sepekan telah dilalui birru kuliah di universitas itu. masih tak ada yang menyadari siapa sebenarnya birru. ia juga maish berpenampilan culun seperti biasanya.
saat jam istirahat berbunyi, birru segera meninggalkan kelas menuju toilet.
"ahh, uhh, aahh"
"faster beibh, ah"
suara lacknut itu terdengar ditelinga birru.
birru yang hendak menyentuh handleq toilet itu tiba-tiba dicekal oleh seseorang dan di bekap mulutnya.
"sstttt. jangan di buka".
"kak Andreas. apaan sih kak. aku mau tau siapa disana. gila aja di kampus berani kayak gitu"
"Cecilia. itu cecilia. udah biasa dia ngelakuin itu disini"
"what the fu*k! sumpah demi apa gak ada yang mau lapor ke pihak kampus?"
"ayo ikut gue ke perpus. gue akan ceritain semuanya."
banyak mahasiswa yang menatap tak percaya melihat dua orang ini berjalan bersama.
.....
di perpustakaan mereka duduk lesehan di lantai sudut ruangan itu.
"bisa ceritakan langsung? waktu istirahat ku terbuang dan aku belum makan"
Andreas menceritakan semuanya setelah sebelumnya ia menelpon Didi anak dari ibu kantin yang menjadi teman Andreas.
"gue juga punya bukti kalau Cecilia keluar masuk club' untuk menjual dirinya pada om-om. dia juga menjual narkotika pada dunia bawah".
panjang lebar Andreas menceritakan semuanya. hal itu tak ada sedetikpun yang terlewatkan oleh pendengaran birru. ia mendengarkan dengan seksama.
"hmm kenapa kakak menceritakan ini semua padaku yang baru saja menjadi mahasiswa disini?"
"aku tahu kau bukan sekedar gadis culun biasa."
"maksudmu?" birru memicingkan matanya sebelah
"aku melihatmu waktu ospek memutar kepala jam mu, lalu bom waktu berjalan di ponselmu yang siap meledak kapan saja. aku juga melihatmu diantar supir dengan mobil mewah jauh diluar gerbang. benarkan?"
"gotcha! kau memang cerdas"
"lalu siapa kau? apa misimu disini?"
"aku? aku hanya manusia biasa. tak ada yang istimewa dalam hidupku"
"bohong. katakan saja. aku siap menjadi temanmu bahkan pesuruhmu sekalipun. karena aku yakin feelingku padamu tak pernah salah."
"hahaha. baiklah. kau sendiri yang menyerahkan nyawamu padaku."
"ha?"
"the golden rose"
"mafia terkejam di negeri ini yang sudah menginternasional. benar begitu?. lalu apa hubungan dirimu dengan kelompok mafia itu?. kau anak pemiliknya?"
"queen of the golden rose"
deg. seketika rasanya detak jantung Andreas berhenti.
ia menarik nafas dalam-dalam guna menetralisir dirinya yang gugup.
"kau queen? bisa kau buktikan padaku supaya aku percaya?"
birru membalikka jaket yang ia gunakan. ya jaket yang dapat digunakan luar dan dalam di design untuk dirinya. ada lambang golden rose di sakunya. ia juga memperlihatkan gelang dan jam yang dipakai memiliki lambang yang sama.
"kenapa kau terlihat takut? aku ingin mencabut nyawamu kembali dari genggamanku?"
"tidak. izinkan aku bergabung denganmu"
"baiklah kemarikan ponselmu"
birru mengotak-atik ponsel Andreas. ya birru juga ahli dalam dunia IT. ia juga biasa menjadi hacker untuk pemerintahan.
"ponselmu telah terhubung datanya oleh markasku. datanglah ke markas malam ini pukul 10 untuk latihan fisik. aku tidak suka anak buahku sedikit saja terluka kala berperang"
"boleh aku membawa temanku? Didi. anak ibu kantin yang mengantar makanan tadi. dia sering di bully bahkan dihajar oleh orang suruhan Cecilia. aku berteman dengannya karena waktu itu aku yang menyelamatkan dirinya pingsan karena dihajar preman"
"baik. silahkan. jika ada yang berkhianat dariku dna kelompokku. atau identitas diriku diketahui oleh orang lain, Maka aku sendiri yang akan menebas kepalamu. jangan panggil aku queen di kampus, jangan bela aku ketika aku dibully"
"tapi mereka bisa menyakitimu"
"aku queen of the golden rose jika kau lupa"
"ah iya. maafkan aku."
"agar tak ada yang curiga silahkan pergi duluan"
"kau saja dulu. aku setelahmu"
"baiklah.
........
tepat pukul 10 malam, birru sudha berada di markas dengan dayyan. birru juga meminta dayyan untuk berlatih beladiri.
ia tak mau karena banyaknya musuh yang menginginkan nyawanya mengetahui kelemahannya.
"tunggu disini sebentar". ucap birru
"kau mau kemana sayang?"
"memberi pengumuman"
.....
birru berada ditengah aula latihan. ia menatap tajam seluruh anggota yang berlatih.
tak lama kemudian seorang pengawal datang dengan membawa Andreas dan Didi.
"queen. ini ada yang mencari"
"pergilah. bawakan aku 3 senjata baru".
....
"GOLDY" sebutan birru pada semua anggotanya ketika berkumpul.
"queen" mereka menjawab dengan menundukkan badannya
"perhatian. malam ini kita kedatangan GOLDY baru. Andreas dan Didi. malam ini juga suamiku akan ikut berlatih karena ia sudah bisa berjalan tanpa kursi roda. aku meminta kerjasama dari kalian yang sudah berpengalaman"
"saya yang akan melatih tuan muda, queen". ucap shadow menawarkan diri
"saya akan melatih Didi" ucap sreyya. anggota wanita di golden rose
"saya yang akan melatih Andreas" ucap Guntur yang berbadan besar dan tegap
"baik. terimakasih. sisanya bisa kembali berlatih."
birru berdiri disudut aula memperhatikan seluruh anggotanya agar tidak ada yang cedera.
tepat pukul 3 dini hari mereka selesai berlatih. birru memanggil Didi, suaminya juga Andreas
"kemarilah. aku berikan kau jarum yang telah dirancang dengan memberi sentuhan obat bius. kau sebagai Mahasiswa kedokteran pasti tau. aku juga memintamu bekerjasama dengan peracik obatku nantinya untuk membuat obat-obat baru. juga aku menjadikanmu dokter pribadi di markas ini jika ada yang terluka". ucap birru pada Andreas. dan disetujui.
begitu juga dengan didinyang diberi pistol 07, pistol dengan suara tembakan kecil sehingga tak ada musuh yang sadar akan tembakannya. sedangkan dayyan diberi alat pemanah oleh birru. anak panahannya telah dilapisi oleh alat dengan obat pemati saraf.
...
setelah mereka menyelesaikan latihannya. mereka kembali ke rumah.
begitu juga dengan dayyan dan birru. mereka kini berlatih dalam selimut sebab dayyan yang sejak latihan terus tak berkonsentrasi melihat birru yang semakin terlihat cantik dimatanya.
"eunnghhh, sayang"
"faster kak, ahh"
kamar itu ternodai oleh suara keduanya yang sedang berlatih untuk mencetak bibit-bibit unggul.
mereka melakukannya hingga pagi hari.
birru yang kesal karena ulah dayyan kini memilih diam tak bersuara saat di dalam mobil kala dayyan akan mengantar dirinya ke kampus.
ia masih merasa sangat lelah, namun dayyan tak mengizinkan dirinya untuk bolos kuliah meski sehari saja.
"dasar. lihat saja aku tidak akan memberimu jatah selama 10 hari".
"hahaha. sayang kau harus kuliah supaya kau bisa menyelamatkan seluruh anggotamu"
"cih, bisa-bisanya kau senang diatas kelelahan ku melayanimu"
"tenanglah sayang. nanti sepulang dari kampus kita jalan-jalan. kita akan membeli sebanyak-banyaknya lolipop supaya bibirmu itu tidak manyun seperti ikan lohan".
"kau menghinaku? aku tambah jatahmu tidak aku beri selama sebulan"
"apa kau yakin sayang? bahkan kala aku tak mood saja kau sendiri yang membuka celanaku. hahaha"
"isssss dayyaaaaaaaan! aku marah"
"silahkan sayang. sudah sampai kampus. hahahaha"
birru membanting pintu mobil dayyan ketika menutupnya. dayyan dibuat kaget karena kerasnya suara pintu itu tertutup.
"punya istri kok aneh gitu. untung sayang. kalau gak udah aku cincang-cincang".
tak berselang lama ponsel dayyan bergetar menandakan pesan masuk.
"jangan mengolok ku, aku mendengarnya". birru mengirim pesan pada dayyan. dayyan hanya bisa melotot seolah tak percaya istrinya kini berubah menjadi cenayang yang mengetahui semua isi hati orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments