ciee, Udah gak tahan ya?

Beberapa Minggu kemudian dayyan memutuskan datang kerumah keluarga Wijaya untuk melamar birru sebagai pasangannya. Ia datang dengan sang paman, tuan Alberto.

"BIRRUUUUU, hey bangun. Siap-siap. Pakai pakaian yang rapi ya " mommy datang ke kamar biru dan membangunkannya

"Ckk, apa sih mom. Mau ngapain pakai pakaian rapi segala udah kayak mau lamaran aja". Biru mengerjap-ngerjapkan matanya yang masih mengantuk.

"Emang iya mau lamaran. Kan kamu mau dilamar orang hari ini". Ucap mommy.

" Hah? Apa!!!! Mommy gak sakit kan? Mommy kepentok pintu kamar aku ya? Eh tunggu, Saha ieu teh? Sahaaaa". Sambil memegang jidat sang mommy, ia mengatakan kata seolah mommynya terkena jin dari got rumahnya.

"Heh, anak kurang ajar. Kamu ini bisa-bisanya mikir mommy terkena jin. Mommy serius birru. Dayyan sudah ada di ruang keluarga". Mommy berlalu meninggalkan birru yang seolah masih tak percaya dengan yang diucapkan mommy nya itu.

...

"Selamat siang semuanya". sapa birru kepada orang-orang yang ada di ruang keluarga itu.

"Eh kak dayyan. Biasa aja dong ngeliat akunya. Aku tau aku cantik, bahenol, dan seksoyyy. Jangan tatap aku kayak gitu. Tanpa cling clang clung aku Nerima lamaran kak dayyan yang nantinya akan jadi suami aku". Dengan percaya dirinya birru mengatakan hal itu sembari mengedipkan satu matanya kepada dayyan. Dayyan hanya bisa memutar malas matanya. Dan di dapati sang paman menahan ketawanya akibat ulah sang calon keponakannya itu.

"Baiklah, baiklah. Sepertinya kita sudah tau jawabannya meskipun belum ada pertanyaan ataupun pernyataan yang terangkai didalam pertemuan ini. Hahaha" kekeh Daddy mengingat tingkah laku putrinya itu.

"Udah ah siniin itu cincinnya kak. Bawa cincinkan? Nih pasang ke jari adek manismu ini. Aku tau kamu udah gak sabar kan mau nikah sama aku? Ya kaaannn" sembari mengedip-ngedipkan matanya bak orang kelilipan itu menggoda calon suaminya itu.

"Baiklah Tante, om. Saya putuskan Minggu depan kami akan menikah. Namun mengingat birru yang masih bersekolah hingga beberapa bulan kedepan, saya meminta untuk merahasiakan hal ini terlebih dahulu. Jadi pernikahan ini akan dihadiri hanya dengan keluarga terdekat saja.". Permohonan dayyan disanggupi keluarga birru.

"Tuh kan. Aku yang kebelet nikah, eh kakak yang udah gak tahan. Hahaha. Jangan nyesal ya kak kalau nanti tau siapa aku yang sebenarnya." Bisik birru tepat ditelinga dayyan. Sedangkan dayyan mengerutkan keningnya seolah bertanya siapa sebenarnya kamu? Mengapa kamu mengatakan hal yang seolah aku tidak tau kenyataannya.

...

Keesokan harinya birru datang kesekolah lebih awal dengan riangnya. Tak lupa dengan lolipop yang bertengger dimulutnya, juga kepangan rambutnya yang rapi.

"Gaess, aku mau ngabarin kalian nih. Minggu depan aku dan kak dayyan akan menikah. Kalian datang ya. Oh ya, jangan lupa jet yang kalian janjikan". Birru menaikkan sebelah bibirnya ke arah sahabatnya dari 2 kelompok itu (golden rose dan G'BER TEAM).

Dengan tatapan bego, cengo, melongo, dan kawan-kawan. Para sahabatnya hanya bisa membuka mulut mereka dengan lebarnya.

"Sumpah demi laut yang akan mengering waktu dikuras pake sendok makan. Lu gak bercanda kan nyet?" Tanya Galang tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh birru.

"Culuuunnn, lu beneran mau kawin? Eh maksud gue nikah? Sama pak dayyan? Manusia datar tanpa ekspresi itu?" Serobot netra, masih tak percaya.

"Apa yang dikatan birru benar adanya". Ucpa dayyan dari balik pintu kelasnya yang memang kini belum ada satupun murid yang datang karena memang mereka merencanakan untuk datang lebih awal.

"Ini undangan resmi untuk kalian hadiri. Saya harap kalian mau menjadi saksi pernikahan kami. Tapi saya minta kalian untuk tetap merahasiakan hal ini terlebih dahulu". Lanjut dayyan menginstruksikan kepada sahabat calon istrinya itu.

"Ah ya jangan lupa jet pribadi yang kalian janjikan, supaya kami bisa honeymoon secepatnya. Hahahah" dayyan memencet tombol kursi rodanya seraya meninggalkan mereka yang masih memasang wajah bego nya.

....

Hari berganti, kini saatnya dayyan dan birru melaksanakan janji suci mereka dihadapan para saksi.

Birru yang berada didalam kamar sedang dihias oleh MUA ternama di kota Q, ia menyulap birru dengan tangan luwesnya hingga akhirnya terciptalah seorang putri raja yang sangat anggun nan cantik dengan balutan gaun putih yang sangat pas ditubuh mungilnya itu.

"Wah, kau memang sangat cantik. Sebenarnya tanpa ku makeup pun kau sudah cantik alami. Iri rasanya aku yang burik ini memandang wajahmu itu" ucap MUA itu kepada birru. Birru hanya bisa menahan malu dan tersenyum tipis kepadanya.

"Birru, apakah kau sudah siap sayang? Kalau sudah mari kita kebawah.". Ajak mommy kepada birru tanpa menyadari betapa cantiknya putri semata wayangnya itu.

"BIRRUUUUUUUU, kau kah ini nak? Kau putriku? Cantik sekali kamu nak. Sama persis seperti mommy waktu muda dulu. Ah tapi sampai sekarang juga mommy tetap cantik lah ya.". Narsis sang mommy yang mendapat kekehan dari MUA itu sedangkan birru hanya menatap malas.

Kini mereka menuruni anak tangga dengan disebelah kanan ada mommy, dan disebelah kirinya ada Bu Surti yang memang sengaja ia pilih untuk menjadi pendampingnya mengingat beliau yang sudah merawat birru sejak bayi.

Semua mata tertuju pada kecantikan dan keanggunan birru. Sama halnya dengan dayyan dengan mulut menganga, ia menatap calon istrinya dalam-dalam tanpa berkedip. Hingga suara penghulu membuyarkan lamunannya. "Sudah siap nak dayyan? Sepertinya sudah kumpul semua. Mari kita mulai saja". Dengan disaksikan keluarga dan juga para sahabatnya birru menangis birru sebab kini sudah sah menjadi istri dari kepala sekolahnya itu setelah dayyan dengan lantang dan lancar mengucapkan ijab Qabul.

"Saya terima nikahnya birru Wijaya binti Wijaya dengan mas kawin satu pulau pribadi di kota R, emas 15gram, serta uang tunai 300 juta dibayar tunai."

"Bagaimana saksi?" Tanya penghulu itu

"Sah"

"Sah"

"Sah"

Alhamdulillah ciiieee nikah ciiieeeeeee ucapan selamat dari thor ye birru and dayyan. Wkwk

....

Seminggu berlalu. Mereka masih belum melakukan malam pertama bagi pasangan pengantin itu. Mereka masih memikirkan sekolah birru hingga selesai. Kini keduanya pun telah tinggal di apartemen pribadi milik dayyan.

Mereka hidup bahagia meskipun tak sepenuhnya seperti kebanyakan suami istri diluaran sana. Sebab mereka bahagia dengan versinya masing-masing. Dayyan bahagia karena istrinya, ia selalu dalam keadaan kenyang, pakaian selalu disediakan, dilayani layaknya raja. Meskipun yang satu itu belum ya gesss. Begitupun birru, bahagianya karena adanya dayyan bisa menambah kejailannya yang berujung cekcok kecil. Tapi tak menyurutkan kebahagiaan keduanya.

Lain halnya dengan pasangan pengantin yang sedang berbahagia itu, murid-murid yang selalu melihat kedekatan mereka semakin rapat pun tak sedikit yang menggunjing mereka dengan bahasa yang menjijikkan. Pelacur, *****, wanita penggoda dan lainnya. Ya, siapa dalang provokasi tersebut kalau bukan Julian.

Beberapa waktu kedekatan birru dan dayyan, akhirnya mereka saling terbuka siapa diri mereka sebenarnya. Dayyan mengetahui birru the queen of golden rose. Dan juga birru yang mengetahui bahwa dayyan adalah hacker internasional yang jam terbangnya tak diragukan lagi di banyak negara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!