"Hai..." sapa Amanda.
"Mau apa kamu datang kesini ?" ketus Aksa.
Kehadiran Amanda sangat tidak Aksa harapkan.
"Tadi aku baru pulang ke rumah, kata Bi Ana kamu semalam gak pulang." cerita Amanda.
"Suka-suka aku lah ! Kamu aja jarang pulang aku gak kepo." ketus Arga.
Amanda duduk di sofa panjang dalam ruangan itu. Sedangkan Aksa duduk di kursi kerjanya sambil fokus ke layar Ipad nya.
"Aku gak pulang karena memang ada jadwal shooting. Kamu kan udah paham sama kerjaan aku. Apalagi sekarang lagi banyak-banyaknya job." keluh Amanda.
"Itu urusan kamu ! Toh selama ini hubungan kita gak dekat. Jadi kamu gak usah terlalu ikut campur urusan ku." tukas Aksa.
"Apa salah seorang istri ingin mengetahui urusan suaminya ? Lagipula aku kesini karena aku rindu sama kamu. Udah tiga hari kita gak ketemu, memangnya kamu gak merindukan permainan panas kita ?" Goda Amanda.
"Bagaimana aku bisa merindukannya jika aku harus selalu memakai pengaman ! Terasa juga gak !!" sindir Aksa.
"Kamu kan udah tahu profesi aku sebagai model dan aktris ternama. Aku belum siap punya anak. Kalau nanti aku gendut dan gak bisa kurus lagi, gimana ? Aduhh.. gak deh !!" oceh Amanda.
"Kamu itu terlalu banyak alasan, Amanda ! Sekarang teknologi sudah sangat canggih. Mau kurus tinggal operasi sedot lemak kalau kamu gak bisa diet atau olahraga. Sudahlah !! Aku lagi pusing !! Aku mau visit pasien dulu."
"Kamu kok ninggalin aku sih ? Istri datang malah ditinggal !!!" protes Amanda.
"Amanda ! Gak usah lebay ! Kamu tahu keselamatan pasien paling utama dibanding kamu !!" Sahut Aksa lalu pergi meninggalkan Amanda sendirian di ruangannya.
"Sialan Aksa !! Sombong banget ! Sok nolak gue lagi !! Mending gue ke Ricky aja deh. Kayaknya emang cuma Ricky yang bisa muasin gue."
***
Satria sudah kembali dari urusannya dan dia memenuhi janjinya mengantar Citra pulang kerumah.
Tapi Citra meminta Satria untuk mengantarkannya lebih dulu ke Club tempat kerjanya untuk mengambil tas dan ponselnya.
"Sat, kamu tunggu disini sebentar ya. Aku masuk dulu." Pinta Citra.
"Oke, Cit..."
Citra langsung melangkahkan kakinya ke dalam Club dan bertemu penjaga Club, Bang Jojo.
"Bang, Mami Rachel ada gak ?" tanya Citra pada Jojo.
"Ada di dalam, Cit. Lo kenapa semalam main tinggal tamu gitu aja sih ?! Anak-anak pada ngejelekin Lo tuh." Adu Jojo.
"Gue ada masalah penting, bang. Ya udah, gue masuk dulu ya, bang." pamit Citra.
Setelah mengambil tas dan ponselnya di loker, Citra langsung menuju ruangan mami Rachel.
Tok...tok...tok..
"Masuk !" ucap seseorang dari dalam.
Citra pun masuk dan dengan sedikit gugup mendekati mami Rachel.
"Kenapa wajahmu Citra ?" Tanya mami Rachel dengan elegan.
"Ibuku masuk rumah sakit, Mi. Dan aku mau ijin malam ini gak bisa masuk dulu." ucap Citra.
"Jantungnya kumat ?" tanya Rachel lagi.
"Iya Mi, dan harus segera di operasi. Citra juga mau minta tolong sama mami, Citra mau pinjam uang sama mami."
"Pinjam uang ? Berapa ?"
"150 juta, Mi. Nanti Citra cicil." mohon Citra.
"Bisa aja sih kamu gak usah pinjam. Kamu jual aja keperawanan kamu. Mau gak ? Biar mami yang cari musuhnya !" Saran Rachel.
Degh !
Dada Citra rasanya sesak mendengar ucapan bosnya. Ia ingin meminjam uang tapi malah disuruh menjual dirinya kembali.
"Gimana Citra ?" Tanya Rachel lagi.
"Tapi aku udah gak perawan lagi, Mi." ucap Citra.
Mami Rachel terkejut.
"Hah ?! Sejak kapan kamu gak perawan lagi ???"
"Sejak semalam saat tamu di room 101 menjebakku dengan obat perangsang." Adu Citra.
"Apa ?? Sial !!! Siapa nama tamunya ? Berani sekali main-main dengan anak-anakku !!!" Geram Mami Rachel.
Mami Rachel memang pemilik Club dan seorang germo, tapi dia tidak pernah membiarkan anak-anaknya di perlakukan kurang ajar oleh para tamu. Jika memang tamu tersebut menginginkan pelayanan lebih, mereka harus membayar lebih besar juga tentunya.
"Roy dan Aksa !! Aku gak peduli dengan mereka, Mo. Saat ini yang aku tunggu apakah mami bisa memberiku uang ?"
"Mami hanya bisa memberimu 50 juta, Citra ! Maaf tidak bisa membantu banyak." ucap Rachel.
"Makasih Mi, aku akan mencari pinjaman di tempat lain untuk sisanya."
Rachel pun segera mentransfer uang senilai 50 juta ke rekening Citra.
"Sudah mami transfer. Semoga ibumu cepat sembuh." ucap Rachel menunjukan bukti transfernya.
"Iya Mi, sekali lagi makasih banyak. Aku pamit dulu." ucap Citra dan meninggalkan ruangan Rachel.
Citra melangkahkan kakinya kekuar Club. Namun baru saja Citra ingin berbelok, kedua mata Citra sekilas melihat seseorang.
~Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments