Cinta Sedarah
Aneeta diletakkan diatas brankar dengan luka disekujur tubuhnya. Teman-temannya begitu kawatir dengan keadaan Aneeta.
Para medis juga berlarian menuju ruang UGD guna menangani Aneeta.
"Cepat hubungi Ibunya Aneet."Pinta Caca. Teman kuliah Aneeta.
Mely segera meraih ponselnya dan menghubungi orangtua Aneeta.
.
.
Seorang Wanita paruh baya, namun masih nampak garis-garis kecantikkannya berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan wajah begitu sangat kawatir. Dia adalah Ibu Niken, Orangtua tunggal Aneeta.
"Mana Aneet ???"Tanya Ibu Niken pada Teman-teman Aneeta yang menunggu didepan ruang UGD.
"Masih didalam buk.."Balas Caca dengan lemah.
"Bagaimana Aneeta bisa kecelakaan Ca ??" Tanya Ibu Niken masih dipenuhi rasa kawatir.
"Kami juga kurang faham buk. tadi selesai jam mata kuliah Aneeta langsung mau kekantor untuk bekerja, Tapi baru keluar gerbang kami sudah mendengar kabar dia tabrakan."Tutur Mely.
Ibu Niken menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Tabrakan, akan seperti apa nanti ?? Hati Ibu Niken begitu sakit sekali.
.
.
Disebuah ruangan Kantor, Akmal mulai kawatir karna Aneeta tidak datang-datang. Akmal adalah atasan sekaligus kekasih Aneeta disebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti dimana Aneeta bekerja paruh waktu sebagai Karyawan.
Siang itu. Akmal dan Aneeta sudah memiliki waktu bertemu dengan Klien Akmal. Namun hingga pukul 3 sore Aneeta tak kunjung datang.
Akmal pun segera mencoba menghubungi Aneeta. Setelah beberapa kali panggilan Tak ada jawaban.
"Halo.."
Akmal mengerutkan keningnya saat suara yang disebrang cukup asing.
"Aneeta mana ya ??" Tanya Akmal tanpa basa basi.
"Ini Pak Akmal ya ?? Aneeta kecelakaan pak. Dia kritis sekarang diUGD."jawab Mely.
"Apa ??!!"Akmal langsung mematikan panggilannya. Meraih jas kerja, dan buru-buru meninggalkan ruangannya.
"Sayang.. bertahanlah.."gumam Akmal yang kemudian mengirim pesan sekretarisnya agar mengubah skejul pertemuannya dengan Klien. Sebab Aneeta mengalami kecelakaan.
.
.
Dari dalam ruang UGD keluar dokter yang masih menggunakan seragam lengkapnya.
Semua nampak langsung menghampiri dokter itu. "Dokter, bagaimana kondisi putri saya ??" Tanya Ibu Niken dengan kawatir.
"Benturan keras dikepala Nona menyebabkan Nona mengalami pendarahan. Kami butuh secepatnya Donor darah untuk Nona Aneeta. Karna dirumah sakit sedang kosong Nyonya."Terang dokter.
"Apa ??!! Donor darah ??" tubuh Ibu Niken lemah seketika. Darah Aneeta hanya cocok dengan sang Ayah yang sudah menghilang entah kemana.
"buk.. Buk Niken.. Jadi bagaimana ini ??" Caca menyadarkan Ibu Niken.
"Golongan darah saya berbeda dengan anak saya dok. Anak saya memiliki golonga darah yang sama dengan Ayahnya."Ucap Ibu Niken dengan lemah.
"Mungkin dari teman atau kerabat. Memang sulit sekali mendapatkannya, Rumah sakit juga tidak memiliki setok untuk golongan darah langka ini."Balas sang dokter.
"Golongan darah Aneeta kan O. Aduh, golongan darahku A.."Caca turut kawatir.
"Aku juga A,"Tambah Mely.
"Biar saya saja."Suara Akmal terdengar hingga semua mata menatapnya.
"Pak Akmal.."Tegur Mely dan Caca bergantian.
"Kau atasannya Aneeta kan ??" Ibu Niken memastikan.
"Iya buk. Kebetulan golongan darah saya juga O. Saya akan mendonorkan darah saya untuk Aneeta."Tutur Akmal.
Ibu Niken bernafas lega seketika. Tuhan masih terus memberinya jalan keluar dari segala masalah.
Akmal kemudian digiring masuk untuk segera diambil darahnya. Didalam Akmal bisa melihat Aneeta yang terbujur dengan beberapa alat ditubuhnya.
"Bersabarlah sayang.. Kau akan segera sembuh.."Gumam Akmal.
"Kita jalani tes dulu ya Tuan.."Ucap perawat.
"Langsung saja sus. Saya bukan perokok, saya juga bukan peminum dan tidak pernah memakai obat-obatan terlarang. Bulan kemarin saya sudah cek kesehatan dan semua normal."Terang Akmal.
"Baiklah tuan. Kami langsung saja.."Perawat pun mulai mengambil darah Akmal dan dibantu alat Yang langsung masuk kedalam tubuh Aneeta.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Okta Feryl
ayok lanjut thorrr
2023-06-12
1