Ucapan Reino memang tidak main - main , apalagi di tambah kompor dari dua sahabatnya yang selalu mengatakan siapa cepat dia dapat. Alhasil Reino makin kalang kabut.
Dia sengaja berbicara langsung dengan Bu Minah dan Pak Agus untuk meminta putrinya supaya bisa ia persunting .
" Maksud Den Rei apa ya ?". tanya Bu Minah hati -hati .
" Saya ingin menikahi Qiana Bu , saya sangat mencintainya ".
" Tapi kalian kan masih sekolah ?".
" Itu tidak masalah Bu , kita nikah siri dulu aja , nanti setelah lulus baru di resmikan ".
" Apa Qiana sudah tau tentang ini den ?".
" Belum Bu , makanya saya minta persetujuan dari Pak Agus dan Bu Minah dulu , kalo Qiana ...saya yakin dia akan menurut pada kalian ".
" Maaf den Reino , bukannya saya menolak keinginan aden , saya cukup senang ada laki- laki baik seperti aden yang mencintai putri saya , tapi apakah aden sudah yakin mau menjadikan Qiana sebagai istri aden , bagaimana dengan Tuan dan Nyonya ". Pak Agus yang sedari tadi diam, akhirnya mengungkapkan isi hatinya.
" Jangan pikirkan hal itu Pak , saya yang akan memberi tau Mami dan Papi nanti , saya tidak mau sampai khilaf Pak , saya ingin berhubungan dengan Qiana dalam keadaan halal , tidak hanya pacaran - pacaran yang tidak jelas , bukankah niat baik harus disegerakan kan Pak Bu ?".
Bu Minah dan Pak Agus saling pandang , melihat sang istri yang mengangguk pelan , akhirnya pak Agus pun setujuj.
" Tapi jika Qiana menolak , den Reino tidak boleh memaksa ya ".
" Iya Pak ,tenang saja ...Qiana juga cinta kok sama saya ". ucap Rei penuh percaya diri.
Setelah menunggu beberapa bulan hingga usia Qiana 18 tahun dan Reino 19 tahun , akhirnya .....
" SAH......". suara itu terdengar merdu di telinga Reino. Senyumnya langsung mengembang, Qiana sudah jadi miliknya malam ini.
Qiana sendiri masih tak percaya, jika sekarang statusnya sudah berubah, menjadi istri Reino.
" Selamat Bro , akhirnya kamulah pemenangnya ". ucap Sami lalu memeluk Reino.
" Selamat juga ya Rei ". ucap Rasyid agak lesu.
" Hei , ikhlas engga nih ngasih selamatnya ?".
" Ikhlas Rei...ikhlas , apalagi kalo aku di suruh gantiin kamu di malam pertama, aku akan lebih ikhlas ". balas Rasyid , mengedipkan matanya ke arah Qiana.
Qiana hanya terkekeh dengan kelakukan teman suaminya ini.
" Enak saja , itu mah engga bisa di wakilkan Syid , kamu cari lawan sendiri aja , jangan ganggu Qiana , apalagi memandangnya , satu lagi tidak boleh mengedipkan mata juga seperti tadi , Qiana is just mine ".
" Dih , posesif gila si Rei ". celetuk Sami.
" Mending kalian nikmati hidangan yang ada daripada kalian menganggu aku dan istriku aku mau berduaan sama Qia , kalian para jomblo menyingkir awas nanti baper ". usirnya.
" Ayolah Syid , buat perut kita sekenyang mungkin mumpung gratis, kalo perlu nanti kita bungkus buat di bawa pulang ". ajak Sami.
" Ayuklah.....".
" Qia...ku tunggu janda mu ". ucap Rasyid , kemudian ia langsung menarik tangan Sami sebelum mendapat amukan dari Reino.
Akhirnya acara yang melelahkan itu selesai juga. Padahal Reino tak mengundang banyak , hanya dua sahabatnya dan para ketua rt dan ketua rw setempat sebagai saksi .
Reino celingukan , ia mencari Qiana yang beberapa saat lalu sudah sah jadi istrinya.
" Bu , ibu melihat Qiana?". tanya Reino pada Bu Minah , kini panggilannya pada Bu Minah berganti.
" Tadi mau ganti baju katanya den ".
" Panggil Rei aja bu , aku kan sekarang sudah jadi menantu ibu ".
" Iya den , eh nak Rei , maaf ibu masih kagok ".Rei terkekeh, lalu kembali melangkah untuk mencari istrinya.
Reino masuk ke kamarnya ...tapi kosong.
" Sepertinya Qia lupa kalo sudah jadi istriku ".Reino tau , pasti Qia ada di kamarnya.
Ceklek...Reino membuka pintu kamar Qiana dengan pelan.
Reino mematung melihat pemandangan yang begitu indah ada di depan matanya.
Qia tidak sadar ada Reino yang berjalan mendekat ke arahnya , karena ia sedang fokus memilih baju di lemari .
Qia berjingkat kaget ketika Reino memeluknya dari belakang.
" Reiii ...".
" Hemmm sayanggg...kenapa tidak ke kamarku ".
" Harus ya ?".
" Harus lah ".
Qia makin tidak nyaman ketika hembusan nafas Reino menerpa lehernya.
" Rei , lepas ...aku mau pake baju dulu ".
" Kalo aku enggak mau gimana ?".
" Aku mau pindah ke kamar kamu , tapi aku harus pakai baju dulu , masa iya cuma pakai beginian ".
" Baiklah , kali ini kamu aku lepaskan, aku juga tidak rela ada pria lain yang melihat tubuh kamu, buruan sebelum aku berubah pikiran ".
Selesai pakai baju , Rei menggandeng tangan Qia sampai masuk ke dalam kamarnya.
" Kamu duduk sini, jangan kemana - mana , aku mau mandi sebentar ". Qia mengangguk.
Reino benar - benar mandi cuma sebentar...bisa di bilang secepat kilat , yang penting tubuhnya wangi.
" Qia , aku menginginkan kamu ". Reino meminta ijin pada Qia untuk bisa mententuhnya.
Qia serba salah , kalo menolak ia takut dosa , tapi jika ia mengijinkan , ia takut hamil...sekolah kan belum lulus.
" Apa kita akan melakukannya malam ini Rei , aku takut...kita belum lulus sekolah ".
" Aku akan bermain aman Qi , please...aku ingin kamu jadi milik aku sepenuhnya ".
" Kita sudah halal Qia , jadi jangan takut akan dosa , ini malah akan jadi pahala bagi kita berdua...ini juga termasuk ibadah loh Qi ".
" Giliran yang beginian aja kamu tau Rei ".
" Tentu saja...mau ya sayang ". rayu Reino.
Qia pun mengangguk...Reino langsung bersorak dalam hati....Yes.
Malam ini dua insan berbeda jenis saling melepaskan keperawanannya dan keperjakaannya .
Malam pertama euy.......
Jangan lupa dukungannya ya...👍🏻
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments