Zoey terkejut, ia pikir sang ayah hanya mengada-ada ternyata masalah yang dihadapi oleh sang ayah tidak main-main.
Aku berusaha menenangkan Zoey dengan memberikannya pelukan hangat.
" Aku harus bagaimana, Dave ? Mana bisa aku membiarkan Daddy menghadapinya sendiri... " lirih Zoey.
" Jika kau mau, kau bisa membantunya ! Pergilah, aku tidak akan melarangmu. Perusahaan itu milik keluargamu, dan kau pun harus punya andil untuk menyelamatkannya " ucapku.
" Tapi aku tak ingin berpisah denganmu. Aku tidak mau ! " seru Zoey.
" Hei, memangnya aku mengatakan berpisah denganmu ? Honey... Kita akan membantu perusahaan ayahmu bersama. Aku akan memindahkan perusahaan kita ke ibu kota, jadi kita akan tetap bersama " sahutku memberikan solusi.
" Lalu bagaimana dengan klien-klien kita disini ? Disana kita harus memulainya dari awal lagi " tukas Zoey ragu.
" It's oke, honey. Tidak apa, selama kita bersama, aku yakin kita bisa melalui semuanya " timpalku, sambil mengelus rambut Zoey dan merapikan anakan rambutnya yang berantakan.
" Besok kita pergi ke ibu kota. Kita temui ayahmu, ok ! " usulku yang diikuti anggukkan oleh istri tercintaku.
Keesokan harinya, aku dan Zoey bertolak ke ibu kota. Kami berencana untuk menemui Tuan Rick di perusahaan. Zoey ingin melihat secara langsung kondisi di perusahaan ayahnya itu.
Cukup lama perjalanan yang kami tempuh, sekitar 6 jam perjalanan dengan menggunakan kereta api. Dan kami tiba di perusahaan pada saat waktu makan siang tiba.
Dari stasiun kereta, kami segera menuju perusahaan Tuan Rick dengan menggunakan taksi.
Pintu ruangan Tuan Rick terbuka, aku dan Zoey melihat Tuan Rick tengah memijat pelipisnya. Beberapa berkas terlihat menumpuk di atas mejanya.
Jas milik Tuan Rick disampirkan di atas kursi. Penampilannya terlihat berantakan dengan dasi yang dibuat mengendur. Ia masih belum menyadari kehadiran kami disana.
" Jadi bagaimana apa pihak bank sudah memberikan keputusan atas pinjaman yang kita ajukan ? " tanyanya tanpa melihat ke arah kami. Matanya memejam dengan tangan yang tak lepas dari pelipisnya.
Zoey dan aku saling berpandangan. Mungkin Tuan Rick mengira jika kami adalah sekretarisnya.
" Daddy... " lirih Zoey sambil menatap ke arah sang ayah.
" Zoey... Daddy sangat merindukanmu, sampai-sampai mendengar suaramu " gumam Tuan Rick tanpa membuka matanya.
" Daddy... "
Zoey kini berlari menuju sang ayah lalu memeluknya dengan erat.
Tuan Rick yang merasakan ada yang memeluknya segera membuka matanya lalu membelalak saat melihat putri yang sangat disayanginya itu disana, tengah memeluk raganya.
" Zo, Zoey... Ini benar dirimu, nak ? "
Tuan Rick menatap Zoey lamat-lamat, memastikan jika ini bukanlah khayalannya semata.
" Yes, daddy. It's me Zoey ! Aku kembali untuk daddy " jawab Zoey kembali memeluk sang ayah.
Keduanya saling berpelukan melepas kerinduan yang membuncah. Menciptakan suasana penuh haru.
Aku hanya berdiri memandangi kedekatan mereka berdua. Hingga akhirnya pelukan mereka terurai dan Zoey langsung kembali kepadaku.
Tuan Rick tersenyum kepadaku, mungkin ia ingin mengucapkan terima kasih kepadaku karena sudah mau datang membawa putri kesayangannya.
Kami kini sudah berada di ruang makan di kediaman Tuan Rick. Rumah masa kecil istriku, sebelum akhirnya ia meninggalkannya karena memilih untuk hidup bersamaku.
Zoey mengamati sekeliling rumah yang masih terlihat sama sejak ia meninggalkannya. Tidak ada yang berubah sedikitpun. Bahkan potret keluarga mereka masih terpajang rapi di dinding ruangan keluarga.
Air mata istriku menetes hingga jatuh di pipinya. Bisa kulihat ia begitu merindukan semua kenangan yang ada di rumah besar ini.
" Kau baik-baik saja, honey ? " tanyaku berjalan mendekatinya.
Ia mengangguk lalu memeluk tubuhku.
" Apa kita akan tinggal disini sekarang ? " tanya Zoey.
Aku membelai rambutnya dengan lembut.
" Ya, jika kau ingin tinggal " jawabku.
Ia semakin erat memelukku.
" Kita akan membantu daddy " tambahku lagi.
" Terima kasih " ucapnya sambil menatapku.
Kami berpandangan hingga akhirnya bibir kami bertaut satu sama lain.
" Ehem "
Suara deheman membuat kami melepaskan tautan bibir kami.
Kami menoleh dan melihat Tuan Rick ada disana, menatap kami dengan tatapan tak bisa diartikan.
" Mm, Daddy... " ucap Zoey sambil menghampiri Tuan Rick lalu bergelayut di lengan pria paruh baya tersebut.
" Kalian lanjutkan saja di kamar ! " seru Tuan Rick sambil melirik ke arahku.
Aku hanya tersenyum kikuk sambil mengusap tengkukku. Entahlah, rasanya aku masih merasa jika ia masih belum menerima sepenuhnya hubunganku dengan Zoey.
Zoey mengedipkan sebelah matanya kepadaku saat berjalan melewatiku bersama Tuan Rick.
" Tunggu aku di kamar " ucap Zoey tanpa suara.
Ia terus berjalan membawa Tuan Rick menuju kamar ayahnya itu.
" Sudah, kau temani saja suamimu ! Daddy tidak ingin mengganggu kesenangan kalian. Lagi pula kalian perlu beristirahat setelah perjalanan tadi " seru Tuan Rick yang tentu saja membuat wajah Zoey memerah.
" Baiklah, dad. I love you daddy " ucap Zoey lalu mengecup pipi Tuan Rick sebelum ia keluar dari kamarnya.
" I love you more, my little angel " gumam Tuan Rick saat melihat punggung Zoey keluar dari kamarnya.
Tuan Rick duduk sambil bersandar pada headboard ranjang. Ia terus memikirkan sikap yang akan diambilnya kepada Dave dan Zoey.
Walaupun ia tidak menyetujui hubungan antara Zoey dan Dave karena perbedaan status sosial mereka. Namun, melihat kebahagiaan sang putri bersama dengan Dave, Tuan Rick kini berusaha untuk menerima hubungan mereka.
Sepertinya aku memang harus merestui hubungan mereka. Zoey terlihat sangat bahagia bersamanya...
Lagi pula Dave orang yang baik. Ia juga begitu tulus mencintai putriku
Tuan Rick memutuskan untuk menghubungi Jackson. Ia berniat untuk membatalkan kesepakatan mereka, karena Tuan Rick percaya dengan adanya Zoey dan Dave bersamanya keadaan perusahaan akan segera membaik.
" Halo, Jack "
" Halo, ayah mertua. Apa kabarmu ? Aku yakin kau membawa kabar baik " sahut Jackson.
Tuan Rick menghela nafasnya
" Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Bisakah kita bertemu ? " tanya Tuan Rick.
" Tentu saja ayah mertua. Dimana kita bisa bertemu ? Apa kau akan membawa calon istriku bersamamu ? " tanya Jackson balik.
" Kau tahu jika Zoey sudah kembali ? " heran Tuan Rick.
" Tentu saja aku tahu. Tidak ada yang tidak kuketahui. Apa kau lupa siapa aku ? "
" Kau memata-mataiku ! " ucap Tuan Rick tak terima.
" Tenang ayah mertua. Kau tidak perlu marah ! Aku hanya memastikan jika kau tidak akan berubah pikiran. Kau tahu betul apa yang bisa aku lakukan jika keinginanku tidak tercapai " sahut Jackson seolah menjadi ancaman bagi Tuan Rick.
Tuan Rick menelan salivanya susah payah. Ia berpikir ulang untuk membatalkan kesepakatannya dengan Jackson.
" Halo, ayah mertua ? Kau masih disana ? " tanya Jackson.
" Ah, iya... "
" Baiklah, kita bisa bertemu besok di restoran biasa saat makan siang " ucap Jackson.
" Baiklah ! Sampai bertemu besok " sahut Tuan Rick.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
iamaman
Lanjuuut 💪🏻
2023-07-03
1