Gadis itu pun berangkat menuju stasiun, sesampainya disana ternyata dia harus menunggu keberangkatan sekitar dua jam. Dia pun menghela napas.
"Ternyata masih lama," gumam dia langsung duduk di ruang tunggu sambil meminum air yang dibawanya tadi.
Zahra duduk sambil memperhatikan orang yang sedang berlalu lalang di kejauhan dia melihat seorang Pria berjalan mendekatinya.
"Permisi Mbak, boleh saya duduk di sana?" tanya Pria itu sambil menunjuk bangku kosong di sebelah Zahra.
Zahra tidak langsung menjawabnya dia malah diam.
"Kenapa harus duduk di sebelahku padahal tadi dia melewati bangku kosong yang berjajar di sebelah sana," keluh Zahra dalam hatinya.
"Hei Mbak, di tanya ko malah diam saja," ucap pria tersebut.
Seketika dia pun tersadar dari lamunannya.
"Oh iya mas, silahkan," jawab Zahra.
Pria itu pun langsung duduk di sebelah nya, Zahra melihat sekilas wajah Pria tersebut.
"Tampan,Putih dan tinggi, seperti aktor film," kata gadis itu dalam hatinya sambil menunduk kembali.
Di stasiun lah awal pertemuan dua anak manusia yang tak saling mengenal. Mereka berdua tidak akan mengira bahwa takdir akan mempertemukan mereka kembali.
Zahra menatap rel kereta sambil sesekali melirik hp android yang dia beli satu bulan yang lalu dari hasil menabung, dia hanya mampu membeli hp Bekas karena uang nya tak cukup. Tapi dia sangat bersyukur dengan mempunyai hp dia bisa menghubungi dan menanyakan kabar orang tuanya. Jika sudah kerja nanti dia tidak bisa pulang dalam waktu beberapa bulan kedepan.
***
Dia adalah Arfan Pratama Pria tampan berumur 29 tahun, pria itu sudah sukses dalam bisnis kuliner. Di umurnya yang tergolong masih sangat muda dia sudah memiliki banyak cabang restoran di beberapa kota.
Meskipun pria itu sukses dalam hal pekerjaan, berbanding terbalik dalam hal asmara. Dia selalu gagal dalam hal percintaan.
Wajah tampan dengan tinggi badan yang proporsional dan dihiasi dengan otot yang kekar, membuat setiap gadis melihat terpesona dibuatnya.
Banyak tatapan yang sangat memuja ketika melihat nya.
Tapi sayang, dengan kepribadian yang terlalu dingin dan perfectionist. Dia ditinggalkan kekasihnya dengan alasan kurang diberi perhatian dan kasih sayang.
Arfan baru saja selesai mensurvei salah satu desa pemasok bahan baku untuk salah satu cabang restoran nya. Dia memutuskan pulang dengan naik kereta, karena mobil yang dia bawa dipakai manajernya pulang duluan di karena kan ada urusan mendesak.
"Ternyata begini rasanya naik transportasi umum, harus extra sabar menunggu," keluh Pria itu ketika melihat jam keberangkatan masih dua jam lamanya.
Pria itu pun berjalan masuk ke dalam stasiun dan mencari tempat duduk yang kosong, di ujung sana dia melihat ada seorang gadis duduk sambil menunduk.
Dia pun berjalan mendekat dan berbicara kepada gadis tersebut, sekedar berbasa-basi dia pun meminta izin duduk di bangku kosong di sebelah gadis itu. Dan gadis itu pun mengizinkan dia duduk.
Sambil menunggu keberangkatan kereta pria itu pun sesekali melirik gadis yang duduk di sebelah nya.
"Manis, Putih tapi tidak terlalu tinggi," ungkap Arfan dalam hatinya.
Dua jam menunggu akhirnya kereta pun akan segera berangkat. Zahra yang sudah tidak sabar langsung masuk ke dalam kereta. Setelah menemukan tempat duduk di samping jendela, gadis itu pun mendaratkan tubuhnya di kursi penumpang.
Sungguh kebetulan yang sangat tak terduga sekian banyak nya kursi penumpang di gerbong kereta, ternyata Arfan mendapatkan kursi di sebelah Zahra.
Pria itu pun langsung duduk tanpa berbasa-basi seperti sebelum nya.
"Tut,tut,tuuut,"
Bunyi yang menandakan kereta akan segera berangkat.
Selama di perjalanan tidak ada satu patah kata pun keluar dari mulut dua anak manusia itu.
Zahra sibuk menikmati keindahan hamparan sawah, kebun, dan rumah-rumah penduduk. Sedangkan Arfan seperti biasa sibuk dengan hp nya karena banyak data yang harus diperiksa.
Tak terasa perjalanan pun sebentar lagi sampai di stasiun tujuan.
"Tring," handphone Zahra berbunyi.
"Assalamualaikum halo Ra, sudah sampai dimana kamu? ini aku sudah sampai di stasiun menunggu di depan pintu keluar," tanya Sari dari sambungan telepon.
"Waalaikumsalam Sar, sebentar lagi sampai ini sudah menuju stasiun. Oke nanti kita bertemu di pintu keluar," jawab Zahra sambil membereskan barang bawaannya.
"Oke aku tunggu," sambung Sari tanpa memberikan salam gadis itu langsung memutuskan teleponnya.
"Eleuh meni kebiasan pisan kalo nelpon langsung wae diputus tanpa mengucap salam dulu," ujar gadis manis itu.
Kereta sampai di stasiun tujuan gadis itu pun berdiri.
"Permisi mas," tutur Zahra hendak melewati Pria yang duduk di sebelah nya.
Arfan hanya melirik sekilas tanpa menjawab, dia pun hanya menggerakkan kaki nya untuk memberi ruang jalan untuk gadis itu.
"Terima kasih," ucap Zahra berjalan melewati Arfan.
Pria itu pun hanya melirik Zahra dan mengangguk tanpa menjawab.
Zahra pun merasa heran dengan sikap Pria itu, "Dingin sekali, mungkin dia sedang sakit gigi," gumam zahra sambil tersenyum.
Gadis manis itu berjalan menuju pintu keluar, sesampai nya di pintu keluar. Zahra mencari dimana teman nya berada, setelah melihat Sari yang sedang duduk menunggunya di kursi tidak jauh dari pintu keluar.
Zahra menghampiri teman masa kecil nya itu sambil tersenyum lebar, dia sangat senang bertemu Sari.
"Assalamualaikum Sari, masya Allah makin cantik saja teman ku ini," ucap Zahra sambil menepuk bahu teman kecil nya itu.
"Zahraaaaaa,sudah lama ngga ketemu kenapa kmu jadi cantik banget," pekik Sari dengan suara yang lumayan keras. Hingga membuat sebagian orang melirik ke arah mereka berdua.
Zahra langsung menutup telinga saking kerasnya suara Sari berbicara padahal mereka berjarak sangat dekat.
"Ih kamu ini Sari, bukannya menjawab salam malah langsung nyerocos saja," canda Zahra ada Sari.
Sari pun hanya nyengir menampilkan gigi putih nya yang rapi.
*
Di dalam kereta Arfan tidak langsung keluar, karena ini pemberhentian terakhir jadi dia sedikit santai tidak terburu-buru.
Sebelumnya Pria itu sudah menelpon sopir untuk menjemputnya.
Dia berjalan menuju pintu keluar, dia pun menghubungi supir yang akan menjemputnya
"Halo Pak, saya sudah sampai di pintu keluar bapak ada di mana?" tanya Arfan pada sang sopir.
"Iya halo pak Arfan, saya menunggu di parkiran sebentar saya menuju kesana," jawab sopir itu langsung bergegas masuk ke dalam mobil.
Tak berselang lama sopir datang dan Arfan bergegas masuk ke dalam mobil, di dalam mobil dia melihat dua gadis yang sedang asik mengobrol sambil sesekali tertawa riang.
Tanpa sadar Arfan pun ikut tersenyum melihat dua gadis itu.
"Ternyata kalau senyum dia terlihat sangat manis," gumam Arfan saat melihat Zahra tersenyum pada temannya.
Pertemuan pertama mereka diakhiri dengan senyum yang terhias di wajah tampan Arfan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments