya Danu mereka itu siapa, kenapa mereka menyerang Kalian"
"Ohhh itu, aku juga tidak tahu Broo, namun mereka itu orang orang nya pak Sanjaya orang nomor 1 di kota ini, namun Aku tidak ada permasalahan dengan mereka"
"Aneh, menyerang orang tampa ada masalah nya"
"Iya beneran Broo, Ayah ku terus memperingati ku untuk tidak menyinggung apa lagi buat masalah dengan Orang orang nya Sanjaya Group,namun kali ini Aku benar benar tidak tahu masalah nya, jika sampai Ayah ku tahu, aku pasti habis di marahi nya,apakah kamu tidak tahu Broo Rena adalah anak pak Sanjaya?"
"Haaaaa apa, Rena Anak dari Orang nomor 1 di kotak ini!"Budi kaget mendengar itu.
Budi tidak menyangka bahwa Rena mempunyai status yang luar biasa,karna selama ini Budi hanya mengetahui Rena sama saja seperti yang lain nya
"Lah, masa kamu yang sudah sedekat itu dengan nya kamu tidak mengetahuinya Bro"
"Yaaa, aku benar benar tidak mengetahuinya"
"Ya sudah lah Broo, sekarang ayo kita pulang hari sudah hampir mau malam,motor mu ada di depan, dan semua biaya ya perobatan mu sudah ku tangani, dan ini ada sedikit uang jika kamu ingin membeli sesuatu"
"Ambil saja uang mu, ini saja sudah cukup"
"Jangan begitu lah Broo, ini tidak menghina mu, ini rasa terimakasih ku"Paksa Danu pada Budi
Melihat Danu yang begitu tulus Budi pun tidak bisa menolak nya, namun Budi belum bisa percaya dengan identitas rena, dan ada masalah apa antara Rena dan Danu.
"Yaa baik lah, sebaik nya Kalian lebih berhati berhati"
"Oke siap Broo"
Mereka pun pulang, Budi yang mengendarai motor nya sambil berpikir masih bertanya tanya kenapa Rena terlihat biasa biasa saja, dan perlakuan nya ke pada Budi juga tidak seperti orang yang mempunyai status yang tinggi
"Yaaaa sudah lah, siapapun Rena apa urusan nya dengan ku"gumam Budi
Budi pun sampai di rumah"Ya Allah Budi, baru aja kemarin kamu berantem, ini sudah berantem lagi"Ibu Budi yang kaget melihat Budi, yang banyak perbannya,di pipih dekat bibir bagian bawah dan di pelipis kirinya.
"Apakah kamu baik baik saja Nak"Sambil merabah Rabah tubuh Budi
"Iya Bu Aku baik baik saja,ini obat untuk Ayah, dan ini sedikit uang"
"Ini uang dari mana Budi, apakah kamu berantem utuk mencari uang ,Ibu tidak bisa menerima ini"
"Tidak Ibu, ini rasa terimakasih dari teman ku, karna aku telah menolong nya, awal nya aku menolak untuk menerimanya, namun dia tetap memaksa, yaaa mau bagaimana lagi ya aku ambil"
"Jadi, kamu begini karna membantu teman mu,apakah kalian baik baik saja"
"Iya Bu, kami semua baik baik saja"Budi langsung menuju kamar nya
"Ada apa lagi dengan Budi Bu"Tanya Ayah Budi pada ibunya"
"Yaaaa biasa Anak mu berantem lagi,muka nya tu paling 2 hari gak ada lebam nya"
"Begitu lah dia Bu, dari dulu hingga sekarang, pakah dia baik baik saja Bu, nanti Ibu liat dia dan buat kan kopi ke kesukaan nya"
"Iya Ayah, Ayah tenang saja, pikirkan saja kondisi ayah"
"tok… tok… tok…"
"Bud, Budi "Panggil Ibu Budi sambil mengetuk pintu kamar nya
"Iya Bu, ada apa"
"Ini kopi mu "
Budi membuka pintu, dan mengambil kopi nya.
"Pass sekali Bu ,kopi buatan Ibu memeng yang terbaik"
"Iya, tapi kurang kurangin merokok nya, kamu masih sekolah"
Ternyata, Budi sudah boleh merokok di rumah nya
"Oke siap Boss"
Budi pun menikmati kopinya sambil merokok,menikmati setiap hembusan nya,namun Budi masih teringat perkataan Danu bahwa Rena Anak Orang nomor 1 di Kotanya, sambil dia berpikir tak terasa kopi nya telah habis
"Budi ,Budi ,Budi"Ibu Budi memanggil lagi
"Yaaaa, ada apa lagi bu"
"Itu ada Khairun dan Ari"
"Ohhh, iya suruh masuk aja Bu"
Khairun dan Ari pun masuk.
"Weeehhh Budi, ternyata benar dugaan kami pasti kamu gak Sekolah gara gara berantem, karna kami sudah disini kamu harus jujur siap yang berani memukul mu, Aku dan Khairun akan membalas nya"
"Hahaha, bahkan kita bertiga pun, gak akan sanggup melawan Meraka Ri"Ucap Budi
"Yang benar bud, emang sekuat itu?"
Dari luar terdengar suara ibu budi.
"Run… Run… Run"
"iya Bude"
"Ini, ambil kopi ni Run"
"Oke bude"
"Waaahhh, Bude memang pengertian sekali"Khairun sambil mengambil kopi itu
"Nih kopi kalian,… waaahhh ini pas banget ni kalau ada gorengan nya hahahaha"
"Run, Run, kopi aja udah cukup Run kamu ini"
"Iya RI iya"
"Jadi gimana Bud?"
"Iya Run, kita bertiga juga gak bakalan sanggup, selain mereka Orang yang kuat, Mereka juga banyak"
"Ya sudah kalau kamu bilang begitu "
"Namun Aku masih penasaran sekuat apa Mereka"
"Ri, Ri, nanti jadi ayam penyet baru tau rasa kamu!" ucap khairun"
"Kalian tau tidak, kalau Rena ternyata anak orang nomor 1 di kota ini"
Khairun dan Ari pun kaget mendengar nya"Ah, apa benar bud, kamu tau dari mana"Tanya Khairun
"Aku tau dari Danu, kakak kelas kita"
"Iya sih, aku juga dengar dari Oliv, bahwa Rena Seorang anak pengusaha dan dia seorang Miss kota, hanya saja aku tidak tahu Bud bahwa dia anak orang nomor satu di kota ini"Jawab Ari
"Yaaa sudah, ini juga ada kabar baik Bud,kamu tau hari ini Khairun dengan Aulia sudah jadian Bud"
"Wah bagus dong RI, ayo makan makan hahaha,jadi gimana cerita nya Run"
"Yaaa, tadi kami ke bazar Bud yang ada di Alun Alun Kota,trus sat set sat set dah jadian deh hahaha"
Malam itu mereka mengobrol dan tertawa sampai tengah malam.
"Yaaa sudah Bud,kami pulang dulu, besok kami jemput pagi pagi kita berangkat bareng, besok seperti biasa bonceng tiga saja kita, gak seru kalau kamu pakai motor mu sendiri"
"Iya deh RI iya, dah pulang sana Aku mau tidur"
Ari dan kahairun pun pulang.
Pagi pagi, Khairun dan Ari kerumah Budi,seperti biasa Budi baru bangun dan bergegas bersiap siap
Sampai di Sekolah, Mereka terlambat seperti biasa Santi menunggu di depan
"Heeeyyy, kalian lagi kalian lagi!"
"Kakak mau menghukum kami lagi"Tanya Budi "Jangan dong, Kakak cantik deh hari ini"Goda khairun
"Hmmm, kamu kenapa"Tanya Santi yang telah menaruh perhatian ke pada Budi, yaaa karna Budi yang telah mencuri ciuman pertama nya
"Gak papa kak,oiya kemarin aku tidak sempat minta maaf ke pada mu, Aku minta maaf kak, sungguh ke jadian itu aku gak sengaja, dan waktu itu Kakak yang menabrak ku"
"Iya gak papa, Aku sudah melupakan kejadian itu"wajah Santi memerah
"Ya sudah, cepat kalian masuk, sebentar lagi jam pelajaran akan di mulai, dan aku akan menutup gerbang sekolah ini"
"Siap kak"Ucap Ari dengan keras
Budi cs pun masuk ke Sekolah,ya tentu, itu hari pertama Budi masuk sekolah,dan Ari telah banyak menceritakan soal Siswa Siswa yang ada di kelas mereka
Merekapun masuk ke Kelas, semuanya yang ada di Kelas heran melihat Budi, dari Siswa Cowok sampai Siswa Cewek.
"Eeee, kenapa dengan dia,muka nya babak belur begitu pasti dia Seorang brandalan"Bisik siswa cowok di Kelas itu
Namun berbeda dengan siswi yang cewek mereka melihat Budi langsung terpesona.
"Wahhh Kren sekali dia, sepertinya Aku telah menemukan pangeran di sekolah ini"Ucap salah satu Siswi perempuan
"Benar kata Ari, Budi memang kren dan tampan lagi, ya kan Len"Ucap Lina
"Iya benar tu Lin"
Rena yang melihat Budi masuk langsung menyapa Budi, namun Budi tidak menghiraukan nya,Budi terus saja berjalan ke arah bangku nya.
"Kenapa sih dia selalu saja begitu,dan sepertinya dia berkelahi lagi,dengan siapa lagi kali ini dia berkelahi, apa dia tidak punya rasa sakit"Ucap Rena dalam hati
Pelajaran pun di mulai Bu Mila pun masuk, seperti biasa Bu Mila meng absen Mereka satu persatu
"Jadi kamu yang nama nya Budi "
"Iya saya bu"
"Sekarang kamu perkenalan dirimu, eeee kenapa dengan wajah mu?"
"Tidak apa apa Bu, Aku hanya jatuh saat memanjat pohon "
Tentu jawaban itu membuat semuanya tertawa.
"Ada ada saja kamu"
Budi pun memperkenalkan diri nya
"Teman teman,nama saya Budi "
"Haaaa, hanya begitu saja?"
"Bukakan kah ibu hanya menyuruhku memperkenalkan diri, lalu apa lagi?"
"Apa kamu tidak mempunyai hobi, atau cita cita?"
"Untuk saat saat ini saya tidak memiliki cita cita atau pun hobi, Bu boleh saya memikirkan kan nya di rumah"
"Hahahaha, kamu memang sangat aneh Nak,ya sudah kamu boleh duduk sekarang"
"Yaaa ampun kak Budi, untuk hobi saja kamu tidak punya"Tanya Siska
Budi hanya diam saja tidak memperdulikan Siska
"Dasar aneh"
Belum sempat Budi mengikuti pelajaran, Guru BK langsung memanggil Budi di kelas nya, benar saja untuk di hukum, karna ospek kemarin Budi tidak memakai atribut
Budi di suruh berlari mengelilingi lapangan upacara yang berada di tengah sekolah,Budi pun menerima hukuman tersebut.
Bel sekolah berbunyi dan terdengar dari sound sekolah,untuk menyuruh seluruh siswa-siswi berkumpul, untuk menyambut kedatangan juara juara dari LLC tingkat internasional
Mereka semua pun berkumpul, kecuali Budi yang masih menjalankan hukuman, juara juara pun turun dari bis nya,yaaa itu alice ackreman dan Teman Temannya
Alice yang cantik nya sama dengan Rena, juga status yang sama dengan Rena, namu dia tidak se populer Rena, dan mereka selalu bersaing dari SMP.
Apapun hal nya, Mereka saling bersaing termasuk berat badan, keluarga Rena dan keluarga Alice sangat akrab sejak lama
Kepala sekolah menyambut mereka, serta memberikan penghargaan Siswa siswa yang Baru masuk terkagum kagum dengan Alice, yang memiliki mata yang indah, Rambut yang bergelombang dengan warna pink di ujung ujung rambut nya,dengan kulit putih nya yang mulus, tentu saja Mereka seperti melihat seorang Dewi
Tentu saja Rena kalah cantiknya, dengan dandanan Alice yang memang sesuai dengan statusnya, berbeda dengan rena yang berpenampilan bisa biasa saja, namun memiliki hal yang mengerikan di belakang nya
Setelah pemberian penghargaan, Mereka pun bubar namun Alice melihat Rena di kejauhan.
"Heeeyyyy Rena ,Rena…"Alice memanggil Rena sembari mendekatinya
"Aduh, pasti nenek sihir ini mau pamer kepada ku"
Yaaa benar saja, Alice memamerkan penghargaan nya dan menceritakan kehebatannya waktu mengikuti lomba Kepa Rena dan teman teman, Siska sangat senang mendengar cerita Alice
"Eeee Rena, siapa gadis itu, dia cantik sekali"Ari yang mulai penasaran
"Kamu tanya saja sendiri, minggir aku mau ke kelas"
"Eeee, Rena mau kemana aku kan masih ingin mengobrol dengan mu, bukan kah aku teman baik mu, Kitakan sudah lama tidak bertemu"
"Aku mau ke kelas Alice sayang, mending kamu juga pergi ke kelas mu"Ucap Rena yang mulai geram
Alice pun melihat Budi yang berjalan mengelilingi lapangan
"Eeee dia itu kenapa Ren?"
"Biasa Anak bandel, jadi di hukum"
"Kamu kenal dengan nya ren,ohhhh dia tampan yaaaa, hmm,siapa nama nya ren?"
Rena yang mendengar itu langsung pergi dan mengucapkan"Kamu tanya saja sendiri!!!"
"Ren tunggu ren, siapa nama nya"Teriak Alice
"Yaaa baik lah, nanti akan ku tanya sendri, aku kan cantik, menarik, siapa yang bisa menolak ku"alice bicara sendiri
Budi yang kelelahan pun duduk di pojokan sambil berteduh, Khairun dan Ari yang melihat nya langsung permisi untuk memberikan Budi minum
"Eee Ri,Run,mau kemana?"
"Kami mau memberikan Budi minum"Khairun yang bicara pelan kepada Rena.
"Ohhh, gak usah run biar aku saja"Rena yang langsung berdiri dan permisi ke pada Bu Mila
"Kamu mau kemana ren?"
"Saya mau ke toilet Bu "
"Ya sudah, silahkan "
Rena pun ke Kantin, membelikan Budi minum dan langsung menghampiri Budi
"Nih minum"Yaaa ini untuk ke dua kalinya Rena memberi Budi minum
"Hmmm, terimakasih Rena"
Rena pun duduk di sebelah Budi.
"Eeee, kenapa kamu duduk disini, bukan kah masih dalam jam belajar,mending kamu masuk sana"
"Ya biarin aja, kenapa sih kamu selalu menghindar dari ku,apakah Aku gak cantik,gak menarik?"
"Hahahah, aku tau kamu memang cantik,dan menarik, tapi bukan di mata ku, maaf aku tidak melihat orang dari fisik nya"
"Kamu tu ya, susah di ajak ngomong !!!"
"Yaa, aku juga sebenar nya tidak Inging bicara dengan mu"
"Dasar brengsek, ngesalin banget kamu"
"Yaaa, mending pergi sana kamu masuk"
Tenyata Alice melihat mereka yang sedang duduk berdua dari jendela kelas nya
"Ohhhh, pantas saja dia tidak ingin memberitahu ku, ternyata dia sudah mendekatinya,siapa sebenar nya pemuda itu,sampai sampai Rena mau duduk di samping nya, Rena yang begitu angkuh bisa di buat nya begitu, Aku jadi penasaran oleh nya hmm kita lihat saja nanti"Ucap Alice dalam hati
"Oiya Bud kamu berantem lagi, bukan kah kemarin tidak bonyok begini?"
"Yaa, kamu tanya saja sama anak buah mu"
"Eeeee anak buah yang mana, Aku gak punya anak buah kok"
"Sudah lah Ren, Aku sudah tau semua tentang mu,
Makanya aku gak mau dekat dekat dengan mu"
"Kamu kok ngomong begitu sih Bud, emangnya apa salah ku?"
"Bukan kah pak DK anak buah mu?"
"Hmmm"
"Jujur saja, tidak apa apa kok"
"Iya, memang nya kenapa ?"
"Berati, kamu yang menyuruh mereka memukuli danu"
"Aduh, kenapa dia bisa tau sih, jangan jangan dia pria yang di ceritakan pak DK kemarin, yang berduel sama pak DK,kenapa harus kamu sih Bud"Ucap Rena dalam hati
"Hmmm, enggak kok Bud, memangnya apa untungnya buat aku menyuruh mereka memukuli danu, mungkin Danu nya saja yang menyinggung Mereka"Rena terus meyakinkan Budi bahwa itu bukan ulah nya
"Awas saja nanti ya kamu Pak DK, akan ku marahi kamu"Rena yang menggerutu dalam hati
"Apakah kamu sudah baikan Bud"
"Iya, seperti yang kamu lihat"
"Iya deh Bud, maaf karna anak buah ku sudah memukul mu "
"Heyyy Rena, mau sampai kapan kamu disana teriak" Bu mila
"Iya Bu, Aku segara masuk "
Daahhh Budi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments