Kompetisi dan kemenangan

Semua peserta sudah bersiap-siap di balik Panggung. Nara sedikit gugup, karena akan di saksikan banyak orang.

Namun Nara mencoba untuk memenangkan dirinya dan kembali memasang senyum di wajahnya.

"Selamat siang para hadirin,dan dewan juri, tidak lama lagi kita akan memulai kontes ini. Jangan sampai para bapak-ibu samapi kelewatan anaknya ya." Ucap MC tersenyum

Para peserta kontestan sudah banyak yang telah tampil. Nara menunggu gilirannya. Setelah MC memanggil namanya barulah dia memasuki panggung. Setibanya di atas panggung mata Nara berkeliling untuk mencari keberadaan keluarganya. Nara yang kemudian gugup karena tidak menemukan keluarganya.

Nara harus bersiap untuk memulai penampilannya.

Dengan senyum di wajahnya Nara menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan.

Violin nya yang sudah mengeluarkan bunyi membuat keheningan dan ruangan hanya di penuhi suara violonnya.

Nara memainkan violonnya yang begitu penuh penghayatan hingga membuat air mata pak Ari jatuh karena terharu. Tidak hanya pak Ari banyak juga yang merasakan hal yang sama.

Bahkan para juri merasa terharu terhadap peserta yang satu ini, yaitu Nara.

Setelah selasai,suara tepuk tangan pun menghampiri telinga Nara membuat matanya yang terpejam tadi terbuka lebar. Nara tiba-tiba melihat ayahnya yang tengah berdiri dan mengacungkan jempolnya pada Nara. Di situlah Nara baru menyadari ternyata keluarga nya hadir. Hal itu membuat matanya berbinar-binar.

Di lanjut dengan peserta lain. Tidak lama kemudian kontes berakhir. Beberapa saat kemudian juri telah menemukan pemenang untuk acara kontes musik hari ini.

"Baiklah... bapak ibu kita telah tiba di penghujung acara kita hari ini. Di tangan saya sudah ada nama pemenang, tapi sebelum itu, saya selaku MC mengucapkan terimakasih atas kehadiran para bapak ibu. Dan untuk para juri, saya ucapkan juga banyak terima kasih, karena telah menyempatkan untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini. Bagaimana bapak ibu sudah siap mendengarkan nama yang akan saya bacakan?"

"Sudah Bu" ucap para hadirin

"Pemenang ketiga adalah .... INDAHH. Di minta untuk memasuki panggung. Beri tepuk tangan yang meriah"

"Indah, INDAHH." Ucap keluarga Indahh

"Pemenang kedua adalah ... HENDRI. Silahkan memasuki panggung. Beri tepuk tangan yang meriah untuk Hendri."

"Hendrii..." Ucap keluarganya

"Dan ini yang paling kita tunggu-tunggu, pemenang pertama adalah.... NARA. silahkan memasuki panggung. Beri tepuk tangan untuk Nara."

"Naraaaa.." ucap Khan yang sungguh bahagia

Di samping itu papa Nara yang sedari tadi terharu, sangat bahagia.

Pembagian hadiah pun sudah di lakukan, Nara mendapat piala yang lebih besar sebagai juara pertama.

"Nara!"

"Kaka, papa."

"Kamu memang bersinar" ucap papa memeluk Nara

"Iya Nara kamu sungguh cantik hari ini" ucap Khan yang juga memeluk Nara

"Nara tadi gugup papa" ucap Nara memeluk pak Ari

"Tapi papa, Khan dan mama liat kamu sayang"

"Mama mana pah?"

"Mama mu pulang lebih dulu katanya temannya ajak ngumpul"

"Gitu ya pah" ucap Nara mengulumkan bibirnya

"Bagaimana kalau kita makan enak?"

"Wahh ayokk pak" ucap Khan dan Nara

Mereka pun memasuki restoran ternama di Jakarta. Pak Ari yang sudah tau makan kesukaan anak-anaknya langsung memesan pada pelayan.Beberapa saat makanan pun tiba.

" Nahhh, ini dia ayok kita makan"

"Iya pah, Khan sudah sangat lapar"

"Nara juga" ucap Nara dengan mata melebar

Mereka pun melahap makanannya masing-masing tanpa tersisa.

"Wahh sudah kenyang" ucap Khan memegang perutnya

"Abis ini kalian mau kemana lagi?"

"Bagaimana kalau kita pulang aja pah? Khan mau belajar, adik juga pasti kelelahan, papa juga bisa istirahat di rumah"

"Bagaimana Nara?"

"Nara setuju lah"

Mereka pun pulang dan setiba di rumah, mereka pun kembali ke aktifitas masing-masing.

Besok olimpiade akan berlangsung, Khan sudah mempersiapkan dirinya masak-masak. Dia sangat bersyukur karena pak Ari dan Bu Wulanra selalu mendukungnya.

"Khan"

"Iya pah?"

"Kamu tidak perlu terlalu memaksakan diri yah"

"Iya papa."

"Kamu santai aja, menang kalah itu urusan belakang. Intinya kamu sudah tau kemampuan mu sampai mana.

"Yoi pah " ucap Khan terkekeh

Semua Perseta olimpiade telah bersiap di ruangan, para pengawas pun telah memasuki ruangan.

"Bagaimana kalian sudah siap?"

"Sudah Bu" ucap para peserta olimpiade

"Kerjakan ujian kalian dengan baik, tidak ada yang bertanya kiri kanan, apalagi mencontek milik temannya. Ibu harap kalian sudah mengerti, SMA kita sudah menjadi favorit. Ibu harap kalian dapat mempertahankan posisi sekolah kita.

"Siap Bu"

Soal telah di bagikan kepada setiap peserta. Semua sudah mengisi data diri dan mulai menjawab soal.

Waktu yang diberikan sangat efisien hingga para peserta mengerjakan soal dengan teliti. Waktu telah habis , mereka sudah mengumpulkan ujiannya. Semua di persilakan meninggalkan ruangan, dan menunggu hasil .

Di rumah Bu Wulanra telah memasak makanan kesukaan Khan .

Sesampainya di rumah Khan di sambut hangat oleh Bu Wulanra. Di rumah sudah ada Nara dan pak Ari.

"Wahhh anak mama sudah pulang, kamu pasti lapar kan, ayo kita makan dulu mama sudah masak makanan kesukaan kamu."

Khan hanya tersenyum

"Bagaimana Khan? Semua lancarkan?"

"Lancar kok pah"

"Kaka pasti lolos kan"

"Semoga saja Nara" ucap Khan mengusap kepala Nara

Mereka pun melahap makanan

Beberapa hari kemudian hasil olimpiade telah keluar. Pemenang olimpiade akan di bawa bertanding ke luar negeri.

Di sekolah para peserta olimpiade telah berkumpul. Mereka sudah siap mendengarkan pengumuman. Hasilnya ada 2 orang yang akan melanjutkan olimpiade ke luar negeri. Nathan dan Khan adalah pemenang olimpiade kali ini. Pencapaian mereka sungguh membuat sekolah bangga.

Di rumah Khan menceritakan kepada keluarganya membuat mama dan papanya bangga. Nara juga ikut senang karena kalanya sangat cerdas.

"Papa sungguh tidak berharap kamu bisa lolos Khan. Tapi kamu telah menunjukkan pada papa kalau kamu mampu. Papa bangga sama kalian berdua "

"Iya dong anak mama pasti selalu bikin bangga" ucap Bu Wulanra terkekeh

Perjalanan keluar negri untuk olimpiade telah berlangsung. Nathan dan Khan sudah memasuki ruangan. Ujian sudah diadakan mereka sangat teliti mengerjakan soal-soal yang sudah di sediakan.

Beberapa hari di luar negeri Khan dan Nathan sudah mendapatkan pengumuman, nama mereka masuk ke daftar siswa yang tercerdas. Mereka sungguh bahagia. Para guru sekolah mereka sungguh terharu karena siswa mereka sangat membanggakan.

Sepulang dari olimpiade mereka tiba di rumah masing-masing. Khan yang sudah membawa sertifikatnya, di berikan pada keluarganya.

"Papa tidak ragu lagi sama kamu Khan." Pak Ari tersenyum dan memeluk Khan

"Wahh Kaka ku memang yang terbaik" ucap Nara bahagia memeluk kakanya

"Khan apa yang kamu inginkan dari mama?" Ucap Bu Wulanra bahagia

"Khan gak minta apa-apa mah. Khan hanya ingin istirahat sebentar ya pah,mah,ya dek ku."

"Iya Khan kamu memang butuh istirahat"

"Iya pah, Khan masuk kamar dulu" ucapnya dengan nada kelelahan

"Kalau bikin bangga jangan tanggung dong" ucap Bu Wulanra nyindir Nara

"Apa sih mah, Nara juga cukup membanggakan"

Nara hanya tersenyum

"Papa lagi-lagi belain Nara udah ahhh mama juga capek." Ucap Bu Wulanra meninggalkan pak Ari dan Nara.

"Boleh papa peluk"

"Tentu saja pah" ucap Nara membalas rentangan papanya.

"Nara tak perlu pikirin omongan mamah yah, mama emang gitu" ucap pak Ari mengusap kepala Nara

"Iya pah, Nara juga bahagia punya mama" ucapnya tersenyum

Terpopuler

Comments

I'm site

I'm site

Semangat thor jangan lupa mampir baca novelku ya 😍

2023-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Hadiah Dan Kebahagiaan Nara
2 Kompetisi dan kemenangan
3 Liburan ke Seoul
4 Bukan Siapa-siapa tapi Cemburu
5 Ungkapan Pak Ari
6 Tragedi Pesawat Hilang Kendali
7 Meninggalnya Pak Ari
8 Nara Diasingkan
9 Penyakit pak Indra
10 Keputusasaan Nara
11 Kepalsuan Bu Wulanra
12 Kepergian Chan dan Khan
13 Suka dan Duka
14 Meninggalnya pak Indra
15 Perjuangan dan Kerja Keras Nara
16 Pertemuan Di luar Eskpektasi
17 Liburan Yang Kacau
18 Khan Mengunjungi Nara
19 Rasa Bersalah Khan
20 Pertunjukan Orkestra
21 Akhirnya Nara dan Chan Jadian
22 Cemburunya Nara
23 Mencari Nara
24 Ulah pak Bram dengan Anak Buahnya
25 Ancaman pak Abbas
26 Ketenaran Nara
27 Rencana Pak Abbas dan pak Bram
28 Chan dan Hyun Bertemu
29 Kemarahan pak David
30 Nyaman
31 Nara Batal Pergi
32 Kebahagiaan dan Kesedihan Dicampur Aduk
33 Mika Tiba di Indonesia
34 Pernikahan Chan dan Nara
35 Khan Dan Mika ke Rumah Chan
36 Liburan Berujung Perkelahian
37 Chan Merindukan Nara
38 Kerja Sama pak Baram dan Alex
39 Makan Malam Keluarga
40 Firasat Buruk
41 Kecelakaan Berujung Amnesia
42 Lupa Istri
43 Penderitaan yang Lengkap
44 Aksi Bianca
45 Ternyata Bu Wulanra di ancam pak Bram
46 Kenyataan yang Menyakitkan
47 Wajah Baru Nara
48 Draft
49 Nara Jadi Yunita
50 Mencintai Milik Orang
51 Akhirnya Chan dan Nara Bertemu Lagi
52 Menyelamatkan Mika
53 Pak Bram Dibawa Polisi
54 Akhirnya Chan Mengetahui Kebenaran
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Hadiah Dan Kebahagiaan Nara
2
Kompetisi dan kemenangan
3
Liburan ke Seoul
4
Bukan Siapa-siapa tapi Cemburu
5
Ungkapan Pak Ari
6
Tragedi Pesawat Hilang Kendali
7
Meninggalnya Pak Ari
8
Nara Diasingkan
9
Penyakit pak Indra
10
Keputusasaan Nara
11
Kepalsuan Bu Wulanra
12
Kepergian Chan dan Khan
13
Suka dan Duka
14
Meninggalnya pak Indra
15
Perjuangan dan Kerja Keras Nara
16
Pertemuan Di luar Eskpektasi
17
Liburan Yang Kacau
18
Khan Mengunjungi Nara
19
Rasa Bersalah Khan
20
Pertunjukan Orkestra
21
Akhirnya Nara dan Chan Jadian
22
Cemburunya Nara
23
Mencari Nara
24
Ulah pak Bram dengan Anak Buahnya
25
Ancaman pak Abbas
26
Ketenaran Nara
27
Rencana Pak Abbas dan pak Bram
28
Chan dan Hyun Bertemu
29
Kemarahan pak David
30
Nyaman
31
Nara Batal Pergi
32
Kebahagiaan dan Kesedihan Dicampur Aduk
33
Mika Tiba di Indonesia
34
Pernikahan Chan dan Nara
35
Khan Dan Mika ke Rumah Chan
36
Liburan Berujung Perkelahian
37
Chan Merindukan Nara
38
Kerja Sama pak Baram dan Alex
39
Makan Malam Keluarga
40
Firasat Buruk
41
Kecelakaan Berujung Amnesia
42
Lupa Istri
43
Penderitaan yang Lengkap
44
Aksi Bianca
45
Ternyata Bu Wulanra di ancam pak Bram
46
Kenyataan yang Menyakitkan
47
Wajah Baru Nara
48
Draft
49
Nara Jadi Yunita
50
Mencintai Milik Orang
51
Akhirnya Chan dan Nara Bertemu Lagi
52
Menyelamatkan Mika
53
Pak Bram Dibawa Polisi
54
Akhirnya Chan Mengetahui Kebenaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!