3. Pasien Terakhir

Hart mengusap punggung Havana sambil memberikan air untuk gadis itu. Havana mengusap dadanya lalu mengatur lagi perasaannya.

"Apakah pertanyaanku menyinggungmu, Havana?" tanya Hart.

"Tidak. Tidak ada yang pernah datang ke sini dari pertama aku menempati apartemen ini," ucap Havana apa adanya.

"Apakah aku adalah pria pertama yang masuk ke sini dan menemani kamu makan malam, Havana?" tanya Hart tersenyum sumringah.

"Jangan terlalu merasa istimewa Hart!Aku tidak seperti dugaanmu. Jangan terlalu banyak berharap padaku! Aku tahu kamu sedang berusaha menaklukkan hatiku. Tapi, aku tidak siap menerima perlakuan istimewa darimu," sarkas Havana namun tidak membuat Hart tersinggung sama sekali.

Justru ia makin penasaran apa yang dialami gadis ini hingga tidak memiliki gairah hidup apa lagi Havana sengaja menutupi hatinya dan menjaga jarak untuk tidak menerima cinta yang lain.

"Havana. Aku tidak tahu jalan hidupmu seperti apa. Apa lagi urusan asmara yang membuat hatimu terluka. Jika aku bisa menyembuhkan luka itu, apakah kamu bersedia memberiku kesempatan untuk memperlakukan kamu menjadi ratu di hatiku?" pinta Hart terdengar tulus.

"Kita baru bertemu belum ada satu hari, Hart. Kenapa kamu terlihat sangat penasaran denganku dan selalu memaksa kehendakmu, hmm?" tanya Havana tanpa menatap wajah Hart.

"Baiklah. Aku tidak akan bertanya lagi padamu. Tapi aku tidak akan menyerah untuk mengejar cintamu. Aku tidak seperti pria yang mungkin telah merenggut masa depanmu hingga kamu menyamakan aku dengan dirinya. Aku siap menerima kamu apa adanya, Havana," bisik Hart tepat dikupingnya Havana.

Havana mematung di tempatnya. Sementara Hart beranjak berdiri untuk pamit pulang pada Havana.

"Jangan menangisi yang sudah pergi menjauh dari hidupmu. Jika ada yang mencintaimu sepenuh hatinya, kenapa tidak merubah kesedihan itu menjadi suatu kekuatan untuk membalas dendammu padanya? kau hanya terlihat konyol jika terus menerus terpuruk dengan merasa dirimu tak berarti untuk seorang pria bodoh yang meninggalkan dirimu entah demi apa," kecam Hart.

Havana terkesiap mendengar ucapan Hart yang mengatainya sedemikian rupa. Ada kata-kata semangat di setiap ucapan Hart seakan mengembalikan kepercayaan dirinya dari perasaan rasa bersalah pada dirinya sendiri karena mengijinkan David menodainya.

"Sekarang kamu harus istirahat! aku mau pamit pulang. Aku harap ganti kepedihan hatimu dengan sesuatu yang bermanfaat. Hanya cinta bisa menghapuskan jejak dari seorang yang telah mengkhianati cintamu, itupun jika kamu mengijinkan aku membasuh luka itu," ucap Hart penuh percaya diri.

Hart meninggalkan Havana yang masih terdiam, hingga gadis itu baru tersadar saat pintu rumahnya itu tertutup sedikit kencang oleh Hart.

Havana masuk ke kamarnya. Menangis sejadi-jadinya di dalam kamarnya. Antara tersentuh dan tertolak. Merasa tidak pantas namun sangat berharap.

"Jika aku berani membuka hatiku untuk dirinya, apakah aku akan mengalami sakit yang sama? tidak...! Mungkin dia tulus mencintaiku, tapi aku tidak pantas untuknya. Dia terlalu sempurna untukku. Aku tidak mau dia menyukaiku karena rasa iba. Dia harus mendapatkan gadis yang lebih baik dariku," berontak Havana makin frustasi.

Hati dan nalar Havana tidak sejalan. Hatinya menuntutnya untuk menerima Hart, namun nalarnya terus menolak Hart karena merasa bukan wanita sempurna untuk Hart.

"Mana yang harus aku percaya? hatiku kah ataukah pikiranku yang terus mendikte suara hatiku untuk menjauhi Hart?" Havana makin merasa sesak.

Dulu ia mudah jatuh cinta pada David dan menyerahkan seluruh hidupnya untuk laki-laki itu. Tapi kali ini Havana tidak ingin memudahkan jalan bagi David untuk mendapatkan dirinya.

"Havana. Aku tahu masih ada cahaya cinta di matamu untukku. Tapi kau terlalu takut aku akan menabur cuka di luka yang sama, bukankah begitu Havana? itu yang kamu takutkan, bukan? aku janji dan bersumpah akan mencari tahu siapa pria yang pernah masuk dalam hidupmu.

Aku akan pastikan dia akan membayar setiap air mata yang menetes di pipimu. Atas penderitaan yang mengurungmu dalam kesepian. Semoga kebencian yang kau punya untuknya melebihi cintamu kepadanya," gumam Hart berusaha memejamkan matanya.

...----------------...

Havana kembali ke rutinitasnya. Hampir semua pasien penyakit dalam ingin diperiksa oleh Havana daripada Dokter spesialis yang sama dengan Havana. Bagi pasien, melihat wajah cantik Havana merupakan sugesti kesembuhan mereka.

Walaupun dokter Havana ini pelit senyum bahkan terlihat tarikan bibir itu hanya dipaksakan saja, namun tidak menyurutkan antusias pasien yang rela antri lama hanya untuk menatap wajah cantiknya.

"Apa yang tuan rasakan selain nyeri pada perut?" tanya Havana sambil menempelkan stetoskop di dada pria yang berusia 30 tahun itu.

"Pusing, mual dan jantungku rasanya makin berdebar kencang," ucap tuan Park.

"Kalau begitu aku akan rujuk pada dokter Steven karena hanya dia yang akan mengetahui keadaan jantung tuan," ucap Havana yang mengetahui pria ini menjawab pertanyaannya dengan asal.

"Tapi dokter Havana, aku bukan menderita penyakit jantung, kenapa aku di rujuk ke dokter spesialis jantung?" protes tuan Park yang merupakan keturunan Korea Inggris itu.

"Anda akan mengetahui jawabannya saat ditangani langsung oleh dokter Steven. Untuk saat ini, anda tidak punya masalah lagi dengan penyakit yang anda derita karena saya tidak menemukan penyakit apapun dalam diri anda. Yang penting tuan cukup rutin mengkonsumsi obatnya," nasehat Havana pada tuan Park hampir membuat suster Morgan ngakak.

"Hah...? yakin dokter, kalau saya sudah sembuh?" tuan Park terlihat sedih.

"Kecuali anda hanya memberikan alasan untuk bertemu dengan saya. Tapi sayang sekali saya sudah memiliki kekasih, tuan Park. Lagian rumah sakit ini melarang dokter menjalin hubungan pribadi dengan pasiennya atau aku akan dimutasi.

Tolong pertimbangkan posisi saya di rumah sakit ini," ucap Havana penuh penekanan pada kalimatnya sambil menulis resep obat untuk tuan Park salah satu pengusaha terkaya nomor dua dari Hart.

Wajah tuan Park terlihat memerah. Iapun tersenyum karena akal bulusnya ketahuan juga oleh Havana. Tapi, hatinya juga sangat kecewa setelah mendengar Havana sudah memiliki kekasih. Ia akhirnya pamit dan Havana tetap bersikap ramah namun tetap setia dengan wajah datarnya.

"Suster Morgan. Apakah masih ada pasien lain?" tanya Havana sambil melirik jam ditangannya.

"Ada dokter. Tinggal satu orang lagi. Dia pasien baru dokter," ucap suster Morgan.

"Cepat panggilkan! Biar kita cepat istirahat..!" pinta Havana.

"Nanti saya ijin langsung ke ruang arsip dokter!" ucap dokter Morgan.

"Ok. Biar saya yang tanganin sendiri pasiennya. Terimakasih dokter Morgan. Anda boleh istirahat sekarang!" ucap dokter Havana.

"Dengan senang hati, dokter Havana. Semoga pasien terakhir ini tidak lagi merayu anda. Dan seperti biasanya saya yakin kalau dokter tidak akan jatuh cinta pada pria tampan manapun," ucap dokter Morgan yang sudah hafal dengan sikap dinginnya Havana pada pria.

"Tuan Hart...!" panggil suster Morgan seraya membuka pintu untuk Hart." Silahkan masuk Tuan..!" titah suster Morgan.

Sementara dokter Havana masih serius menatap komputernya. Hart tersenyum melihat wajah cantik wanitanya tanpa ingin menganggu Havana. Setelah diam sekitar dua menit, Havana baru menatap wajah pasiennya.

"Kau ..?" gugup Havana menatap wajah Hart yang tersenyum padanya.

Masalahnya, Havana tidak memberitahukan profesinya pada Hart karena mereka belum terikat hubungan apapun dalam sebutan status pacaran atau kekasih.

.....

vote dan like nya cinta, please!

Terpopuler

Comments

suti markonah

suti markonah

semangat thorr..binggung mau komen apa~?.

2023-06-13

1

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Tuan Park modusnya ketahuan, Hart gituloh..walaupun Havana blm memberi tahu siapa Havana, secara Hart itu orang kaya..pastinya apapun bisa dilalukan..trmasuk mencari jati diri wanita yg diincarnya..tetap semangat ya Thor 👍🏻

2023-06-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!