Kisah 'My Stars'

...꧁-`𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶´-꧂...

...◼...

...◼...

...◼...

Komik 'My Stars' adalah komik yang berfokus pada tokoh utama wanita bernama Baila Agnegius, wanita cantik, baik hati dan seorang Tuan Putri. Ia memiliki kemampuan sihir tumbuhan yang sama seperti kemampuan sihir milik mendiang Ratu yang merupakan keturunan Elf.

Baila yang ditinggal mati oleh Ratu saat dirinya masih kecil itu sangat membuatnya terpuruk, tapi karena ia sedikit berbeda dari anak-anak lainnya, Baila pun dengan cepat bangkit kembali.

Karena semangat dan kerja kerasnya Baila menuai kasih sayang dan simpati dari kedua kakaknya yang berbeda ibu. Kakak pertama bernama Terry Agnegius yang berasal dari selir kesayangan Kaisar.

Kakak kedua bernama Kai Agnegius yang berasal dari Permaisuri. Awalnya kedua kakaknya sangat membenci Baila karena bagaimanapun juga Baila adalah putri dari Ratu dan pengaruh untuk menjadi Kaisar selanjutnya sangatlah besar.

Tapi karena kebaikan yang selalu Baila berikan pada kedua kakaknya pada akhirnya kedua kakaknya luluh dan menjadi begitu mencintai Baila. Kaisar Evan yang tak lain adalah ayah mereka tidak berniat untuk menurunkan tahta pada anak-anaknya, justru ia berniat untuk melakukan segala cara agar bisa hidup abadi.

Karena hal itu menuai kontroversi akhirnya Baila, Terry dan Kai melakukan pemberontakan. Mereka membasmi siapapun yang menjadi kaki tangan Kaisar dan ditengah perjuangannya itu Baila bertemu dengan tokoh utama pria yang merupakan seorang Duke dan juga amat sangat membenci Kaisar.

Duke muda pun membantu Baila, dengan kisah cinta tipis-tipis dan perjuangan yang begitu mendebarkan cerita itu menjadi cerita yang paling seru dan sering kali mendapatkan penghargaan. Namun ada satu hal yang harus diingat, setiap cerita pasti ada tokoh pendamping.

Jeanelle Agnegius, tokoh pendamping yang juga keluarga Kekaisaran. Ia berasal dari seorang selir yang terlupakan, begitu ibunya meninggal Jeanelle juga menjadi terlupakan. Dia bukan orang jahat justru beberapa kali Jeanelle membantu tokoh utama, tapi karena ia memiliki sihir kegelapan yang sama seperti Kaisar.

Alasan itu cukup membuatnya untuk dieksekusi mati, tidak ada yang menangisi kematiannya kecuali Baila yang beberapa kali pernah bermain dengannya.

'Sialnya aku malah jadi Jeanelle.' Gadis berusia 15 tahun itu duduk di hamparan bunga matahari sambil sesekali mendesah kesal. Padahal dikehidupan sebelumnya ia sudah bersusah payah keluar dari keluarga memuakkan itu, tapi sekarang ia malah kembali di seret kedalam keluarga yang lebih memuakkan.

Begitu terbangun dari tidur tau-tau sudah menjadi Jeanelle yang berusia 14 tahun, karena terlalu shock ia bahkan sampai demam selama 3 hari dan setelah sembuh, ia menyadari kalau semua ini bukanlah mimpi.

Bahkan tanpa disadari sudah satu tahun ia berada ditubuh Jeanelle dan sudah cukup untuknya beradaptasi. Hal positifnya Jeanelle tidak disiksa oleh para dayang, justru para dayang dan Jeanelle bersahabat.

Walaupun Jeanelle tinggal di ujung istana yang dimana Mansion itu terlihat lebih kecil dari Mansion kebanyakan. Tidak ada pengawal yang menjaga, disekelilingnya hanya terdapat banyak pepohonan rimbun layaknya hutan dan juga dayang yang bisa dihitung dengan jari tapi ini lebih dari cukup.

Jeanelle tidak berniat untuk tinggal di tempat ini selamanya, kalau waktunya sudah pas maka ia akan kabur dari tempat ini. Jeanelle memang sering membantu pekerjaan dayang, walaupun sudah dilarang tapi Jeanelle tetap kekeuh untuk melakukannya. Lagipula tidak ada yang bisa ia lakukan disini.

Jeanelle menoleh ke arah kirinya menatap sebuah danau yang begitu jernih, sangking jernihnya ia bisa melihat pantulan wajahnya sendiri.

Surai blonde sebahu yang bergelombang, wajah mungil, kulit seputih salju, bentuk mata yang naik keatas sehingga menambah kesan galak pada dirinya, iris permata berwarna ungu dan bibir semerah buah ceri. Wajah ini sangat cantik, walau tidak secantik tokoh utama sih.

Ciri khas keluarga Kekaisaran adalah iris mata yang berbentuk seperti permata, walaupun memiliki warna berbeda karena mengikuti aliran Manna yang ada ditubuh, tapi kalau orang itu memiliki mata permata maka sudah dipastikan kalau ia adalah keluarga Kekaisaran.

Konon katanya mata permata adalah bukti kalau Manna sihir yang dimiliki keluarga Kekaisaran adalah sihir yang paling kuat di dunia.

"Tuan Putri..." panggil seorang wanita cantik bersurai coklat dengan mata sebiru laut. Itu Rena Monata. Wanita yang sudah mengurus Jeanelle sejak Jeanelle bayi.

Saat usia Jeanelle 19 tahun ia akan diusir dari istana karena di tuduh mencuri barang milik Baila, saat itu Rena memohon agar Jeanelle ikut saja dengannya namun Jeanelle menolak dan berkata jika ia akan melindungi Baila.

'Sekarang aku tidak akan menolak, kalau perlu kita kabur saja sekarang.'

"Ada apa Rena?" tanya Jeanelle yang langsung bangkit dari duduknya. Ia menepuk-nepuk gaunnya membersihkan tanah atau debu yang menempel di gaunnya.

"Hari sudah mulai gelap, bagaimana jika kita kembali ke Mansion Putri?"

Mendengar kata hari akan segera gelap Jeanelle seketika tersenyum senang, malam hari adalah waktu yang sangat Jeanelle sukai.

"Iya, ayo kita kembali. Aku juga mengantuk."

"Kalau begitu akan saya buatkan susu dan setelah itu Tuan Putri bisa tidur."

"Baiklah."

...✶⊶⊷⊶⊷❍ ☆ ❍⊶⊷⊶⊷✶...

Jeder! Petir menyambar begitu kencang membuat kaca-kaca disekitarnya bergetar. Tiga orang yang berada diruang makan seketika tersentak mendengar suara petir itu.

"Sepertinya akan terjadi badai." kata seorang wanita cantik bersurai blonde dengan iris mata berwarna hitam pekat, sembari menatap keluar jendela yang masih menciptakan kilatan-kilatan petir.

Elizabeth Agnegius, sang permaisuri. Ibu kandung Putra Mahkota.

"Kau benar." pria tua bersurai blonde dengan mata permata berwarna ungu gelap. "Sepertinya Putra Mahkota, Pangeran dan Tuan Putri terkejut mendengar suara petir." suara kekehan kecil itu terdengar dari mulut sang Kaisar membuat ketiga orang itu tersentak kaget. Tubuh mereka agak gemetar.

Evan Agnegius, sang Kaisar.

"Itu wajar, petir tiba-tiba menyambar. Padahal tadi siang sangat cerah." kata wanita lainnya yang berdandan lebih menor. Rambut coklatnya tersanggul dengan rapih dan netra biru lautnya menatap tajam wajah Pangeran.

Rose Agnegius, selir kesayangan Kaisar dan ibu kandung Pangeran.

Ketiga remaja itu tersentak dan menunduk tak enak, sebenarnya bukan itu yang sedang mereka pikirkan sekarang.

"Maafkan kami Yang Mulia." kata seorang gadis cantik berusia 16 tahun. Gadis itu sangat cantik walaupun wajahnya tampak gusar.

Surai blondenya yang panjang, bentuk mata bulat dengan netra permata berwarna hijau daun, kulit seputih salju, wajah yang mungil dengan bibir mungil semerah mawar. Sungguh amat sangat cantik, apalagi cara bicara dan gayanya yang begitu anggun.

Baila Agnegius. Putri Mahkota yang rumornya akan menjadi Kaisar selanjutnya.

"Sudahlah." Evan mengibaskan tangannya. Pria tua itu tidak nampak tertarik dengan permintaan maaf yang Baila lontarkan. "Sebelum badai datang kalian kembali ke tempat kalian masing-masing."

"Baik Yang Mulia." orang-orang yang berada diruang makan itu berdiri dan membungkuk hormat pada Kaisar sebelumnya akhirnya mereka pergi dari tempat itu.

Namun bukannya kembali ke Mansion mereka masing-masing, Putri Mahkota, Putra Mahkota dan Pangeran malah diam-diam bertemu di taman belakang Mansion Putri Mahkota.

"Kalian mengingatnya bukan?" tanya Pangeran berambut merah itu dengan wajah yang agak panik.

"Iya, aku mengingatnya dengan sangat jelas." sahut Baila.

Putra Mahkota hanya terdiam sambil mengangguk, ia juga mengingat semuanya.

"Kita mengulang waktu!"

...꧁-`𝙱𝙴𝚁𝚂𝙰𝙼𝙱𝚄𝙽𝙶´-꧂...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!