Manik setajam silet itu terus menatap Flora yang begitu berubah dari sebelumnya. "Apa kau melakukan operasi plastik? Atau mengikuti hacks kecantikan di internet? Atau ini.... Power of makeup?" Setelah mengucapkan itu, ia tertawa terbahak-bahak.
"Sepertinya ucapan ibuk sendiri yang perlu di ajari oleh internet. Sangat tidak mencerminkan kepribadian seorang pendidik...." Tubuh indah nan berisi itu mundur sedikit sehingga wanita yang berniat untuk itu langsung terjatuh dengan minuman ditangannya yang membuat dirinya dimandikan oleh minuman manis itu.
"Aghhh!" Pekiknya membuat semua disana langsung tertuju padanya.
"Kau! Dasar tidak tau sopan santun!!"
"Tidak tau apanya? Aku tidak melakukan apapun. Semuanya bisa melihat dengan jelas, apa aku melakukan sesuatu yang buruk?" Flora bertanya dihadapan semuanya yang menatap adegan bak film teraniaya itu.
"Sepatu ibuk Henny tidak sesuai dengan kondisi disekitar, jadi ada kesalahan teknis sehingga jatuh sendiri. Aku tidak melakukan apapun. Apa ada yang melihat?" Flora bertanya sekali lagi sehingga tatapan dosen berlagak sok itu.
Tentu saja semuanya berpihak pada Flora dan juga netral, karena tidak ada yang melihat Flora melakukan sesuatu yang buruk sehingga memakan korban.
"Iya, aku melihat buk Henny jatuh sendiri karena tidak seimbang."
"Sepertinya ganti saja sepatu itu dengan usia yang tidak lagi muda itu." Sekarang bak bumerang, niat buruk yang dilakukan Henny justru menyerang dirinya.
"Mari buk Henny."
"Aku bisa sendiri." Sungguh keangkuhan itu tidak juga memudar meskipun sudah seperti ini.
Flora yang ditatap dengan tatapan kematian itu tidak gentar sedikitpun, tapi justru menatap balik, dan Flora maju sedikit dan membisikkan sesuatu. "Bagaimana rasanya ketika hal buruk yang ingin kau lakukan menyerang dirimu sendiri? Apa kau merasa lengket? Sakit? Atau malu? Bagaimana rasanya ditertawakan di depan umum? Kau salah mengajak ku bermain sekarang. Kau pikir aku takut karena jabatan mu lebih tinggi dariku? Salah besar, nol besar!" Telinganya sudah merasa panas mendengar ucapan Flora mahasiswi yang ia ejek entah karena apa.
Baju dan riasan yang sudah kacau, membuat dosen berlagak sok itu langsung pergi dari sana. "Flora, kau sangat cantik..."
"Terimakasih bu, tapi buk Nita juga begitu." Balas Flora dengan senyuman manis nya.
"Kau memiliki kejutan yang luar biasa. Seperti kemampuan mu dalam belajar."
"Ya."
"Lihatlah, semua orang memandang mu dengan takjub."
"Tentu saja, apa yang berkilau akan membuat mereka silau dan ingin memilikinya. Begitulah dunia, hanya sedikit yang melihat dari dalam, mereka lebih peduli dengan bagian luar saja. Dan aku tidak akan menerima orang seperti itu, mereka bisa melihat ku sesuka mereka, tapi tidak ada yang bisa menyentuh ku." Hanya dosen Nita yang melihat Flora dengan baik tanpa melihat rupa seperti yang lainnya.
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Ditengah pembicaraan itu, tentu saja ada yang masih terbakar. "Bagaimana mungkin bisa ia berubah seperti itu? Aku tidak terima! Semua orang menatap dirinya! Dia tidak berhak untuk itu! Selamanya ia akan menjadi nol, tidak boleh naik sedikit pun!"
"Lalu apa yang akan kau lakukan Jessi?"
"Pertunjukan di depan umum! Aku yakin dia hanya menggunakan makeup seperti douyin. Ketika disiram air maka, angka nol miliknya akan keluar! Siapkan kamera, kita akan merekam kejadian yang tidak akan ia lupakan seumur hidupnya." Jessica langsung menuju suatu tempat dengan rencana jahatnya.
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Flora masih berbincang-bincang dengan dosen nya, sekarang mereka terlihat duduk sambil membicarakan sesuatu dengan gambar dari hasil tangan luar biasa. "Ini sudah ibuk letakan di pameran. Hasil karya mu luar biasa, kau memiliki tangan yang ajaib. Sepertinya kau menuruni nilai seni dari kedua orang tua mu, Papa mu pasti bangga."
"Aku lebih suka tidak diketahui oleh siapapun. Biar saja seperti ini buk, aku akan menampilkan sendiri kepada orang-orang nantinya."
"Nanti?"
"Mungkin sebentar lagi."
"Ah ya, pamerannya akan segera dimulai, ayo." Ajak dosen Nita yang membuat Flora mengangguk dan keduanya melangkah bersama.
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Dari balik ponsel yang menghubungkan mereka, ada suara dengan niat jahat. "Alihkan perhatian Bu Nita, karena pertunjukannya akan segera dimulai."
"OK!" Langsung saja gadis pirang itu melaksanakan tugasnya.
"Buk Nita!" Panggil nya membuat dosen Nita berhenti.
"Flo....."
"Tidak apa Bu, aku akan kesana lebih dulu." Mendengar ucapan Flora, dosen Nita mengangguk setuju karena gadis yang menghampirinya adalah mahasiswi bimbingan nya.
Setiap langkah Flora disaksikan dengan jeli oleh seseorang. "Sekarang!" Beriringan dengan kata itu, air yang berasal dari penampungan air hujan langsung jatuh bak air terjun dan menerpa apa yang dibawahnya.
"Sekarang kita lihat, skala nol yang tidak akan bisa pergi dari mu Flora!" Tentu saja hal itu menjadi tontonan baru bagi semuanya, tak terkecuali Kelvin yang berniat mendekati Flora.
"Flo...."
"Astaga, apa makeup nya akan luntur?" Tentu saja provokasi mulai bekerja.
"Tentu saja, bahkan pori-pori pun akan terlihat dengan jelas!" Flora yang diterpa air hujan itu tentu membuat tubuhnya basah kuyup dan tatanan rambutnya yang sudah dihiasi jepit rambut indah yang senada itu langsung jatuh.
"Ayo, kita lihat wajah itu." Wajah Flora tertutupi oleh rambut hitam legam nya. Kamera sudah dinyalakan bersiap merekam wajah dengan nilai nol itu.
Perlahan karena kesusahan bernapas, tentu saja Flora langsung menyingkirkan rambutnya dan semuanya tidak melepaskan tatapan mereka. "Lihatlah wajah....." Mulut Jessi menjadi kaku karena wajah yang sudah terlihat jelas olehnya.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
ᵉᶠ・゚:* 𝕰𝖑𝖑𝖊 *:・゚
dikira seperti dirinya apa ketebelan dempul tu muka, dasar jes jes gemblung.
flo itu cantiknya natural dari orok nya sono.
2024-11-01
1
Bzaa
kl cantik original mah gak bakalan ngaruh apalagi cm air..
2024-09-17
0
X'tine
terlihat lebih cantik alami gak seperti badut yg nyiram Flo...
2024-05-07
1