Perubahan Pertama

...꧁-`𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶´-꧂...

...◼...

...◼...

...◼...

Jeanelle keluar dari kamarnya melalui jendela dengan mengendap-endap, ia sudah seperti maling sekarang. Gaun biru lengan panjang selutut, sepatu boots tanpa hak berwarna coklat tua, jubah coklat, surai sebahunya ia kuncir satu.

Penampilan yang pas untuk menjadi penduduk desa. Begitu keluar dari Mansion Jeanelle buru-buru ke hutan belakang dan mencari-cari dinding dengan lubang yang besar, sengaja ia tutupi dengan batu ataupun dedaunan agar tidak ketahuan.

Dengan perlahan Jeanelle merangkak keluar melalui lubang di dinding tersebut, ini adalah rahasianya. Perubahan alur komik yang Jeanelle lakukan, memiliki teman dan menyamar menjadi penduduk desa.

"Yo! Tuan Putri, anda seperti tikus yang sedang terjepit." ejek seorang pria bersurai hitam legam dengan bekas luka diwajahnya. Jeremy.

Pertama kali Jeanelle bertemu dengan Jeremy adalah tahun lalu atau lebih tepatnya 1 Minggu setelah dirinya merasuki tubuh Jeanelle.

Jeremy adalah salah satu pasukan Kesatria yang masih belajar di kuil, bakat berpedang Jeremy sebenarnya tidak bisa diragukan lagi tapi karena Jeremy berasal dari rakyat jelata dan tanpa orang tua, Jeremy mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang-orang disekitarnya hingga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti menjadi kesatria magang di kuil.

Ia kabur dan memilih hidup di jalanan sambil mencuri ataupun mengemis, saat itulah Jeremy bertemu dengan Jeanelle yang kebetulan sedang berkunjung ke pasar. Jeremy langsung mengenali Jeanelle sebagai Tuan Putri karena mata permatanya. Jeanelle memberi makan Jeremy dan akhirnya mereka berteman.

Terkadang saat malam Jeanelle akan seperti ini, kabur dari mansion dan hidup sebagai rakyat jelata. Ia bisa bernafas lega disaat-saat seperti ini.

"Kau sialan! Tidak bisakah kau membantuku?!" kesal Jeanelle, ia merasa kalau sekarang pinggulnya terjepit di lubang ini.

Jeremy terlihat menghela nafas dan kemudian meraih kedua tangan Jeanelle dan menariknya.

Gubrak. Mereka berdua terjatuh dan mengaduh sakit.

"Apa kau tidak bisa keluar dari pintu saja?" keluh Jeremy sembari mengusap bokongnya yang terasa sakit.

"Kau mau aku ditangkap oleh kesatria? Lubang ini sudah kecil ternyata."

"Kau manjat saja."

Jeremy dan Jeanelle bangkit dari posisinya dan menepuk-nepuk pakaian mereka yang kotor.

Mata Jeanelle memandang kearah dinding istana yang memiliki tinggi ±20 meter. "Kau pikir ini rendah? Lagipula dinding ini dilapisi sihir tau."

"Kau kan bisa sihir." Jeremy menaikan sebelah alisnya dengan heran. Jeremy tau kalau Jeanelle seorang Black Mage.

"Aduh, aku belum bisa sampai sana." keluh Jeanelle. Jeanelle pun segera menarik tangan Jeremy dan membawanya pergi. "Ayo pergi." sebelum pergi Jeanelle sempat memutar cincin yang ada di jari kelingking kirinya dan seketika netra permata Jeanelle berganti menjadi netra biasa berwarna coklat.

...✶⊶⊷⊶⊷❍ ☆ ❍⊶⊷⊶⊷✶...

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit dengan melewati jalanan gelap dan lembab akhirnya mereka sampai disebuah rumah kayu sederhana yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Tempat ini mengingatkan Jeanelle dengan Mansion nya yang ada di Istana.

Kurang lebih mirip seperti ini, tentu saja Mansion Jeanelle lebih mewah dan juga hutannya tidak begitu seram seperti ini. Gubuk kayu ini terletak diatas bukit dan tidak jauh dari ibu kota namun jarang ada yang kesini karena ini bukanlah jalan utama dan juga untuk apa mereka kesini. Orang-orang biasanya menjadikan tempat-tempat yang jarang terjamah seperti ini sebagai tempat persembunyian mereka.

"Kalian lama sekali." keluh seorang anak lelaki bersurai coklat dan memiliki iris mata berwarna coklat. Tubuhnya lebih besar dari anak-anak lainnya, tangannya terlihat terdapat banyak bekas kapalan.

Hyun, dia ahli dalam membuat senjata. Sekarang memang masih tahap belajar. Tak hanya senjata tapi juga patung dan furniture lainnya. Dengan kemampuannya, Hyun membuat sesuatu dari kayu-kayu di hutan dan menjualnya di pasar ibukota dengan harga lumayan murah.

Usia Hyun, Jeremy dan Jeanelle sama yaitu berusia 15 tahun saat ini.

"Apa sempat ada masalah?" tanya pemuda bersurai perak dengan netra sebiru laut. Yang Jeanelle tau, anak lelaki menggemaskan berusia 14 tahun ini adalah anak haram dari seorang Duke wilayah barat.

Mungkin posisi dan apa yang dialaminya hampir sama dengan Jeanelle tapi tak separah anak itu, terkadang anak itu datang dengan beberapa luka ditubuhnya karena penyiksaan dari pelayan dan ibu tiri.

Namanya adalah Suno Algabert. Ia ahli dalam ilmu pedang, Jeanelle yakin jika suatu saat nanti Suno akan menjadi Sword Master yang hebat.

"Tidak juga sih, hanya saja aku agak susah keluar tadi." Jeanelle terkekeh pelan. Yang mereka tau Jeanelle adalah putri haram dari Bangsawan desa yang pindah ke ibu kota. Jeanelle sengaja menyembunyikan identitasnya agar tidak begitu canggung dan hanya Jeremy yang tau.

Suatu saat nanti saat sudah siap Jeanelle akan menceritakannya pada mereka.

Seorang gadis kecil berlari dan kemudian memeluk Jeanelle dengan erat. Gadis kecil bersurai hitam yang dikepang dua, netra berwarna biru gelap dan wajah yang agak garang ini berusia 14 tahun. Seumuran dengan Suno dan gadis ini seorang Alchemist.

Regina, Jeanelle mengetahui masa depan gadis ini. Nantinya ia akan menjadi tangan kanan Baila dan Baila baru menemukannya saat usia Regina 17 tahun.

'Sangat disayangkan karena aku yang menemukannya duluan.'

"Apa ada pelayan yang menyiksa Jeje?" tanya Regina sembari menatap Jeanelle dengan tatapan tajam.

Padahal usianya baru 14 tahun tapi tatapannya setajam ini. Jeanelle tidak habis pikir.

Jeanelle memang memperkenalkan dirinya dengan nama Jeje kepada mereka.

"Tidak ada, hanya saja lubang yang biasa aku kabur ukurannya cukup kecil sekarang." ucapnya jujur yang akhirnya membuat Regina menghela nafas lega dan melepaskan pelukannya.

"Tentu saja, kau kan sekarang sudah tumbuh besar." Hyun tertawa sambil menepuk pundak Jeanelle.

"Mungkin sebentar lagi Jeje akan melakukan debutante." celetuk Suno yang membuat Jeanelle terdiam. Benar juga, Jeanelle melupakan hal ini.

Debutante Jeanelle akan menjadi sebuah insiden besar karena beberapa hari sebelumnya Kaisar baru ingat kalau ia memiliki putri lain. Akhirnya Debutante Jeanelle menjadi Debutante terburuk karena selain pertama kalinya Jeanelle hadir dihadapan publik, Jeanelle juga akan menjadi cemoohan orang-orang karena ibunya berasal dari rumah bordil.

'Kenapa aku baru ingat sekarang?' Jeanelle menepuk keningnya dan menggerutuki kebodohan yang dimiliki.

JEDER! Petir menyambar begitu keras membuat orang-orang yang berada disana terkejut.

"Padahal aku baru sampai, masa sudah mau ada badai?!" kesal Jeanelle sembari menatap keluar pintu yang terbuka.

"Mau bagaimana lagi? Cuaca memang tidak bisa diprediksi. Kau mau pulang? aku akan mengantarmu mu, sekalian mengantar Suno juga." Jeremy menawarkan diri. Mata coklatnya menatap keluar jendela, kilatan-kilatan petir masih muncul dan rintikan air perlahan mulai turun.

"Sayang sekali kau belum ada 10 menit disini." Regina terlihat lesuh. Jangankan 10 menit Jeanelle bahkan belum duduk.

"Kita bisa bertemu lagi besok siang dan juga aku bisa pulang sendiri, kau antar Jeje saja." sahut Suno yang kini sudah memakai jubah hitamnya.

"Ey~ mana mungkin aku membiarkan kalian pulang sendiri tengah malam begini? Kalau kenapa-kenapa aku juga yang repot." Jeremy mengibaskan tangannya dan menandakan jika ia tidak keberatan sama sekali.

"Tapi... Bukankah setelah mengantar kami kau akan pulang kesini sendiri?" Suno memiringkan sedikit kepalanya dengan bingung. Sekarang posisi siapa yang lebih berbahaya?

"Aku kuat dan juga aku bisa menginap ditempat seseorang jika dibutuhkan." Jeremy mengedipkan sebelah matanya kearah Jeanelle yang sontak membuat gadis itu mendengus.

Bukan pertama kali sih Jeremy menginap di kamar Jeanelle, tentu saja mereka menginap secara diam-diam tanpa ada yang tau satupun.

"Terserah kau saja." Jeanelle menghela nafas dan mendapatkan sorakan senang dari Jeremy.

Pada akhirnya malam itu setelah mengantar Suno pulang, Jeremy menginap dikamar Jeanelle dan tentunya pemuda itu tidur disofa dan Jeanelle diranjang.

...꧁-`𝙱𝙴𝚁𝚂𝙰𝙼𝙱𝚄𝙽𝙶´-꧂...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!