Pagi pagi Ara sudah cantik Ia seperti nya akan pergi namun bukan ke kampus,mau kemana sebenarnya gadis itu.
"Hati hati nanti kalo sudah sampai kabari kakak," Alya pun memeluk adik nya.
"Iya kakak tenang aja aku udah gede sekarang jangan khawatir," Ara pun tersenyum.
Setelah pamit Ara pun bertemu Yuna di depan rumah gadis itu pagi pagi sudah berkunjung entah apa gerangan.
"Nih dari Mama buat bekal lu," Yuna memberikan beberapa lembar uang merah membuat Ara menggelengkan kepalanya kenapa Mamah nya Yuna memberi bekal sebanyak itu.
"Banyak banget gua kan cuma mau pulang sebentar untuk berlibur nanti juga balik lagi," Ara tidak mau menyusahkan orang lain apalagi mertua dari kakak nya itu.
"Yehh ngerepotin apaan gak lah lagian Mama ikhlas kasih duit sama lu katanya buat bekal gitu. Lagian kenapa sih lu jaim banget biasa nya juga gak kek gini Mama kan udah anggap lu sama kaya gua anak kandung nya," sungut Yuna karna Ara tetap tidak menerima uang itu.
"Iya tapi ini terlalu hanyak Yun," Ara merasa tidak enak hati.
"Udah ambil jangan protes gua antar ke terminal ya biar gak kena macet gua bawa motor gimana?"
Yuna memasukan uang itu kedalam saku jaket gadis itu berharap Ara tidak protes lagi, mau tak mau Ara pun menerima nya karna merasa tidak enak dengan mereka.
"Boleh kalo gak ngerepotin, makasih ya bilang sama Mama aku gak kesana lagi soal nya udah siang," Ara memang sudah bilang semalam pada Mama Ira kalo Ia mau pulang sehingga pagi itu Mama Ira repot repot membekali nya.
"Gak papa Mama juga ada acara kaya nya, Ya udah yuk mana yang mau di bawa?" Yuna cingukan kesana kemari mencari barang bawaan Ara namun nihil hanya ada sebuah paperbag ukuran besar berisi oleh oleh untuk keluarga Ara di Bandung.
Setelah 6 bulan berada di rumah Kak Alya ini kali pertama nya Ara pulang karna Ia libur semester awal sehingga Ia ada waktu untuk mengunjungi keluarga nya.
Ara pun akhirnya sampai di terminal karna Yuna terburu buru Ia pun langsung pergi tanpa menunggu gadis itu naik ke bus karna Ia pun ada acara dengan Sean siang ini.
"Hati hati ya,gua langsung pulang lupa tadi mau jemur baju masih di mecin cuci, keburu Mas Sean datang bisa gawat," Yuna memang sering lupa bahkan Ia pernah membiarkan pakaian nya berhari hari di dalam mesin cuci padahal tinggal jemur doang dasar ceroboh.
Ara pun mengangguk dan menunggu hingga bus itu penuh lalu Ia pun berjalan mendekati bus itu, namun tiba tiba tangan nya di cekal oleh seseorang membuat nya kaget.
"Hey ngapain sih bikin kaget aja," Ara menyadari kalo itu Aldian karna sudah sangat hafal dengan wangi farpum yang di pakainya.
Meski sempat kaget namun Ara berusaha tenang Ia malu dengan orang lain karna di sana bukan hanya ada mereka saja.
"Ayo ikut aku," Aldian menarik tangan Ara agar mengikuti nya masuk ke sebuah mobil mewah yang entah mobil siapa itu itu Ara tidak tahu.
Selama ini Ara hanya tahu motor besar milik pemuda itu dan baru kali ini Ia melihat Aldian membawa mobil.
"Ngapain sih Al aku masih marah ya sama kamu," Ara masih mengingat perlakuan Aldian semalam yang membuat nya kesal.
-Flasback-
Setelah menutup sambungan telpon nya dengan sang kekasih Ara kembali duduk di dekat Aldian.
"Aku mau pulang kampung besok," ucap Tiara tiba tiba.
Sontal saja Aldian pun menatap gadis itu, Ia bingung kenapa Tiara mau pulang.
"Ada apa kenapa dadakan? apa terjadi sesuatu sama keluarga kamu?" tanya Al penasaran.
"Enggak kok aku cuma mau bikin kejutan aja besok Mas Gunawan ulang tahun," ucap nya sambil tersenyum.
"Pacar kamu itu?" tanya Al.
"Iya," jawabnya.
Namun Al tidak bertanya lagi pemuda itu nampak diam tanpa suara.
"Kamu kenapa kok diem aja?" tanya Ara takut nya Ia membuat kesalahan.
"Kamu beneran mau pulang cuma buat kejutan sama dia?" tanya Aldian dengan nada yang sinis membuat Ara mengerutkan kening nya memang nya kenapa kalo Ia ingin membuat kejutan untuk sang pacar apa salah nya pikirnya.
"Iya kan wajar aja Al aku udah lama gak ketemu sama dia lagian besok adalah hari ulang tahun nya jadi aku pulang agar bisa merayakan nya."
Al pun mengepalkan tangan nya kesal mendengar Ana sangat memperhatikan sang kekasih Ia pun merasa iri karna selama ini Ia berharap hanya dia yang Ara perhatikan.
"Kenapa apa ada yang salah?" tanya Ara melihat Aldian diam saja.
Bukannya menjawab Aldian malah menarik Ara ke tempat yang gelap dan sontak saja membuat Ara ketakutan.
Aldian menyandarkan gadis itu di tembok rumah Yuna Ia menatap gadis itu lalu mengecup bibir Ara singkat.
Namun bagi Ara yang belum pernah berciuman Ia melebarkan mata ny kaget dan langsung mendorong Aldian agar menjauh jujur saja Ara benar benar kecewa dengan tidakan Al kepada nya.
Ara tidak berkata apa apa Ia mengusap bibir nya lalu pergi begitu saja meninggalkan Aldian yang masih mematung dan tak lama kemudian Aldian pun sadar dan menggerutuki kebodohan nya.
"Ah sial, kenapa gua gak bisa nahan diri sih," gumannya.
Ia pun berusaha memanggil gadis itu agar tidak pergi namun Tiara tidak peduli.
"Ara hey mau kemana?" tanya Aldian namun Ara tidak menghiaraukan nya Ia pergi begitu saja.
Sedangkan di lantai atas nampak Mas Feri menggelengkan kepala nya Ia tidak sengaja melihat itu semua."Dasar bocil," gumannya.
Ara masuk ke dalam kamar nya lalu menatap keponakan yang sudah terlelap di tempat tidur nya. Ara duduk bersandar di ranjang Ia benar benar kesal dan juga marah berani berani nya Aldian mencuri ciuman pertamanya.
'Sial kenapa jadi kek gini maafin aku Mas Gun aku gak pernah selingkuh atau pun hianatin kamu,' batinnya.
"Sebaiknya gua jaga jarak sama dia, berani berani nya di lakuin itu sama gua emang gua cwe apaan," gumannya.
Ara terus saja mendumel sambil menatap ponsel nya begitu banyak pesan yang Aldian kirimkan. namun Ara tidak berniat membalas nya sama sekali Al juga menghubungi gadis itu berkali kali namun Ara tidak berminat mengangkat nya.
Ia cuma membaca nya saja tanpa berniat membalas nya.
[Ara aku minta maaf aku gak maksud buat lecehin kamu.Entah kenapa mendengar kamu muji muji cowo lain aku merasa kesal]
[Ra plis angkat aku beneran nyesel udah lakuin itu sama kamu, aku minta maaf Ra aku nyesel banget]
[Ra plis maafin aku .Aku tunggu balasan dari kamu)
Namun Ara hanya menatap nya saja entah mengapa Ia merasa kesal dengan tindakan Aldian pada nya, jujur Ia marah pada dirinya karna tidak bisa menjaga sikap dengan baik.
Ara merasa bersalah karna tidak bisa menjaga kepercayaan dari Gunawan sang kekasih tapi ini benar benar bukan keinginan nya.
-flasback off-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments