Sesudah mengirim alamat rumahnya dan memerintah Laura untuk datang sore nanti, sebelum Jack menaruh ponselnya, melihat jarum jam yang pukul 10 dan kebetulan mengingat kalau hari ini ada jadwal rapat, Jack sontak bersiap pergi.
"Permisi bos?'' (Suara Rey)
Terbiasa dengan Jackson yang tidak pernah menjawabnya, Rey masuk ke dalam dan menyemprotkan beberapa semprotan Disinfectant spray di pakaian lalu mendekati Jack. ''Cepat Jack lama sekali kamu ini, tamu kita sudah menunggu. Cepat cari asistennya pribadi aku lelah memerintahkan mu terus-menerus'' Ucap Rey dengan wajah sedih.
Tidak bisa marah dengan Rey, mendengar Rey menyuruhnya mencari asisten pribadi, Jack sontak tersenyum dan menatap Rey dengan tatapan mengejek. ''Dimana lagi ada bos seperti aku? Lihat saja besok aku pasti sudah membawa asisten pribadi untukku, mulai besok kamu harus menjaga mata dengan orangku! Ingat itu.'' Ucap Jack yang tersenyum tipis.
"Sungguh Jack? Apa dia cantik?'' Tanya Rey yang berlari menyusul Jack yang berjalan.
"Sudah pasti, lihat saja besok." Jawab Jack.
Sore harinya.
Laura yang sudah bersiap ingin berangkat ke rumah Jack karena keduanya sudah membuat janji, dengan riasan wajah tipis, mengenakan dress hitam, sepatu hak tinggi dan rambut hitam yang panjang, sembari menatap kaca dikamar, Laura sempat dibuat tidak mengenali wajahnya dengan melihat wajahnya sendiri. ''Apa ini aku?'' Ucap Laura yang tertawa kecil.
Merasa cukup mirip seperti orang gila yang tertawa sembari menatap kaca, Laura yang takut Jack sudah menunggu dirinya sontak keluar dari kamar dan menghampiri Ibunya yang sedang duduk di ruang tamu.
"Ibu? Bagaimana penampilan putrimu ini?'' Ucap Laura yang memutarkan badannya dengan tersenyum.
Ibu Laura menatap dari sepatu lalu ke atas sontak kaget sembari mengelus dadanya. ''Siapa kamu? Kenapa suaramu mirip Putriku? Oh tidak wajahmu juga sedikit mirip Putriku, tunggu Laura? Astaga anakku!'' Ibu Laura yang bangun dari duduk dan melangkahkan kakinya dengan perlahan menghampiri Laura.
"Aku ini anakmu, apa Ibu sudah mulai pikun sekarang?'' Laura dengan wajah sedih.
Tahu kalau putrinya sedikit bodoh sampai mengira dirinya sudah pikun, tidak terima Ibu Laura mendorong dahi Karina dengan ujung jari telunjuknya secara perlahan. ''Aku ini pangling bukan pikun! Kamu mau kemana bisa serapih ini?'' Tanya Laura.
Laura dengan wajah kesal meraihkan tangannya untuk memegang tangan Ibunya lalu mengubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum. ''Bu, Laura sudah tidak bekerja menyapu jalanan lagi, Ibu doakan saja supaya Laura dapat pekerjaan yang layak'' Ucap Laura, Laura sontak berjabat tangan dengan Ibunya dan melambangkan tangannya lalu pergi.
Di kantor.
Waktu jam pulang telah tiba, Jack yang ingat kalau Laura akan datang kerumahnya langsung bangkit dari duduk, saat ingin melangkahkan kakinya, Jack teringat belum membawa Disinfectant spray dan meraihnya, lulu pergi dengan langkah cepat.
Saat Jack berdiri didepan lift dengan posisi tangan kanan yang sedang memegang Disinfectant spray dan tangan kiri yang sedang memainkan ponsel, ketika pintu lift terbuka Jack terkejut melihat Ibunya yang ada di dalam lift bersama Mola dengan mimik wajah marah.
Memiliki hubungan yang tidak terlalu dekat dengan Ibunya, Jack yang sangat tidak suka dengan Ibunya yang hobi menuntut dan juga sering memaksanya Jack untuk menuruti semua perkataannya yang tidak benar, membuat Jack 2 tahun yang lalu memutuskan pergi dari rumah dan meninggalkan Ayah, adik Jack yang bernama Salena.
Jack menatap Ibunya dengan senyum tipis dan mendekatkan dirinya ke Ibunya sembari tangan kanannya menyemprotkan Disinfectant spray ke Mola. ''Ibu kenapa membawa sumber bakteri ke sini, bagaimana kalau nanti anak laki-laki mu yang tampan ini pingsan dan sakit?'' Ucap Jack.
Ibu Jack dan Mola yang melangkahkan kakinya keluar, masih dengan tatapan marah menatap Jack. ''Jack!'' Ucap Ibu Jack dengan nada keras.
Sudah masuk ke dalam lift sembari menyemprotkan cairan di dalam lift, Jack melihat pintu sudah mulai tertutup sontak melambaikan tangannya ke Ibunya dengan senyum meledek.
Kesal dengan Jack yang tidak menggubris ucapannya, Ibu Jack yang menatap wajah Mola merasa kasihan apa lagi tadi Jack mengatainya sumber bakteri, Ibu Jack menghentakkan kaki kanannya dengan perlahan. ''Tuhan kenapa aku bisa mempunyai putra yang kejam, apa kau sedang mengutukku'' Ucap Ibu Jack dengan wajah memelas.
"Tante lihat sendiri kan Jack seperti benci denganku'' Ujar Mola yang meraihkan tangannya memegang lengan Ibu Jack.
Sesampainya dirumah Jack, Laura terperangah menatap rumah yang besarnya sama seperti istana membuat Laura tidak henti menatapnya. Melihat rumah tersebut sunyi dan hanya ada satpam sepertinya tidak ada orang didalam rumah, menebak Jack yang masih belum pulang memutuskan untuk bertanya dengan satpam rumah Jack.
"Permisi pak, apa Jackson sudah pulang?'' Tanya Laura dengan wajah ramah.
"Belum mba, biasanya sebentar lagi. Mba nya mau masuk ke dalam atau tetap mau menunggu bos Jack pulang?'' Tanya satpam.
"Tidak, terimakasih. Saya tunggu disini saja pak.'' Jawab Laura sembari melambaikan tangannya karena menolak ajakan satpam.
Jackson yang sedang mengemudi mobil menuju pulang kerumahnya, meraba ponselnya yang ada disaku dan mengambilnya, takut Laura lupa dengan janjinya, Jack sontak menghubungi Laura.
"Ya Jack? Aku sudah didepan rumahmu. Apa kamu belum pulang?'' Tanya Laura.
"Apa! Sudah sampai? Tunggu, tunggu 5 menit lagi aku sampai, kamu jangan kemana mana!'' Mendengar Laura yang sudah sampai dirumahnya, Jack sontak menambah kecepatan tinggi untuk segera sampai rumah.
Sesampainya di rumah, Jack memberhentikan mobilnya dengan mendadak, dari dalam mobil Jack melihat gadis yang mengenakan dress dan rambut hitam panjang membuat Jack penasaran. Jack sontak turun dari mobil dan tidak lupa membawa Disinfectant dengan lalu pergi menghampiri wanita yang sedang menghadap rumahnya.
"Laura?''
Karena rumah Jack dekat dengan jalan raya, mobil Jack berhenti saja sampai tidak terdengar oleh Laura. Mendengar suara Jack memanggilnya, Laura membalikan badannya dan tersenyum menatap Jack. ''Hai'' Ucap Laura.
Terpesona sekaligus tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, membuat Jack terperangah dan tidak mengedipkan matanya.
Laura yang melihat Jack melamun menatapnya membuat Laura bingung menyadarkan, karena takut penyakit nya kambuh Laura mengangkat tangan kanannya dan melambaikannya tepat didepan wajah Jack.
Jack tersadar mejadi salah tingkah karena Laura dan satpam yang sudah membuka gerbang melihatnya melamun. Jack yang tidak takut lagi dengan Laura, tanpa ragu sontak menarik lengan Laura dan mengajaknya masuk ke dalam.
"Bos, Bos? Mobil bagaimana?'' Teriak satpam.
"Panggil Rey kemari.'' Jawab Jack sembari menatap Laura yang ada disampingnya.
Melihat Pria gila bersih menggandeng tangan, Justru membuat Laura takut kalau nantinya Jack bisa kenapa-kenapa. ''Kamu sebaiknya lepaskan tanganku.'' Ucap Laura.
"Kenapa? Ini pasti akan terbiasa.''
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
littleturtle13
Karina sama Laura itu satu orang kah😆 Author nya typo nama wkwk. Next, semangat UP-nya Thor..
2023-06-14
0
rosediana
next kak
2023-06-13
0
Istrinya minkyung
semangat upnya ya
2023-06-13
0