Part 5

Hotel bintang enam yang baru dibuka tahun 2022, silam terkenal mahal karena merupakan salah satu hotel kelas atas milik pengusaha sekaligus politikus terkenal dalam negeri. Delia menikmati pemandangan indah dari balik jendela kamar.

"Ini gila banget! Mau selfie dulu ah!" Delia mengambil ponsel flip miliknya dan berpose seimut mungkin. Ia akan memposting di sosial media sekaligus membuat Saras iri.

"Mau difotoin nggak?" Din menawarkan diri. Melihat pose foto Delia memang suatu anugerah.

"Boleh dong!"

Delia berganti pose, mulai dari duduk di sofa, duduk di ranjang lalu duduk kembali di balkon sambil memegang cangkir teh.

"Cukup, Din." Delia mengambil ponsel Din, "Ih ada pose monyong gue nih!"

"Kaya gitu juga lo tetap cantik, Del," ucap Din dengan suara rendah.

"Makasih, tapi kenapa lo baru sadar?" Delia menatap Din, "Selama ini kemana aja?"

Din malu, ia menghindari tatapan Delia.

"Jadi mau coba nggak?'' Din sampai lupa tujuan awal mereka datang, "Cuma mau pastiin sesuatu."

Delia menjadi sedikit takut, ia berpikir, apakah boleh berciuman dengan Din? Mereka akan segera menikah. Bukankah tidak masalah?

"Oke cuma kiss... "

Mereka berdua malu. Din bahkan memastikan bahwa mulutnya wangi, ia sudah menyemprot mouth spray.

Delia memejamkan mata, ia terlalu malu untuk membuka mata.

"Boleh kan, Del?" bisiknya dekat dengan suara rendah dan seksi.

"Hmm... "

Tidak perlu basa-basi lagi, Din mengecup bibir Delia sekali. Ia merasakan sensasi yang gila. Bahaya jika berlanjut.

"Udah kok, itu cuma kecupan. Lo kelihatan takut, Del."

Delia membuka matanya dengan cepat, ia melihat ekspresi malu Din. Benar-benar berbeda. Mungkin yang Saras katakan benar kalau Din jago dalam hal-hal lain. Delia semakin penasaran.

"Ini beneran bikin gue malu," ucap Din lagi.

Gadis berusia dua puluh lima tahun bukan lagi seorang gadis manja polos seperti dugaan banyak orang. Delia merasa tidak adil, ia dengan berani mendorong Din ke sofa dan mencium bibir seksi Din. Ia merasa kejadian seperti dalam novel terjadi pada dirinya sendiri.

"Del, cukup." Din duduk kembali, ia merasa bersalah memancing terlebih dahulu. "Lo tadi cium gue dengan bar-bar dan gigit kenceng bibir gue... "

"Ah, maaf," Delia mengusap bibir Din dengan jarinya. Untungnya tidak berdarah sehingga ia tidak merasa sangat bersalah.

"Gue cuma mau bilang saat kita menikah, bukan cuma ciuman, kita melakukan lebih dari itu. Emang lo mau?"

Delia merenung kembali, benar yang Din katakan. Tapi tidak mungkin menolak jika itu perintah suaminya sendiri. Mustahil menolak seseorang dengan kualitas seperti pangeran meski terlihat urakan terkadang.

"Nyatanya lo yang bar-bar cium gue, Del. Jadi, ini sebuah kesimpulan bahwa lo juga ngebet nikah?"

"Gue nggak mau jawab ah," Delia memalingkan wajah. Ia malu. Sangat malu.

"Maaf ya gue tanya kaya gitu." Din merangkul Delia. "Lo itu seseorang yang gue anggep kaya adik terkadang."

"Sayangnya kita sebaya tuh!"

"Tetap tuaan gue delapan bulan kali." Din menyentuh pipi Delia dua kali, "Sayangnya gue baru sadar, lo itu secantik ini dari dekat. Gue suka gaya bar-bar lo pas posisi tadi. Hahaha... "

"Jangan meledek terus!"

"Bukannya gue itu cepat move on, tapi gue juga nggak bisa melawan restu keluarga. Keluarga gue itu punya aturan. Bahkan Om Reno juga berakhir dengan menikahi teman kecilnya. Mungkin gue mengikuti jejaknya."

Delia memeluk Din, "Aku paham apa yang kamu rasain, Din."

Din terkejut mendengar panggilan sopan yang Delia ucapkan. Memang seharusnya begitu karena mereka akan menikah.

"Terima kasih, Ibu Peri."

"Gecko, ngomong apaan si?"

"Lagi ngucapin terima kasih buat kamu," Din memeluk Delia kembali. "Terima kasih, Del."

Entah kenapa Delia merasa bersalah tapi ia juga merasakan ada sesuatu yang salah. Din dan Rasti kan berkencan lebih dari dua tahun. Rumor putus-nyambung juga sudah sering ia dengar dari Saras. Bahkan di reunian SMA mereka juga mendapat banyak pujian. Mungkin suatu hari ia harus berbicara dengan Tony, sahabat baik Din.

***

"Gila!" komentar pertama Saras dalam unggahan Delia lalu ia melanjutkan komentar berikutnya dengan sangat senang hati.

saraschuabbby

Gila! Gila! Delia udah main ke hotel kelas atas bareng mas-mas itu ya? Coba tag akun mas-mas itu dong ibu peri🤣

delianairistiindra

Lo juga udah follow dia sialan🤣

saraschuabbby

Eh mas-mas itu slay ternyata menyukai komentar gue🤣🙏

Delia tidak meneruskan lagi berkomentar karena Din sudah menyukai komentar Saras maupun balasan Delia.

"Neng Del bisa bantuin nggak?" Bi Surti memangilnya.

"Kenapa Bi?" Delia tanggap, ini berkaitan dengan dapur. "Bibi butuh bantuan apaan nih?"

"Itu tukang sayur mungkin belum jauh, Bibi lagi sakit perut. Neng Del bisa beliin tahu kuning nggak? Abang bilang mau makan sop tahu sama jamur, maafin Bibi ya... Lagi mules." Bi Surti sudah menahan beberapa menit, ia sudah tidak kuat lagi.

"Ya udah mending Bi Surti ke toilet dulu gih, nanti aku beliin deh."

Hanya perlu berjalan beberapa langkah. Tukang sayur berhenti di depan rumah Din. Banyak asisten rumah di keluarg Andaro juga berkumpul di titik temu paling nyaman tersebut.

"Hei, para asisten kece!" Delia menyapa mereka.

"Mbak Delia!" Bi Siti yang bekerja di rumah Din sejak mereka balita sudah mendengar berita perjodohan, "Tumben belanja?"

"Bi Surti lagi sakit perut jadi aku gantiin hehehe." Delia meringis.

"Neng cantik mau beli apa nih?" Mas Jarot, tukang sayur terkenal di kompleks Andaro, masih berusia tiga puluhan dan nyentrik. Satu-satunya tukang sayur yang mengenakan kaca mata plastik dan berbentuk tomat.

Delia sudah selesai memilih dua bungkus tahu kuning, "Tahu aja deh, Mas Jarot."

Suara knalpot motor mahal yang baru selesai dipanaskan, pertanda Din akan keluar rumah.

"Bi, aku berangkatnya siang. Nanti kalau ada paketan tolong ditaruh ruangan aku yang di basement." Din menghampiri Bi Siti, ia baru menyadari ada kombinasi baru dalam perkumpulan, "Kamu ngapain coba?"

Tidak menyangka akan bertemu Din lebih awal sejak insiden memalukan, Delia menutupi wajahnya dengan sebungkus tahu. "Beli tahu buat dimasak lah,"

"Masak apa emang?" Din mengambil bungkusan penghalang kecantikan paripurna Delia, "Aku juga mau makan olahan tahu hari ini."

Lima orang termasuk Mas Jarot sedang saling tatap dan mencoba menelaah ada sesuatu yang berbeda dengan dua orang yang biasanya tidak terlalu akur dan yang lebih jelas lagi adalah panggilan aku-kamu yang mudah dipahami.

"Kalian pacaran kan?" Mas Jarot langsung memberikan pertanyaan ultimatum.

Bi Siti tersenyum, ia tidak boleh membocorkan lebih dahulu sebelum pihak terkait.

"Nggak kok," Delia berusaha membantah. Meski mereka akan menikah, Din memang bukan pacarnya.

"Tapi kami mau menikah." Din menanggapi pertanyaan Mas Jarot.

Delia terdiam, ia malu. Orang lain yang mendengar begitu gembira, bahkan kabar itu menyebar dengan cepat. Tidak ada yang meragukan berita dari Mas Jarot. Bahkan Sultan Andaro terus meledek Din saat bermain bola sore hari.

"Ahahaha Gecko akhirnya lo nikahnya sama Delia."

Beberapa bapak-bapak muda yang tergabung dalam klub sepakbola Andaro FC terus menertawakan Din. Karena sejak dulu Din selalu membantah kecantikan Delia.

Setelah bermain bola, Din pulang ke rumah.

"Mas Din, ada kiriman." Bi Siti membawa kotak makanan berwarna lilac, jelas sekali milik Delia. "Olahan tahu dari calon istri hehe... "

Din membuka kotak makan tersebut, ia melihat ada pangsit dengan isian tahu dan ayam. Ia menyantap dua pangsit dengan lahap, "Enak juga masakan dia."

Ponselnya bergetar, sebuah pesan masuk dan mengacaukan fokus makan Din.

Rasti Andini

Aku nggak sengaja lihat postingan Delia. Aku juga baca komentar dan menemukan orang yang mereka maksud itu kamu. Jangan bilang calon istri yang Oma kamu pilihkan itu Deliana Iristi. Aku marah kalau itu benar, Din.

Din tidak membalas.

"*Terkadang gue merasa jadi orang paling brengsek dengan mempermainkan perasaan perempuan, tetapi kejujuran itu nilai pria sejati."

Bersambung*...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!