Rey yang sudah tiba di jalan merpati dekat lampu merah mejadi terperangah keheranan karena tidak melihat Jackson dan wanita yang mengangkat teleponnya tadi.
Bingung harus mencari Jackson kemana, Rey meraih ponsel yang ada disaku jasnya dan menghubungi Jackson.
"Ya, ada apa Rey?" Tanya Jackson yang sedang mengemudi mobil.
"Apa tadi kamu pingsan? Tadi saat aku menelepon mu, telepon mu diangkat oleh wanita dan dia bilang kamu sedang pingsan, sekarang aku sudah di jalan merpati tepat dibawah pohon tapi tidak ada siapapun hanya ada mobil melintas.'' (Rey hanya memang Jackson bos, ketika dirinya sedang didalam kantor)
"Aku sedang dijalan menuju kantor, kamu naik taksi dan kembali ke kantor ya? Nanti akan aku ceritakan semuanya di kantor.'' Ucap Jackson yang langsung mematikan panggilan Rey.
Tidak bisa melupakan kejadian dirinya yang bertemu dengan Laura membuat Jackson semakin penasaran apa dirinya juga bisa dekat dengan Laura?
Sesampainya di kantor.
Jackson sedang duduk bekerja dengan laptop didepannya sembari meminum satu gelas kopi, mendengar ketukan pintu dari luar Jackson masih dengan sifat waspada meraih Disinfectant spray dan bersiap menyemprotkannya.
''Masuk'' Jawab Jackson.
Sudah paham dengan apa yang diderita oleh Jackson, Mola masuk dan berdiri dengan posisi lumayan jauh dari meja Jackson karena sudah menduga kalau dekat dengan Jack pasti akan disemprot sampai basah. Mola adalah wanita yang diutus Ibu Jackson untuk mendekati Jackson, setiap hari Mola datang ke kantor dengan membawa makanan yang dibuat dari Ibu Jackson sendiri. ''Jack, ini sarapan pagi mu'' Ucap Mola.
Sudah bertemu lebih dari 3 bulan, dengan perhatian Mola yang selalu mengantarkan sarapan yang dibuat Ibunya, tidak tahu kenapa Jackson tidak pernah tertarik oleh Mola, apa lagi dengan cara berpakaian dan cara merias wajahnya yang terlalu tebal membuat Jackson tidak suka. Berbeda dengan Jack yang baru pertama kali bertemu dengan Laura, meskipun penampilannya sederhana, tetapi bisa membuat Jack merasa ada ketertarikan di dirinya.
Melihat yang masuk ke dalam adalah Mola, dengan mengela napas Jackson menaruh kembali Disinfectant spray yang dipegang tadi dan meletakkannya dimeja. "Taruh saja di meja sofa, nanti aku akan memakannya. Terimakasih.'' Ucap Jack dengan wajah datar.
"Jack, Ibu bilang seminggu lagi kamu akan menghadiri perjamuan kan? Aku ikut denganmu ya?'' Ujar Mola.
Tidak mau pergi bersama Mola, Jackson diam-diam mencari alasan supaya Mola tidak ikut dengannya. "Maaf, aku akan menghadiri perjamuan itu dengan pacarku.''
Terkejut mendengar ucapan Jack, Mola sontak menoleh menatap Jack dengan tatapan tidak percaya.
''Pacar? Bagaimana caramu memiliki pacar? Kamu saja tidak bisa dekat dengan siapapun kecuali Ibu dan Rey.'' Tanya Mola yang lama kelamaan melangkahkan kakinya mendekati Jack.
Jack yang baru pertama kali merasa diremehkan oleh seseorang, melihat Mola semakin mendekatinya, Jack bangun dari duduknya dan menendang kursi dengan kakinya sampai terbunyi keras.
''Kamu meremehkan ku?'' Tanya Jack dengan tatapan dingin.
"Apa kamu tidak sadar diri! Siapa yang mau dengan pria sepertimu! Kalau tidak aku siapa lagi wanita yang mau mengejar mu?'' Mola dengan nada tegas.
Semakin meronta dengan perkataan Mola, Jack meraih sarung tangan baru yang ada di atas mejanya lalu memakainya. Menatap Mola dengan wajah dingin sembari tersenyum jahat, Jack melangkahkan kakinya menghampiri Mola dan menyemprotkan Disinfectant spray ke pakaiannya sendiri.
''Apa kamu tahu kenapa aku menyemprotkan Disinfectant spray ke pakaianku? Karena mulut dan tubuhmu adalah sumber bakteri dan kuman jahat. Cepat keluar atau aku sendiri yang akan menarikmu!'' Ucap Jack.
Dengan rasa tidak terima, Mola yang ingin sekali menampar wajah Jack karena mengatai dirinya sumber bakteri. Mola berusaha menahan diri lebih memilih diam karena jika dirinya membalas ucapan Jack pasti rencana untuk menjadi wanita Jack akan gagal, apa lagi Mola sudah banyak membuang waktunya untuk mendekati Ibu Jack.
''Maaf Jack tadi aku kelepasan.'' Ucap Mola, sembari menggerakkan tangannya dengan diam-diam untuk mengusap dada Jack.
Sadar dengan Mola yang semakin kurang ngajar dan tidak tahu aturan, Jack dengan rasa jijik mengangkat tangannya untuk menepis tangan Mola yang sedang meraja lela. Jack meraih pergelangan tangan Mola dengan kuat dan menarik paksa Mola keluar.
"Ingat mulai sekarang jangan pernah memperlihatkan wajahmu lagi di depanku!'' Ucap Jack.
Sesudahnya menarik Mola keluar, Jack yang lelah membalikan badannya dan masuk kembali masuk ke dalam ruangannya. Melihat jas yang sudah dipegang oleh sumber bakteri (ujar Jack) dengan jijik Jack menggerakkan ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk tangannya untuk melepaskan jas yang dipakainya lalu melempar jas tersebut dikotak sampah.
***
"Laura! Apa kamu tidak lihat yang lain sudah selesai, kenapa kamu masih belum selesai juga? Kerja itu harus semangat kalau sudah tidak mau bekerja kamu pergi saja dari sini!''
Merasa tidak adil dan sering di caci maki dengan perlakuan orang dinas kebersihan tempat dirinya bekerja, dengan tangan kanan yang memegang sapu dan tangan kiri memegang kotak sampah, Laura yang sudah lama memendam semuanya kali ini dirinya benar-benar sudah tidak tahan dengan semua orang. Laura melempar sapu dan kotak sampah yang dipegangnya tadi ke tanah dan menatap tajam orang.
"Tugasmu mengawasi atau mencaci ku? Kamu kira aku akan terima dengan semua ucapan mu yang kotornya lebih dari sampah itu? Mulai sekarang aku akan berhenti bekerja, ambil saja gaji bulan ini untung membayar hutangku ke dirimu.'' Ucap Laura dengan mata berkaca-kaca dan melangkahkan kakinya pergi.
Laura yang sedang berjalan menuju pulang sembari menangis, dirinya merasa bingung karena sekarang tidak memiliki pekerjaan lagi.
Lelah berjalan kaki, dengan perasaan sedih yang bercampur aduk, Laura tiba-tiba teringat dengan orang yang tadi pagi dirinya temui yaitu Jackson, dirinya yang berpikir ingin bertanya dengan Jackson, siapa tahu Jackson sedang membuka lowongan pekerjaan, Laura sontak meraih sakunya mengambil kartu nama yang diberikan oleh Jackson pagi tadi. Sesudahnya memegang kartu nama Jackson di tangannya, melihat ada nomor ponsel Jackson dan yakin dengan kemampuan yang Laura miliki, Laura menyalin nomor ponsel Jackson ke ponselnya dan menghubunginya.
"Halo?''
Mendengar panggilan nya dijawab, dengan gugup Laura sontak bertanya. ''Halo apa ini Jackson? Tanya Laura.
"Ya benar. Dengan siapa ini?'' Ucap Jack.
"Aku Laura. Apa aku mengganggumu? Maaf sekali kalau begitu aku akan bertanya lain kali saja'' Jawab Laura dengan wajah malu.
Mendengar nama Laura, Jack yang tadinya sedang bekerja sontak meninggalkan pekerjaan sebentar. ''Laura? Ya ada apa?'' Tanya Jack.
"Apa hanya ingin bertanya apa kamu sedang ada lowongan pekerjaan?'' Laura sembari menggigit ujung jari telunjuknya karena menahan malu.
Mendengar Laura yang sedang mencari pekerjaannya, Jack yang masih diselimuti rasa penasaran dengan Laura yang tadi pagi menyentuh tangan Jack sampai kaget karena tidak timbul apapun dan juga dengan Jack yang sudah lama ingin sembuh dari penyakitnya, kebetulan sekali Jack sedang mencari asisten pribadi, Jack juga merasa dirinya bisa dekat dengan Laura sontak memberitahukannya dengan kata-kata sopan.
''Laura kebetulan aku sedang menjari asisten pribadi, apa kamu mau?'' Ucap Jack yang tersenyum sendiri.
"Kebetulan sekali, aku sedang mencari asisten pribadi, apa kamu mau?'' Tanya Jack.
Mendengar Jack yang sedang mencari asisten pribadinya, Laura langsung mengiyakan Jack dan setuju. ''Sungguh? Aku mau'' Jawab Laura.
Berhasil dengan tujuannya, Jack sontak mematikan ponsel dan mengirimkan alamat rumahnya ke Laura. Karena Jack mau menjadikan asistennya, Jack juga sudah berencana ingin membelikan baju yang cocok dipakai Laura ketika sudah bekerja sebagai asisten pribadinya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
KK bawa iklan
2023-06-17
0
rosediana
lanjut
2023-06-13
0
Istrinya minkyung
Gasuka banget sama pemeran yang kaya gini
2023-06-13
0