...꧁-`𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶´-꧂...
...◼...
...◼...
...◼...
『T𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝖆𝖙𝖆𝖘 𝖒𝖆𝖐𝖆𝖓𝖆𝖓, 𝖒𝖎𝖓𝖚𝖒𝖆𝖓 𝖉𝖆𝖓 𝖙𝖊𝖒𝖕𝖆𝖙 𝖙𝖎𝖉𝖚𝖗𝖓y𝖆 𝖘𝖊𝖒𝖆𝖑𝖆𝖒. S𝖆𝖆𝖙 𝖙𝖊𝖓𝖌𝖆𝖍 𝖍𝖆𝖗𝖎 𝖓𝖆𝖓𝖙𝖎 𝖆y𝖔 𝖐𝖎𝖙𝖆 𝖇𝖊𝖗𝖙𝖊𝖒𝖚 𝖑𝖆𝖌𝖎 𝖉𝖏 𝖉𝖊𝖕𝖆𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖆𝖗𝖆 𝖏𝖆𝖒 y𝖆𝖓𝖌 𝖆𝖉𝖆 𝖉𝖎 𝖎𝖇𝖚𝖐𝖔𝖙𝖆. K𝖆𝖒𝖎 𝖆𝖐𝖆𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖚𝖓𝖌𝖌𝖚 𝖒𝖚.
~𝕵~』
Sepucuk surat tertinggal di atas meja samping ranjang Jeanelle, ini adalah kebiasaan yang sering Jeremy lakukan jika pergi tanpa sepengetahuan orang lain dan sepertinya Jeremy sudah pergi sejak pagi-pagi buta tadi.
Ia pasti berburu terlebih dahulu untuk makan anak-anak, padahal Jeanelle sudah berkali-kali menawarkan bantuan tapi Jeremy menolaknya dan berkata dia akan menerima bantuan itu jika saatnya sudah tiba.
"Posisi ku sekarang juga sedang kesulitan sih." Jeanelle menggidikan kedua bahunya tak acuh.
Brak.
"Tuan Putri."
Pintu terbuka lebar menampilkan Rena yang membawa sebaskom air hangat untuk Jeanelle cuci muka.
"Anda selalu bangun pagi ya." kata Rena sembari membantu Jeanelle membasuh wajahnya.
"Sudah kebiasaan." jawab Jeanelle singkat. "Ngomong-ngomong nanti aku ingin bermain keluar."
"Kalau begitu saya akan menemani Putri."
"Tidak perlu, aku ingin main sendiri jadi kali ini aku akan menyamar." Jeanelle memasang wajah memohon membuat Rena mau tak mau menurutinya.
"Putri harus kembali sebelum matahari terbenam."
"Baiklah." Jeanelle tersenyum puas.
...✶⊶⊷⊶⊷❍ ☆ ❍⊶⊷⊶⊷✶...
Kekaisaran Zetta adalah Kekaisaran terbesar di benua dan dipimpin oleh Kaisar yang haus darah serta kekuasaan. Peperangan dengan kerajaan lain selalu terjadi dan itu juga yang membuat Kekaisaran ini meluas sekaligus kacau.
Ibukota kekaisaran Zetta adalah salah satu wilayah yang masih teratur karena berada dalam pengawasan langsung Kaisar, sejujurnya Kaisar tidak begitu tertarik dengan pengurusan wilayah karena yang ia inginkan hanyalah hidup bersenang-senang.
Beberapa wilayah yang dipimpin oleh petinggi Kekaisaran cukup terkendali. Kekaisaran Zetta memiliki 4 Duke yang berperan sebagai pondasi. 4 Duke yang masing-masing memimpin wilayahnya sendiri, namun tak ada satupun Duke yang berdiri di faksi Kaisar, mereka semua bersikap netral karena alasan tertentu.
'Sepertinya nanti akan ada insiden dimana Kaisar membantai 4 Duke tersebut dan menjadikan pemimpin baru berada di pihaknya.' Jeanelle mengingat isi cerita itu. Tokoh utama pria yang memimpin wilayah Barat adalah satu-satunya pemimpin baru yang terang-terangan mengibarkan bendera perang pada Kekaisaran.
Evan sangat sulit menaklukannya dan sebenarnya sampai akhir pun Evan tidak bisa menaklukkan Duke dari wilayah barat itu. Tapi pada akhirnya Evan tidak mati ataupun dipenjara, ia hanya diasingkan dan hidup menderita di wilayah kumuh itu.
Walaupun Jeanelle bukan satu-satunya orang yang mati dalam kisah ini, tapi tetap saja kematian selalu berada didekatnya. Kalau menurut cerita Jeanelle akan tewas saat usianya 20 tahun. Tokoh utama wanita alias Baila akan memulai pemberontakan saat usianya menginjak 18 tahun.
"Kalau di pikir-pikir sekarang usia Baila 16 tahun kan? Berarti masih ada 2 tahun lagi untuk memulai pemberontakan." gumam Jeanelle sembari menatap sekelilingnya. Ia berada di sebuah pasar yang cukup ramai.
Banyak pedagang yang menawarkan dagangannya dan pembeli yang sedang melihat-lihat. Kalau orang yang tidak tau apapun melihat hal ini sangat menyenangkan dan menganggap jika Kekaisaran Zetta adalah Kekaisaran yang sangat damai dibawah pimpinan Kaisar yang bijak.
Tapi sebenarnya kedamaian ini hanyalah fatamorgana yang tak sengaja tercipta, mungkin dalam hati para penduduk mereka merasa cemas karena takut jika keluarganya akan terseret dalam perang yang tak mungkin berhenti ini.
"Jeje!" panggil Regina seraya menarik lengan Jeanelle, seketika Jeanelle langsung keluar dari pemikirannya dan menatap teman-temannya yang juga menatapnya heran.
"Kenapa kau melamun? Apa kau sakit?" tanya Hyun dengan ekspresi agak khawatir.
"Kau tidak dengar saat kami panggil dan terus berjalan maju." sahut Suno.
"Aku hanya sedang memikirkan sesuatu dan juga bukankah kita janjian di depan menara jam?"
Jeremy mengangguk kemudian menunjuk sesuatu yang tepat berada dibelakang Jeanelle. "Dibelakang mu itu menara jam."
Jeanelle spontan menoleh kebelakang, ia terkejut karena sejujurnya sepanjang perjalan ketempat ini Jeanelle terus melamun, ia memikirkan banyak hal mengenai kehidupannya dan juga Jeanelle mulai lupa-lupa ingat tentang isi komik itu.
"Ya ampun aku benar-benar melamun." Jeanelle bergumam pelan.
"Sudahlah ayo kita jalan-jalan." ajak Hyun yang kemudian mengeluarkan sebuah kantong kain dari saku celananya. "Lihatlah aku habis menjual banyak barang jadi hari ini aku yang traktir." Hyun berucap begitu ceria, wajahnya berseri-seri dan terlihat bahagia.
Ucapan Hyun juga menuai sorak senang dari teman-temannya, Jeanelle tau kalau uang yang Hyun punya tidak seberapa tapi hal itu justru membuat mereka senang. Hari itu mereka bersenang-senang tanpa menyadari ada sesuatu yang terus memperhatikan mereka.
...✶⊶⊷⊶⊷❍ ☆ ❍⊶⊷⊶⊷✶...
Baila berjalan begitu anggun melewati beberapa lorong, para pelayan dan kesatria yang melihat Baila langsung membungkuk hormat dan Baila hanya tersenyum menyapa mereka.
"Yang Mulia Putri Mahkota." Rena yang melihat kedatangan tiba-tiba Baila langsung membungkuk hormat.
"Bangunlah." kata Baila yang membuat Rena buru-buru mengangkat kepalanya dan menatap Baila dengan tatapan sopan.
"Dimana Jeanelle?" tanya Baila yang membuat Rena dan beberapa pelayan lainnya terkejut.
'Setelah bertahun-tahun lamanya kenapa Putri Mahkota baru mencari Jeanelle sekarang?' Mungkin itulah yang saat ini yang berada di kepala Rena dan para pelayan lainnya.
Namun sayangnya mereka tidak bisa bertanya langsung pada Baila karena bagaimanapun juga status mereka hanyalah pelayan rendahan.
"Mohon maaf Yang Mulia, tapi Tuan Putri sedang tidak ada ditempat. Beliau sedang bermain." jawab Rena dengan sopan. Rene adalah kepala dayang di Mansion tempat Jeanelle tinggal, berkat Rena Mansion yang dulunya hanya sebuah bangunan kosong kini layak dijadikan tempat tinggal.
"Bermain?" Baila terlihat menyeritkan keningnya dengan heran. Menurut ingatannya Jeanelle tidak memiliki teman dan Jeanelle tidak pernah keluar dari Mansion ini.
"Kalau begitu katakan padanya untuk meluangkan waktu besok. Besok siang aku, Putra Mahkota dan Pangeran akan berkunjung."
Saat itu juga Istana dihebohkan dengan berita tersebut, ada juga para pelayan yang senang karena akhirnya Jeanelle diakui menjadi keluarga Kekaisaran namun ada juga yang merasa tidak suka karena menganggap Jeanelle sebagai aib Kekaisaran.
Namun semua pendapat-pendapat para pelayan hanyalah sebatas pendapat, tidak ada yang berani menyampaikan pendapat mereka kepada Putri Mahkota yang begitu disayang oleh Kaisar Evan.
...꧁-`𝙱𝙴𝚁𝚂𝙰𝙼𝙱𝚄𝙽𝙶´-꧂...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments