SEMAKIN DEKAT

Revia dan Zayn menatap Arvi bersamaan.

" Arvi ingin mengajak Pak guru setiap Arvi makan, Arvi mau di suapin sama Pak guru. Kalau Mommy pasti tidak mau menyuapi Arvi karena Mommy mau Arvi menjadi anak mandiri." Ujar Arvi melirik Revia dengan hati hati. ia tahu kalau ibunya paling tidak suka di bantah dan mendengar rengekan.

" Ini yang Mommy tidak suka darimu, kau akan bergantung pada orang lain jika Mommy membiarkanmu dekat dengan orang lain. Jadilah anak mandiri sayang! Tidak selamanya Mommy bisa mendampingimu." Ujar Revia.

" Tapi Mommy, Arvi senang kalau makan di suapin sama Pak guru. Arvi merasa sedang makan dengan ayah Arvi. Arvi sangat merindukan saat saat itu Mommy. Kalau tidak ada Pak guru, Arvi tidak mau makan." Ucap Arvi merajuk.

" Rupanya kau terlalu nyaman dengan pak guru. Terserah kalau kamu tidak mau makan, kalau kamu sakit kamu sendiri yang merasakannya bukan Mommy." Ucap Revia cuek. Lebih tepatnya pura pura cuek.

" Baiklah Arvi tidak mau makan lagi." Ucap Arvi cemberut.

" Pak guru, Arvi tidak mau makan lagi. Arvi sudah kenyang." Arvi turun dari kursinya meninggalkan Revia dan Zayn.

Zayn menatap kepergian Arvi sambil melongo.

" Arvi." Panggil Revia namun Arvi sama sekali tidak menghiraukannya.

Revia menghela nafasnya pelan. Ia benar benar tidak bisa menerima sikap putranya.

" Maaf jika anda harus melihat semua ini Pak. Tidak biasanya Arvi membangkang seperti ini." Ucap Revia.

" Saya rasa anda terlalu keras terhadap Arvi. Ada kalanya seorang anak ingin bermanja manja dengan orang tuanya Bu. Kalau anda berkenan, saya tidak keberatan menyuapi Arvi setiap kali dia makan. Dan anda jangan khawatir, biar saya yang membayar saat kita makan di luar. Kalau perlu biar saya yang memasak kalau kita makan di sini." Ujar Zayn.

" Tidak perlu Pak terima kasih. Saya bisa mengatasi sikap Arvi sendiri." Sahut Revia.

Zayn hanya bisa menghela nafasnya pelan, ia tidak menyangka jika Revia keras kepala.

" Baiklah terserah anda saja, kalau begitu saya permisi." Ucap Zayn beranjak dari kursinya.

" Tapi anda belum makan apa apa Pak, setidaknya makanlah sedikit. Jangan pulang dengan perut kosong!" Ujar Revia.

" Maaf, saya sama tidak seleranya dengan Arvi. Saya akan kembali dua hari lagi. Sampai jumpa dan selamat malam." Ucap Zayn segera berlalu dari sana.

" Sebenarnya apa yang terjadi di dalam rumah ini sih? Kenapa orang orangnya menjengkelkan semuanya. Tidak Arvi tidak Pak Zayn, bikin pusing aja." Gumam Revia melanjutkan makannya.

Selesai makan, Revia menuju kamarnya. Ia menghampiri Arvi yang meringkuk di atas ranjang. Ia berbaring di belakang tubuh Arvi.

" Sayang, maafkan Mommy." Ucap Revia mengelus kepala putranya.

" Arvi tidak mau memaafkan Mommy, selama ini Arvi selalu menuruti keinginan Mommy. Tapi Mommy tidak pernah mengerti perasaan Arvi. Arvi hanya mau di suapin sama pak guru saja tidak boleh, padahal Pak guru tidak keberatan sama sekali. Mommy jahat, Mommy tidak sayang Arvi lagi." Ucap Arvi.

" Bukannya Mommy jahat sayang, tapi Mommy tidak mau kamu bergantung pada orang lain. Pak guru bukan siapa siapa kita, kasihan kalau dia harus mengurusmu." Ujar Revia.

" Kalau begitu jadikan Pak guru sebagai ayah Arvi. Dengan begitu kita tidak perlu sungkan kepada Pak guru Mom." Ujar Arvi.

" Sayang maaf untuk yang satu itu Mommy tidak bisa." Sahut Revia.

" Kalau begitu undang Pak guru setiap kali Arvi makan, Arvi tidak akan memaksa Mommy untuk menikah dengan Pak guru." Ucap Arvi.

" Tapi Arvi akan membuat Mommy dan dan Pak guru menikah dengan sendirinya." Lanjut Arvi dalam hati.

Revia nampak sedang berpikir bagaimana baiknya untuk Arvi dan Zayn.

" Bagaimana Mom?" Tanya Arvi.

" Baiklah Mommy mengalah, kau bisa mengundang Pak Zayn saat makan." Sahut Revia.

" Yei.... Terima kasih Mom, Arvi sayang Mommy." Sorak Arvi beranjak lalu memeluk Revia.

" Mommy juga menyayangimu sayang." Sahut Revia.

" Sekarang Mommy mau mandi dulu, kamu bisa telepon Pak guru dan bilang padanya kalau Mommy setuju dengan permintaanmu." Ucap Revia.

" Oke Mom." Sahut Arvi.

Revia masuk ke dalam kamar mandi sedangkan Arvi menelepon Zayn.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari hari berlalu, sejak Revia menginginkan Arvi mengundang Zayn saat makan, hubungan mereka semakin dekat. Arvi tidak mengeluh merindukan kasih sayang seorang ayah lagi. Nilai pelajarannya juga meningkat drastis, yang tadinya hanya bisa mendapatkan rangking empat kini menjadi rangking satu. Revia nampak bahagia melihat perkembangan putranya yang signifikan.

Hari ini adalah hari liburan sekolah, Arvi mengajak Zayn dan Revia ke sebuah kebun binatang mini yang ada di kota itu. Mereka berjalan bergandengan tangan dengan Arvi di tengah membuat mereka terlihat seperti keluarga harmonis. Banyak yang mengira jika Zayn dan Revia sepasang suami istri.

" Mommy aku mau lihat hewan itu!" Ucap Arvi menunjuk kandang panda.

" Baiklah." Sahut Revia.

Mereka bertiga mendekati kandang panda yang ada di pinggir jalanan setapak itu.

" Arvi, apa kau tahu itu hewan apa?" Tanya Zayn.

" Panda Pak." Sahut Arvi.

" Pintar." Ucap Zayn mengelus kepala Arvi.

" Ayo kita lanjut lagi, kita lihat hewan hewan lainnya." Ajak Revia.

Mereka berjalan menyusuri jalanan setapak melihat hewan dari kandang ke kandang. Sampai di kandang rusa, Arvi dan Zayn memberi makan rusa dengan wortel, Revia duduk di bangku tak jauh dari sana.

Revia tersenyum melihat kebahagiaan Arvi, ia nampak tertawa lepas bersama Zayn. Sesekali Arvi bersikap manja manja dengan Zayn, dan sesekali Zayn menciumi pipi Arvi.

" Aku tidak menyangka Arvi bisa sebahagia ini. Semoga Arvi tidak merasa kehilangan jika pak Zayn menikah nanti." Gumam Arvi.

" Mommy." Teriak Arvi berlari mendekati Revia.

" Kenapa sayang?" Tanya Revia menatap Arvi.

" Arvi lapar, ayo kita cari makan!" Ajak Arvi.

Revia menatap jam mewah yang melingkar di tangannya yang menunjukkan puluk sebelas siang.

" Baiklah, kita cari makan di resto depan?" Ucap Revia.

" No.. Arvi mau makan di resto yang ada di sebelah taman Mom." Arvi menunjuk sebuah rumah makan yang tak jauh dari sana.

" Sayang tempatnya kurang higienis, Mommy tidak mau sampai kamu kenapa napa setelah memakannya." Ujar Revia.

" Mommy di sana tempatnya bersih, lagian juga jauh dari kandang Mom. Jadi tidak akan ada bakteri yang beterbangan." Ujar Arvi mengerti kekhawatiran ibunya.

" Mommy nggak mau, kita makan di resto depan aja sekalian pulang." Kekeh Revia.

" Baiklah Mom." Sahut Arvi pasrah.

" Ayo." Revia beranjak dari duduknya, saat ia hendak melangkah tiba tiba kakinya tergelincir baru kecil hingga tubuhnya terhuyung dan....

Brugh....

Zayn bergerak cepat menopang punggung Revia agar tidak jatuh ke bawah. Posisi mereka sama seperti orang yang sedang dansa. Keduanya saling menatap satu sama lain hingga membuat jantung mereka berdetak sangat kencang.

" Ya Tuhan aku tidak sadar jika ternyata Pak Zayn ganteng banget. Jantungku kenapa jadi berdebar kencang begini? Tidak Revi... Kau tidak boleh membiarkan ini terjadi. Kau tidak boleh merasakan suka dengan lawan jenis. Mereka sama saja, mereka hanya manis di depan tapi busuk di belakang. Jangan sampai tertipu dengan tampang dan kebaikannya sekarang." Ujar Revia dalam hati.

" Sungguh sempurna ciptaanmu ya Rob. Ijinkan aku memilikinya, aku sudah tidak bisa menahan perasaan ini. Perasaan yang selalu membuatku gelisah. Aku akan mengungkapkan perasaan ini secepatnya. Tidak peduli dia akan menerima atau menolaknya yang penting aku sudah berusaha. Untuk hasil aku akan pasrahkan pada Tuhan. Karena jodoh ada di tangannya." Batin Zayn.

" Ehem ehem... Mommy, Pak guru kalian tidak apa apa?" Pertanyaan Arvi membuat keduanya tersadar.

" Ah iya, Mommy baik baik saja." Revia membenarkan posisinya menjadi berdiri.

Tiba tiba...

" Awh." Tubuh Revia terhuyung ke depan, beruntung Zayn menopangnya lagi.

" Ada apa Bu?" Tanya Zayn.

" Sepertinya kaki saya terkilir Pak, shh sakit sekali." Sahut Revia.

" Silahkan duduk dulu." Zayn membantu Revia kembali duduk di bangkunya.

" Mommy, Mommy tidak apa apa? Apa Mommy kesakitan?" Tanya Arvi cemas melihat wajah sang ibu yang seperti menahan kesakitan.

" Mommy baik baik saja, jangan khawatir!" Sahut Revia.

Zayn berjongkok di depan Revia, Revia nampak terkejut. Zayn mengangkat kaki Revia lalu meletakkannya pada pahanya. Dengan pelan ia memijat kaki Revia.

" Awh." Pekik Revia menahan sakit pada kakinya.

" Tahan sebentar! Setelah ini pasti akan terasa lebih baik." Ucap Zayn.

Revia menatap Zayn dan apa yang ia lakukan. Tanpa sadar senyuman mengembang di bibirnya. Arvi yang melihatnya pun ikut tersenyum.

Klek...

" Awh sakit Pak, pelan pelan kenapa. Bukannya sembuh malah tambah sakit kaki saya." Ucap Revia kesal.

" Coba aja buat jalan! Pasti udah nggak sakit lagi." Ucap Zayn. Revia beranjak dari bangkunya.

" Mana a... " Revia menjeda ucapannya saat tidak merasakan sakit lagi.

" Ah iya, kok nggak sakit lagi. Kok bisa sih?" Ucap Revia tidak percaya.

" Bagaimana Mom? Pak guru benar benar hebat kan? Pak guru bisa menyembuhkan kaki Mommy." Ujar Arvi.

" Ya sudah ayo kita makan! Terima kasih Pak sudah membantu saya." Ucap Revia.

" Sama sama Bu." Sahut Zayn.

Arvi menggandeng tangan Zayn, mereka berjalan meninggalkan Revia yang berjalan di belakang mereka. Revia menggelengkan kepalanya melihat Arvi yang nampak mengabaikannya.

Zayn menghentikan langkahnya, begitupun dengan Arvi. Mereka berdua menatap Revia yang berjalan sedikit lambat.

" Apa kaki anda masih terasa sakit?" Tanya Zayn.

" Tidak, hanya saja perut saya terasa tidak nyaman untuk berjalan terlalu cepat. Kalian duluan saja! Saya akan menyusul di belakang." Ucap Revia.

" Tidak, kita berjalan bersama saja. Saya akan memperlambat langkah saya." Ujar Zayn.

" Iya Mom, atau Mommy butuh istirahat?" Tanya Arvi menatap Revia.

" Tidak sayang, ayo kita berjalan lagi. Keburu kamu lapar nanti." Ucap Revia.

Mereka kembali berjalan menuju resto yang ada di seberang jalan. Zayn melirik ke arah Revia sambil tersenyum.

" Semoga aku bisa mendapatkan hatinya." Batin Zayn.

Semoga ya...

TBC.....

Yang mau tahu visual babang tampan nih author kasih....

Yang ini Mommy muda ya....

Terpopuler

Comments

Jatmiko Ipunk

Jatmiko Ipunk

cocok thor visualnya

2023-06-16

2

Erchapram

Erchapram

Bagus Thor ceritanya

2023-06-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!