Limario Pov.
Hari libur yang entah menyenangkan atau tidak. Berjalan menikmati hembusan angin yang begitu menyejukkan membuatku benar-benar merasakan ketenangan yang aku rasakan di ragaku namun tidak di dalam jiwaku,yang masih berkelut dengan semua keputusan yang sudah aku bulatkan,hari ini mungkin hari terakhirku berada di negara ginseng ini,negara yang mempertemukan aku dengannya,gadis yang aku suka saat kami masih setinggi pinggang orang dewasa.
Setelah mengungkapkan semuanya,aku merasa lega walaupun aku mengharap,tapi itu semua tidak akan pernah terjadi. Aku sudah memutuskan karna mungkin membuat jarak dengannya aku akan mudah melupakannya,namun ? itu semua tidak akan bisa jika kami masih sering bertemu di Sekolah maupun pertemuan tak sengaja di tempat lain,itu menyakitkan dan lebih sakit saat dia bersama kekasihnya,melihatnya begitu ceria dan terlihat bahagia sudah cukup bagiku dan mungkin sekarang waktunya aku untuk benar-benar pergi dari kehidupannya,menjauh sejauhnya tanpa dia ketahui,aku sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikanku di negara asal Dady ku,disana aku tidak tinggal sendiri,melainkan bersama Grandma yang sudah aku hubungi beberapa hari yang lalu aku mengatakan bahwa aku akan tinggal bersamanya disana di negara Swiss tepatnya di kota Luzern, tempat kelahiranku.
Limario Pov end.
"Limm" Limario menoleh kearah suara yang memanggilnya yang ternyata Kim Jisoo yang memang dia yang menyuruhnya untuk menemuinya.
..."Ah Jisoo shii... ternyata kau" Jisoo memutar bola matanya malas saat Limario mulai mendrama seolah menyapa nya dengan formal....
Puk... Limario mendapatkan tepukan singkat di dahi nya yang tertutup poni namun masih terasa sakit.
"Haishh yaak,kau melukai 10 m" Jisoo hanya terkekeh mendapatkan dengusan Limario yang masih mengusap usap dahi nya.
"Apa yang ingin kau katakan Lim" Jisoo bertanya pada Limario yang sekarang kembali fokus dengan apa yang akan dia sampaikan pada sahabatnya itu.
Sedikit menghela nafas dan melangkah pelan,dengan kedua tangan yang ia masukan kedalam saku coat nya,Limario mulai mengeluarkan suaranya.
"Aku harap kau berjanji padaku Jisoo ya,dan kau boleh memberitahu Seulgi karna dia juga berhak tau" Limario menghentikan langkahnya dan menghadap Jisoo yang juga ikut berhenti di belakangnya.
"Besok aku akan pindah ke Swiss,melanjutkan pendidikanku disana"
"Jinja,kau mau meninggalkan kami Lim" Jisoo masih tak percaya dengan apa yang baru saja Limario katakan padanya.
"Itu sudah keputusanku,aku rasa berada disini dengan seseorang yang berusaha aku lupakan,tidak akan pernah berhasil jika kami masih saling melihat satu sama lain" Tukas Limario sedikit menyunggingkan senyumannya.
"Apa kau benar-benar yakin Lim" Ujar Jisoo sekali lagi memastikan.
"Sure, aku bahkan sudah tak sabar kembali menjalankan kehidupan baruku disana,tapi aku sedih meninggalkan kalian berdua yang sudah aku anggap saudaraku sendiri" Jisoo yang mendengar itupun langsung mendekap sahabatnya itu,dia juga akan sangat merasa kehilangan dengan kepergian Limario,namun bagaimanapun,itu sudah menjadi keputusannya.
"Kami akan merindukanmu Lim,aku dan Seulgi juga Rose dan irene akan menunggumu pulang,jika kau berniat kembali lagi kesini" Limario mengeratkan pelukan sahabatnya itu,dia cukup sedih mendengar penuturan Jisoo.
"Yeah,aku pasti kembali dengan perasaanku yang lebih baik pastinya,lagi pula kedua orang tuaku disini,aku akan kembali untuk kalian"
Jisoo ya,setelah aku pergi,jangan pernah mengatakan keberadaanku pada Jennie,dan setelah aku tidak disini,aku meminta padamu untuk menjaganya.
Seperti biasa di hari senin semua siswa mulai sibuk untuk kembali sekolah,dan semia siswa saat ini tengah berkumpul di lapangan,seperti biasa guru akan menyampaikan pengumuman sebelum memasuki kelas.
Jennie,Rose,irene serta Jisoo dan Seulgi juga sudah terlihat disana,namun Jennie dia seperti mencari seseorang,dia mengedarkan pandangan keseluruh arah berharap seseorang yang dia cari segera terlihat.
"Selamat pagi semua" Sapa kepala sekolah kepada semua muridnya dibalik microfonnya.
"Hari ini saya akan memberitahukan bahwa pekan depan kita akan mengadakan Tour Camping di taman Nanji hangang"
"Wah sepertinya menyenangkan" Semua siswa terlihat begitu antusias untuk mengikuti Tour kali ini.
"Dan mungkin itu pengumuman hari ini,saya juga akan menyampaikan kepada murid tingkat dua tepatnya di kelas Sin, bahwa salah satu murid telah pindah yaitu Limario Bruscler Manoban,itu saja yang cukup saya sampaikan,silahkan kalian kembali ke kelas masing-masing" Kepala sekolah turun dari podium nya,semua siswa mulai masuk kedalam kelas masing-masing,namun tidak dengan Jennie,dia begitu terkejut mendengar kepindahan Limario yang tiba-tiba dan tanpa memberitahunya.
"Jenn,ayo kita masuk" Ajak irene pada teman kelasnya itu.
"Apa aku tidak salah mendengar,Limario pindah tanpa memberitahuku" Irene yang juga sempat terkejut dengan pindahnya Limario,dia hanya menghela nafasnya.
"Kita bisa menanyakannya nanti,aku yakin bear dan Jisoo mereka berdua pasti mengetahui kepindahan Limario"
"Aku akan menemui mereka sekarang juga" Jennie dengan cepat melangkahkan kakinya mencari keberadaan Jisoo dan Seulgi,yang akan menanyakan tentang kepindahan Limario.
Jisoo dan Seulgi mereka berdua tampak terlihat sendu,pagi yang biasanya mereka isi dengan tawa ceria bersama dengan Limario,kini tinggal mereka berdua yang tampak tak bersemangat masuk kedalam kelas mereka.
"Seulgi,Jisoo ya..." Mereka berbalik bersamaan setelah seseorang memanggil mereka berdua.
Jennie mendekati kedua pria itu yang merupakan teman dekat Limario. Jisoo dan Seulgi menatap nanar gadis yang berada di depan mereka,yang mereka yakini pasti dia akan menanyakan tentang kepindahan Limario.
"Apa kalian mengetahui kepindahan Limario,dan kemana Limario pindah" Tanya Jennie dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Untuk apa kau mencarinya" Ketus Seulgi yang merasa sebal padanya,karna gadis itu yang sudah membuat Limario pindah.
Sementara itu,Jisoo yang sudah berjanji pada Limario,dia hanya memalingkan wajahnya dan langsung pergi begitu saja tanpa memberitahu Jennie.
"Sudahlah,lebih baik kau urusi saja kekasihmu itu yang kau anggap baik dan jangan bertanya tentang Limario lagi,karna dia pergi hanya ingin melupakanmu" Setelah mengatakan kata-kata yang menyakitkan bagi Jennie,Seulgi pun ikut berlalu meninggalkan dirinya yang masih terdiam membeku meresapi semua perkataan Seulgi barusan.
"Limario,hiks...hiks..." Mata yang tadinya berkaca kaca,sudah tak tertahankan lagi,Jennie menangis sesegukan meratapi kepergian Limario yang entah kemana ia tidak mengetahui keberadaannya maupun penyebab kepindahannya.
Disinilah,di dalam pesawat yang baru saja terbang,Limario seorang diri dengan tekad dan keputusan yang ia genggam saat ini,kedua jemarinya saling bertautan dan kedua telinga yang tertutup airpods,untuk menghibur suasana nya dengan mendengarkan musik yang mungkin dapat merubah mood nya yang sedang merasakan kegundahan.
Kenapa aku semakin merindukannya,ketika jarak mulai sangat menjauh... oh tuhan aku harap bisa melewati semua ini.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments