Pagi harinya.
Laura yang sudah bersiap-siap dari pagi, dengan jiwa yang penuh semangat karena hari pertama kerja, sudah berpakaian rapih, Laura yang masih penasaran dengan baju yang dirinya kenalan cocok atau tidak, bolak balik menatap kaca.
Suara ketukan pintu membuat Laura yang berdiri di depan kaca menjadi panik, jika Laura membuka pasti Ibunya akan tercengang melihat dan bertanya-tanya dengan semua baju yang ada di dalam kamarnya. Tetapi karena Laura adalah sosok yang tidak bisa menyembunyikan apapun dari Ibunya dengan menghela napas sembari tersenyum, Laura melangkahkan kakinya dan membuka pintu.
"Ibu? Ayo masuk Laura ingin memberitahu ibu.'' Laura yang sedang menarik pergelangan Ibu.
Sesudah masuk ke kamar Laura, Ibu Laura terperangah melihat ada banyak sekali baju baru di kamarnya, Ibu Laura yang penasaran dari mana putrinya bisa mendapat banyak uang dalam satu malam hingga bisa membeli banyak Baju, menoleh dan menatap Laura dengan tatapan penuh tanya.
"Dari mana kamu mendapatkan banyak uang sampai bisa membeli baju sebagus ini? Jangan-jangan kamu melakukan hal yang tidak-tidak di belakangku ya!''
Menatap wajah Ibunya yang menurut Laura lucu, Laura duduk di tempat tidur dan menarik pergelangan tangan Ibunya untuk duduk bersama dan menceritakan dari mana dirinya bisa mendapat banyak baju itu.
"Dua hari yang lalu saat Laura sedang menyapu, Laura hampir saja tertabrak mobil, dan orang yang membawa itu ternyata memiliki Mysophobia dan tidak sembarang dekat dengan siapapun. Tetapi waktu itu karena Laura kesal dengan pria yang bernama Jack itu dengan sengaja Laura memegang pergelangan tangannya tapi ternyata dia tidak terjadi apa-apa. Dari situ juga kami berdua saling mengenal lalu kemarin dia membawaku ke mall untuk membeli semua ini.'' Ucap Laura sembari melihat barang-barang yang masih belum dibereskan nya.
"Kamu tidak membohongi Ibu kan? Lalu apa sekarang kamu mulai bekerja sebagai asistennya? Apa kamu tidak t Tanya Ibu Laura yang sudah mendengar penjelasan putrinya.
"Tidak Bu, aku sungguh tidak bohong.'' Jawab Laura.
Tin-tin
"Ibu sepertinya bos baruku sudah menjemput ku, Laura berangkat dulu ya?'' Laura dengan buru-buru berjabat tangan dengan Ibunya dan berlari ke luar.
"Hati-hati dihari pertama kerjamu.'' Teriak Ibu Laura.
Laura yang sudah keluar dari rumah, membuat Jack yang sedang berdiri di samping mobil menatap Laura hingga tidak berkedip dan bergumam, ''Tuhan, kenapa wanita ini kalau memakai apapun terlihat cantik? Apa aku sanggup berdekatan terus menerus dengannya?''
"Bos? Barusan bicara denganku? Aku tidak bisa mendengar nya karena terlalu pelan.'' Tangan Laura sembari menatap Jack.
"Ah tidak, ayo berangkat" Ucap Jack yang langsung masuk ke dalam mobil.
Sesampainya di kantor.
Jack dan Laura yang baru turun, Jack yang gila bersih tidak lupa memberikan Laura Disinfectant spray agar Laura selalu memakainya. Jack dengan posisi berdekatan dengan Laura sontak masuk ke dalam kantor.
Laura yang merasa malu hanya mengikuti Jack dari belakang sembari menundukkan kepalanya.
Jack yang bingung kenapa Laura tidak berjalan disampingnya menghentikan langkah kakinya dengan mendadak.
"Aduh" Ucap Laura sembari mengelus dahinya.
Tertawa melihat Laura yang menabrak punggungnya, Jack membalikan badannya, meraihkan tangannya merangkul pundak Laura dan mengajaknya masuk ke dalam.
Semua karyawan Jack melihat bosnya merangkul pundak wanita menjadi terperangah dan tidak berkata apapun.
"Lihat bos kita yang sangat gila bersih itu merangkul pundak wanita!'' Ucap staf.
Laura melihat semua karyawan menatap dirinya dan Jack, Laura mengulurkan tangannya untuk melepaskan tangan Jack yang merangkul pundaknya.
Dengan sengaja menguatkan tangannya sampai membuat Laura tidak bisa melepaskan tangannya. Jack menoleh ke Laura dan tersenyum meledek. "Selamat pagi semua, perkenalan ini adalah asisten pribadiku namanya adalah Laura, sebelumnya aku sungguh minta maaf dengan kalian semua karena kalian sudah tahu aku punya Mysophobia, mulai sekarang jika kalian semua ada perlu denganku beritahu Laura terlebih dahulu dan nanti biar Laura yang menyampaikannya padaku, terimakasih.'' Ucap Jack sembari tersenyum.
Laura yang masih gugup hanya bisa tersenyum menatap dan melambaikan tangan untuk menyapa semua karyawan kantor.
"Selamat pagi bos, asisten Laura, bos meja yang diminta kemarin untuk asisten Laura sudah kami siap di ruangan anda" Ucap Rey.
Masih memiliki ras kesal dengan Rey, Jack menatap Rey dengan tatapan sinis dan mengabaikannya.
Sudah masuk ke dalam ruangannya, Jack menunjukkan tempat duduk Laura dan Jack berjalan menuju kursinya. ''Ayo duduk itu meja mu, Kamu tahu apa saja kerja asisten pribadi bos kan?'' Tanya Jack.
"Ya aku tahu, bos sepertinya besok aku berangkat sendiri ya? Aku takut semua orang mencibirku yang tidak-tidak.'' Ucap Laura dengan wajah memohon.
Lagi-lagi wajah Jack dibuat memerah ketika melihat wajah Laura yang sedang memohon, Jack dengan berat hati hanya mengiyakan Laura sehingga membuat Laura tersenyum puas.
"Terimakasih bosku'' Laura sembari tertawa kecil dan mulai membuka laptop yang ada didepannya untuk berkerja.
***
Dirumah orang tua Jack.
Mola yang mendengar dari salah satu karyawan Jack, kalau Jack tadi pagi merangkul wanita dan ucap Jack itu adalah asistennya, dengan wajah kesal mengetuk pintu rumah orang tua Jack.
Karena ayah Jack sudah berangkat ke kantor dari pagi tadi dan kebetulan hanya ada Ibu Jack, saat Ibu Jack sedang memakai masker wajah sembari membaca koran tiba-tiba mendengar suara ketukan pintu, dengan rasa penuh penasaran Ibu Jack bangun dan melangkahkan kakinya dengan cepat untuk membuka pintu.
"Ah Mola, sini sini masuk.'' Ucap Ibu Jack yang langsung membuka pintu dengan lebar.
Ibu Jack yang senang dengan kedatangan Mola, meraihkan tangannya merangkul Mola dan mengajaknya untuk duduk.
"Ada apa nak kenapa wajahmu begitu kusut?'' Tanya Ibu Jack yang menatap wajah Mola.
"Tante, tadi ada salah satu karyawan Jack yang bilang padaku, pagi tadi Jack datang dengan merangkul pundak wanita dan Jack bilang itu asistennya. Lalu bagaimana Mola yang sudah berusaha mendekatinya saja tidak pernah dirangkul oleh Jack." Ucap Mola yang mengeluarkan wajah kesal.
Mendengar ucapan Mola membuat Ibu Jack kaget dan langsung tersenyum bahagia. "Merangkul wanita? Bukankah itu bagus? Aku harus memberitahu suamiku.''
Sementara itu Mola yang mengira Ibu Jack akan marah justru yang dilihat sekarang merasa senang membuat Mola semakin merasa kesal dengan ibu Jack.
"Tante, lalu Mola bagaimana?'' Tanya Mola.
Baru meraih ponselnya untuk menelepon ayah Jack, mengingat kalau dirinya sudah memerintah Mola untuk mendekati Jack sangat lama, Ibu Jack sontak merubah wajahnya menjadi datar.
"Tenang nak, Tante pasti bisa menjodohkan kamu dengan Jack, kamu jangan menyerah ya untuk mendekati Jack'' Ibu Jack meraihkan tangannya untuk menangkup wajah Mola.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Dewi
next thor
2023-06-16
0
Sri MM.
lanjut, aku harap Jack dan laura berjodoh
2023-06-16
0
Deniza Azahra
semangat upnya ya kak
2023-06-16
0