Di Kejar Cinta Om Dokter
"Gue dengar tamu Lo kali ini bos-bos kelas kakap ya, Cit ?" Tanya Lina pada pada Citra saat mereka sedang make up di dalam toilet.
"Wahh.. pasti Lo bakalan dapat tip yang banyak malam ini." Sambung nya lagi.
"Amin... Semoga saja, Lin. Lo tahu sendiri saat ini gue benar-benar lagi butuh banyak uang buat pengobatan ibu gue. Uang donasi dari yayasan baru sedikit sekali yang terkumpul. Ucap Citra.
"Yang sabar ya, Cit. Lo ini sebenarnya anak baik. Gue yakin pasti akan ada jalan buat biaya pengobatan ibu Lo." Jawab Lina.
"Iya Lin. Makasih ya. Ya udah, udah waktunya kita kerja. Yuk, kita kumpulin cuan lagi malam ini." Ajak Citra.
"Ya, semangat !!!" Teriak Lina sambil tersenyum.
Citra Wulandari, gadis cantik tinggi semampai yang baru saja genap berusia 20 tahun beberapa hari yang lalu itu pun berjalan menyusuri lorong menuju tempat dia akan bekerja malam itu
"Wah-wah!! Wanita-wanita disini cantik-cantik. Gak salah gue booking disini. Hai cantik, nama kamu siapa ?" Ucap salah satu laki-laki saat Citra masuk.
"Hai tuan, aku Citra." Jawabnya sambil tersenyum manis.
"Citra !! Nama yang bagus. Kemarilah temani aku." ucap laki-laki bernama Roy itu.
Di dalam ruangan itu ada empat orang laki-laki dan lima orang wanita pemandu lagu. Tapi Citra lah yang merupakan primadona disana.
Tiba-tiba pintu room terbuka menampilkan sosok wajah pria tampan, dengan kaos putih polos dan celana berwarna hitam.
"Pak Dokter kita baru sampai nih." Ucap Roy.
"Kok ada cewek segala sih ?" Keluh Aksa.
"Tenang aja, Amanda gak akan tahu." Jawab Roy.
"Lo pilih deh, mau yang mana ?" Tawar Roy.
"Gila Lo !! Gak level gue sama cewek beginian !!" cibir Aksa.
Citra yang dari tadi berada di samping Roy itu pun, mendengar cibiran Aksa.
"Senang-senang aja. Emangnya Lo gak pusing tiap hari yang di lihat isi tubuh orang melulu ? Sekali-kali Lo harus lihat isi tubuh wanita-wanita disini, bro !!" rayu Roy.
"Gila Lo !! udah habis berapa botol, udah mabuk aja ?!" jawab Aksa kesal.
Aksa melirik wanita di samping Roy yaitu Citra. Lirikan Aksa menjadi perhatian bagi Roy, tentu saja membuat Roy terkekeh.
"Cantik, siapa nama kamu tadi ?" tanya Roy lembut pada Citra.
"Citra, Om !" Jawab Citra tersenyum.
"Hei, jangan panggil Om dong. Panggil aja Mas." Pinta Roy.
"Oke, Mas !!" ucap Citra kembali tersenyum.
"Nah gitu dong. Kamu temani teman ku saja ya! Sepertinya dia tertarik sama kamu." Pinta Roy.
"Siap, Mas !" ucap Citra.
Citra berpindah tempat duduk dan mendekati Aksa. Aksa melirik ke arah Citra sambil meminum soda yang sudah di pesan nya.
"Cantik juga nih cewek, tapi sayang murahan !" dalam benak Aksa.
"Hai Om, aku Citra. Nama Om siapa ?" Sapa Citra pada Aksa dengan senyum manisnya.
"Emang saya Om kamu ?!" Ketus Aksa.
"Ya ampun Om, galak banget sih !!" balas Citra.
"Kamu temani teman saya yang lain saja, saya mau sendiri !!" Ucap Aksa.
"Tapi aku di suruh sama mas Roy untuk temani Om !" jawab Citra.
"Kamu punya telinga gak sih !! Atau kamu punya masalah dengan pendengaran ?" Cibir Aksa.
Citra menghembuskan nafas dengan kasar.
"Terserah Om deh, yang jelas aku cuma mau kerja disini dan udah di bayar untuk menemani Om." Kesal Citra.
"Saya bukan Om kamu !! Sekali lagi kamu panggil saya Om, saya jahit mulut mu !!!" ucap Aksa kesal karena Citra tidak menuruti keinginannya.
Oke Mas, aku diam !" ucap Citra.
"Mimpi apa gue kemarin dapat pelanggan judes gini." dalam hati Citra.
Aksa melirik ke arah Citra yang benar-benar hanya diam. Dia pun berseringai.
Roy kembali memergoki Aksa yang sedang melirik ke arah Citra. Roy sudah berteman dengan Aksa sejak SMA jadi dia tahu betul jika Aksa tertarik dengan Citra.
Karena itu Roy ingin mengerjai Aksa.
"Lo kemari Amanda gak marah, kan ?" Tanya Roy.
"Mana pernah mau tahu dia sama urusan gue. Urusan dia aja udah sibuk banget !" keluh Aksa.
"Kasihan banget sih Lo, punya istri kayak gak punya istri. Gue saranin mending Lo kawin lagi aja." ucap Roy santai.
"Gila Lo ! Gue gak pernah mikir sejauh itu !!" Jawab Aksa.
"Tapi Lo butuh kesenangan juga, Sa. Lo butuh penerus buat usaha-usaha Lo. Gak mungkin Lo harus nurutin Amanda terus untuk gak punya anak !" Papar Roy.
Aksa terdiam. Iya sedikit memikirkan perkataan Roy. Tidak mungkin dalam pernikahan nya akan terus seperti ini.
"Hei Cit, kamu kok diam aja ?! Minum ini !!" ucap Roy melihat Citra yang hanya diam cemberut di samping Aksa.
"Aku gak minum alkohol, Mas." Tolak Citra.
"Oh iya bagus dong. Ini bukan alkohol kok, ini hanya blue ocean soda." Ucap Roy.
Citra pun meraih gelas yang di berikan Roy. Tapi sebelum meminum nya, dia mencium dulu aroma minuman tersebut apakah itu alkohol atau bukan.
Tiba-tiba kepala Aksa sedikit pusing dan menjadi panas padahal dia tidak meminum alkohol.
Aksa pun pamit untuk pulang lebih dulu. Tapi tanpa dia sadar, ponsel nya tertinggal.
Roy meminta Citra untuk mengantarnya pada Aksa.
"Kepala saya agak pusing, Cit. Kamu tolong antarkan ini langsung ke parkiran. Nomor plat mobilnya B1010AB. Tolong ya, nanti saya kasih tip yang besar deh." pinta Roy.
Citra yang memang sedang membutuhkan banyak uang tentu saja tergiur. Tanpa ragu Citra pun langsung berlari mencari Aksa di parkiran.
Dalam perjalanan ke parkiran Citra merasa tubuhnya agak panas dan sedikit pusing. Namun ia memaksakan diri memberikan ponsel itu pada pemiliknya dulu.
Sedangkan Aksa mulai gusar dengan kondisi tubuhnya. Bagaimana pun dia adalah seorang dokter dan sangat paham dengan efek samping obat-obatan.
"Sialan Lo Roy !! Lo ngerjain gue !!" umpat Aksa.
Aksa berniat menelpon Roy, baru dia sadar ponselnya tertinggal di dalam.
Baru saja Aksa ingin keluar dari mobilnya, dia melihat Citra berlari menghampiri mobilnya. Aksa pun mengurungkan niatnya.
Tok...tok...tok...
Citra mengetuk kaca mobil Aksa, namun tak kunjung di buka.
"Hei Mas, ponselmu ketinggalan nih !!" Teriak Citra kesal terus mengetuk kaca mobil Aksa.
Citra memakai pakaian yang agak terbuka dan saat dia mengetuk kaca mobil Aksa, tentu saja menampakkan dengan jelas kedua gunung kembar miliknya.
Aksa sudah berusaha menahan hawa nafsu nya. Tapi sepertinya kali ini pikiran Aksa benar-benar tergoda dengan tubuh Citra di tambah lagi dengan efek obat perangsang ini membuatnya tidak bisa lagi menahan hasratnya.
Lagipula Citra adalah wanita malam pasti dia sudah biasa melayani pria-pria lain. Tinggal di beri tip, beres !
"Mas !! Kok diam sih ?!" Teriak Citra lagi.
Citra kesal karena Aksa tak kunjung membuka kaca mobilnya. Akhirnya Citra pun langsung membuka pintu mobil Aksa yang belum di kunci.
Sebenarnya Aksa masih berpikir dua kali, tapi kondisi memaksanya. Sementara Citra yang juga sudah bercucuran keringat, membuat Aksa yakin jika Citra juga sudah dalam pengaruh obat perangsang itu.
Tanpa pikir panjang lagi Aksa langsung menarik tubuh Citra hingga jatuh ke pangkuan nya.
Citra agak terkejut, namun entah kenapa dia merasa benar-benar haus akan sentuhan.
Aksa pun langsung menarik tuas kursinya ke belakang hingga posisi mereka benar-benar nyaman.
Setelah mengunci mobilnya, Aksa pun langsung memulai aksinya.
Sentuhan demi sentuhan membuat kedua insan tersebut semakin bergairah.
Dan saat ini posisi tubuh Aksa sudah berada di atas tubuh Citra. Aksa pun mulai memimpin permainan dengan menusukkan senjatanya ke arah sensitif milik Citra.
Aksa terkejut.
"Dia masih perawan ?" Dalam benak Aksa.
Namun gairah sudah tersulut. Arga tidak bisa lagi berpikir jernih. Dia benar-benar menikmati permainan nya dengan Citra saat ini. Berbeda dengan Amanda. Karena saat menikah dengan Aksa, Amanda sudah tidak perawan lagi.
"Aakhh..." Teriak Citra saat pertahanannya di jebol oleh Aksa hingga tanpa sadar Citra mengeluarkan air mata.
~Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments