Keseruan MOS

Sesampainya dirumah, Rafa langsung menuju kamarnya sendiri, tanpa di sangkakan, berpapasan dengan Maura yang keluar dari kamarnya dengan muka bantalnya.

dengn lirikan ekor matanya Rafa melirik pada Zehra, Sementara itu Zehra tampak terkejut bisa bertemu dengan Rafa.

Zehra yang terbangun karena merasa lapar, menghabiskan makanan yang sudah di siapkan neni lasmi, meski sudah dingin. ketika keluar hendak mengemblikan piring di saat itulah Rafa datang embuat mereka saling bertemu

Meskipun sikap Rafa masih saja sama, tak ada tatapan bersahabat, jangankan sekedar menanyakan keadaan ataupun ucapan permintamaafan, memandang saja Rafa tidak. membuat Zehra menarik nafanya yang terasa sesak.

Zehra bergegas turun kebawah untuk mencuci piring kotor bekas makannya tadi, lantas ia buru buru balik kekamarnya lagi untuk melanjutkan istirahat nya.

tiga hari kemudian.

Pagi hari yang cerah nan indah, Zehra sudah tampak rapi dengan seragam barunya, hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah, dirinya sangat semangat untuk bersekolah yang tamdanya ia harus menjalani aktifitas tersebut untuk tiga tahun kedepan.

usai berdandan dan semua perlengakan sekilahnya sudah siap, Zehra turun dengan menggendong tas berwarna Abu abu di punggunganya.

"Apa Kak Rafa sudah berangkat ya, tapi ini masih setengah enam," gumam Zehra seraya melihat pada jam yang berada di pergelangan tanganya. pandnagan Zehra tertuju pada pintu kamar Rafa yang memang berhadap hadapan dengan kamarnya.

Zehra berharap sebuah keajaiban bisa melihat Rafa keluar dari pintu kamarnya dengan senyum tampanya menyapa dirinya.

"Hais, bayangain apa sih, itu mustahil, sadar Zehra sadar." Zehra mengeleng gelangkan kepalanya mengusir khayalan yang tak masuk akal tersebut. lantas pergi ke lantai bawah untuk sarapan.

"Selamat pagi Neni," sapa Zehra yang melihat Neni lasmi tengah meniyapkan sarapan di atas meja.

"Pagi juga Non, wah Non Zehra terlihat sangat cantik dan dewasa ya pakai seragam SMA, padahal saya masih ingt betul betapa kecilnya Non dulu, tapi sekarang sudah sebesar ini." ungakap Neni lasmi seraya memeluk Zehra.

"Ya harus dong Neni. mask aku diauruh kecil terus." Sahut Zehra seraya tersenyum manis.

Zehra melakukan sarapan sendiri, karena Rafa tak kunjung turun dari kamarnya.

Zehra sudah berharap bawa pagi ini mereka akan sarapan bersama mengingat ini adalah hari pertamanya untuk masuk sekolah, dengan wajah lesu, Zehra berpamitan pada Neni Lasmi.

"Den Rafa hari ini libur Non, katanya sih sampai tiga hari kedepan. semalam sudah berpesan gak usah di bangunin, gitu katanya." Kata Neni Lasmi memberi tahu tanpa di tanya oleh Zehra, seperti nya neni Lasmi bisa membaca isi pikiran Zehra.

"Ah, Iya Neni, aku berangkat dulu ya."

"Iya Hati hati Non." Neni lasmi turut mengantarkan Zehra sampai depan pintu, dan masuk kembali setelah monil yang membawa Zehra telah keluar gerbang.

didalam mobil.

"Bodohnya aku, kenapa aku bsa sampai lupa sih, hari ini kan termasuk hati perkenalan, tentu saja Kak Rafa dan murid lainnya yang tidak termasyk panitia MOS libur. bisa bisanya aku bermuka masam sampai sampai Neni pun bisa menebak isi pikiran ku. husffff, kamu harus mengatur cara berekspresi Ra, jangan sampai malu maluin begitu," gumam Zehra seraya terus memukul keningnya.

"Non Zehra kenapa?" tanya Mang Ujang yang sedar iu tafi melihat dari kaca spion, merasa heran pada majikannya yang terus memukul mukul jidatnya.

"Eh, nggak kok mang, gak papa," jawab Zehra sambil menyengir.

Seaampainya di sekolah, kondisi nya sudah ramai dengan murid baru yang juga sudah siap untuk mengikuti kegiatan hari ini.

untuk tiga hari kedepan, murid murid baru akan di ajak untuk nersosialisasi tentang sekolah, hingga kegiatan kegiatan lainnya yang tak kalah seru. meskipun kegiatan MOS masih saja sama dengan menerapkan penggunaan atribut yang sebenarnya tidak begitu ada manfaatnya, tetapi sikap para seniornya jauh lebih kooperatif di banding tahun tahun sebelumnya, pihak sekolah sudah melarang tegas adanya ekerasan semacam perlakuan kasar dan lain sebagainya, dan di ganti dengan permainan atau kegiatan yang sangat seru dan menghibur meskipun sikap disiplin wajib dilakasanakan.

semnjak hari pertama Zehra sudah mendapatkan benerapa teman, dirinya sangat senang karena semuanya sangat baik dan ramah, sampai sampai ia lupa dengan masalahnya dirumah.

"Wah seru bnget ya, aku gak nyangka loh, kalau MOSnya seseru ini." Seru salah satu murid yang bernama Diva.

"Bener tuh Div, sayangnya hati ini sudah hari terakhir. masih pengen seru seruan lagi." sahut Dela seraya menyeruput estehnya karena merka tengah berada di kantin mrnikati waktu istirahat.

"Di syukuri aja Del, kita kan masih bisa seru seruan berempat, iya kan Ra." Sahut Luna gadis berparas cantik yang kulitnya seputih susu.

"Iya, masig ada waktu tiga tahun lagi kok, tenang aja." Zehra menimpali dengan senyumnya yang manis.

"Iya juga sih, oke lah, berhubung kita juga satu kelas kita buat tiga tahun kedepan dengan keseruan keseruan yang tak kan terlupakan, Seruju." Kata Dela sedikit mengeraskan suaranya.

"Setuju." Sahut Zehra, Diva dan Luna.

Karena semua kegiatan sudah selesai dan sudah waktunya pulang, semua murid pun satu persatu meninggalkn sekolah begitu juga dengan rmpat sekawan tersebut.

"Kalian pulangnya dijemput?" tanya Zehra yng memang selalu di antar jemput oleh Mang ujang.

"Gue sama Dela pulang bareng hari ini di jemput sama sopirnya Dela, kita mau nongki dulu," ucap Diva seraya merangkul Dela yang sibuk dengan ponselnya.

"Aku juga di jemput kok, kamu duluan aja, tuh mobil kamu udah dateng." Tunjuk luna pada mobil tang di kendarai oleh mang ujang.

"gak bareng sama Aku aja, aku bisa kok antar kalian ketempat tujuan yang kalian mau." Tawar Zehra pada ketiga temannya itu dn di jawabi dengan gelengan kepala yang kompak oleh mereka.

"Emang Loe tukang ojek, mau anter anter Ra, hahaha." Sahut Dela yang kini sudah menyimpan ponselnya.

"Hahaha, emang niatnya begitu, biar bisa dapat uang jajan tambahan, " ucap Zehra menyahuti candaan Dela.

"Udah Ra, kamu duluan aja sebentar lagi juga dateng kok jemputan kita, dah sana duluan gak baik ngebiarkan orang tua menunggu." yang di maksud Luna adalah mang ujang.

"Baiklah kalau begitu, aku duluan ya, sampai ketemu Besok," ucap Zehra seraya melambaikan tanganya sebelum masuk kedalam mobil.

"Iya Hati hati," ucap Luna seraya tersenyum manis.

"langsung terus jalan pulang ya Pak, jangan mau di ajak mampir tar di auruh jadi ojek lagi." teriak Dela yang super jahil dan suka bercanda.

"Siap Neng," jawab Mang ujang sambil menunudk menyapa mereka.

"Wah itu lun, mobil Bokap loe udah dateng, pas banget di belakngnya juga mobil gue." Kata Dela yang menoleh ke sisi kanan jalan.

Begitu mobil Zehra berbelok ke sebelah kiri dari belakang jemputan Luna dan Dela pun datang, Membuat Zehra tidak tahu siapa siapanya yang menjemput teman temannya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!