Setelah mengobrol dan melepas rindu, Zahra dan Sari pun langsung bergegas pulang ke kontrakan yang Sari tinggali.
Dua gadis itu memutuskan tinggal bersama, karena harga kontrakan yang lumayan mahal. Zahra belum mampu untuk membayar kontrakan sendiri. Mereka sepakat bayar kontrakan di bagi dua.
Sesampai nya di tempat tinggal baru, Zahra pun langsung merapikan barang-barangnya ke dalam lemari.
Sedangkan Sari dia sedang bersantai sambil memainkan Ponsel nya.
Setelah selesai membereskan barang bawaan nya, Gadis manis itu langsung bergegas membersihkan diri dan melaksanakan sholat ashar.
"Ri, kamu nggak sholat? waktu ashar sudah mau habis loh," tanya Zahra pada Sari.
"Nggak Ra, aku lagi halangan. Oh iya Ra besok kita berangkat jam delapan pagi ya, toko buka jam sembilan jadi kita harus bersiap-siap dulu sebelum buka," jawab Sari.
"Oke Ri, aku sih ayo aja mau berangkat jam enam pagi juga gas keun wae," canda Gadis manis tersebut
"Semangat banget yang mau kerja, awas nanti kaget loh kita kerja dari pagi sampai malam. Jangan-jangan baru sehari udah minta pulang lagi balik ke kampung," ledek teman kecilnya itu pada Zahra.
"Wah jangan salah, aku ini gadis kuat tahan banting. Kalo cuma kerja dari pagi sampai malam mah gampang," timpal Zahra sambil tertawa.
Kedua gadis itu pun bersenda gurau, menceritakan masa kecil mereka. Sesekali tawa menggema di dalam ruangan itu. Hampir larut malam Zahra dan Sari memutuskan untuk tidur.
*
*
Sesampai nya di apartemen, Arfan langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa. Pria itu merasa sangat lelah karena baru pertama kali dalam hidup nya dia naik kereta. baru saja hendak memejamkan mata tiba-tiba bunyi ponsel berdering membuat dia kesal. Arfan sangat malas sekedar mengangkat telepon. Dia langsung mengambil ponsel di atas meja, setelah melihat nama yang tertera di ponselnya. Raut wajah Pria itu terlihat tak suka dan langsung mematikan ponselnya.
"Mengganggu saja," gumam Pria tersebut.
Arfan berjalan masuk ke dalam kamar nya, Pria itu melangkah gontai masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. selesai membersihkan tubuh nya Pria itu langsung mendaratkn tubuh nya di atas kasur yang empuk.
"hah, nyaman nya," ucap nya sembari membenarkan bantal, tak berselang lama dengkuran halus mulai terdengar menandakan dia sudah terlelap tidur.
***
Sekitar pukul 04:30 Zahra terbangun, dia memang sengaja mengatur alarm di ponsel nya. Gadis manis itu langsung bergegas membersihkan tubuhnya dan segera melaksanakan sholat subuh. Sebagai umat yang beragama Zahra tidak pernah meninggalkan kewajibannya untuk beribadah.
Setelah mengerjakan apa yang menjadi kewajiban nya, gadis itu langsung bergegas mencari bahan-bahan untuk dimasak, dia membuat nasi goreng dan telur dadar.
"Alhamdulillah untung masih ada bahan yang bisa dimasak, jadi bisa menghemat supaya nggak jajan di luar," ungkap gadis tersebut, sembari menata masakannya di atas meja kecil.
Setelah selesai gadis manis itu pun lanjut membersihkan ruangan kecil itu. Pukul enam pagi Sari terbangun, gadis itu mencium bau wangi masakan yang Zahra masak.
"Ra,masak apa wangi banget? cacing di perut ku langsung teriak-teriak minta di kasih makan," ujar teman kecilnya itu berjalan menghampiri Zahra, dia melihat makanan yang ada di meja kecilnya.
"Di kulkas adanya telur, sama di rice cooker masih ada sisa nasi. Yaudah aku buat nasi goreng sama telur dadar saja," jawab Zahra.
"Woiii neng, jangan main comot aja kenapa sih. liat tuh bekas iler sama upil mata, anak perawan ko jorok sana atuh cuci muka dulu," sindir gadis itu ketika melihat teman kecilnya hendak mencomot telur dadar.
"Eh Iya, lupa Ra,lagian telur yang kamu masak wangi banget, jadi lupa kan aku belum cuci muka," timpal Sari, gadis itu pun langsung bergegas masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai membersihkan diri. Sari langsung duduk di samping Zahra, mereka langsung menyantap makanan yang sudah disiapkan sebelum nya.
"Ra, kamu bangun jam berapa?" tanya Sari penasaran.
"Biasa sebelum subuh, kenapa emang?" Gadis itu malah balik bertanya pada temannya.
"Gpp sih,cuma pengen tau aja, jam segini udah kelar masak kontrakan udah rapih aku kan jadi enak," jawab teman kecilnya itu sembari cengengesan menampilkan deretan gigi putih nya.
"Kok kamu rajin banget sih, bukannya bangunin aku. kan kita bisa bagi tugas bersihin nya," sambung teman kecilnya itu.
"Kamu tau kan, pepatah mengatakan. Rajin itu pangkal kaya. Nah aku rajin biar cepet kaya Ri," canda Zahra.
"Nggak tega aku bangunin, tidur mu itu loh kayak orang lagi pingsan," sambung gadis itu sembari tertawa.
"Ah kamu ini Ra bisa aja ," tutur Sari
Setelah menyelesaikan sarapannya, kedua gadis itu pun langsung berangkat menuju tempat kerjanya menggunakan busway.
Sesampainya di tempat kerja Zahra langsung bertemu dengan pemilik toko, setelah interview, Zahra pun langsung di ajari bagaimana cara menata pakaian, melayani pelanggan dan aturan yang lainnya.
Tidak sulit bagi Zahra karena di kampung pun dia sering berjualan, gadis itu tidak sulit untuk beradaptasi dengan waktu singkat Zahra sudah berbaur dengan karyawan yang lain nya.
***
seorang wanita paruh baya sangat geram karena panggilan telepon nya tak pernah di angkat.
Dia mengomel-ngomel sendiri.
"Jika aku mati, barulah dia menyesal karena terus mengabaikan ku." gumam wanita paruh baya tersebut.
"Lihat saja nanti ... Kalau bertemh akan ku pelintir telinganya," wanita itu terus mengerutu mencoba menelepon lagi tapi nomor yang di tuju sudah tidak aktif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments