Bab 4

Usai mengucapkan ijab qobul pagi itu, April dan Januar telah resmi menjadi pasangan suami istri. Tidak ada yang tau tentang pernikahan mereka kecuali Pak Desta.

Pak Desta dibuat terkejut dengan keputusan majikannya untuk menjadikan April istri simpanan. Tapi dia tidak memiliki keberanian untuk banyak bertanya, apa lagi mencoba menasehatinya.

Januar pria yang keras kepala, dia jarang sekali mau menerima nasihat dan kritikan dari orang lain. Meskipun dia tau kalau semua nasihat dan kritikan itu untuk kebaikannya dimasa depan.

Setiap wanita pasti memiliki pernikahan impian mereka sendiri, tidak terkecuali April. Pernikahan yang baru saja dia lakukan bukanlah pernikahan impiannya, tidak ada kerabat dan sahabat yang datang, tidak ada cinta diantara keduanya.

Pernikahan yang terjalin hanya atas dasar simbiosis mutualisme saja, April membutuhkan uang Januar, dan Januar membutuhkan tubuh April. Jika saja orangtua April masih hidup, mereka pasti malu memiliki anak perempuan yang tidak punya harga diri seperti April.

Ah, sudahlah. Untuk apa April memikirkan itu semua. Anggap saja segala hal yang terjadi dalam hidupnya kini adalah bagian dari garis takdir hidupnya.

Tanpa banyak basa basi, Januar langsung menggiring istri barunya itu ke dalam kamar sebuah Hotel. Dia sungguh tidak sabar untuk meminta jatah malam pertamanya. Januar sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan April saat ini, yang penting hasratnya bisa segera terpenuhi.

"Tuan, ini pertama kalinya bagiku. Aku benar benar merasa takut dan gugup," ucap April.

"Santai saja honey, aku akan lembut dan berhati hati," Januar tersenyum menyeringai.

Tanpa basa basi lagi, Januar menyerang Vina dan melahapnya tanpa sisa. Vina hanya bisa diam dan pasrah menerima perlakuan Januar yang begitu sangat membuat bagian inti tubuhnya terasa sakit juga perih.

Di tempat lain...

Mei baru saja selesai melakukan perbuatan zina dengan kekasih gelapnya. Dia adalah Justin, sepupu dari Januar yang tak lain adalah asisten pribadinya sendiri. Hubungan terlarang mereka terjalin sejak lama, dan Januar tidak mengetahuinya.

Justin benar benar kecanduan dengan tubuh Mei, meski bukan seorang gadis Mei benar bisa membuatnya dimabuk kepayang hanya dalam sekali hentakan saja. Mei tak kalah cintanya pada Justin, pria yang bisa bermain dengan durasi cukup lama. Tidak seperti Januar, baru saja main lima belas menit sudah keluar. Ya, Mei adalah wanita hiperseks yang memiliki gejolak asmara cukup tinggi.

"Sayang, apa suamimu tidak tau kalau saat ini kamu sedang bersamaku?" Justin membelai rambut Mei lembut.

"Tentu saja tidak, aku bilang padanya kalau aku sedang ada pemotretan di luar kota," sahut Mei enteng.

"Wanita nakal! Suami sendiri kok ditipu," sindir Justin.

"Kamu juga nakal! Istri saudara sendiri di tiduri!" Sindir Mei balik.

keduanya tertawa terbahak bahak, seolah mereka lupa kalau malaikat pencatat dosa sedang mengintai mereka berdua. Mereka sama sekali tidak peduli tentang dosa ataupun perbuatan buruk, yang penting mereka berdua bisa menjalani hidup dengan bahagia sesuka hati mereka.

🍄🍄🍄

April langsung membersihkan diri dan memakai kembali pakaiannya setelah melayani Januar. Dia harus segera kembali ke rumah agar adik perempuannya tidak curiga. Sementara itu Januar tersenyum puas karena hasrat terpendamnya bisa tersalurkan dengan baik.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, Januar bisa bermain dengan durasi lama dengan seorang wanita. Aneh memang, burung puyuh Januar seolah baru menemukan sangkar yang pas dan cocok untuknya.

"Tidak sia sia aku mengeluarkan uang dalam jumlah banyak," batin Januar.

"Tuan, aku harus segera kembali ke rumah," pamit April.

"Hati hati di jalan, aku akan menelfon kamu jika aku sedang membutuhkan bantuan mu," Januar mengedipkan matanya sebelah.

"Pria hidung belang yang genit!" Maki April dalam diam.

April pulang ke rumah dengan menaiki Taxi, meski sedikit lebih mahal dari angkutan umum tapi hanya Taxi lah kendaraan yang bisa mengantarnya menuju rumah dalam waktu cepat.

Benar saja, Juli sedang menunggu April di teras rumah. Dia mondar mandir seperti setrikaan rusak. Sebuah Taxi berhenti, April keluar dari dalam Taxi itu dan membuat Juli terkejut.

"Tumben naik Taxi, biasanya naik angkot. Apa dia sedang memiliki banyak uang?" Ucap Juli lirih.

"Maaf, aku telat pulang. Kamu pasti khawatir ya," April melempar senyum kecil.

"Tentu saja aku khawatir, Kakak kan tidak pernah pulang terlambat sebelumnya," sahut Juli.

"Mulai sekarang, aku akan sering pulang terlambat. Karena aku memiliki pekerjaan tambahan selain menjadi SPG toko," tutur April.

"Kakak, apa kamu tidak akan kelelahan?" Juli mengerutkan kening. Dia cemas pada keadaan Kakaknya.

"Rasa lelahku hilang kalau melihat kamu rajin belajar dan menjadi anak yang baik," April mencubit kedua pipi tembem adiknya.

April masuk ke dalam kamarnya, dia merebahkan tubuh lelahnya diatas kasurnya yang sudah tipis. Matanya melirik kearah jam dinding yang telah menunjukan pukul 22.00 malam. Waktu terasa berputar begitu cepat, semoga akan selalu seperti itu agar kontrak pernikahan April dan Januar bisa segera berakhir.

April baru saja menyadari kalau sekujur tubuhnya terasa pegal dan linu, Januar telah menghajarnya seperti orang kesurupan. Berbagai gaya dan jurus dia coba, dia sama sekali tidak peduli pada nasib lawan main yang ada dibawahnya.

"Kenapa dia terlihat seperti singa kelaparan? Padahal, dia punya istri. Jangan jangan dia jarang diberi jatah oleh istrinya," April menduga duga.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!