Pernikahan Rahasia

Pernikahan Rahasia

01. Cinta terpendam

Hidup bersama sedari kecil , menumbuhkan rasa sayang berlebih di hati Qiana untuk Reino. Tapi ia sadar diri , dirinya hanyalah anak seorang pembantu dan sopir di rumah besar itu.

Karena itu, Qiana dengan sekuat tenaga menyimpan rasa cintanya pada sang majikan ...ia tau ini seperti punguk merindukan bulan , jadi biarlah takdir yang bicara.

Pagi ini seperti biasa Qiana sudah siap untuk berangkat sekolah , tentu saja setelah membantu sang ibu memasak.

Reino turun untuk sarapan pagi. Ia membuang nafas panjang , rumah besarnya memang terasa sepi , Mami dan Papinya berada di luar negeri. Keluarga Bu Minah dan Pak Agus , orang tua Qiana sudah terasa seperti keluarganya. Ditambah dua orang satpam dan satu orang lagi yaitu mbak menik , istri pak Amat salah satu satpam di rumahnya. Tapi mbak menik hanya bekerja di siang hari , sorenya dia akan pulang ke rumahnya sendiri.

" Mau kemana kamu Qi ?". tanya Reino yang melihat Qiana sudah bersiap berangkat.

Reino sengaja turun ke bawah agak pagi , agar bisa bertemu dengan Qiana yang akhir - akhir ini selalu menghindarinya.

" Eh Den Rei , mau berangkat sekolah den ". Qiana merasa masih pagi , tapi kenapa majikannya ini sudah ada di hadapannya , niat ingin menghindar malah bertemu begini.

" Sudah aku bilang kan , panggil aja Rei , gak usah pakai Den segala...apalagi di sekolah , aku gak suka Qiana !". Reino kesal, Qiana selalu menjaga jarak dengannya , dan ia tidak suka akan hal itu.

Karena tanpa ia sadari di hatinya telah tumbuh cinta untuk Qiana.

" Iya maaf , Den...eh Rei , he he he sorry sorry sudah terbiasa manggil seperti itu ".

" Sebagai hukuman temani aku makan !".

" Tapi Rei...".

" Engga ada penolakan Qia , buruan duduk !".

Akhirnya Qiana mengalah , dari pada nanti telat berangkat sekolahnya. Tiba - tiba Reino memberikan piringnya pada Qiana , otomatis Qiana pun menerimanya , dan melayani Reino makan.

" Kenapa bibirnya maju gitu , gak ikhlas ya ?".

" Ikhlas kok , cuma aku berasa istri yang melayani suaminya sarapan ". jawab Qiana.

" Ya anggap aja gitu , hitung - hitung latihan Qia...biar gak kaku lagi kalo nanti jadi istriku beneran ". ucap Reino sambil mengedipkan matanya.

" Gak lucu , pagi - pagi sudah gombal , aku gak bakalan terpengaruh seperti cewek - cewek di sekolah yang jadi pacar kamu ".padahal dalam hati Qianan sudah bunga.

" Mana ada , aku serius loh Qi , memang kamu pikir aku macarin semua cewek di sekolah , engga lah...aku jomblo , mereka aja yang sibuk pada ngejar aku ".

" Iya deh buat yang cakepnya gak ketulungan..".

" Lah aku kan memang cakep Qi , apa kamu engga sadar ?".

Kamu memang cakep Rei...bahkan kamu cowok paling cakep di mata aku...

" Yahhhh diam kan , kamu mengakuinya kan Qi ?".

" Iya...eh engga engga bukan itu ". Qiana merutuki dirinya, kenapa ia bisa keceplosan mengucapkan iya.

Reino tertawa ...ia senang Qiana mengakui ketampanannya . Ini juga yang di sukai Reino dari Qiana , gadis itu bisa di ajak ngobrol apapun , menjadi hiburan tersendiri baginya , apalagi Qiana itu gadis polos dab apa adanya, tidak pernah sok jaim di hadapannya seperti para cewek yang mengejarnya di sekolah.

" Jangan berangkat dulu , tunggu aku di depan , kita berangkat bersama ...engga boleh nolak Qi , ini perintah !". ucap Reino , ia kembali ke atas karena lupa belym membawa kunci mobilnya.

" Tas aku bawa sekalian ya Qi !". Qiana hanya menganggukkan kepalanya patuh.

Qiana segera membereskan piring di meja. " Tinggal aja Qi , biar ibu yang mencucinya , nanti kamu terlambat ". ujar bu Minah.

" Gak apa - apa bu , cuma piring dua saja kok , tapi mejanya tolong ibu yang bereskan ya bu ".

" Iya , nanti ibu bereskan, Pak Slamet sama Pak Andi kan belum makan ". dua orang satpam yang di sebutkan oleh bu Minah.

Setelah mencium tangan ibunya , Qiana bergegas ke depan sambil menenteng tas Reino. Ia pun langsung menyalami sang Ayah yang sedang memanaskan mobil Reino.

Karena Reino sudah bisa menyetir sendiri, Pak Agus akhirnya lebih sering jadi tukang kebun...dan mengantar istrinya berbelanja untuk keperluan rumah besar itu.

" Masuk Qi , di depan jangan di belakang , aku bukan sopir !". Qiana menurut.

Sang Ayah cukup heran , kenapa hari ini putrinya bisa semobil dengan anak majikannya , tapi Pak Agus hanya diam , ia akan menanyakannya nanti kalo Qiana pulang sekolah.

Qiana celingukan , ia mengamati suasana parkiran yang masih cukup ramai. Tadinya ia minta di turunkan agak jauh dari sekolahnya , tapi Reino menolak .Entah apa yang direncanakannya ,tak biasanya ia seperti ini.

" Cari siapa ?".

" Bukan cari siapa, tapi tuh lihat , masih banyak orang di sini ". bibir Qiana cemberut.

" Lalu apa masalahnya ?".

" Ck...nanti ada gosip lambe nyinyir bertebaran kalo ada yang melihat aku berangakat sekolah sama kamu ".

"Jadi kamu malu kalo sampe digosipin dekat dengan aku Qi ". Reino merasa hatinya tercubit , apakah cintanya selama ini bertepuk sebelah tangan.

" Aku ??...malu , ngapain aku harus malu Rei , kamu tuh tampan , kaya , pintar ..banyak sekali kelebihan kamu , banyak cewek yang mengharap bersanding dengan kamu ". Reino tersenyum tipis mendengar pujian dari Qiana.

" Justru karena itulah aku yang takut kamu yang akan malu , aku ini pembantu kamu, dan teman - teman kita juga banyak yang tau Rei ".

" Aku engga seperti itu Qi , kita keluar bersama !".

Reino keluar terlebih dahulu , lalu ia membukakan pintu sebelah dan menarik tangan Qiana yang masih saja tak mau bergerak dari duduknya.

Tapi dengan cepat Qiana turun dan berjalan setengah berlari mendahului Reino.

Sampai di kelas ia di kejutkan oleh teman - temannya, di dalam sana Raga sudah berdiri dengan memegang dua benda , boneka panda dan setangkai mawar merah.

Reino menghentikan langkahnya , tangannya mengepal , ia tak akan membiarkan ini terjadi, tapi ia bingung , apa yang harus ia lakukan.

Seisi kelas berteriak ,terima....terima....terima...

Raga telah menyatakan perasaannya, senyum manis masih terukir di bibir sang ketua basket itu.Qiana meremas tangannya , ia juga tak tega menyakiti pria baik di depannya ini , tapi ia juga tak cinta pada Raga .

" Ga...maaf , bukan aku menolak kamu , tapi aku engga pantas buat kamu ".

" Aku engga masalah tentang siapa kamu , aku tulus Qi ". Raga masih memohon.

" Bubar...bubar......guru datang !! teriak Reino , seketika semuanya duduk ke bangku masing - masing. Reino tersenyum menang , rencananya berhasil...beruntung tak lama guru benar - benar datang.

Sedangkan Qiana mengelus dadanya....bersyukur mengucap Alhamdulillah, setelah ini ia akan berbicara pribadi dengan Raga , agar tidak mengulang perbuatannya pagi ini.

Hai...terima kasih sudah mampir di sini...ini karya othor yang ke - 8...dukung terus ya😘

Bersambung......

Episodes
1 01. Cinta terpendam
2 02. Ungkapan Cinta Reino
3 03. Pernikahan
4 04. Perpisahan
5 05. Kehidupan Baru
6 06. Winda Akhirnya Tau
7 07. Yang Sebenarnya Terjadi
8 08.Azka bertemu Aric.
9 09. Keinginan Azka dan Aric
10 10. Restu Orangtua Azka
11 11. Lamaran Diterima
12 12. Tentang Leo
13 13. Pernikahan
14 14. Pengalaman Pertama Azka
15 15..Kedatangan Nindi
16 16. Permintaan Linda
17 17. Linda menyerah
18 18. Bertemu Pria Masa Lalu
19 19. Bertemu Mantan
20 20. Reino nekad.
21 21. Pernikahan Reino dan Michele
22 22. Michele bertemu Leo
23 23. Reino bertemu Aric
24 24. Permintaan Reino
25 25. Leo dan Michele
26 26. Bertemu Daddy Robert
27 27. Masalah Reino
28 28. Terbongkar
29 29. Azka cemburu
30 30. Pernikahan Leo dan Michele
31 31. Percikan api
32 32. Semua ulah Mira
33 33. Kedatangan Mira Lagi
34 34. Mira Melahirkan
35 35. Kebenaran Terungkap
36 36. Kehilangan
37 37. Bertemu Opa dan Oma
38 38. Reino mengunjungi Aric
39 39.Mira Siuman
40 40. Ajakan Reino
41 41. Pertemuan Azka dan Qiana
42 42.
43 43. Mira Masuk Jebakan
44 44. Tidak sesuai dengan harapan Mira
45 45. Qiana melahirkan
46 46. Reino dan Azkia
47 47. Reino di tembak Azkia
48 48. Reino dan Azkia
49 49. Bertemu Pak Bayu
50 50. Mira Mau Bertobat
51 51. Mengejar Cinta Pak Duda
52 52. Reino dan Azkia
53 53. Reino dan Azkia
54 54. Reino dan Azkia
55 55. Reino dan Azkia
56 56. Reino dan Azkia
57 57. Ending
58 58. Extra Part
59 59. Extra Part
Episodes

Updated 59 Episodes

1
01. Cinta terpendam
2
02. Ungkapan Cinta Reino
3
03. Pernikahan
4
04. Perpisahan
5
05. Kehidupan Baru
6
06. Winda Akhirnya Tau
7
07. Yang Sebenarnya Terjadi
8
08.Azka bertemu Aric.
9
09. Keinginan Azka dan Aric
10
10. Restu Orangtua Azka
11
11. Lamaran Diterima
12
12. Tentang Leo
13
13. Pernikahan
14
14. Pengalaman Pertama Azka
15
15..Kedatangan Nindi
16
16. Permintaan Linda
17
17. Linda menyerah
18
18. Bertemu Pria Masa Lalu
19
19. Bertemu Mantan
20
20. Reino nekad.
21
21. Pernikahan Reino dan Michele
22
22. Michele bertemu Leo
23
23. Reino bertemu Aric
24
24. Permintaan Reino
25
25. Leo dan Michele
26
26. Bertemu Daddy Robert
27
27. Masalah Reino
28
28. Terbongkar
29
29. Azka cemburu
30
30. Pernikahan Leo dan Michele
31
31. Percikan api
32
32. Semua ulah Mira
33
33. Kedatangan Mira Lagi
34
34. Mira Melahirkan
35
35. Kebenaran Terungkap
36
36. Kehilangan
37
37. Bertemu Opa dan Oma
38
38. Reino mengunjungi Aric
39
39.Mira Siuman
40
40. Ajakan Reino
41
41. Pertemuan Azka dan Qiana
42
42.
43
43. Mira Masuk Jebakan
44
44. Tidak sesuai dengan harapan Mira
45
45. Qiana melahirkan
46
46. Reino dan Azkia
47
47. Reino di tembak Azkia
48
48. Reino dan Azkia
49
49. Bertemu Pak Bayu
50
50. Mira Mau Bertobat
51
51. Mengejar Cinta Pak Duda
52
52. Reino dan Azkia
53
53. Reino dan Azkia
54
54. Reino dan Azkia
55
55. Reino dan Azkia
56
56. Reino dan Azkia
57
57. Ending
58
58. Extra Part
59
59. Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!