Pernah hidup susah

Rey yang sudah tiba kaget melihat Jackson yang sedang makan satu meja dengan seorang wanita, Rey mengira dirinya pasti salah lihat, menghampiri Jack dimeja makan sembari menggosok kedua matanya, Rey membuka matanya dengan lebar sembari menatap Jack dan wanita didepannya membuat Rey bergumam. ''Rey tenangkan dirimu, pasti penglihatan mu ada masalah'' Rey yang masih tidak menyangka melihat lagi kerja makan dan benar apa yang dilihatnya tadi.

"Pria mesum! Setelah memakai tubuhku semalaman, sekarang kamu sudah membawa wanita asing kesini!'' Ucap Rey dengan senagaja.

Jack yang merasa Ingin sekali memukul kepala Rey dengan keras, tetapi karena ada Laura membuat dirinya tidak berani berbuat yang tidak-tidak. "Aku beri waktu 2 menit ubah perkataan menjijikan itu!'' Jack yang menatap Rey dengan tatapan dingin.

"Aku hanya bercanda saja Jack, mobilmu sudah siap bosku.'' Melihat wajah yang sudah mulai marah Rey dengan buru-buru berlari meninggalkan Jack dan wanita yang sedang makan bersama.

Sesudah selesai makan, Jack yang sudah berencana ingin mengajak Laura berbelanja pakaian, Jack bangun dari posisi duduknya dan melangkahkan kakinya menghampiri Laura.

Jantung berdebar-debar karena gugup bisa makan satu maja dengan Jack, membuat Laura tidak nyaman. Melihat Jack yang menghampiri dirinya, Laura berusaha tenang dan menatap Jack. ''Kamu sungguh mau memperkerjakan ku menjadi asisten pribadimu? Aku bahkan tidak bersekolah sampai selesai, lalu apa kata orang nanti?'' Ucap Laura yang menghela nafas dan memasang wajah lesu.

Melihat wajah Laura yang begitu imut membuat pipi Jack menjadi memerah. Jack mengulurkan tangannya, ''Ayo ikut aku?'' Ucap Jack.

Tercengang dengan Jack yang mengulurkan tangannya, membuat Laura tidak bisa berkata-kata dan meraihkan tangannya ke tangan Jack.

***

Sesampainya Jack di mall.

"Wah itu Presdir Jackson yang sangat gila bersih bukan, astaga tampan sekali. Apa itu pacarnya? Aku merasa iri dengan wanita itu yang bisa berdekatan dengannya apa lagi memiliki pacar yang tampan dan sangat kaya raya.'' Ucap salah satu wanita yang berjalan menatap Jack dan Laura.

Laura yang awal tidak tahu kalau akan di ajak ke mall dengan tatapan semua orang yang menuju dirinya dan Jack membuat Laura tidak nyaman apalagi dengan Jack yang selalu mengandeng tangannya dengan erat.

''Kenapa kita kesini? Tanganku juga kesemutan, aku merasa tidak nyaman dengan semua orang disini yang sedang menatap kita berdua'' Ucap Laura dengan mimik wajah memelas.

Jack sontak melepaskan tangan Laura dengan perlahan, tanpa menghiraukan orang lain Jack justru berganti posisi yaitu mengulurkan tangannya untuk merangkul pundak Laura dan menyemprotkan Disinfectant spray ke sekitar samping tubuh Jack dan Laura karena takut tidak sengaja bersenggolan dengan orang lain.

"Oh iya kamu jangan tersinggung ya kalau aku menyemprotkan Disinfectant spray ke pakaianmu ini hanya untuk berjaga-jaga saja, aku takut kamu nanti bersentuhan dengan orang lain, besok aku juga akan memberi mu banyak Disinfectant spray dan kamu pakai itu ketika di dekatku. Lalu kenapa kamu merasa malu? Mungkin kamu dan aku sangat cocok jadi semua orang membatin kita berdua.'' Jack sembari tertawa dan berjalan masih dengan merangkul pundak Laura.

Melihat toko Chanel yang sudah ada didepannya, sebelum masuk juga Jack menyemprotkan cairan yang selalu dibawanya ke sekitarnya.

"Selamat datang Presdir Jack dan nona, apa ada yang bisa kami bantu?'' Tanya pegawai toko.

Jack berhenti tepat di depan pembayaran dan tidak berani duduk karena dirinya sudah menduga pasti sofa di toko tersebut sudah diduduki banyak orang dan berdebu.

"Aku ingin membeli baju untuk wanitaku dan tolong pilihkan sesuai bentuk badannya, sebelum itu maaf semprotkan Disinfectant spray ini ke baju yang ingin dicobanya.'' Ucap Jack sembari menaruh Disinfectant spray di meja pembayaran.

Laura yang sedang berjalan memilih baju bersama pelayan toko dan mendengar ucapan Jack berucap Laura adalah wanitanya, Laura menjadi malu dan tidak tahu harus berbuat apa.

1 jam setelahnya.

Sudah memilih dan mencoba pakaian dan lain-lain, Laura kembali menghampiri Jack dan kaget karena Jack tidak duduk sama sekali padahal dirinya mencoba baju sudah sangat lama.

"Bos dari tadi berdiri menungguku?'' Tanya Laura sembari menatap kaki Jack.

"Ya ini sudah terbiasa, apa sudah selesai memilihnya?'' Jawab Jack.

"Sudah" Laura sembari menunjuk baju yang dibawakan pelayanan toko.

"Aku ingin membeli semua itu, apa bisa diantar?'' Tanya Jack.

"Terima kasih Presdir Jack, barangnya akan kami siapkan secepat mungkin dan akan langsung kamu kirim ke rumah anda.'' Jawab pelayanan toko dengan mimik wajah senyum paksa.

Jack sontak mengeluarkan kartu pembayaran tanpa batas dari sakunya lalu meletakkan nya diatasi meja dengan hati-hati supaya tangannya tidak menyentuh bagian meja.

"Wow, ini sangat luar biasa'' Ucap pelayan toko yang melihat kartu tanpa batas yang dikeluarkan Jack.

Sesudah membayarnya Jack yang melihat hari sudah gelap dan tidak mau banyak membuang waktu sontak bergegas kembali menuju rumah Jack.

Sesudahnya dirumah Jack, Laura sedang duduk sembari berbincang dengan jack, Laura yang heran dengan rumah Jack yang besar tetapi seperti tidak ada orang sontak menanyakan keluarga Jack.

"Bos? Kenapa rumahmu sangat sepi?'' Laura sembari menoleh kanan kiri.

"Aku sudah 2 tahun tinggal sendiri, Ibu, Ayah dan adik perempuan ku tinggal di kota B.'' Jack sembari tersenyum menatap Laura.

Menatap wajah Jack seperti menyembunyikan sesuatu membuat Laura merasa kasihan dengan Jack.

"Bos ada paket" Ucap asisten rumah tangga Jack.

Mendengar baju yang tadi dibelinya sudah datang, Jack yang melihat jam ke arah dinding sudah pukul 8 malam, menoleh ke Laura dan bertanya. ''Kamu mau menginap disini atau mau aku antar pulang?'' Tanya Rio yang tersenyum.

"Pulang, pulang aku ingin pulang.'' Jawab Laura dengan cepat.

Sudah mendapatkan jawaban dari Laura yang ingin pulang, Jack juga meminta bantuan dengan asisten rumah tangganya untuk menaruh semua paket yang baru saja datang untuk diletakan ke dalam bagasi mobil, sudah selesai menaruh semua baju-baju Laura, Jack sontak menghantarkan Laura pulang.

Dalam perjalanan menuju rumah Laura. Jack yang baru sadar kalau belum tahu rumah Laura sontak menanyakannya.

"Aku belum tahu dimana rumahmu? Lalu kamu tinggal dengan siapa saja dirumah?'' Tanya Jack yang masih menyetir mobilnya.

"Aku tinggal bersama ibuku, rumahku juga tidak jauh dari tempat pertama kali kita bertemu. '' Jawab Laura yang menoleh ke Jack.

Jack sontak menambah kecepatan mobilnya agar tidak sampai terlalu malam.

Setibanya di rumah Laura, Jack dan Laura sontak turun dari mobil dan berdiri di depan rumah Laura. Melihat rumah Laura begitu sederhana Jack menjadi teringat dengan kehidupan sewaktu masih kecil dan masih tinggal bersama Ibunya.

"Bos mau masuk dulu?'' Tanya Laura sembari menunjuk arah rumahnya.

"Tidak terimakasih ini sudah larut malam dan juga belum mandi.'' Jawab Jack.

Jack melangkahkan kakinya ke sisi belakang mobil, membuka bagasi mobil dan membawakan barang lalu menghantarkan barang belanjaan yang dibelinya tadi di depan rumah Laura, Jack juga tidak lupa menitip salam untuk Ibu Laura.

"Aku pamit dulu ya, sampai jumpa besok''

Bersambung.

Terpopuler

Comments

NANA LIHONG

NANA LIHONG

suka banget kak sama ceritanya, next aku baca lagi 😍

2023-07-09

0

Cika Saputri

Cika Saputri

Deketin dong Lauranya

2023-06-15

0

Monalisa

Monalisa

Lanjut dong kak

2023-06-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!