Plak
Sebuah tamparan mendarat sempurna di pipiku saat aku dan Zoey menemui dan menyatakan keinginan kami kepada ayah kandung Zoey, Tuan Rick Taylor.
" Daddy, no... ! " teriak Zoey lalu berlari ke arahku yang hanya bisa diam menerima perlakuan ayahnya.
" Zoey... ! Pergi dari sisinya " bentak Tuan Rick kepada Zoey.
" Tidak Dad ! Aku mencintainya " ucap Zoey dengan tegas.
" Kau tidak mencintainya. Kau hanya menjadikannya pelarian karena kau tidak terima kelakuan Jack di belakangmu " ucap Tuan Rick dengan emosi.
" Tidak, Dad ! Aku tidak pernah mencintai Jack. Apa yang kulakukan selama ini, karena aku menghormati Daddy dan selama ini aku hanya berpura-pura mencintainya sampai aku mendapatkan bukti kelakuan buruknya. Aku hanya mencintai Dave " ucap Zoey mencoba memberi alasan kepada ayahnya.
" Kau pasti sudah gila, Zoey ! Apa yang kau harapkan dari pria miskin sepertinya ! " sarkas Tuan Rick.
" Saya memang miskin ! Tapi saya sangat mencintai putri anda " sahutku.
Zoey mengulas senyum lalu menggenggam erat tanganku.
" Lalu bagaimana kau akan menghidupi putriku ? Kau pikir cintamu itu bisa memenuhi kebutuhannya, hah ? Bahkan kau sendiri tidak bisa mencukupi hidupmu sendiri " sindir Tuan Rick.
" Saya tahu itu ! Tapi saya akan berusaha memenuhi kebutuhannya " tegasku.
Tuan Rick menyeringai,
" Kau pikir aku akan percaya itu ? Berapa yang kau mau untuk meninggalkan putriku ? " tanya Tuan Rick lalu mengambil sesuatu dari atas meja kerjanya.
Ia merobeknya dan melemparkannya ke wajahku.
" Kau tulis sendiri nominal yang kau inginkan untuk menjauhi putriku. Aku tahu pria miskin sepertimu pasti hanya menginginkan uang " ucapnya merendahkanku.
" Daddy... " Zoey membentak sang ayah.
Aku tersenyum lalu mengambil selembar cek yang kini berada di atas lantai.
Tuan Rick menyeringai, tentu saja ia berpikir bahwa aku memang menginginkan uang karena itulah aku mendekati Zoey.
" Kau lihat itu, Zoey ! Pria miskin ini hanya menginginkan harta. Dia tidak benar-benar mencintaimu " ucap Tuan Rick merasa pikirannya selama ini benar.
Aku lihat Zoey menatap ke arahku dengan tatapan tak bisa diartikan. Lalu aku mendekat ke arah Zoey dan meraih tangannya.
" Aku memang miskin dan sangat membutuhkan uang. Tapi aku tidak menjual cintaku karena harta. Aku benar-benar mencintai putri anda dan aku tidak butuh uang anda sepeserpun " tegasku lalu merobek cek yang berada di tanganku.
Zoey terlihat kaget, namun kemudian kulihat wajahnya tersenyum. Sementara Tuan Rick wajahnya memerah menahan amarah.
" Daddy, kumohon restui hubungan kami " mohon Zoey.
" Aku tidak pernah meminta apapun selama ini. Jadi aku mohon, tolong restui kami " pinta Zoey kembali, kini ia berlutut di depan Tuan Rick.
" Jika kau berani bersamanya, maka kau pun harus berani keluar dari rumah ini. Dan aku tidak akan pernah memberikan hartaku sepeser pun kepadamu " ancam Tuan Rick.
" Daddy... Jika itu bisa membuatmu merestui hubungan kami, maka aku terima. Aku tidak akan menuntut hak apapun atas harta milikmu " sahut Zoey dengan yakin.
" Zoey ! " sentak Tuan Rick.
" Terima kasih karena daddy sudah merawatku dengan baik selama ini. Aku tidak akan pernah melupakan daddy " ucap Zoey lantas berdiri kemudian menyerahkan kembali semua fasilitas yang selama ini diberikan oleh sang ayah.
" Kami pergi, Daddy ! " pamit Zoey lantas berlalu bersamaku keluar dari kediamannya.
Sejenak Zoey berbalik menatapi kediaman yang selama ini ditinggalinya.
" Kalau kau ragu, kembalilah ! Aku tidak akan menyalahkanmu jika kau memilih tetap disini " ucapku.
Zoey menggeleng, lalu menggenggam erat tanganku.
" Aku sudah menentukan pilihan dan kamulah tempat aku pulang " ucap Zoey lalu memelukku.
...****************...
3 tahun kemudian
Seorang pria paruh baya baru saja ditemui oleh seorang pria muda. Mereka baru saja melakukan sebuah kesepakatan bisnis. Pria tersebut adalah Jackson dan ia baru saja menemui Tuan Rick, ayah kandung Zoey.
Kondisi perusahaan Tuan Rick sedang bermasalah, sehingga Jackson yang sekarang sudah menjadi pengusaha menggantikan ayahnya itu berniat membantunya. Akan tetapi, tentunya dengan syarat bahwa ia akan menggelontorkan dana asalkan Zoey yang menjalankan perusahaan Tuan Rick.
Jackson mengetahui jika Zoey telah menikah dengan Dave. Tetapi hasratnya untuk memiliki Zoey tak pernah hilang. Biarlah ia dulu melepaskannya, tapi kini ia akan memastikan sendiri untuk memisahkan Zoey dengan Dave. Dan akan membuat Zoey benar-benar menjadi miliknya.
" Jadi bagaimana uncle, jika kau ingin aku membantumu kau harus memisahkan mereka berdua " ucap Jackson sambil menghisap rokok dan mengepulkan asapnya.
Tuan Rick hanya mengurut pelipisnya. Ia tak bisa menentukan pilihannya. Ia memang tidak merestui hubungan Zoey dengan Dave. Tapi untuk menghancurkan pernikahan putrinya, ia tak setega itu.
Jackson melangkah mendekati Tuan Rick yang masih duduk di kursi kebesarannya. Jackson memijat pundak Tuan Rick.
" Uncle... Apa kau tahu, aku masih sangat mencintai Zoey. Dulu, aku memang bodoh karena tak bisa menahan diriku. Tapi aku sudah banyak berubah uncle... Dan aku berubah karena Zoey " ucap Jackson mencoba mengambil hati Tuan Rick.
" Apa uncle tahu bagaimana kehidupan Zoey sekarang ? Dia bekerja keras karena suaminya itu tak bisa memenuhi kebutuhannya. Tapi jika Zoey kembali bersamaku, aku pastikan semua kebutuhannya terpenuhi dan aku juga pastikan perusahaan uncle akan bangkit kembali. Aku akan memberikan suntikan dana untuk perusahaan uncle " bujuk Jackson.
" Sebenarnya, aku juga tidak rela jika Zoey bersama dengan pria miskin itu. Tapi aku tidak tahu bagaimana cara memisahkan mereka " sahut Tuan Rick.
Jackson tersenyum penuh seringai licik.
" Aku akan membantumu uncle. Serahkan saja semuanya kepadaku dan aku pastikan Zoey akan kembali lagi kepadamu " ucap Jackson penuh percaya diri.
Tuan Rick menatap pada Jackson yang terlihat begitu yakin.
" Baiklah ! Lakukan apa yang menurutmu bisa memisahkan mereka asalkan kau tidak melukai Zoey " ucap Tuan Rick kemudian.
" Tentu, uncle. Serahkan saja semuanya kepadaku " sahut Jackson dengan seringai licik.
Sementara itu, aku dan Zoey baru saja kembali dari panti asuhan. Kami baru saja merayakan anniversary pernikahan kami yang ketiga.
Kini aku dan Zoey tengah berbaring di atas peraduan kami. Zoey memeluk erat tubuhku, sedangkan aku sibuk mengelus surai berwarna coklat milik Zoey.
" Kau bahagia ? " aku bertanya sambil menatap wajah cantik Zoey.
" Tentu saja, aku sangat bahagia " sahut Zoey sambil mengusap pipiku dengan lembut.
" Kau tidak rindu kepada ayahmu ? " tanyaku lagi. Aku tahu jika sebenarnya istriku itu sangat merindukan ayahnya.
" Rindu... Hanya saja, lebih baik baik seperti ini " jawab Zoey lirih.
" Mungkin ada jalan agar ayahmu bisa menerima pernikahan kita " ucapku dengan senyum misterius.
Zoey mendongak, menatap wajah milikku yang terlihat tampan tanpa memakai kaca mata.
" Apa ? Jalan apa ? " tanya Zoey dengan kedua alis yang saling bertaut.
" Mungkin dengan kehadiran anak, akan membuat hati ayahmu luluh dan merestui kita " jawabku sambil tersenyum penuh arti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments